LOVE TRICK [REMAKE]

Chapter 1 – Murid Pindahan, The Little Devil

.

.

.

Main Cast : Park Chanyeol, Oh Sehun, Byun Baekhyun, Zhang Yixing.

.

Other Cast : Kris Wu, Kim Jongin, Xi Luhan a.k.a Park Luhan, Jung Daehyun, Kim Jongdae, and other.

.

Genre : GS for Uke, Schoollife, Romance, Friendship, Fluff, etc.

.

Rate : T

.

A/N : Ini FF Genderswitch. Kalau gak suka langsung close aja.

.

.

.

LET'S GET STARTED ^^

.

Pada bulan April lalu, mamaku yang notabene seorang artis menikah lagi. Jadi, setelah mama menikah aku harus mengikuti mama pindah kerumah papa baruku. Pindah rumah berarti harus pindah sekolah juga.

Dan mulai hari ini hidup baruku akan dimulai di Sekolah Kyunghee ini.

"Chanyeol, kamu memakai lip gloss ya? Tolong dihapus." Ucap seorang guru setelah aku memeperkenalkan diri sebagai murid baru. Saat ini aku berada di ruang guru untuk mengurus kepindahanku dan mengetahui kelas baruku.

"Eeeh,, tapi ini kan membuatku terlihat manis. Tidak boleh kah aku menggunakannya pak guru?" tanya Chanyeol sambil mengeluarkan aegyonya.

Dheg, sang guru langsung terdiam tidak bergerak melihat aegyo Chanyeol dan wajahnya langsung memerah.

"Ehem,.." Pak guru berdeham untuk menetralkan degupan jantungnya. "Apa boleh buat, hari ini saja aku perbolehkan." Jawab sang guru menyerah untuk menyuruh Chanyeol menghapus lip . Melihat aegyo Chanyeol langsung membuat sang guru terpesona dan tidak bisa menolak permintaan murid barunya itu.

"Terima kasih. Aku suka Pak Guru." Chanyeol langsung memeluk sang guru dan membuat gurunya terkejut.

Sang guru langsung beranjak dari duduknya dan berjalan keluar untuk mengantar Chanyeol ke kelasnya. Terlalu lama bersama murid barunya itu, membuat jantung sang guru berdebar-debar.

Sedangkan Chanyeol yang berjalan di belakang gurunya hanya tersenyum licik.

Strategi rayuanku berhasil!

Seperti yang mama bilang, laki-laki itu mudah. Ajaran mama yaitu 'Andalkan cowok sebanyak-banyaknya, karena cowok adalah makhluk yang senang kalau kita mengandalkan dia dan tergantung padanya' menurutku itu benar. Selama kamu bisa membuat cowok itu jadi pengikutmu. Dia akan menuruti semua apa katamu. Dan di Sekolah ini aku juga akan mencari banyak pengikut.

.

"Aku Park Chanyeol. Pindahan dari SM High School. Salam kenal." Kataku saat memperkenalkan diri didepan kelas.

Setelah itu terdengar kasak kusuk di antara siswa perempuan.

"Kudengar dia anak perempuan aktris Kim Jaejoong."

"Benarkah?"

"Wah keren."

Tanpa Chanyeol sadari seorang siswa laki-laki berjalan di belakangnya. Kemudian berjongkook dan menyibakkan roknya.

Whussshh…

"WOW, Kereeennn..!" teriak siswa tersebut saat melihat bagian dalam rok Chanyeol.

Chanyeol membeku.

"Yess, berhasil! Hahahahaha.." cowok itu berjalan menuju teman-temannya sambil tertawa senang.

"Apa yang kau lakukan Jongin?!" tanya salah satu teman Jongin.

"Hei, ayo minta maaf!" teriak Chanyeol saat tersadar dari keterkejutannya.

Tapi Jongin tidak mendengarkan dan masih tertawa dengan teman-temannya.

Chanyeol menghembuskan nafas melihat tingkah Jongin. Chanyeol jadi berpikir, masih ada ternyata anak yang melakukan hal seperti ini. Apa boleh buat Chanyeol harus melakukan sesuatu pada Jongin.

Chanyeol memutuskan menggunakan salah satu jurus rayuannya yaitu Skinship Attack. Cara meluluhkan laki-laki dengan menggunakan Skinship Attack adalah mendadak mendekati cowok itu lalu melakukan skinship sampai membuatnya berdebar-debar.

Chanyeol berjalan menghampiri Jongin, kemudian menutup kedua mata Jongin menggunakan tangannya dan berkata.

"Tidak boleh lihat." Ucap Chanyeol dengan nada manja.

Jongin yang terkejut hanya terdiam dan saat Chanyeol melepaskan tangannya jongin tidak bisa menutupi rona merah muda dipipinya saat melihat wajah manis Chanyeol.

"Kamu bisa dibenci cewek kalau berbuat seperti itu. Jangan melakukannya lagi. Janji, ya?" Chanyeol tersenyum manis kearah Jongin.

Dheg Dheg

Jantung Jongin berdetak dengan cepat melihat senyum Chanyeol dan tanpa sadar mengiyakan permintaan Chanyeol, "Y..ya"

Chanyeol tetap memasang senyum manis mendengar jawaban Jongin. Tapi dalam hati dia tertawa senang melihat jongin dan seluruh siswa laki-laki di kelasnya luluh melihat senyumnya. Rayuannya berhasil lagi.

Rayuan Chanyeol mungkin berhasil untuk siswa laki-laki. Tapi untuk siswa perempuan itu lain cerita.

Melihat apa yang dilakukan Chanyeol pada seluruh siswa laki-laki dikelas membuat para siswa perempuan melihat Chanyeol dengan pandangan tidak suka.

"Apa sich yang dia lakukan menyebalkan.!"

"Jongin sampai termehek begitu…"

Dari semua siswa perempuan yang membicarakan Chanyeol. Ada satu siswi yang paling terlihat kesal melihat Chanyeol. Siswi tersebut tidak menyindir Chanyeol seperti siswi lain, tapi dia terus menatap tajam kearah Chanyeol.

Chanyeol yang merasa di tatap, akhirnya menolehkan kepalanya kearah seseorang yang duduk di bagian belakang. Terlihat disana seorang gadis dengan kacamata terus menatapnya tajam. Chanyeol balas menatapnya dan penasaran kenapa gadis itu terus menatapnya.

Kemudian suara dari pak guru yang menyuruhnya duduk memutus acara tatap menatap mereka. Chanyeol memutuskan duduk dibangkunya dan mengabaikan gadis yang terus menatapnya tajam itu.

.

Hari demi hari berlalu, dan pengikut Chanyeol terus bertambah.

Menjadi Chanyeol, dia tidak mendiamkan cowok-cowok tersebut melainkan memanfaatkan para cowok yang mengikutinya. Contohnya seperti mengerjakan PRnya, mengangkat bangkunya, menggantikan tugas piketnya, memakan makanan yang tidak disukainya, dan masih banyak lagi.

Tapi…

Chanyeol menolehkan kepalanya kearah bangku di seberang bangkunya. "Hanya dia yang berbeda. Dia sama sekali tidak bereaksi padaku. Kenapa?" pikir Chanyeol sambil terus melihat cowok yang sedang serius dengan bukunya tersebut.

.

"Berikutnya, berita terpanas akhir-akhir ini. Mengenai perselingkuhan aktris Kim Jaejoong dengan actor yang lebih muda." Ucap penyiar gossip di tv.

"Soal itu, benar-benar salah paham. Tidak seperti yang kalian pikirkan." Jawab Jaejoong saat di wawancara oleh seorang reporter.

BRAAAKK

"Arrrggghhh menyebalkan," teriak Jaejoong sambil membanting kaleng minumnya di meja saat melihat beritanya di TV.

Saat ini keluarga Park sedang berkumpul sambil melihat acara di TV. Tapi, sepertinya hal itu membuat sang nyonya besar merasa kesal setelah melihat beritanya di tayangkan.

"Padahal aku hanya diundang makan saja! Kenapa jadi begini?" kata Jaejoong sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Harusnya laki-laki itu menjelaskan juga." Ucap tuan Park Junho yang baru datang dari dapur sambil membawa cemilan.

"Benar," Jaejoong menanggapi apa yang diucapkan suaminya.

"Tingkah mama membuat orang berpikir begitu, sih." Celetuk Park Junhong atau biasa di panggil Zelo dengan wajah malas. Zelo adalah Putra bungsu keluarga Park, adik dari Park Chanyeol.

"Zelo tidak boleh bicara seperti itu," kalau yang menasehati Zelo ini, Park Luhan. Putra sulung keluarga Park dan kakak tiri dari Park Chanyeol.

"Zelo, kejam! Mama kan hanya cinta papa.." teriak Jaejoong dramatis.

"Kamu memang tidak mengerti perasaan cewek," Chanyeol berkata pada Zelo.

"Heh?"

"Kamu tidak mengerti kan?"

"Huh!" Zelo menatap kesal pada Chanyeol.

Luhan hanya tersenyum melihat tingkah Chanyeol dan Zelo.

Chanyeol yang melihat kekesalan adiknya malah terus menggodanya, "Ah! Mungkin di suatu tempat ada adik baik hati yang mau mengambilkan jus untuk noonanya, ya."

Grrrrr…

Zelo yang kesal kemudian berdiri, "Iya, aku ambilkan."

Chanyeol menutup mulutnya menahan tawa melihat tingkah adiknya yang berhasil dia kerjai.

Di sisi lain, saat Zelo mengambil jus untuk Chanyeol dia melihat mama dan papanya bermesraan.

"Papa, mama lapar nih," Jaejoong berkata sambil bergelayut manja di lengan suaminya.

"Baik, akan papa siapkan," Junho menjawab sambil tersenyum.

Zelo yang melihatnya ingin menangis, kenapa papanya mau-mau saja disuruh mamanya. Sebenarnya yang ibu rumah tangga itu siapa.

"Duuhh… Keluarga apa ini! Kenapa isinya orang bermasalah semua," keluh Zelo melihat keluarganya.

Luhan yang ingin membantu Zelo, tidak sengaja mendengar apa yang dikatakan adik bungsunya itu, "Sudah… sudah…" Luhan tersenyum sambil mengusap kepala Zelo sayang.

"Sini kubawakan jusnya. Zelo adik yang hebat, selalu menuruti permintaan noonanya." Luhan berusaha menyemangati Zelo.

Zelo menatap hyungya dengan pandangan terharu. "Luhan hyuuuung…" Zelo langsung memeluk hyungnya. Sepertinya masih ada satu orang normal di keluarganya dan itu membuat Zelo lega.

.

Keesokan harinya….

Chanyeol berdiri diam menatap bangkunya. Di bangkunya penuh dengan coretan dan kata-kata ejekan untuk dirinya.

Siswa laki-laki yang mengikutinya kemudian melihat apa yang dilihat Chanyeol dan terkejut saat melihat bangku Chanyeol.

"Siapa yang melakukan ini?! Kejam sekali.."

"Chanyeol kamu baik-baik saja?"

Chanyeol hanya diam saja tidak menjawab. Dia berusaha menahan kemarahannya. Chanyeol juga mendengar bisikan-bisikan anak-anak perempuan di kelasnya tentang ibunya dan Chanyeol berusaha mengabaikannya.

Setelah mengambil nafas, Chanyeol mulai melaksanakan aksinya lagi dengan menunjukkan wajah memelasnya. "Bagaimana ini? Aku tidak bisa ikut pelajaran."

Dan hasilnya siswa laki-laki berebut untuk mengganti bangkunya dengan bangku Chanyeol.

"Uwaa,, cewek itu.. tetap tenang biarpun diperlakukan seperti itu.." kata seorang siswi.

"Huh, menyebalkan! Sehun, kenapa kamu tidak menegurnya.." ucap siswi lain pada Sehun yang ikut melihat apa yang dilakukan Chanyeol.

.

"Hei, kamu!" teriak Sehun

"Apa?" tanya Chanyeol.

Saat ini Sehun sedang mengajak Chanyeol bicara di halaman belakang sekolah setelah pulang sekolah.

"Kamu mengganggu kedamaian kelas. Kamu selalu memanfaatkan orang. Semua bilang kamu kampungan." Kata Sehun.

"Kamu hanya ingin bicara itu wakil ketua kelas Sehunnie."

"Uh, diam kamu." Teriak Sehun kesal.

"Dasar cowok memang begitu. Jongin juga jadi lembek gitu memalukan."

Mendengar nama Jongin disebut membuat Sehun memerah.

Chanyeol yang melihatnya tersenyum, kemudian mendekat kearah Sehun. "Ah,, kamu suka Jongin ya?"

"Apa?" Sehun terkejut mendengar ucapan Chanyeol.

"Ah tebakanku tepat, bukan. Karena itu, saat hari pertama aku pindah, saat aku bersama Jongin, kamu menatapku dengan tatapan yang siap membunuhku."

"Ini, bukan urusanmu" elak Sehun.

"Sudah kamu nyatakan? Belum ya?" tanya Chanyeol antusias.

"Aish berisik." Kesal Sehun.

GREP

Tanpa memedulikan kekesalan Sehun, Chanyeol langsung menarik tangan Sehun dan mengajaknya pergi.

"Hei, mau kemana ini?!" tanya Sehun.

"Rumah Jongin." Jawab Chanyeol mantap.

Sehun terdiam.

"Sia-sia saja suka dia, tapi tidak melakukan apapun. Cinta adalah tindakan." Terang Chanyeol.

"Hah?" Sehun terkejut mendengar perkataan Chanyeol.

.

"Kenapa Chanyeol ada disini?!" Jongin yang baru selesai latihan baseball terkejut melihat Chanyeol di rumahnya.

"Sudah pulangya? Maaf mengganggu," kata Chanyeol sambil tersenyum kearah Jongin tanpa rasa bersalah sudah membuatnya terkejut.

"Bagaimana kalau kita ke kamar Jongin?" tanya Chanyeol sambil melihat Jongin dan Sehun bergantian.

Sehun berbisik dengan kesal pada Chanyeol. "Kenapa kamu yang menentukan?"

Chanyeol hanya tersenyum dan berjalan kearah kamar Jongin.

Di dalam kamar suasana terasa canggung karena tidak ada yang bicara.

"Ssstt… Hei bicara sesuatu dong," bisik Chanyeol pada Sehun.

"Aku tidak pernah ngobrol dengan Jongin," Sehun balas berbisik sambil menundukkan kepalanya.

Chanyeol menghela nafas, mau bagaimana lagi dia harus bertindak. Kalau tidak sampai nanti Sehun juga bakal diam.

"Jongin, kamu mau berteman dengan Sehun kan?"

"Eh,, berteman? Kenapa?" Jongin balik tanya pada Chanyeol.

"Jongin main baseball, kan? Sehun juga suka baseball loh. Katanya dia ingin diajari banyak hal."

Sehun langsung membulatkan matanya mendengar uacapan frontal Chanyeol.

"Hei kamu bicara apa. Seenaknya saja, aku sama sekali tidak tahu baseball," bisik Sehun pada Chanyeol.

"Sudahlah, mulai sekarang kamu bisa belajar tentang aturannya,"

"Tapi…." Belum sempat Sehun melanjutkan perkataannya Jongin sudah memotongnya.

"Wah, kamu juga suka baseball ya?" Jongin bertanya dan mendekat ke Sehun.

"Ehh,, i..iya…" Sehun menjawab dengan gugup dan menundukkan kepalanya.

"Baseball itu menarik, ya!" Jongin berkata dengan antusias dan senyum tidak hilang dari wajahnya saat membicarakan olahraga favoritnya.

DHEG

Sehun terpesona melihat senyum Jongin.

"Ada pemain yang kamu sukai?"

"Emmmhh, jiro…" Sehun menjawab ragu.

"Masa sih? Aku juga suka jiro, lho. Ah, hari minggu besok aku ikut pertandingan di klub. Datang ya." Mohon Jongin. "Nanti kuajarkan semuanya, ya."

Sehun yang terkejut mendapatkan ajakan dari Jongin hanya terdiam. Sampai Chanyeol menepuk bahunya dan tersenyum kearah Sehun untuk mengiyakan ajakan Jongin.

Sehun tersenyum dan mengangguk. "Iya. Aku pasti datang."

.

"Kamu ini ternyata suka menolong ya? Atau suka ikut campur?" tanya Sehun pada Chanyeol saat mereka berjalan pulang dari rumah Jongin.

"Masa, sih?"

"Aku tidak memintamu melakukan ini. Tapi terima kasih ya."

Chanyeol berhenti berjalan dan melihat kearah Sehun. "Tunggu, masih terlalu cepat bilang terima kasih."

"Kenapa?" tanya Sehun bingung.

"Kamu sudah punya kesempatan berteman baik dengan Jongin. Jadi kamu harus berusaha agar semuanya berjalan lancar. Untuk itu, kamu akan aku ajari." Chanyeol tersenyum kearah Sehun.

"Eh?"

"Ini disebut teknik 'Little Devil'. Dengan cara ini, tidak ada cowok yang tidak luluh."

Sehun terkejut dan membulatkan matanya mendengar ucapan Chanyeol.

.

.

.

.

.

TBC….

.

.

Please review and comment, mau FF ini dilanjut apa gak ?

Terima kasih ^^