Tittle : Opera
Pairing : KyuSung , slight WonSung
Rate : T
Angst , Romance , hurt/comfort
OPERA
Summary :
Aku lelah. Lelah bersembunyi dibalik topeng yang terus menutupi kebohongan pada diriku. Aku bersembunyi dan dapat menghindari mereka dengan cara bersandiwara. Terutama untuk mengindari namja itu tau tetang perasaanku terhadapnya. Bersandiwara. Keren sih kedengarannya. Tapi orang yang suka bersandiwara hanya untuk menutupi kebusukkan didalam dirinya hanyalah seorang yang pengecut dan tak pantas ada didunia ini. Karena mereka orang-orang MUNAFIK
.
.
.
.
.
.
Termasuk aku
Yesung POV
Tak kusangka seorang pengecut sepertiku bisa dekat dengan pria yang memiliki hati seputih salju dan selembut kapas itu. Sangat mulia. Aku tak pantas untuknya. Derajatku jauh berada dibawahnya. Aku hanyalah orang yang tidak menyembunyikan sifat buruk dengan kebaikan semanis madu, yang ternyata kemanisan itu adalah sebuah kebohongan. Selama topeng ini masih melekat diwajahku dan menutupi semua kebohonganku, aku tak akan pernah pantas untuk berada disisinya. Sampai kapanpun. Sekarang, aku bertanya pada diriku sendiri...
'SAMPAI KAPAN AKU AKAN TERUS-TERUSAN BERSANDIWARA DAN BERBOHONG?'
"Yesung-ah ?"
Pria yang sedikit lebih tinggi dariku memanggil dan menepuk bahuku pelan dari belakang.
Aku mengalihkan pandanganku dan menoleh kearahnya.
"...Kyuhyun-ah ?"
Ia tersenyum lembut. Sambil merapihkan sedikit rambutku yang dihembuskan angin malam.
"Kenapa melamun ?"
"Ahaha.. Aniyo... Aku hanya..."
"Hm ? Hanya apa ?"
"Ah, bukan apa-apa.."
"Begitu..."
Kami berada dalam kesunyian yang menyelimuti kami sementara.
"Pesta malam ini sangat menyenangkan.."
"Hm ? Sungguh ? Kau menyukainya Yesung-ah ?"
"Iya.. Suasana disini sangat menyenangkan.."
"Aku senang.. Kalau kau menyukainya, Yesung-ah..."
Aku tersenyum kearahnya. Dengan tiba-tiba dia menarikku dan membawaku kedalam pelukannya.
Lalu ia membisikkan kata-kata yang membuatku mengingat satu hal.
Satu hal yang terkadang membuat dadaku sesak untuk mengingat ini. Sekarang aku... Sedang 'Bersandiwara' didepan orang yang sangat penting untukku.
"Saranghaeyo.."
... Aku terdiam sejenak lalu tersenyum kecut.
"...Nado...Saranghaeyo... Kyuhyun..."
Sambil berkata dengan sejujur-jujurnya dan memeluk tubuhnya yang sedikit lebih besar dariku. Aku menghina diriku sendiri. 'Terkutuklah kau Kim Jong Woon' , 'Membuat orang sebaik dia masuk dalam perangkapmu' , 'Kim Jong Woon.. Kau memang BAJINGAN'..
Aku muak dengan diriku sendiri.
Aku melepaskan pelukanku dan mengelus pipinya lembut.
"Sekarang sudah tengah malam... Aku pulang duluan... Apa itu tidak apa-apa, Kyu ?"
"Tentu... Apa kau kelelahan ? Akan kuantar sampai rumah..."
"Aniyo... Hanya saja kalau jam segini... Keluargaku pasti mengkhawatirkanku..."
"Hm.. Baiklah... Hati-hati dijalan ya, hyung..."
"Ne..."
Aku berjalan keluar gedung pesta. Aku menyentuh topeng yang kukenakan sekarang sampai masuk kedalam mobil pribadiku dan memerintahkan supir pribadiku untuk membawaku kembali kerumah.
Sesampainya dirumah, aku segera turun dari mobil dan memasuki rumahku.. ehem... lebih tepatnya mension.
Para maid dan 'dia'menyambut kepulanganku. Ia mendekatiku dan mengecup lembut bibirku.
"Welcome home... Yesungie..."
Lalu ia membawaku kedalam pelukannya.
"... Ne... Aku pulang... Siwonnie.."
"Kau terlihat sangat memukau saat mengenakan topeng ini... Sebuah kemisteriusan tersirat dari wajahmu itu... Jadi sangat menggoda, you know ?"
"Hahaha... Baru pulang aku sudah digombalin..."
Ia tersenyum dan memperlihatkan lesung pipi nya. Aku kaget ia meraih tanganku dan mengecupnya lembut.
"Hehe.. Sangat cocok untukmu..."
"Apanya ?"
Ia menunjuk sebuah benda yang melingkar manis dijariku.
"Ini... Cincin pertunangan kita.."
Aku hanya bisa tersenyum kecut. Aku teringat sesuatu yang sangat membuatku sakit.
Kyuhyun... Orang yang benar-benar penting untukku.
Entah kenapa, walaupun aku mencintai Kyuhyun..., aku masih saja menerima lamaran pertunangan darinya. Dengan sendirinya mulutku mengatakkan 'iya' saat itu.
Dan mengapa... Petemuanku dengan Kyuhyun baru akhir-akhir ini...
Tuhan, coba saja... Kau pertemukanku dengannya lebih cepat... Pasti tak akan begini akhirnya.
Pada akhirnya, aku BERSANDIWARA didepan tunangan dan orang yang sangat kusayangi.
Aku MEMBOHONGI keduanya.
Sungguh... Terkutuklah kau Kim Jong Woon. Kau menggunakan benda mati sebagai alat yang menutupi kebusukkanmu yang semanis madu tetapi beracun.
'Suatu saat... Aku akan menghentikan semua SANDIWARA ini , dan membetulkan semuanya sebelum aku menyesal dan dibenci olehnya...'
"Seminggu lagi, kita akan menikah... Semuanya sudah kusiapkan..."
Aku membelalakkan mataku yang sipit. Saking kagetnya aku tak sanggup berkata apa-apa.
"..."
"Hm ? Waeyo yeobo ?"
"A..Anni... Seminggu lagi ?"
"Ne... Aku sudah menyiapkan pakaian yang cocok untukmu, chagi... Kau harus mencobanya sekarang..."
Ia mendorong punggungku sampai kami tiba dikamar ku. Ehem, lebih tepatnya kamar kami.
Aku mendudukkan tubuhku dikasur sambil memperlihatkan punggungnya dari belakang. Lalu ia mengeluarkan sebuah kemeja , jas pernikahan , celana bahan yang semuanya seba putih.
"Kau akan mengenakan ini ,chagi... Saat kita menikah nanti..."
"..."
"Lagi-lagi kau terdiam... Waeyo ? Apa kau tidak senang kita akan menikah lebih cepat, yeobo ?"
"Anni.. Bukan begitu..."
"Jadi ?"
"Aku... Hanya kelelahan... Mungkin aku akan mencoba pakaian itu besok pagi... Aku sangat lelah... Mianhae..."
"Gwaenchana..."
Pria bertubuh atletis itu mengecup keningku dengan lembut dan membelai rambutku.
"Bersiap-siaplah untuk tidur... Jangan lupa sikat gigi... Aku nggak mau gigimu rusak ,loh..."
"Ne,ne... Kau itu tunanganku atau ayahku ,hm ?"
"Bukan keduanya..."
"Mwo ? Lalu kau siapaku ?"
"Aku calon suamimu ~"
"... Sudah-sudah , keluar sana ! Aku mau ganti baju !"
"Eh ? Wae ? Aku calon suamimu.. Tak apa-apa kalau aku melihat ,kan ?"
"Andwae ! Keluar !"
"Ne,ne... Hahaha... Kau jadi semakin manis kalau tersipu malu, Yesung-ah.."
"Hyung ! Panggil aku hyung ! Aku lebih tua darimu Siwon-ah !"
"Ne,ne... Hyung ~ Hahahaha"
Aku menutup pintu dengan kencang dan menguncinya. Sesekali aku jalan bolak-balik entah memikirkan apa.
Tbc
