Kebahagiaan mu
By: Miftha Zoldyck
.
.
.
Disclaimer:Naruto milik masashi Khisimoto
Rate T
Genre: Hurt/comfort,Romance
Pair : naruhina
Warning : Typo,OOC,dan banyak kesalahan lainnya
Kyaaa...
Akhirnya fic kedua Miftha di publish. Seharusnya Miftha publish in fic ini setelah fic pertama Miftha selesai tapi karena udah gak sabar jadinya Miftha publish in aja deh. Jangan khawatir,Miftha bakalan tetap lanjutin fic pertama kok. Ya udah deh,selamat membaca ^^ Miftha harap para readers suka sama cerita ini XD
Enjoy n happy reading
.
.
Chapter 1
"NARUTO..."teriak gadis bubble gum pada siswa berambut kuning blonde,jika di lihat sekarang gadis itu sedang mengejar siswa itu dengan tampang marah
"kenapa kau marah gara-gara aku mengambil buku ini Sakura-chan"kata siswa itu yang masih tetap berlari sambil membawa buku kecil berwarna pink "atau jangan-jangan ada rahasia dibuku mu ini"sambungnya dengan seringaian jahil pada wajah tannya yang dimasing-masing pipinya ada 3 garis goresan yang menambahkan kesan pada wajahnya
"jangan banyak bicara,ayo kembalikan,BAKA"teriaknya
Brukk
"Ittai..."rintihan kecil dari gadis yang di tabrak Naruto
"gomen,apa kau tidak apa-apa"tanya Naruto pada gadis itu dan membantu gadis itu untuk berdiri. Sampai telah berdiri pun gadis itu tidak menjawab perkataan Naruto,dia hanya memandang Naruto dengan datar kemudian pergi meninggalkan Naruto yang masih menatapnya aneh.
Pletak
Sakura menjitak kepala Naruto ketika melihat Naruto yang sudah berhenti dari larinya dan mengambil bukunya yang ada di tangan Naruto. Naruto mengusap kepalanya tapi tidak mengalihkan pandangannya dari gadis yang baru saja ditabraknya itu.
"to...Naruto.."teriak Sakura di depan telinga Naruto yang membuat Naruto tersadar dari lamunannya "eh...ada apa Sakura-chan,loh bukannya buku itu masih ada di tanganku"kata naruto kaget karena baru menyadari kalau buku Sakura yang di ambilnya sudah kembali pada Sakura "Baka,tapi barusan kau melihat apa Naruto?sampai kau tidak menyadari saat aku menjitakmu ?"tanya Sakura dan melihat ke arah pandangan Naruto.
"Apa! Kau menjitakku..."Naruto mengusap kepalanya yang di jitak oleh Sakura "oh itu,tadi aku menabrak orang itu,tapi ketika aku menanyakan apa dia baik-baik saja dia hanya menatapku datar dan pergi meninggalkan ku"kata Naruto sambil menunjuk siswi yang ditabraknya tadi.
"Hmmm,ah tentu saja dia memandang mu datar,kau tahu dia itu Hyuga Hinata siswa terpintar di sekolah kita ini dan aku dengar dia itu juga pendiam dan selalu memasang wajah datar...,oh satu lagi dia hanya berbicara seperlunya"kata Sakura menjelaskan yang dia ketahui dari seorang Hyuga Hinata.
"Hinata..Hyuga Hinata"guaman Naruto "ayo kita ke kelas sebentar lagi bel"ajak Naruto pada Sakura.
Jam pelajaran di sekolah itu pun selesai banyak murid-murid yang berhamburan keluar dari kelas mereka untuk pulang ataupun pergi bermain dan berkumpul dengan teman masing-masing. Seperti saat ini Naruto sedang berkumpul dengan teman-temannya di sebuah cafe dekat sekolah.
"Naruto aku dengar dari Sakura,kau menabrak Hyuga hinata ya?"tanya Ino pada Naruto dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Naruto
"iya,memangnya kenapa"tanya Naruto pada Ino
"aku hanya heran kau tidak mengenalny,padahal keluarga mu dengan Hyuga memiliki hubungan bisnis tapi kau tidak mengetahuinya"jawab Ino
"Benar"kata Kiba membenarkan perkataan Ino
Naruto mengangkat bahunya malas,dia sedang tidak bersemangat dan hal itu membuat teman-temannya yang ada di situ menjadi heran melihat Naruto yang biasanya berisik menjadi tidak semangat.
Drrtt...
"Moshi-moshi"jawab Naruto pada orang yang meneleponnya "Hai'"jawabnya dan memutuskan panggilan itu. Wajahnya yang sudah lesu itu tambah lesu membuat Sasuke yang biasanya tidak mempedulikan Naruto sekarang malah menanyakan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
"Kenapa Dobe?"Naruto menatap sahabatnya itu dengan datar kemudian menghela nafas berat dan berdiri
"Aku pergi dulu,kaa-chan tadi meneleponku"kata Naruto dengan lesunya
"lagi?"tanya Sasuke dan dijawab dengan anggukan oleh Naruto
"Lagi?,maksudmu apa Sasuke-kun"tanya Sakura pada Sasuke
"Naruto kembali di jodohkan oleh kaa-channya"yang ditanya Sasuke yang malah menjawab Sai dan jawaban dari Sai itu membuat Sakura mengangguk mengerti. Naruto pergi meninggalkan teman-temannya yang memandang kepergiaanya "Kasihan Naruto yang terus-terusan di jodohkan oleh orangtuanya"kata Sakura yang merasa kasihan melihat sahabat sedari kecilnya itu terus-terusan di jodohkan oleh orangtuanya
"kau benar Sakura,untung saja orangtua kita tidak menjodohkan kita"kata Ino membenarkan perkataan Sakura "Itu karena kalian sudah memiliki kekasih sedangkan Naruto dia tidak memilikinya dan dia juga satu-satunya pewaris dari keluarga Namikaze"kata Kiba yang juga merasa iba terhadap Naruto yang terus-terusan di jodohkan
"Tadaima"kata Naruto dengan lesunya
"Okaeri"jawab wanita beranbut merah panjang menyambut kedatangaan Naruto,dia memandang Naruto yang tidak bersemangat dan hal itu membuatnya merasa iba pada anak satu-satunya karena harus di jodohkan olehnya dan suaminya. Dia sangat mengetahui kalau Naruto tidak bersemangat karena akan di jodohkan. Kushina memegang pundak Naruto senbari tersenyum kemudian mengusap kepala anaknya itu lembut "ayo semangat jangan lesu terus"katanya bersemangat Naruto yang melihatnya hanya bisa tersenyum paksa karena dia tidak ingin melihat ibunya sedih. Mereka pun masuk ke dalam rumah,Naruto naik ke lantai atas dimana kamarnya berada untuk mengganti pakaian dan baru kebawah untuk makan malam.
"Naruto..pakai pakaian formalmu karena teman tou-chan akan datang,kita akan makan malam bersama mereka"teriak Kushina
"Hah...kenapa aku selalu di jodohkan sih dan lebih sialnya lagi kali ini aku tidak boleh menolak perjodohan ini ...arrghh menyebalkan"katanya frustasi
Terlihat Kushina ibu Naruto sedang berbincang dengan hangatnya dengan keluarga teman sekaligus rekan kerja suaminya,di ruang makan itu juga terlihat suaminya sedang berbincang mengenai bisnis dengan teman serta anak laki-laki temannya itu dan seorang gadis yang hanya diam dengan menundukkan kepalanya
"ah ini ya Hinata-chan itu"tanya Hinata,Hinata memberi salam pada Kushina 'cantik,sopan tidak salah aku menjadikannya menantu'batin Kushina
"kanapa dia lama sekali"tanya Minato pada Kushina
"sebentar lagi dia turun,ah itu dia"jawab Kushina dan menunjuk Naruto yang baru saja akan turun,sesampainya Naruto membungkuk hormat oada Hiashi teman ayahnya sekaligus calon mertuanya
"Jadi ini anakmu itu"tanya Hiashi pada Minato yang dibalas denagn anggukan oleh Minato kemudian Naruto duduk di sebelah kaa-sannya,dia masih belum menyadari siapa yang akan menjadi tunangannya itu. Selama makan mereka hanya mengobrol-ngobrol kecil sedangkan Naruto dan Hinata hanya diam dalam menikmati makan malam mereka tak lama kemudian acara makan malam itu berakhir dan di ruang tamulah mereka semua saat ini untuk membicarakan apa yang akan mereka bahas
"Hinata ayo kenalkan dirimu"perintah Hiashi pada anaknya
"Hinata,Hinata Hyuga"kata Hinata memperkenalkan dirinya
"wah...nama yang indah"kata Kushina senang sedangkan Naruto berpirkir kalau dia mengenali nama itu dia merasa pernah mendengar nama wanita yang akan di jodohkan dengannya.
"Nah,Naruto sekarang giliranmu ayo beritahu siapa namamu"kata Kushina dengan lembut
Naruto yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya mulai mengangkat kepalanya karena kalau memperkenalkan diri dengan kepala yang tertunduk tidaklah sopan "Namaku...Namikaze Naruto"kata Naruto semakin pelan saat menyadari Hinata yang akan di jodohkan dengannya. Shappire bertemu lavender 'dia'batin Naruto
"Bukannya kau.."tunjuk Naruto terkejut pada Hinata. Semua orang memandang Naruto karena telah berteriak sambil menunjuk wajah Hinata. "wah...Naru-chan dan Hinata-chan sudah saling mengenal ya,kalau seperi ini kalian akan lebih mudah berkomunikasi"kata Kushina senang
Naruto memandang ibunya tak senang 'bagaimana bisa aku berkomunikasi dengan baik,dia saja bebicara sangat sulit atau lebih tepatnya hemat akan kata-kata'batin Naruto. Sedangkan Hinata hanya memberikan seulas senyum untuk Kushina. 'Cih,ternyata dia bisa juga tersenyum'batin Naruto lagi saat melihat Hinata tersenyum walaupun hanya senyuman yang singkat.
"Naruto,lebih baik kau membawa Hinata-chan mengelilingi rumah,dari pada kalian hanya berdiam diri disini"kataMinato pada Naruto yang sibuk dengan smartphone nya. "Hai',ayo Hinata-chan"ajak naruto pada Hinata. Hinata pun bangkit dan berjalan mengikuti Naruto ke taman belakang mansion Namikaze. Mereka berdua hanya dikelilingi dengan keheningan yang mampu membuat Naruto bosan padahal dia sangat SANGAT tidak menyukai keheningan,merasa Hinata tidak akan memulai pembicaraan Naruto pun akhirnya membuka suara untuk memecahkan keheningan di antara mereka
"Hmm Hyuga-san,apa kau setuju dengan perjodohan ini?"tanya Naruto hati-hati takut Hinata akan tersinggung dengan pertanyaannya. Hinata melihat ke arah Naruto tanpa ada niat untuk membalas perkataannya. Merasa pertanyaannya tak kunjung di jawab Naruto menghelah nafasnya pasrah "Maaf,karena memanggil mu dengan nama kecilmu padahal kita tidak dekat,atau bahkan tidak saling mengenal"kata Naruto yang merasa bersalah karena memanggil Hinata tidak dengan marganya "Tak apa"jawab Hinata pelan namun masih di didengar oleh Naruto.
"Lebih baik seperti itu..."Hinata memberi jeda sebelum melanjutkan perkataannya "jadi,orang tua kita akan senang"sambungnya
"Baikalah kalau begitu,aku akan memanggilmu dengan Hinata dan kau...harus memanggilku dengan Naruto"kata Naruto sambil mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Jadi,bagaimana apa kau setuju dengan perjodohan ini?"tanya Naruto sekali lagi
"a-aku tidak mau membuat tou-san k-kecewa,jadi...aku menyetujuinya"jawab Hinata pelan
"Hah...sudah aku duga,tapi tidak apa kita hanya akan ditunangkan,setelah kita mendapatkan pekerjaan baru kita akan di nikahkan"kata Naruto
Setelah membicarakan hal itu mereka kembali terdiam,sampai terdengar suara Kushina yang mengatakan kalau Tou-sannya Hinata akan pulang. Setelah mengantar Hinata dan tou-sannya ke depan pintu keluarga Namikaze kembali memasuki mansion mereka
"Kyaaa,Hinata-chan sangat manis. Naruto seharusnya kau bersyukur karena Hinata-chan akan dijodohkan denganmu"teriak Kushina dramatis
"Kaa-chan bisakah kau tidak berteriak seperti itu"kata Naruto setengah kesal,setelah itu Naruto berjalan menuju kamarnaya. Naruto merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya "Benar,aku tidak boleh membuat kaa-chan dan tou-chan sedih karena aku menolak perjoohan ini,lagi pula tidak buruk juga jika dijodohkan dengannya"kata Naruto entah pada siapa tak lama kemudian dia terlelap mungkin karena terlalu lelah
Keesokan harinya,Naruto kembali bersemngat setelah menyemangati dirinya sendiri. Cengiran lima jarinya kembali menghiasi wajah tannya yang membuat para siswi yang melihatnya berteriak-teriak gaje
"Yo minna"sapanya bersemangat
"Hn"
"Ohayou"
"Yo"
Balas teman-temannya,tidak biasanya Naruto yang setelah di jodohkan oleh orang tuanya akan bersemangat seperti saat ini dan itu sukses membuat semua temannya memandangnya aneh.
"Naruto,apa kau bauk-baik saja?"tanya Sakura khawatir
Naruto memiringkan kepalanya tidak mengerti "maksud mu?"tanya Naruto "Yah...tiak biasanya kau akan tersenyum seperti itu setelah dijodohkan oleh orang tuamu"kata Ino menjawab pertanyaan Naruto.
Naruto tersenyum melihat teman-temannya yang memperhatikan kebiasaannya selama ini "Sudahlah,buat apa aku harus merasa kesal terus kesal tidak ada gunanya karena aku tidak akan bisa menolak perjodohan ini"kata Naruto yang berubah menjadi murung
"Maaf,bukannya kami ingin ikut campur"kata sakura menyesal
"Ngomong-ngomong siapa wanita yang akan menjadi tunanganmu itu Naruto?'tanya Kiba yang penasaran pada wanita yang sebentar lagi akan di tunangkan dengan Naruto. "Iya,siapa wanita itu"kata Sakura yang juga penasaran
Naruto menatap kearah belakang teman-temannya kemudian menunjuk ke arah seseorang yang sedang berjalan menundukkan kepalanya. Melihat kearah tunjuk Naruto membuat semua teman-temannya terkejut akan apa yang mereka lihat.
"..."
"..."
"APA,WANITA ITU DIA"teriak teman-temannya serentak kecuali Sasuke dan Shikamaru yang memang dasarnya tidak akan melakukan hal itu
Dan Naruto membalas tatapan tidak percaya teman-temannya itu dengan anggukan kepala.
Tbc
Arigatou karena sudah mau membacanya dan akan lebih berterima kasihnya Miftha jika para readers mau memberikan Miftha review.
Bye bye,see u next chapter Minna-san ^^
