Zero Pov
Aku mulai mengerjapkan mataku perlahan. Kepalaku terasa begitu sakit dan aku tau penyebabnya. Segel yang ibuku berikan sudah mulai melemah dan akan menghilang tepat saat aku berumur 18 tahun nanti, dan itu tinggal 3 hari lagi. aku mulai membangkitkan tubuhku untuk duduk dikasur sebelum aku beranjak kekamar mandi untuk memulai ritual pagiku.
Betapa kagetnya diriku begitu menatap pantulan diriku sendiri didalam cermin kamar mandi, rambutku mulai memanjang sedikit demi sedikit, jika aku melihat diriku seperti ini aku sepertimelihat ichiru yang sekarang sedang ku lihat, dan yang membedakan adalah tatto di leherku yang menjadi tanda bahwa yang aku lihat sekarang bukanlah ichiru.
Setelah menyelesaikan ritual pagiku aku segera turun dari kamarku. Bisa kudengar suara gaduh didapur dan dapat kupastikan itu pasti chairman yang saat ini menimbulkan kegaduhan itu , kegaduhan karena dia masih berusaha memasak makanan yang tidak layak untuk dimakan.
" zero riinnn " teriak chairman begitu melihatku turun dari tangga dan berjalan kedapur
" berhenti memanggilku begitu " ucapku kasar sambil menghindari tubuhnya yang sedang berusaha menerjangku dan hanya dibalas tangisan buaya dari chairman begitu mendengar jawabanku. Melihat tingkahnya membuatku berpikir-pikir bagaimana orang sepertinya bisa menjadi seorang hunter yang begitu menakutkan saat dijamannya.
" zero ohayo.." ucap yuuki saat melihatku duduk dimeja makan tepat dihadapannya
"hmm " aku hanya membalasnya malas
" zero sejak kapan rambutmu sepanjang itu " pertanyaan yuuki berhasil merebut perhatian chairman.
" zero " aku bisa mendengar keseriusan pada nada bicara chairman saat dia memanggil namaku
" entahlah, mungkin memang rambutku sudah waktunya memanjang saat ini " ucapku berdiri berniat meninggalkan meja makan karena moodku yang berubah menjadi buruk begitu mendengar pertanyaan dari yuuki
" zero tunggu sebentar, papa ingin bicara" aku ingin memarahinnya saat dia melebel dirinya menjadi papa tapi kuurungkan niatku begitu mendengar nada serius didalamnya
Aku hanya mengangguk dan mulai mengikuti chairman keruangannya
" ini sudah dimulai " ucapnya serius begitu aku menutup pintu ruangannya
" ya aku rasa begitu " ucapku balik menatapnya
" segel yang shizuka berikan sudah melemah "
" ya.." aku berucap pelan mendengar nama itu, ya kalian tidak salah lagi shizuka lah yang memberikan segel ini untukku, dan itu berarti dia adalah ibuku. Aku adalah putri satu-satunya. Aku tekankan sekali lagi aku adalah PUTRI satu-satunya. Ibuku sengaja menyegel ku untuk melindungiku dari orang-orang yang mengejarku. Termasuk rido yang begitu menginginkanku sejak aku lahir. Ibuku sengaja menyembunyikan identitasku dan membuat skenario sedemikian rupa membuat seolah-olah aku adalah putra dari keluarga kiryu , seluruh keluarga kiryu pun setuju untuk membantu ibuku dan merawatku , menyatakan pada semua orang bahwa aku adalah putra mereka. tapi bukan berarti segel ini akan terus menerus menyegel semua tentang diriku, diumurku yang menginjak 18 tahun segel ini akan menghilang, itu karena darah pureblood pada diriku yang semakin kuat sehingga segel ini tidak kuat lagi untuk menahannya. Aku membenci diriku yang seorang perempuan karena itu membuatku terlihat begitu lemah, dan aku merasa semua orang yang melihatku seperti melihat potongan daging lezat yang siap mereka makan dan aku benci itu jika semua laki-laki menatapku seperti binatang buas. Belum lagi saat mereka mencium bauku mereka seperti orang yang kehilangan akal sehatnya . siapa yang bisa menahan bau dari seorang hybrid seperti diriku. Aku akan menceritakan kepada kalian mengapa aku adalah seorang hybrid
Aku adalah anak dari shizuka hio dan juga kiryu makoto. Ibuku seorang pureblood berdarah murni yang begitu kuat, ayahku seorang vampire hunter dari keturunan darah murni hunter dari keluarga kiryu merupakan kakak laki-laki dari keluarga kiryu yang mengadopsiku sebagai putra mereka, mereka membantu shizuka karena aku adalah keponakan mereka .Semua orang menginginkanku karena darah yang kumiliki. Aku bisa menghasilkan seorang keturunan yang begitu kuat . oleh karena itu mereka begitu mengincarku dan mengejarku sampai ibuku harus menyegelku sampai aku cukup kuat untuk melindungi diriku sendiri. mengingat itu membuatku merinding. Kaein yang melihat itu berusaha menenangkanku
" tenang lah zerorin , aku akan melindungimu dari orang-orang yang mengincarmu " ucapnya sambil menepuk kepalaku pelan berusaha menenangkanku
" sekarang kembalilah untuk menjadi guardian night class akan segera keluar " aku segera menganggukan kepalaku dan meninggalkannya memikirkan tentang permasalahanku.
"KYAAAA.. IDOLL SENPAIII "
" KYAAAAA.. KAINN "
" RUKAA MENIKAHLAH DENGANKU "
Teriakan mereka membuatku sangat pusing, ditambah keadaanku yang sedang kurang baik membuatku ingin mencincang mereka saat ini juga. Aku merasa diriku terdorong oleh para murid day class, aku segera membalikan tubuhku menghadap mereka semua
" satu langkah lagi, aku akan membuat kalian menyesal " ucapku dingin kepada mereka.
Setelah merasa mereka semua tidak mendorongku lagi, aku membalikan badanku dan betapa herannya aku melihat kaname kurang pemimpin para vampire yang paling aku benci sedang menatapku, bukan hanya dia melainkan seluruh murid night class menatapku bingung. Aku bukan membenci mereka , karena aku juga salah satu dari mereka. tapi aku tidak ingin berurusan dengan mereka sama sekali karena itu membuatku muak. Karena merekalah aku harus menyamar menjadi laki-laki dan kehilagan keluargaku. Karena mereka yang haus akan kekuatan yang membuat ibuku meninggalkanku untuk melindungiku. Jadi aku lebih memilih untuk tidak berurusan dengan mereka
" apa yang kalian lihat,cepat jalan kelas akan dimulai " ucapku kasar kepada mereka yang masih menatapku tidak berkedip. Mendengar suaraku membuat mereka sadar dari lamunan dan segera berjalan meskipun aku bisa melihat mereka masih mencuri-curi melihatku dengan tatapan bingung.
Setelah memastikan semua sudah aman aku segera meninggalkan post ku untuk berpatroli. Angin malam membuatku begitu tenang . aku membiarkan angin meniup rambutku dan menutup mataku mengingat masa kecilku dimana ibu dan ayahku yang selalu memperlakukanku layaknya princess. Mereka sangat memanjakanku. Dan sekarang aku kehilangan mereka berdua. Tidak terasa mataku mulai memanas dan aku yakin apabila aku membuka mataku air mata itu akan lolos dari mataku. aku begitu terhanyut pada memoriku sampai aku tidak menyadari ada orang yang sedang mengawasiku saat ini
" kiryu " suara itu begitu mengagetkanku, aku segera membalikan tubuhku bloody rose berada digenggamanku siap untuk menembak
" apa maumu kuran ?!" ucapku kasar
" kenapa kau menangis " aku begitu kaget begitu melihatnya berada didepanku dengan sangat cepat, dia memegang pipiku untuk menghapus air mataku yang langsung aku tangkis dengan kasar
" jangan pernah menyentuhku " ucapku sambil menghapus air mataku yang jatuh dari mataku saat aku membuka mataku. aku bisa melihat raut marah di wajahnya begitu aku menepis tangannya dengan kasar
" enyah dari sini bastard ! atau aku akan menembakmu saat ini juga " ucapku sambil mengacungkan pistolku kearahnya
" jaga bicaramu D , kau yang sampah diantara kita berdua. Dan aku yakin orang tuamu malu karena telah melahirkanmu" ucapannya membuatku sangat marah,sehingga aku menembakan rose kearahnya. Peluru tersebut hanya mengenai angin dihadapanku dan saat ini aku merasa ada tubuh dibelakangku , aku tidak siap sampai saat dia memukul rose dari tanganku dan mengunci pergerakanku dari belakang. Dia melingkarkan tangannya satu di perutku menahan tanganku dan satu dileherku
" lepaskan aku kau sialan !" bentakku marah
" kenapa baumu berbeda malam ini ?" ucapnya ditelingaku sambil dia menghirup rambutku
" apa maksudmu ! lepaskan aku sialan " tubuhnya yang lebih tinggi dariku itu terus mengunciku, dan aku benci terlihat kecil dihadapannya. Dan aku tidak membayangkan betapa mungilnya aku pada wujud perempuanku dihadapan kurang jika postur dari ku saat ini saja sudah lebih pendek darinya
" baumu sangat lezat membuatku ingin memakanmu " ucapnya ditelingaku. Dia menyelusupkan kepalannya diantara leher dan bahuku. Aku bisa merasakan kurang memberikan kecupan-kecupan ringan dibahuku dan hal itu membuatku takut
" lepas kuran ! jangan sentuh aku " aku masih berusaha melepaskan pegangannya yang sangat kuat ditubuhku. Dari mana dia mendapat tenaga sebesar ini batinku.
" enghh " aku begitu kaget pada diriku sendiri saat aku mengeluarkan suara aneh itu saat kurang mulai menjilat dan menggigit kecil leherku
" lepashh .. apa yang kau lakukan sialan!" ucapku masih berusaha melepaskan pelukannya, takut bahwa aku tidak bisa menahan diriku lebih lama
Kuran mulai mengagkat kepalannya dari leherku, dengan satu tangan dia menarik leherku untuk menatapnya
" kenapa aromamu begitu memabukan, membuatku kehilangan akal sehat dan ingin mencicipimu terus . ada apa denganmu ?" ucapnya pelan sambil menatap mataku lama.
"zerooo! Dimana kau !" sebuah suara menyadarkan kami berdua. Suara yuuki.
Aku berusaha melepas pegangan kuran dan untungnya dia melepaskanku kali ini. aku yakin dia tidak ingin yuuki tersayangnya melihatnya begitu. Hanya yuuki yang penting baginnya aku sekali lagi mengingatkan diriku bahwa aku hanya pion baginnya.
" ini belum selesai " ucapnya sebelum menghilang dari hadapanku. Aku segera berlari menuju ke dorm ku, merasa tidak aman saat ini karena aromaku yang sudah mulai berubah sedikit demi sedikit.
Ini semua baru dimulai. Pikirku miris
To be continued..
How do u think ?
Please review..
