Perumpamaan

===OO===

Perumpamaan project

Story © Rie Kawamuri

Naruto © Masashi Kishimoto

Genre: Angst / Poetry

Warning: 3 POV yang disatukan. Tidak bermaksud mempersulit, namun seperti untuk kesenangan saja.

Rate: T

===OO===

Aku selalu benci musim dingin. Hawanya yang menusuk. Mencegahku untuk bermain diluar bersama teman-teman.

Selalu.

Sampai akhirnya aku melihat "Sebongkah Es" yang menarik perhatian.

Yang mengajariku untuk bersahabat dengan suhu luar.

OO

Seperti biasa Ino menarikku keluar untuk menemaninya bermain salju. Hn. Menyusahkan saja.

Sebelum kulihat "Masa Depanku" termenung mematung keluar jendela.

Agak malas, namun aku mengetuk pintu rumahnya. Ia tersenyum, pipinya memerah, dan… warna rambut yang terbilang asing.

OO

"Masa Depan" lelaki itu segera menyusul keluar.

Senyum yang sangat menyakiti hatinya di "Masa Depan".

Kerlingan matanya yang sangat menyayat hatinya di "Masa Depan".

Dan "Bongkahan Es" miliknya yang terlalu dingin.

"Bongkahan Es" yang beku dan tidak akan cair untuk selama-lamanya.

OO

"Kau sungguh-sungguh akan kembali ke dalam kesendirian?"

"Kau bilang padaku betapa sakitnya kesendirian itu."

"Sekarang, kau malah pergi, akan sendiri lagi?"

"Aku mungkin akan memiliki teman dan keluarga…"

"Tapi… Jika kamu ingin pergi…"

"Untukku… Untukku, aku akan sendiri, sama sepertimu…"

"…"

"…aku… aku! Mencintaimu dengan seluruh hatiku!"

Dan sebait terimakasih dari bibir sang "Bongkahan Es" mengakhiri hari keduanya pada saat itu.

Maafkan aku. Kaulah "Masa Depan" ku yang tak bisa terbalas sekarang.

Tunggulah aku, gadisku… Aku akan kembali dan menjadi "Masa Lalu"mu.

OO

"Kau merindukannya?" kerlinga mata hijaunya yang begitu bersinar menyentakkanku.

"Sedikit. "Bongkahan Es" milikku tidak akan kembali. Ia terlalu padat dan dingin."

"Bagaimana jika ia kembali dan menunggumu?"

"Masa Depan"ku hanya menundukkan kepala. Aku yakin, ia hanya menganggap kalimat-kalimat si "Rubah Duren" barusan adalah untuk mendongkrak kebahagiaan Sakura untuk sesaat.

"Masa Depan", kau tidak percaya bahwa aku menunggumu disini?"

"K-kau…"

"Maafkan aku, "Masa Depan"ku. Sepertinya kau tidak senang melihat kehadiranku." Suara dinginku kembali terucap. Kedua matanya hanya memancarkan kesedihan dan tak lama lagi aku harus segera angkat kaki dari sini.

"Tunggu, Sasuke!"

Aku terus melangkah, meskipun aku sangat ingin memutar badan dan memeluknya, namun aku hanyalah "Masa Lalu" dirinya, seperti yang telah kujanjikan kepada diriku sendiri sebelum aku pergi meninggalkannya.

"Sasuke! Kau dengar aku, tidak? Kembali, baka!"

"Hn, apa maumu, Sakura! Aku hanyalah kepingan masa lalumu!"

"Masa lalu atau bukan, yang terpenting adalah aku mencintaimu, sangat! Kembalilah, bergabunglah dengan kami semua, Sasuke..."

"Terimakasih, Sakura… Namun aku tidak akan pernah kembali lagi. Maaf, aku hanyalah sebongkah es dari masa lalumu…"

Dan keduanya tidak lagi saling menoleh ke belakang.