Yooow! Author publish fic baru! Day By Day Team Natsu : Grant My Wish! Horee! Tak terasa ini adalah seri DBD yang gak tau udah yang keberapa. Dan saya sangat senang karena peminatnya banyak. Yang silent readers juga! Makasih ya!
Ya... begitulah pembuka dari saya,
Selamat membaca.
Natsu ke Jellal-Gray-Erza : Gue-Elo, Natsu ke Lucy, Mavis, Zeref, dll : Aku-Kamu, Gray ke Natsu, Jellal, Erza : Gue-Elo, Lucy ke Natsu dan semua : Aku-Kamu, Erza ke Natsu-Gray-Jellal : Gue-Elo, Jellal ke Natsu-Gray : Gue-Elo- ke Erza : Aku-Kamu
A/N (2) : Saya mendapatkan kebingungan dari beberapa readers soal bahasa saya yang nyampur. Makannya itu saya jelasin. Soalnya biar readers gak bingung. (Semua fanfic saya pola percakapannya kayak gitu, disesuaikan dengan status karakter)
A/N (3) : (Status) Sejak seri DBD TN yang pertama, saya bikin di situ Lucy-Natsu nikah, diikuti oleh Gray-Juvia, dan Jellal-Erza, walaupun gak ada ceritanya, dan Mavis sama Zeref lagi PDKT makannya pake aku-kamu.
A/N (4) : ID Kakao Talk saya : OX7988801, kalo LINE : encim271207. KALO MAU SILAHKAN DI ADD! GAK ADA YANG LARANG!
Pairing : Natsu D. & Lucy H.
Genre : Humor-Time Traveling (?)
Disclaimer : Hiro Mashima
Warning : Lucunya dikit, OOC, Typo(s), GaJe, Bahasa nyampur.
Malam hari di sebuah hutan yang entah di mana.
"Hosh... hosh... hosh... hosh... " Seorang wanita berambut hitam berlari tergesa-gesa menghindari sekelompok orang yang menginginkan bola kristalnya.
Ya, bola kristalnya memiliki kekuatan yang sangat berbahaya. Dan akan sangat berbahaya bila bola kristal itu jatuh ke tangan yang salah. Jika kau ingin sesuatu, katakan saja, dan jika kau ingin kembali seperti semula, katakan saja 'aku ingin kembali' dan bola itu akan mengabulkannya untukmu.
Karena bola kristal itu bisa mengabulkan semua keinginan pemiliknya.
"Berhenti!" Teriak salah seorang laki-laki yang memakai jubah hitam bersama kawan-kawannya yang lain.
Wanita itu terjatuh. Bola kristal itu menggelinding dan hilang dari pandangan si Wanita.
"Tidak... jangan!" Teriak Wanita itu. tapi saat ia akan bangun dan ingin berlari mengejar bola itu, beberapa anak panah beracun telah menembus tubuhnya.
"Jangan... jatuh... ke tangan yang... salah... " Kata wanita itu untuk yang terakhir kalinya.
BRUK
"Sial! Bola kristalnya tidak ada!" Ujar laki-laki berjubah hitam.
"Apa!? Ultear tidak memegang bola kristal itu?!" Tanya pria berjubah hitam yang terlihat seperti pemimpin dari kelompok orang itu.
"Sepertinya bola itu menggelinding entah kemana... " Ujar anak buahnya.
"Cari sampai dapat!" Teriak pria itu.
Pagi hari yang cerah di komplek B
"Aduuh! Debunya dateng lagi! Dateng lagi! Idih!" Gerutu seorang wanita berambut blonde yang sedang menyapu halaman depan rumahnya.
"IDIIIH! GELI GUA YA! DATENG MULU DARI TADI!" Kata wanita itu sambil melempar sapunya karena kesal.
KLEK
"Apaan sih Lucy, teriak-teriak?" Tanya pria berambut pink yang keluar dari dalam rumah. Ia melihat istrinya yang sekarang beralih dengan selang.
"Tau ah! Gelap!" Jawab wanita bernama Lucy itu dengan jengkel. Pria itu pun masuk lagi ke rumahnya.
Lucy membuka keran airnya. Dan besarnya air yang dikeluarkan selang itu tidak sesuai dengan harapannya.
"ANJ****NG! TA****! MONY*****T!" Teriak Lucy sambil membanting selang air itu. (Author : LUCY TOBAAAAT!)
Lucy pun dengan jengkel mengambil gunting untuk merapikan tanamannya. Dia berjalan dengan kesal. Lalu ia berjongkok dan mulai menggunting.
CRAK
CRAK
CRAK
"Nah, kalo gini kan enak... " Kata Lucy dengan santainya memotong dan membentuk tanamannya.
Lucy memotong dengan lincahnya bak tukang kebun profesional. Korek tanah sana-sini bak tikus tanah, raba sana raba sini bak—
TUK
Kuku Lucy membentur sesuatu yang keras. Ia pun mengangkat benda itu dan menganalisanya.
"Dilihat dari bentuknya... bulat, mengkilau, keras, dan sepertinya mudah pecah... ini... KRISTAL!" Teriak Lucy.
Ia pun buru-buru masuk ke dalam rumah, meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai dan mengelap bola kristal itu dengan penuh kasih sayang. Lucy tidak peduli dari mana asal bola kristal itu. yang ada dipikirannya hanyalah 'bola kristal ini rejeki gue!'.
Lucy pun membuka TV sambil terus mengusap bola kristal itu. Tak lama suara bel pintu berbunyi.
TING TONG
Natsu berjalan dan membuka pintu. Gray, Jellal, Erza, Mavis, Zeref, juga Wendy masuk dengan senyum khasnya masing-masing. Lalu mereka berjalan ke ruang tamu dan menemukan Lucy yang sedang memoles sesuatu.
"Hai Lucy!" Sapa Erza.
"Iya... " Jawab Lucy acuh. Tidak melihat wanita berambut scarlet yang duduk di sebelahnya dan sekarang sedang menatapnya bingung. Lalu pandangannya mengarah ke bola yang sedang dipoles Lucy.
"Apaan tuh?" Tanya Erza.
Lucy tidak menjawab. Ia masih terus memoles dan tersenyum sambil bersenandung. Kemudian saat dirasa bola kristal itu sudah mengkilap Lucy mengadah ke arah Erza.
"Ini bola kristal!" Jawab Lucy.
"Hah?" Erza menaikkan sebelah alisnya. Gray dan Jellal yang mendengar itu pun langsung berjalan ke arah Lucy.
"Bola kristal?" Tanya Gray. Lucy mengangguk.
"Aku nemu ini bola di halaman rumah tadi. Berarti ini punyaku dong!" Kata Lucy dengan senang.
"Emang apa spesialnya bola kayak gitu? Barang kali itu cuman bola biasa... " Kata Jellal. Lucy, Erza, dan Gray terdiam.
"Ehem!" Lucy berdeham memecah suasana. "Enak saja! Bola ini bola ajaib! Kalau aku bilang aku mau sushi, pasti langsung ada!" Kata Lucy.
"Hah? Masa?" Tanya Jellal. Lucy mengangguk dengan ragu-ragu.
CRIIIIIIIIIIIIIING
"UWAAA!" Teriak Lucy saat bola kristal yang ia pangku tiba-tiba bercahaya. Cahaya itu sangat menyilaukan sampai-sampai kau tidak bisa melihat apapun. Mavis, Wendy, Zeref, dan Natsu menengok ke belakang. Cahaya itu pun lenyap.
Lucy membuka matanya perlahan.
"Wah! Ada sushi!" Teriak Erza sambil menunjuk sepiring sushi yang ada di depan Lucy. Semuanya bengong melihat sushi itu. Erza langsung mengambil sushi itu lalu ia makan.
"Oi! Erza! Lu makan apaan?! Itu sushi gak tau dateng dari mana!" Teriak Gray sambil mengguncang-guncangkan tubuh Erza.
"Ebh ibyah! Bebher jugha kabha lu!" Kata Erza. Kemudian ia memuntahkah sushi yang ada di mulutnya ke atas piring.
"Idiw... " Kata Gray sambil melihat lepehan sushi itu dengan jijik. Erza pun meletakka piringnya di atas meja. Lucy masih terbengong-bengong.
"Bola itu ajaib!" Kata Erza sambil mengelap mulutnya dengan punggung tangannya. Jellal dan Gray juga melihat ke arah bola kristal itu.
Natsu, Mavis, Wendy, dan Zeref yang juga melihat itu hanya bisa bingung.
"Ada apaan tadi? Cahaya jepretan foto ya?" Tanya Natsu. "Tapi masa silau begitu?" Tanyanya lagi.
"Bukan bego! Itu tadi cahaya dari bola ini... " Jawab Gray sambil menunjuk bola kristal yang ada dipangkuan Lucy.
"Bola? Natsu melihat ke atas.
"Eh! Bukan bola lampu!" Kata Gray sambil menonjok bahu Natsu.
"Kalo gitu, apa itu bola mutiara?" Tanya Natsu.
"Dibilang mutiara juga bukan sih... " Jawab Jellal.
"Kalau dilihat tadi, bola ini punya sesuatu yang ajaib... aku ingin tau apa kekuatan bola ini... " Kata Gray sambil memutar-mutar bola kristal itu.
CRIIIIIIIIIIIIIING
"GYAA!" Teriak Gray.
"A-apa ini?!" Tanya Mavis.
"UWAA! Cahaya dari langit!" Teriak Natsu.
Cahaya itu pun lenyap. Gray mematung dengan mata menyipit, kemudian ia menyerahkan bola kristal itu kepada Erza. Semua menengok ke arah Gray.
"Napa lu?" Tanya Natsu.
"G-gua jadi inget cahaya bis malam yang hampir nabrak gua... bis yang nganterin Lyon pulang... dan bis yang bikin gua nyebur ke got." Kata Gray masih dengan mata menyipit. (Referensi : Manor of Story)
"Itu salah lu sendiri! Pake baju item! Udah tau naik sepeda, tengah-tengah jalan lagi!" Kata Natsu yang berpindah ke sofa.
"Mana gua tau kalo bis nya bakal muter balik!" Kata Gray sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Woi. Ini kertas apaan? Perasaan gak ada deh tadi... " Kata Erza. Ia mengambil kertas yang terjatuh di atas lantai itu dan melihat teman-temannya sekilas.
"Bola kristal ajaib. Aku dapat mengabulkan semua keinginan pemilikku. Dengan hanya menyentuhku, kau akan bisa mendapatkan sesuatu yang kau inginkan, bahkan bisa pergi ke waktu yang kau inginkan. Tapi jika aku pecah, semua yang sudah kau dapat akan lenyap. Dan kau tidak akan bisa kembali ke waktumu yang sekarang jika kau melakukan perjalanan waktu." Kata Erza.
Kemudian ia meletakkan kertas itu di atas meja.
"Perjalanan waktu!?" Tanya Mavis dengan mata berbinar-binar.
"Hei, kalau begitu aku mau supaya mabuk kendaraanku hilang!" Kata Natsu. Kemudian dia mengambil bola kristal itu dan mulai menutup matanya. Bola kristal itu pun mulai bercahaya.
CRIIIIIIIIIIIIIING
"Jadi?" Tanya Lucy.
"Entahlah... " Kata Natsu sambil mengangkat bahu.
Jellal mengambil kertas itu kembali.
"Jika cahaya dalam bola ini lenyap, kegelapan akan datang untuk menghancurkan kalian." Baca Jellal.
"Apaan tuh?" Tanya Natsu.
"Tulisan di kertas ini lah... " Jawab Jellal.
"Perasaan tadi Erza gak baca yang itu... ?" Tanya Gray.
"Ah masa?" Tanya Erza. Erza pun merampas kertas itu dari Jellal dan membacanya ulang. "Tapi rasanya tadi gak ada tulisan kayak gini ah... " Lanjutnya.
"Perasaan lu doang kali... " Kata Natsu.
Tiba-tiba terbesib ide yang sangat nakal oleh Lucy. Ia pun mengambil bola kristal itu dan tersenyum. Semua melihat ke arah Lucy.
"Kenapa kau?" Tanya Natsu.
"Aku punya permainan... " Kata Lucy. "Gimana kalo kita kembali ke suatu waktu yang kita inginkan?" Tanya Lucy.
"Wah, aku selalu berharap kalau aku bisa ke masa depan dan melihat calon suamiku.. " Kata Mavis.
"Ide yang bagus!" Kata Wendy sambil menepuk tangannya.
"Aku duluan ya! Dan ingat! Jangan sampai bolanya pecah!" Kata Lucy memperingati.
"Baik... " Jawab semuanya.
Lucy pun mulai menutup matanya sambil memegang bola kristal itu.
"Aku berharap bisa kembali ke hari di mana aku dan Natsu akan segera melangsungkan pesta pernikahan kami... " Batin Lucy sambil tersenyum.
CRIIIIIIIIIIIIIIING
"Hey, kira-kira Lucy akan pergi ke waktu yang mana?" Tanya Natsu. Semua melihat Lucy yang tertidur di sofa.
To Be Continued
Ya ilah pendek amat yak?! Baru nyadar...
Eh gak papalah! Soalnya ini cuma prolog dan cerita intinya mulai di chapter 2 sampai... pria berjubah itu datang untuk merebut bola kristalnya kali ya?
Ne... Lucy minta balik ke waktu pesta pernikahan dia... nah, ini balik lagi ke DBDTN yang pertama nih... cuman kan waktu itu gak diceritain... sekarang di ceritain nih!
Ada yang mau request perjalanan waktu lainnya? Untuk Natsu, Gray, Erza, Mavis, Wendy, Zeref, dan Jellal? Atau bahkan Lucy?
Mau sad ending (Bola kristalnya pecah dan ada sedikit action plus kejar-kejaran) atau happy ending (Bola kristal kembali ke tangan Ultear) ? Yang mana? Yang mana?
Ya udah deh, inilah seri DBD TN terbaru!
Akhir kata,
Jangan lupa review! :D
