Konnichiwa minna san! ^.^/

Sun kembali lagi dengan membawa sebuah fic baru. Fic ini dibuat untuk memenuhi permintaan readers yang minta agar sun bikin fic yang bisa di vote. Tapi kali ini sun sajikan dalam concept yang berbeda. Mereka tidak secara langsung minta divote seperti yang ada di fic The Most Hansome Shinobi. Mau tau kayak apa? Kita langsung saja ke TKP.

Disclaimer Naruto: Masashi kishimoto

Judul : The Most Pervert Shinobi

By : Sun Setsuna

Rate: T

Genre: Humor

Warning : Typo(s), aksi-aksi lebay, menyebabkan kemesuman, merinding nafsu (?), dll

Konohagakure. Sebuah desa yang tenang dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang sangat lengkap didalamnya. Segala fasilitas yang memanjakan para penduduk maupun tamu yang datang kedesa ada disini. Mulai dari toko makanan, bunga, tempat wisata, pemandian air panas, sekolah, rumah sakit, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari sekian banyak fasilitas yang ada, ada satu tempat yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang khusus, yaitu mesum pitun.

Mesum pitun. Ini adalah tempat paling mesum yang ada dikonohagakure. Tempat yang hanya ditunjukan bagi orang-orang mesum. Di tempat ini kalian bisa mendapatkan hal-hal apapun yang berhubungan dengan kemesuman. Mulai dari DVD plus-plus, doujin hentai, gambar-gambar hot, bacaan-bacaan 17+, dan banyak situs dewasa yang bisa kalian akses sesuka kalian. Menarik bukan? *ditabok reader*

Tapi seperti yang telah disebutkan diatas, tempat ini bukanlah tempat yang bisa kalian masuki dengan bebas. Tempat ini hanya ditujukan bagi orang-orang dewasa dan ada persyaratan khusus untuk memasukinya. Yaitu dengan membuktikan seberapa mesumkah kalian. Mari kita lihat.

.

.

.

Hari ini adalah hari pertama pembukaan mesum pitun. Omoi selaku penjaga mesum pitun berdiri didepan tempat tersebut untuk menseleksi setiap pengunjung yang ingin memasuki tempat tersebut dan memastikan tidak ada anak-anak polos nan lugu yang akan tercemar karenanya (?).

Omoi tidak bisa bersantai-santai bekerja disana. Baru 1 menit tempat tersebut dibuka-tepat jam 11 malam, seorang pengunjung telah tampak dihadapannya. Dan sudah menjadi tugasnya untuk menseleksi dan menanyakan sesuatu sebelum pengunjung tersebut diperkenankan masuk.

"Seberapa mesumkah kau?" Tanya Omoi dengan tampang jutek.

"Seberapa mesumkah aku?" Tanya pria tersebut mengulang pertanyaan Omoi. Dengan tatapan tajam, pria yang kita ketahui bernama Pein itu mulai tertawa meremehkan. "Khukhu... bodohnya kau bertanya seperti itu padaku," ucap Pein sombong tingkat dewa jashin.

'Salah makan kayakanya nih orang,' batin Omoi swatdrop.

"Apa kau pernah nonton video bok*p?" Tanya Pein meremehkan.

"Tentu saja aku pernah," jawab Omoi dengan yakin.

"Selama 24 jam nonstop?" Pein kembali bertanya dan membuat Omoi tercengang.

"Du-dua puluh empat jam penuh?" Tanya Omoi mulai tampak panik.

"YA. Dua puluh empat jam penuh." Jawab Pein menjawab pertanyaan Omoi.

"A-apa kau melakukannya?" Tanya Omoi tidak percaya.

"Tentu saja." Jawab Pein dengan bangganya. "Bukan hanya itu. Aku telah melakukan hal tersebut selama bebrapa kali, ufufufu..."

"Hwoaa!" tampak omoi terkaget-keget. "Ma-maafkan aku kalau begitu. Si-silahkan masuk," ucap Omoi sambil membungkuk pada Pein dengan kaki gemeteran dan membiarkan pria berambut orange tersebut melewatinya.

"Cih,dasar amatir," ucap Pein sambil melewati Omoi dan senyum sumeringah langsung terukir diwajahnya. 'Akhirnya impianku jadi kenyataan!' batinnya menangis haru. What the puff?

"Fiuh~ tidak kusangkan ada orang sehebat itu," ucap Omoi memuji kemampuan Pein tadi.

Tampak Omoi masih berpeluh keringat karena kaget dengan 'kemampuan' Pein dan langsung mengambil sapu tangan dari kantung celanaya untuk mengelapnya. Tapi belum sempat dia bernapas lega, datang seorang lagi yang sepertinya ingin masuk kesana. Dan terpakasa Omoi harus menjalankan kewajibannya (lagi).

"Maaf pak tua, sebaiknya kau tidak masuk kedalam." Omoi berusaha tidak mengijinkan orang tersebut masuk tanpa bertanya terlebih dahulu karena dia merasa orang dihadapannya itu terlalu tua untuk masuk ketempat senista itu.

"Siapa yang kau bilang tua, hah?" tapi tampaknya orang tersebut tidak terima disebut tua. "Umurku memang sudah 50 tahun, tapi tubuhku masih segar bugar," ucap pria tersebut dengan bangganya.

"Ya ya ya.." tanggap Omoi dengan malas. "Sebaiknya kau diam dirumah saja dan banyak-banyak mengingat umur."Omoi tampaknya masih tidak berkenan untuk membiarkannya masuk.

"Cih, dasar anak muda tidak sopan!" ucapnya dengan nada geram. "Apa kau tidak kenal siapa aku?" tanyanya sambil memasang kuda-kuda.

"Tidak," jawab omoi datar.

"Aku adalah seorang petapa suci yang dikagumi banyak gadis-gadis cantik! Jiraiya-sama!" ucap orang tersebut, Jiraiya dengan gaya dan musik khasnya.

'Petapa suci kok ketempat mesum kayak begini?' batin Omoi sweatdrop. 'petapa genit lebih cocok,'

"Apa kau sudah mengerti anak muda?" Tanya Jiraiya senyum-senyum gaje.

"Hah~ baiklah jika kau bersikeras ingin masuk," ucap Omoi agak malas. "tapi sebelumnya akan kutanya kau satu hal," tambahnya.

"Baiklah, tanyakan apapun asalakan aku bisa masuk kesana," ucap Jiraiya menerima tantangan Omoi.

"Seberapa mesumkah anda?" Tanya Omoi dengan tampang meremehkan. 'Tidak mungkin pak tua ini pernah menonton video bok*p selama 24 jam penuh, khuhkhu..' batin Omoi dengan yakin.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Jiraiya langsung tertawa kecil sambil membuka bajunya.

"Apa yang mau kau lakukan pak tua! Aku masih normal!" teriak Omoi panik karena takut diperkosa sama Jiraiya.

"Jangan berpikir macam-macam bodoh!" sungut Jiraiya yang mengerti apa yang ada dipikiran Omoi.

"Lalu, kenapa kau membuka bajumu?" Tanya Omoi bingung.

"Kau tahu…." Ucap Jiraiya kembali meneruskan membuka bajunya. "Dulu aku pernah dipukul seseorang dan terpental sejauh puluhan meter. Aku hampir mati karenanya. Tapi aku beruntung masih hidup." Cerita Jiraiya sambil mengingat-ingat kejadian tersebut. "Tapi hal itu membuat 2 tulang rusukku patah, dan beberapa organ bagian dalamku rusak," tambah pria berambut putih panjang tersebut sambil menunjuk bagian rusuknya yang pernah patah.

Omoi terkesima dengan apa yang dialami Jiraiya. Tapi… "Maaf Jiraiya, ceritamu memang hebat. Tapi itu tidak menunjukan kalau kau itu cukup mesum untuk memasuki tempat kami."

"Aku belum selesai," ucap Jiraiya dengan senyum menyeringai dibirnya. "Asal kau tahu saja, aku mengalami hal tersebut karena aku mengintip seorang gadis dipemandian air panas," tambah Jiraiya dengan bangganya dan membuat Omoi terkejut.

'Be-benarkah itu?"

"Tentu saja benar. Silahkan tanyakan langsung pada Tsunade,"

"Ja-jadi ada mengintip seorang Hokage?" Tanya Omoi lagi dengan keterkejutan yang semakin menjadi-jadi.

"Hm," jawab jiraya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Luar biasa! Anda benar-benar hebat!" ucap Omoi sambil bertepuk tangan. "Ma-maafkan aku. Ternyata anda tidak hanya mesum, tapi anda juga pemberani." Ucap Omoi dengan wajah shock. "Maaf telah membuatmu menunggu Jiraiya-sama. Silahkan masuk," tambahnya sambil membungkukan kepala.

"Lain kali jangan nilai seseorang dari luarnya saja, huh," ucap jiraya agak kesal sambil melewati Omoi. 'Akhirnya hari ini datang juga!' batin Jiraiya dengan wajah mesum yang kalian sudah apal.

"Ba-baiklah," ucap Omoi menyesal.

"Dan satu lagi," tambah Jiraiya sebelum dia masuk kedalam. "Apa kau pernah mendengar novel yang bejudul icha-icha tactic?"

"Tentu saja." Jawab Omoi dengan yakin. "Itu adalah novel termesum yang pernah ada dan terkena di lima Negara besar.

"Wah, ternyata karyaku sepopuler itu ya, haha," ucap Jiraiya sambil mengelus-ngelus dagunya dengann bangga.

"Ja-jadi… Anda yang mengarang novel tersebut!" Tanya Omoi dengan wajah panik.

"Ya begitulah," jawab Jiraiya merendah. "Kalau begitu aku masuk dulu ya," tambahnya dan langsung berlari ke mesum piton.

"Jiraiya-sama! Tunggu sebentar!" teriak seseorang dari kejauhan kearah Jiraiya yang sedang memasuki mesum piton. Tapi teriakan orang tersebut sia-sia karena Jiraiya tidak mendengarnya dan terus melangkahkah kakinya pada tempat yang diidam-idamkannya tersebut.

"Maaf tuan, anda tidak bisa masuk kedalam," cegah Omoi ketika pria tersebut akhirnya sampai didepan pintu masuk.

"Tapi aku cuma ingin berbicara dengan Jiraiya-sama," ucap pria tersebut yang menurut KTS (Kartu Tanda Shinobi) bernama Hatake Kakashi.

"Kalau kau ingin masuk, kau harus menunjukan seberapa mesumkah dirimu," ucap Omoi pada Kakashi.

"Eh? Bagaimana caranya menunjukan kemesumanku?" Tanya Kakashi polos sambil menggaruk-garuk pipinya. Tampak beberapa tanda tanya muncul diatas kepala pria berambut silver itu.

"Umm… bagaimana ya?" Tanya Omoi pada dirinya sendiri. Sepertinya dia jadi ketularan bingungnya Kakashi. "Aha, begini saja," ucap Omoi yang sepertinya sudah mendapatkan petunjuk.

"Bagaimana?" Tanya Kakashi dengan antusias. Tujuannya cuma satu, dapat segera menemui Jiraiya.

"Apakah kau pernah menonton dvd bok*p selama 24 jam penuh?" Tanya Omoi mencoba membandingkannya dengan pengunjung yang pertama tadi, Pein.

"D-dvd bok*p?" Tanya Kakashi dengan wajah shock yang sulit dibedakan antara dibuat-buat atau kenyataan.

"Kenapa? Tidak pernah ya?" Tanya Omoi dengan nada merendahkan.

"Tidak pernah," jawab Kakashi dengan wajah memerah.

"Kalau begitu, apa kau pernah mengintip sampai dipukul dan tulang rusukmu patah?" Tanya Omoi mengingat kemesuman yang pernah dilakukan Jiraiya.

"A-apa? Mengintip?" Tanya Kakashi lagi-lagi dengan wajah shocknya.

"Tidak pernah juga?" Tanya Omoi yang mengerti maksud dari ekspresi wajah Kakashi.

"Tidak pernah. Aku tidak pernah melakukan hal semacam itu," ucap Kakashi dengan yakin. "Orang seperti apa yang mau berbuat hal senista itu!" ucap Kakashi dan langsung membuat Jiraiya yang ada didalam langsung bersin-bersin.

"Hah~ kalau begitu kau tidak bisa lewat. Sebaiknya kau tunggu saja disini."

"Tidak bisa. Aku harus menyampaikan hal ini sekarang juga," ucap Kakashi bersikeras dan bersiap masuk dengan menjebol tembok menggunakan raikiri.

"Hentikan! Kalau kau melakukannya, itu akan menyebabkan perang antar desa!" teriak Omoi dan langsung menghentikan aksi Kakashi.

"Na-nani?" Tanya Kakashi dengan tatapan tidak percaya. "Bagaimana bisa hal sepele macam ini bakal menyebabkan perang?"

"Itu karena….." Omoi mulai mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu. "Hokage dan Raikage telah melakukan perjanjian mengenai berdirinya mesum piton ini. Keamanan tempat ini berada langsung dibawah pengawasan Hokage. Jika sampai terjadi sesuatu pada tempat ini. maka Hokage harus bertanggung jawab. Dan tentu saja Raikage tidak akan tinggal diam karena Hokage telah melanggar perjanjian." Ucap Omoi memberikan penjelasan pada Kakashi dan membuat pria tersebut jawsdrop.

'Apa-apan ini?'

"Kalau kau sudah mengerti, sebaiknya kau tunggu saja diluar sini sampai Jiraiya-sama keluar," ucap Omoi dan membuat Kakashi tidak punya pilihan selain harus menunggu sampai jiraiya keluar.

"Aku tidak akan keluar dari tempat ini. Aku ingin tinggal disini selamanya, hahaha.." ucap Jiraiya yang berada didalam tempat tersebut.

Kakashi yang bosan jika cuma harus menunggu lalu mengeluarkan sebuah buku dari sakunya, apalagi kalau bukan novel kegemarannya, icha icha tactic.

Sedang asik-asiknya membaca, tiba-tiba Kakashi dikejutkan oleh suara teriakan orang disebelahnya.

"I-itu kan!" teriak Omoi dengan wajah horror sambil menunjuk buku yang Kakashi pegang.

"Ini maksudmu?" Tanya Kakashi sambil menunjuk ke buku berwarna hijau yang sedang dipegangnya.

"Apakah itu icha-icha tactic? Novel paling mesum yang dibuat oleh orang yang bernama Jiraiya tadi?" Tanya Omoi memastikan, masih dengan wajah horror.

"Iya," jawab Kakashi santai meneruskan membaca icha-icha miliknya. "Memangnya ada apa?" Tanya Kakashi dengan wajah heran.

"Kau suka membaca itu?" Tanya Omoi lagi.

"Iya," kawab Kakashi lagi dengan kata yang singkat. Mungkin kalau mau dibikin panjang dia akan berkata, "Iya, tentu saja. Aku sangat menyukainya dan membacanya hampir setipa saat. Kau tahu, novel ini adalah bagian hidupku, you know?" Tapi jika dia berkata demikian, itu akan membuatnya sangat OOC.

"Apa kau membaca buku tersebut dengan wajah datar seperti saat itu?"

"Memangnya ada yang salah dengan wajahku ya?" Tanya Kakashi sambil menunjuk wajahnya.

"Si-siapa namamu?" tanya Omoi dengan wajah pucat.

'Nanya mulu nih orang. Belum pernah kelilipan pakkun nih kayanya,' batin Kakashi mulai gondok. "Hatake Kakashi," jawab Kakashi singkat.

"Kalau begitu, silahkan masuk Kakashi-san," ucap Omoi sambil menundukkan kepalanya.

"Eh?" heran Kakashi dengan wajah penuh tanda tanya. Tapi dia tidak ambil pusing dan segera masuk kedalam untuk menyusul Jiraiya, karena memang itu tujuannya datang kemari.

"Te-ternyata dia bukan orang sembarangan," gumam Omoi dengan wajah penuh keringat. "Tidak kusangkan ada orang yang bisa membaca novel semesum itu dengan ekspresi sedatar itu. Mukaku saja pasti menjadi merah dan hidungku mengeluarkan darah jika membacanya." Ucap Omoi memberikan penjelasan kenapa dia mengijinkan Kakashi utuk masuk kedalam mesum piton. "Desa ini benar-benar tidak bisa dianggap remeh,"

Baru Omoi ingin bersantai, datang lagi seorang pemuda kearahnya. Seorang pemuda berambut kuning ngejreng dengan senyum yang ceria. Minato? Tentu saja bukan. Dia tidaklah semesum sang guru.

"Berhenti disitu," ucap Omoi menghalangi sang pemuda untuk melangkah lebih jauh.

"Memangnya kenapa?" Tanya pemuda tersebut heran.

"Tempat ini hanya ditunjukan untuk orang mesum," cegah Omoi lagi.

"Peraturan macam apa itu?" tanggap pemuda tersebut dengan wajah sweatdrop.

"Ini sudah ketetapan dari Raikage dan Hokage."

"Aku tidak peduli! Aku kan cuma mau menunjukan hasil latihanku pada Kakashi-sensei!" teriak pemuda tersebut yang diketahui bernama Uzumaki Naruto.

"Kalau kau memang ingin masuk, kau harus menunjukan seberapa mesumkah dirimu,"

"Bagaimana caranya?" Tanya naruto bingung.

"Apa kau pernah menontop dvd bok*p?"

"Wuuapa!" tanggap Naruto heboh. "Tidak pernah, bisa-bisa arwah ayah dan ibuku tidak akan tenang dialam sana!" ucap Naruto yang ternyata adalah anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya.

"Apa kau pernah mengintip gadis mandi?"

"Err…." Naruto mengingat ketika dia ingin mengintip sakura dipemandian air panas. Tapi niatnya itu diurungkan ketika Yamato-taichou menceritakan kisah mengenaskan dari Jiraiya sang guru. "Tidak pernah,"

"Um… apa lagi ya?" pikir Omoi mencoba membantu membuktikan kemesuman Naruto. "Aha.. apa kau tahu tentang icha-icha tactic? Itu novel yang dikarang oleh gurumu, Jiraiya dan selalu dibaca oleh gurumu yang satunya lagi, Kakashi. Pasti kau pernah membacaya kan?" Tanya Omoi dengan yakin. Ibarat pepatah, 'murid itu cerminan dari gurunya,'

"Tidak." Jawab Naruto dan langsung merontokan pikiran Omoi. "Aku memang pernah membaca karya petapa genit itu, tapi aku sama sama sekali tidak tertarik. Ceritanya membosankan," jawab Naruto acuh

"Kalau begitu kau tidak boleh masuk kedalam," ucap Omoi dengan wajah dingin. "Kau tidak cukup mesum untuk masuk kedalam."

"Tapi aku harus menumui Kakashi-sensei!"

"Kan sudah kubilang, tempat ini hanya diperuntukan orang-orang untuk orang-orang mesum!"

"Baiklah kalau begitu!" geram Naruto dan mulai bersiap-siap dengan jurusnya.

"Aku tidak akan tinggal diam jika kau memaksa untuk menerobos!" teriak Omoi dan berisap mengeluarkan pedangnya. Battle antara dua orang pemuda tidak dapat dihindarkan. Naruto dengan ninjutsunya, dan Omoi dengan kinjutsunya.

"Hiaat!" Omoi mengambil inisiatif menyerang lebih dahulu sebelum Naruto mengeluarkan jurusnya. Tapi Naruto berhasil menghindari tebasan pedang Omoi dan membuat segel tangan.

"OIROKE NO JUTSU!" teriak Naruto dan seketika itu juga disekitar omoi bermuculan ratusan gadis pirang dengan wajah menggoda dan tanpa mengenakan busana, hanya ditutupi oleh awan-awan untuk menutupi bagian-bagian tertentu. "Apa kah aku sudah cukup mesum?" goda Naruto versi cewe sambil mengelus-elus wajah Omoi.

'Aku tidak bisa menahannya!' batin Omoi dan langsung banjir nosebleed.

"Bagaimana? Aku sudah boleh masuk belum? Hihi.." Tanya Naruto dengan sebuah senyum diwajahnya.

"A-aku menyerah. Silahkan masuk," jawab Omoi yang masih terkapar ditanah. 'Ini lebih hebat daripada menonton dvd bok*p, mengintip, atau membaca novel dewasa. Aku tidak bisa menahan 'life action' secara nyata seperti ini.' Tambahnya dengan hidung yang masih mengeluarkan darah.

"Yosh!" teriak Naruto sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Pemuda berambut pirang itupun melangkah kedalam satispitun untuk menemui Kakashi sensei, atau mungkin niatnya nanti akan berubah setelah tahu isi dari tempat tersebut. Siapa yang tahu?

TBC

Nah, itu tadi sebuah cerita pengantar sebelum memasuki bagian inti dari fic ini. Setelah ini, kita akan menentukan dari keempat character tadi, siapakah yang paling mesum. Caranya gampang, cukup review dan berikan suara kalian pada mereka. Kali ini sun kasih kesempatan untuk memilih keempat-empatnya. Pilihan pertama akan dapat poin empat, pilihan kedua dapat poin tiga, dan seterusnya. Jadi kalian bisa memilih lebih dari satu pilihan. Baik hati kan? Hoho..

Dan untuk peserta yang mendapatkan suara terbanyak, akan mendapatkan hadiah berupa tiket gratis memasuki mesum pitun selama satu minggu.

Pein and Jiraiya : "Whoaa!" *tampang mesum*

Kakashi and Naruto : *pasang tampang gak berminat*

Kakashi : "Ke-kenapa aku masuk kedalam pilihan juga?" *muka merah*

Sun : "Sensei kan juga mesum~," *nunjuk icha-icha ditangan* "Jangan malu-malu deh~,"

Kakashi : "Ta-tapi kan ini cuma novel biasa,"

Jiraiya : "Apa kau bilang? Cuma novel biasa?" *gak terima* "novel ini aku buat dengan susah payah tau! Aku harus melakukan observasi (baca: mengintip orang mandi) diberbagai Negara agar mendapatkan ide untuk menulisnya. Ini benar-benar pekerjaan yang berisiko."

Kakashi : *manggut-manggut,*

Jiraiya : "Kalau kau tidak mau dibilang mesum, lebih baik kau tidak usah baca novel ini lagi," *ngambil icha-icha dari tangan Kakashi*

Kakashi : "JANGAN! KU MOHON!" *Pasang puppies eye*

Kakashi FG : "Kyaa! Aishiteru yo Kakashi senssei!"

Jiraiya : "Baguslah kalau kau mengerti, ufufufu.." *ngebalikin icha-icha*

Kakashi : "Hartaku yang paling berharga," *ngelus icha-icha* "Aku rela mengikuti pemilihan ini agar aku bisa tetap bersamamu. Cuma kau yang selalu ada untukku,"

Sun : *sweatdrop*

Kakashi FG : "Lucunya!"

Sun : "Gak nyambung!"

Pein : "Cih, buang-buang waktu. Sudah jelas kan kalau aku yang akan menang, semua orang juga sudah tau kemesumanku. Image mesumku paling tinggi di dunia fanfic ini, khukhukhu," *tawa nista*

Jiraiya : "Ckckck.. Dasar murid sombong. Jangan lupa, disini ada aku, guru dari dua orang mesum," *nunjuk Pein sama Naruto,* sudah jelas aku yang akan menang.

Pein : "Kau sudah terlalu tua untuk menyandang gelar itu. Sebaikanya kau menyerah saja,"

Naruto : "Sepertinya aku yang akan menang. Kau lihat orang yang menjaga tempat ini? Dia sampai tepar karena jurus mesumku," *bangga*

Jiraiya : "Hei Naruto, kenapa kau jadi ikut-ikutan? Menyerah sajalah demi gurumu yang tampan ini,"

Pein, sun, Naruto : *muntah*

Naruto : "Maafkan aku petapa genit. Sepertinya aku harus mendapatkan gelar ini agar orang-orang mengakui keberadaanku," *menatap serius*

Jiraiya n Pein: 'Dasar pemikiran polos,' *sweatdrop*

Sun : "Nah, itu tadi motivasi dari para peserta kita. Silahkan kalian pilih sebaik mungkin. Akhir kata….."

All chara : "RIVIEW AND VOTE PLEASE! ^^"