Tittle : Dejavu

Genre: Drama and hurt/comfort

Genderswitch

Rated : T+

AUTHOR : dabel17

Disclaimer : EXO milik SM, tuhan dan orang tua mereka. But this fict always be mine.

WARNING: TYPO,tdk sesuai EYD , ABAL DLL

HAPPY READING ^^

.

.

.

Semilir angin siang itu menerbangkan dedauan yang mengering diatas tanah. Beberapa helai daun yang tadinya berada diatas pohon pun ikut berjatuhan terkena angin. Siang itu, pada awal musim gugur di kota Seoul. Dibawah sebuah pohon yang mulai terlihat tak berdaun begitu lebat terlihat seorang namja yang tengah berbaring, wajahnya tertutup oleh sebuah buku bersampul hitam sehingga tak bisa ditebak apakah namja itu tidur atau tidak. Hanya hembusan nafas yang teratur saja yang bisa menggambarkan sang namja yang tengah menikmati waktu siangnya dengan damai.

SREEKK

Sebuah suara yang datang dari semak-semak yang ada tak jauh dari tempat namja tersebut, tapi sepertinya tak begitu mengganggu sang namja yang masih saja dalam dunia damainya

SREEEEKK

SREEKK…SREEKKK

Hingga suara yang tadinya tak begitu mengganggu berubah gaduh dan membuat sang namja tadi mendudukkan dirinya karena merasa terusik. Dilihatnya sekeliling mencari dari mana asal suara tersebut hingga matanya menangkap beberapa sosok yeoja yang tengah bersembunyi di balik semak tak jauh dari tempatnya berada. Sedikit penasaran akan pemandangan apa yang tengah menjadi objek pengintaian beberapa yeoja tersebut akhirnya ia berdiri dan melangkahkan kaki jenjangnya kearah semak itu. Namja tersebut juga ikut berjongkok dibelakang semak-semak mengikuti tingkah yeoja-yeoja yang tengah asik mengintip hingga tak menyadari bahwa ada teman baru dalam misi pengintaian mereka.

Sedikit mendongakkan kepalanya, namja tersebut akhirnya dapat melihat dengan jelas apa yang tengah menjadi objek pengintaian para yeoja disebelahnya. Tak jauh dari semak yang ia dan para yeoja itu bersembunyi terlihat seorang namja tinggi dengan surai ikal keemasan yang tengah berdiri menghadap seorang yeoja berambut merah panjang. Dilihat dari posisi dan suasana keduanya sepertinya ini adalah acara pernyataan cinta sang yeoja berambut merah.

"o-oppa aku menyukaimu, maukah kau jadi namjachinguku?" tutur sang yeoja dengan sedikit terbata sambil memandang sang namja didepannya penuh harap. Hening untuk beberapa saat hingga sang namja pun akhirnya membuka mulutnya.

"jujur saja kau cantik Krystal, kau juga manis…."tak melanjutkan kalimatnya namja itu malah hanya tersenyum manis kepada sang yeoja. Membuat yeoja didepannya tersipu malu mendapat senyuman sang pujaan hati.

"tapi maaf, aku sudah menyukai orang lain" masih dengan senyum yang mengembang lebar sehingga dapat memperlihatkan deretan gigi-giginya yang putih dan rapi. Namja itupun kemudian pergi meninggalkan sang yeoja dengan bulir-bulir bening yang mulai memaksa keluar dari kedua mata indahnya,ia tengah menangis. Sedikit kasihan memang melihat yeoja manis itu menangis tapi mau bagaimana lagi? Toh ini bukan pertama kalinya ia menolak yeoja manis seperti krystal.

Namja itu menghentikan langkahnya yang akan meninggalkan halaman belakang, ia membalikkan tubuhnya dan menatap semak-semak yang tak jauh dari tempatnya berdiri dengan senyum konyol mengembang.

"sampai kapan kau akan jadi penguntit disitu kris?ayo ke kantin perutku sudah lapar" namja itu hanya terkikik geli saat dilihatnya beberapa yeoja yang memang ia sadari dari tadi mengintipnya tiba-tiba berteriak histeris karena menyadari keberadaan kris, ketua tim basket SM High School salah satu namja terpopuler disekolahnya yang ternyata daritadi ikut berjongkok disebelah mereka untuk mengintip.

Sedangkan kris yang menyadari pendengarannya mulai terancam oleh teriakan para yeoja itupun segera bangkit dan berlari kearah sahabatnya –Park Chanyeol- yang tengah tertawa mendengar para yeoja yang semakin histeris berteriak.

.

.

.

"aku tak menyangka kau punya kebiasaan mengintip kris" ejek chanyeol saat mereka sudah berada di kantin sekolah

"sudahlah aku hanya penasaran saja tadi"

"kau penasaran apa jangan-jangan mengintip adalah kebiasaanmu hahaha?"

"terserah kau sajalah"kris hanya memutar bola matanya, malas menanggapi ocehan sahabatnya yang terkenal banyak bicara itu.

"yeol?"

"hemm?"

"apa benar kau sudah punya seseorang yang kau sukai?" pertanyaan itu sontak membuat senyum konyol yang dari tadi chanyeol perlihatkan menghilang. Dia hanya diam tak mau menatap kris yang sepertinya memang penasaran, dan chanyeol mengerti benar kenapa sahabatnya bertanya seperti itu. Yah karena memang alasan' aku sudah punya seseorang yang kusukai'lah yang selalu chanyeol jadikan alasan saat para yeoja yang sudah tak terhitung jumlahnya menyatakan cinta padanya. Dan kris yang mengerti benar jika sahabatnya memang sensitive jika mendapat pertanyaan seperti itu hanya bisa membuang nafasnya berat. Entah kenapa ia merasa sahabatnya itu memiliki perasaan yang rumit yang bahkan untuk bercerita padanya saja ia tak bisa.

'belum saatnya kalian tahu'


Ditempat lain, seorang yeoja manis bermata rusa tengah duduk diam sesekali melirik kedepan tepat kearah sosok lain yang juga sedang berbagi nafas diruangan yang sama dengannya. Seorang namja tampan dengan kulit pucat yang sedikit terekspose karena tiga buah kancing kemejanya yang tak terkaitkan memperlihatkan bagian tubuhnya yang sangat menawan dan surai caramel yang terlihat berantakan menambah kesan yang begitu memabukkan bagi kaum yeoja yang melihatnya. Sedikit tersenyum geli saat dilihatnya sang namja bergerak salah tingkah dan membuang muka saat tanpa sengaja pandangan mata mereka bertemu. Walaupun sedetik kemudian sang namja akan kembali kedalam pose awal seperti yang ia perintahkan sebelumnya tetapi tak dapat dipungkiri semburat merah muda yang menghiasi wajah tampan dengan kulit pucat itu terlihat sangatlah jelas.

Berhenti dengan kegiatan yang sedang ia kerjakan, yeoja itu berdiri dari tempatnya dan berjalan menghampiri sang namja yang sepertinya semakin bersemu karena tipisnya jarak yang ia buat dengan pergerakannya. Bibir pinknya tertarik sedikit membentuk sebuah seringaian yang sejujurnya tak pantas dengan wajah manis bagai boneka miliknya. Tatapannya terasa begitu menggoda saat jemari-jemari indahnya membelai lembut wajah objek yang sedang dengan susah payah menjaga akal sehatnya agar tidak melayang karena kelakuan sang rusa manis. Seperti mendapat mainan yang begitu sayang ditinggalkan sang yeoja lupa akan tujuan awalnya untuk membenahi pose sang namja yang sebenarnya sedang menjadi objek seninya.

"lu-lulu noona apa yang sedang kaulakukan?aaakkkhh henntt-henntikan noona" sedikit terkejut akan perlakuan luhan-yeoja yang daritadi membuatnya bersemu dan berulang kali terpesona yang tiba-tiba saja sudah berada di atas pangkuannya dan menciumi lehernya dengan penuh nafsu.

"apa kau tak suka ku perlakukan begini sehunie?kau sudah tak suka lagi denganku yah?"tutur luhan sembari memasang wajah yang ia buat sesedih mungkin. Dan gelengan terlalu antusias sehun membuat luhan kembali tersenyum, kali ini senyum manis karena jika ia menyeringai ia tahu pasti itu akan membuat sehun takut, oh sehun seorang namja yang sudah setahun ini mengikutinya seperti anak ayam dan tentu jangan anggap luhan merasa tak suka karena walau sehun sedikit menyebalkan karena kadar kepolosan namja ini yang kelewat batas tentu saja wajah tampan yang selalu dielu-elukan para yeoja diluar sana membuat luhan tak terlalu keberatan akan keberadaan sehun.

Beberapa menit telah berlalu dan entah sejak kapan jarak yang tadi memisahkan meraka kembali lenyap. Sehun hanya diam karena memang ia tak mengerti dengan apa yang harus ia lakukan, tentu saja ia bingung karena ia memanglah masih benar-benar polos dalam urusan seperti itu. Tapi itu tak menjadi masalah untuk luhan mengerjai tubuh namja tampan itu, Malahan ia semakin tertarik untuk bermain dengan namja tampannya. Dengan cekatan ia buka kancing kemeja sehun yang masih tersisa hingga akhirnya semua kancing itu terlepas dan menampilkan perut rata dan kulit putih pucat yang bagi luhan begitu indah. Tautan bibir keduanya tak pernah terlepas karena memang luhan tak akan rela melepasnya, ia bahkan begitu gencar menyesapi rasa manis bibir sehun walaupun sedikit gemas karena dari tadi sehun hanya diam tak membalas perlakuannya.

Hingga akhirnya sehun tersadar dari lamunannya, ia mendesah nikmat saat merasakan tangan halus luhan bermain di dadanya. Dan desahan itu membuat luhan mengakhiri ciuman mereka, ia menatap wajah sehun yang sudah memerah sempurna mata namja itu melihatnya sayu, bibir tipisnya tak hentinya mengeluarkan desahan-desahan nikmat saat ia semakin menggoda kedua nipple namja itu denga kasar. Luhan bersumpah bahwa saat ini sehun terlihat sangatlah indah, dan pastilah akan sangat menyenangkan apabila dapat menjadikan sehun objek lukisannya.

.

.

.

.

.

.

TBC

Maaf bgt kalau critanya gak menarik dan boring huhuhu,

MAKASIH BGT BUAT READERS YANG UDAH MAU BACA DAN REVIEW FF INI^_^

KRITIK DAN SARAN SELALU SAYA BUTUHKAN

RCL ya yang udah baca.. ^^

Mohon dukungannya buat next chap *BOW ^^