.

.

"Wookie-noona~ Aku punya muslihat baru untuk mengerjai Kangin-hyung, loh!"

"Iya kah? Mana muslihatnya?"

"Ini diaa! Nintendo DS palsu dari noona-ku. Kalau dia dimainkan terus, pasti dia akan 'meledak' dengan sendirinya!"

.

"Wookie-noona! Lihat Leeteuk-noona! Pasti dia mengantuk. Kita kerjai, yuk!"

"Ayo, ayo!"

.

"Kyu! Zhoumi-hyung sepertinya butuh bantuan."

"Bantuan atau bantuan? Ayo kita tolong, noona!"

.

Gameplay (c) e

Genre: Romance, Drama, School life

A rated M fiction, which doesn't really contain such adult things. I rate this M for reader's safety.

Casts (and pairs): Mainly KyuMin, YeWook, etc.

Seluruh karakter di dalam cerita ini murni milik diri mereka sendiri. Kecuali OC tentunya, hanya sekadar visualisasi imajinasi saya.

Saya tidak mengambil keuntungan dari menulis fanfiction ini, selain fangirling tentunya.

Warning: Gender switch, rated M, NOT FOR CHILDREN (re: yadong parah), typo(s), picisan, plot gaje, pasaran, OOC, bahasa kasar dimana-mana, bahasa yang terlalu frontal, tidak sesuai EYD, kaku, dan lain-lain sebagainya yang akan dirasakan sendiri ketika membaca.

Ragu? Kesempatan untuk menekan tombol back selalu ada^^

Selamat membaca^^

.

Kyuhyun's POV

Semua keisenganku selalu berjalan lancar dengan adanya Kim Ryeowook di sampingku. Ia selalu mengikuti semua keinginanku, karena itu pun hal yang diinginkannya. Kami sepikiran, selalu memiliki keputusan yang sama, sehingga kami selalu merasa cocok berteman. Aku selalu memanggilnya dengan tambahan noona karena aku merasa ia adalah kakak keduaku yang selalu mengertiku.

Sampai pada suatu waktu, keisengan laknat itu adalah keisengan terakhir yang kami lakukan bersama.

.

Siang itu aku terkulai lemas di mejaku. Badanku seolah tidak mau diajak kompromi. Kepalaku pusing sekali. Perasaanku pun tidak enak. Tidak biasanya, hari itu aku ingin sekali pulang secepatnya seolah tidak ingin melihat apapun lagi. Namun, semua keinginanku buyar ketika kudengar sebuah panggilan manis bersenandung di telingaku.

"Kyu! Main sama Yesung-seonbae, yuk!" Itulah panggilan manis yang tidak terasa ganjil saat itu. Energiku seolah overload, aku langsung duduk tegak menghadap Ryeowook.

"Main mainan yang mana? Mainan kita sudah cukup banyak selama ini, bukan?" tanyaku.

Ryeowook memiringkan kepalanya, menatapku lamat-lamat. "Kyuhyunnie, kau sakit, ya? Kita main besok saja kalau begitu," tandasnya.

Aku menyeringai. "Aku akan merasa lebih baik jika kita bermain sekarang. Yuk!"

Sungguh, kelak aku menyesali semua perkataanku itu.

.

Aku dan Ryeowook memperhatikan Yesung-seonbae yang sedang membaca buku sendirian di taman. Seonbae satu itu senang mencari suasana sepi untuk mengembangkan dirinya, entah itu belajar atau latihan bernyanyi.

Ah, ya. Yesung-seonbae adalah ketua klub vokal yang diidolakan banyak siswi di sekolah ini.

Oke, kembali ke rencana.

"Wookie-noona, bagaimana rencanamu?" tanyaku. Ia tersenyum ganjil.

"Aku akan mencoba sebuah cheat dalam permainan kali ini. Kau bawa buku ini," Ryeowook menyerahkan sebuah notebook hardcover berwarna putih. "Kau lari melewatinya, sambil sedikit meledekku. Lalu, aku akan mengejarmu sambil mengataimu pencuri. Kalau ia punya hati, pasti ia akan mencari kita. Dan di saat itulah kita mengerjainya sampai ia salah masuk kamar mandi. Pasti lucu!" Ryeowook menyeringai ganjil. Aku yang saat itu tidak mengerti hanya menurutinya.

Aku mengatur napasku, berusaha untuk mengabaikan rasa gelisah yang mulai datang. Kemudian, aku langsung berlari secepat mungkin ke arah Yesung-seonbae. Tepat ketika aku melewati Yesung-seonbae, Ryeowook berteriak meminta bukunya kembali. Kemudian aku berteriak, "Kejar dulu kalau bisa!" dan langsung melesat menuju kantin. Aku pun duduk di salah satu kursi yang kosong, mengatur sirkulasi darah serta respirasiku karena aku mulai pusing.

Aku menunggu, dan menunggu.

Masih menunggu.

Hingga akhirnya aku bosan menunggu dan memutuskan untuk mengintai posisi Yesung-seonbae tadi.

Aku yakin mataku tidak salah menangkap bayangan yang ada.

Kim Ryeowook dan namja dengan nama asli Kim Jongwoon sedang berduaan di kursi taman tempat si namja duduk tadi. Mereka terlihat begitu dekat—atau entahlah hanya pandangan iriku saja yang menyimpulkan demikian.

Aku berdecak kesal. Lalu, aku pun mengambil tasku di kelas dan pulang.

Di kamar, aku hanya bisa berbaring tanpa bisa menutup matamu. Pikiranku melayang kemana-mana, terutama pada ingatan tentang pengintaianku tadi. Entah kenapa rasanya ada yang ganjil.

Aku merasa amat bodoh. Sudah cukup terlambat aku menyadari keganjilan itu.

Aku lalu teringat akan buku yang tadi diberikan Ryeowook padaku. Kuambil buku tersebut, lalu kubuka setiap halamannya. Sampai akhirnya, fokusku tertambat pada suatu halaman.

"Semua cheat ini untukmu, Yesung. Aku selalu disini."

Aku mengernyitkan dahi, tidak mengerti.

.

"Wookie-noona, ayo kita bermain lagi!"

"Tidak bisa, Kyu. Aku harus menelepon seseorang. Aku sibuk sekali!"

"Wookie-noona, kau menganggur, kan? Aku punya permainan baru, loh!"

"Aku harus menemui Heechul-noona segera setelah ini, Kyu."

Permainan laknat itu memang benar-benar yang terakhir. Karena, setiap Ryeowook berdalih tidak bisa bermain, tak lama setelahnya, aku selalu melihatnya menempeli Yesung-seonbae. Sebenarnya agak ironis, sih, karena Ryeowook bertingkah agak bitchy di depan Yesung-seonbae.

Awalnya aku biasa saja dan masih mengajaknya bermain. Tapi penolakan demi penolakan yang kuterima membuatku muak. Terlebih karena aku mulai memahami cheat yang dimaksud Ryeowook.

Dia menggunakanku dalam permainan laknat-nya untuk mendekati Yesung-seonbae.

Licik, bukan?

Sebagai seorang gamer—dalam artian sesungguhnya—aku bahkan selalu berusaha untuk menghindari segala bentuk cheat, karena menurutku itu mengurangi kesenangan yang didapat. Itulah makna gaming yang sesungguhnya bagiku.

Dan kini, makna permainan dalam artian lain yang biasa kumainkan bersama Ryeowook (sebenarnya ia cukup payah soal video game) sudah lenyap tak berbekas.

End of Kyuhyun's POV

.

Cho Kyuhyun, siswa Elf High School yang begitu populer karena ketampanan serta kepintarannya. Dulu ia sering membuat dewan guru geleng-geleng kepala akibat keisengannya yang tiada batas. Namun kini entah ia tobat atau mengubah cara bermain-nya, ia benar-benar nyaris tidak pernah melakukan sebuah (permainan) keisengan lagi.

Jika saja memainkan perasaan perempuan bukanlah sebuah (permainan) keisengan.

.

"Mmmhh~ Hentikaaaahhnnh~ Kyuuhhh~~" Seorang yeoja yang perutnya sedang dijilati Kyuhyun mendesah tak tahan.

Kyuhyun menghentikan jilatannya.. Ia menyerbu bibir yeoja tersebut dengan ganas, hingga kembali terdengar lenguhan-lenguhan berikutnya.

"Sunny, apa kau bosan?" tanya Kyuhyun pada Sunny, kekasihnya saat ini.

"Hmm, mungkin?" Jawab Sunny agak ragu. Ia pun melanjutkan dengan senyum manis. "Kita belakangan belum jalan-jalan lagi, bukan?"

"Oh. Kalau begitu, kita sampai di sini saja. Selamat tinggal," Kyuhyun berkata tanpa perasaan, lalu kemudian meninggalkan Sunny yang shock.

Kyuhyun melangkah menelusuri koridor kelas 3. Matanya terpaku pada papan nama kelas 3F, kelas terbawah dan terbelakang. Tanpa ragu, ia pun masuk dan menggebrak sebuah meja dimana penghuninya sedang asyik mengobrol.

"Oi, bocah! Apa tidak ada sapaan yang lebih tidak sopan lagi?" Kangin, penghuni meja tersebut, menegur Kyuhyun pedas.

Kyuhyun hanya menatap Kangin datar. "Apa salahnya mengganggu orang yang sedang bergosip? Hyung, bisa kau berikan beberapa lagi?" tanyanya.

Kangin menghela napas. "Kita bicarakan ini di atap."

.

"Kau belum puas memainkan semuanya?" tanya Kangin.

Kyuhyun menatap langit dengan pandangan kosong. "Mungkin aku akan benar-benar puas jika aku berhasil memainkannya seorang."

Kangin menggulirkan matanya. "Ini sudah kesekian kalinya kuperingatkan padamu. Permainanmu sekarang sudah tidak semenyenangkan permainanmu dulu.Mau berapa banyak lagi air mata yang diteteskan para yeoja di dunia ini karena permainanmu ini?"

"..."

"Kau tahu sendiri kan rasanya dikhianati setelah terlibat cukup dalam?"

"Rasa sakit yeoja-yeoja bodoh yang kubuang takkan pernah sebanding jika dibandingkan rasa sakitku dikhianati Kim Ryeowook." Tandas Kyuhyun tanpa ragu.

Kangin menghela napas. Sepupu yang sudah dianggap seperti adiknya ini benar-benar keras kepala kalau sudah membicarakan balas dendam. Kangin pun sebenarnya demikian, dan bahkan lebih dari berani untuk berbuat lebih jauh dari Kyuhyun. Untunglah pikirannya yang mulai matang melunakkan hatinya.

Namun, sepertinya pemikiran manja serta hati keras Kyuhyun tidak sanggup dilunakkan oleh peringatan Kangin. Terlebih karena Kangin juga bukan anak yang memiliki catatan baik selama bersekolah.

"Baiklah, kuberikan padamu satu lagi saja. Setelah itu, kau cari sendiri." Jawab Kangin akhirnya. Sebenarnya ia tidak tega pada yeoja terakhir ini. Namun ia berharap Kyuhyun akan berhenti dari kecanduan bermain gamenya ini setelah bertemu dengan yeoja yang menurutnya potensial ini.

"Sebutkan nama, kelas, dan ciri-cirinya!" perintah Kyuhyun.

Kangin menghela napas. Ia malah jadi ragu untuk menyebutkannya.

"Namanya Lee Sungmin, kelas 3E. Dia manis, suaranya bagus. Berbeda dengan yeoja lain yang kuberikan padamu, ia sama sekali tidak populer, padahal dia anggota terbaik klub vokal. Dia anggota kesayangan Yesung, dan kabarnya dia sangat dekat dengan ..., Ryeowook," Kangin sedikit berhati-hati ketika menyebutkan nama Ryeowook. Ia khawatir yeoja yang diberikannya pada Kyuhyun akan disakiti lebih dari yang sebelum-sebelumnya karena memiliki hubungan dengan Ryeowook.

"Dekat dengan Ryeowook, huh?" gumam Kyuhyun. Seberkas senyum muncul di wajahnya.

Kini Kangin benar-benar diliputi rasa bersalah.

.

Sudah berhari-hari Kyuhyun meninggalkan PSP-nya di kasur karena terus-menerus mencari tahu tentang yeoja bernama Lee Sungmin. Entah ini karena ketidakpopuleran Sungmin atau semangat karena kesempatan balas dendam yang seolah sudah di depan mata.

Tok tok tok!

"Kyuhyun! Saatnya makan!" teriak Leeteuk, yeojachingu Kangin, dari luar kamar.

Ah, ya. Kyuhyun, Kangin, dan Ahra, noona kandung Kyuhyun, tinggal seatap di apartemen ini. Namun, Ahra begitu sibuk dengan urusan kuliahnya sehingga jarang sekali pulang. Sedangkan Leeteuk sering menginap di sini entah untuk belajar atau sekedar bermain saja.

"Iya, noona!" Kyuhyun meninggalkan ponselnya, lalu bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari kamar. Ia berjalan menuju meja makan, lalu duduk di kursi sebelah Kangin.

Kyuhyun mengambil nasi kepal dan mulai memakannya. Sedangkan Kangin sejak tadi sudah memakan banyak sekali makanan yang ada di meja.

"Hyung, bagaimana kau tidak overload kalau kau masih makan sebanyak itu?" Kyuhyun menyindir Kangin.

Kangin menatap Kyuhyun galak. "Bagaimana kau tidak dibenci wanita kalau mulutmu masih seperti sampah?"

"Kangin-ah! Kita lagi makan!" tegur Leeteuk lebih galak. Kangin menyeringai, lalu kembali melanjutkan makannya tanpa merasa jijik.

Kyuhyun menyeringai puas. Sebenarnya, ia masih ingin menyindir Kangin. Tetapi, ia takut akan omelan Leeteuk, karena sindirannya mengandung konten non-table manner.

Namun, sepertinya Kangin duluan yang membuka pembicaraan.

"Jadi, kau benar-benar akan memainkannya?" tanya Kangin pada Kyuhyun. Leeteuk menghentikan suapannya.

"Ya," jawab Kyuhyun dengan wajah yakin.

"Siapa lagi yang ingin kau mainkan?" tanya Leeteuk dengan wajah tidak suka. Kangin menepuk dahinya secara imajiner. Ia lupa kalau Leeteuk tahu dan tidak suka akan permainan Kyuhyun.

Jelas. Wanita logis mana yang suka permainan itu?

Baru saja Kangin hendak mengalihkan pembicaraan ketika Kyuhyun menjawab dengan mantap, "Lee Sungmin."

Kangin pasrah. Kini ia hanya bisa membiarkan Kyuhyun berimprovisasi.

Mata Leeteuk membulat. "Lee Sungmin?! Yeoja suci itu?!" Nada bicaranya meninggi. "Bagaimana mungkin kau akan menodai yeoja yang bahkan tidak pernah berpacaran sekalipun?!"

Kyuhyun tersenyum puas. "Aku akan menjadi orang pertama yang menodainya. Itu mudah bagiku." Jawab Kyuhyun.

"Geez, kau ini! Sudah sepatutnya kau mendapat pelaja—" Leeteuk yang geram hendak memukul Kyuhyun dengan centong sup terhenti pergerakan tangannya oleh Kangin.

"Sudahlah, aku yang akan bertanggungjawab. Lagipula ..., kau mengerti?" tanya Kangin sambil mengedipkan sebelah matanya pada Leeteuk. Leeteuk terdiam, lalu kembali duduk tegak.

"Kupastikan kau tidak akan bisa menyentuhnya, Cho Kyuhyun," Leeteuk berkata dengan suara dalam.

Kyuhyun menyeringai lebar. "Wah, padahal aku sudah menyusun rencana. Pertama, aku akan mendaftar masuk ke klub vokal. Setelah itu, aku akan mencoba mendekatinya. Lalu, aku akan menyentuhnya di dekat Ryeowook. Kemudian aku akan menjadi orang pertama yang menyentuhnya sampai kedalam." Godanya.

Leeteuk menggeram. Anak ini sengaja benar menggodanya.

Sayangnya, Leeteuk terlambat menyadari bahwa Kyuhyun tidak bermain-main dengan ucapannya.

.

Pertama, aku akan mendaftar masuk ke klub vokal.

.

"Oi, Changmin! Kau bisa mendaftarkanku ke klub vokal, kan?"

"Tentu. Memang kenapa?"

"Kau mau membantuku bermain?"

"Siapa yang ingin kau mainkan? Jinri? Aku punya kontaknya."

"Ish, dia terlalu jalang untuk kumainkan!"

"Siapa memangnya? Henry-noona?"

"Kau jangan asal tebak begitu, bodoh!"

"Lantas siapa?"

"..., targetku ..., Lee Sungmin."

"O-oi, kau gila, Kyu? Kau ingin memainkan Sungmin-noona?" tanya seorang namja tinggi dengan nada yang juga tinggi.

Kyuhyun tersenyum lebar. "Tentu saja. Memainkannya akan menghancurkan Ryeowook, bukan?"

Shim Changmin, namja tinggi tersebut menggulirkan mata. "Tapi kau tidak sepantasnya memainkan Sungmin-noona juga. Sungmin-noona terlalu suci untuk yang seperti itu."

"Makanya daftarkan aku ke klub vokal supaya aku bisa melihatnya dengan mudah!"

"Ish, ternyata memang ada maunya. Padahal dulu Taeyeon-seonbae mati-matian mengejarmu supaya kau mau masuk klub vokal dan kau tolak."

"Tidak ada yang membuatku tertarik dulu! Sudahlah, kau harus mendaftarkanku kalau kau ingin melihat Taeyeon-seonbae senang!"

"Astaga, baiklah, baiklah!"

.

"Annyeong, seonbae. Aku Cho Kyuhyun, anggota baru klub ini." Kyuhyun memperkenalkan dirinya pada seonbae yang sedang memegang buku absen.

Seonbae tinggi cantik tersebut menoleh padanya. Lalu wajahnya berubah sumringah. "Oh! Kau temannya Siwon, ya? Tadi Changmin sudah mendaftarkanmu. Masuklah!" ucapnya ramah.

Kyuhyun pun melangkah masuk sambil sesekali melirik seonbae tersebut. Ah, seandainya Sooyoung, seonbae tersebut, bukan orang yang populer dan bukan sepupu Siwon, pasti sudah ia jilat habis tubuh tinggi semapainya itu.

Kyuhyun lalu duduk di sembarang bangku. Di depannya ada dua orang yeoja dengan gaya yang mirip. Kyuhyun merasa agak familiar dengan salah satunya.

"Annyeong! Latihan kali ini tidak usah lama-lama. Aku hanya ingin melihat kemampuan kalian di nada rendah. Tidak usah basa-basi lagi, langsung saja giliranmu, Shim Changmin!" Yesung, si ketua klub, membuka latihan dengan sangat mengejutkan.

"E-EEH?" Changmin yang duduk di paling ujung berseru. Namun pada akhirnya, ia pun menuruti perintah ketua meskipun dengan wajah agak pasrah.

Kyuhyun sama sekali tidak memperhatikan hingga tiba giliran salah satu yeoja di depannya.

"Giliranmu, Kim Ryeowook!" seru Yesung. Telinga Kyuhyun berdiri mendengar nama tersebut. Mendadak keinginan balas dendamnya tumbuh.

"Eeeeh? Ta-tapi ..., oppa~ Aku tidak bisa bernyanyi di nada rendah~" Ryeowook berkata dengan nada agak manja, yang menurut Kyuhyun disengaja dan dibuat-buat, sehingga lebih menjijikkan lagi menurutnya.

Sungguh, ini adalah suara yang amat Kyuhyun rindukan. Suara merdu yang semangat, apalagi jika berhubungan dengan permainannya versi dulu.

Kyuhyun jadi semakin bernafsu untuk membalas dendamnya.

"Aku tahu kau lebih pandai bernyanyi di notasi yang tinggi. Sesekali cobalah di nada yang rendah!" perintah Yesung.

Ryeowook pun berdiri, lalu mulai bernyanyi.

Miwuhago shipeunde

Nal ijeundeuthan nuhui dwitmoseupman jikineun guhtdo jichyuhbuhryuhssuh ijen

"Eits, stop! Itu sama sekali tidak rendah, Kim Ryeowook! Ganti lagu!" perintah Yesung dengan wajah datarnya.

Ryeowook terdiam. Kyuhyun merasakan bahwa Ryeowook kini sedang mengambil napas, lalu nyanyian dengan notasi yang lebih rendah pun keluar dari mulutnya.

Miwohaji motae, saranghajido motae

Jinamyeon da ijeul georan geumal, jebal geuman geumanhae

"Oke, good! Berikutnya, Sungmin-ah!" Yesung menuliskan sesuatu di atas papan jalannya. Telinga Kyuhyun berdiri. Apa ia tidak salah dengar? Sungmin?

Tunggu sebentar. Yesung tidak menyebutkan marganya.

"Aish, jangan panggil aku seperti itu, Kim Jongwoon!" Yeoja di sebelah Ryeowook memprotes.

Suara ini ..., Kyuhyun merasa suara ini begitu manis dan angelic, tidak kalah dengan suara merdu Ryeowook.

Yesung menatap yeoja itu dengan senyuman jahilnya. "Baiklah, baiklah, mian Lee Sungmin-ah. Kau bisa bernyanyi, kan? Lucu rasanya jika kau sudah terlalu lama di klub ini, sampai kau lupa bagaimana caranya bernyanyi!"

Kali ini Kyuhyun tersenyum puas. Ternyata yeoja bertubuh hot itu memang Lee Sungmin. Nafsu balas dendam serta bentuk tubuh Sungmin yang indah membuatnya merasa sedikit tegang.

"Ampun, Sungmin-ah! Ampun! Hipnotis saja semua orang semaumu!" Yesung berseru minta ampun sambil tertawa.

"Ish! Jinjja! Kau berhutang es krim padaku, Kim Jongwoon!" Sungmin menggerutu. Ia lalu mengambil napas dan mulai bernyanyi.

Geunyuhga wooggo inneyo nuhmoona oraenmanijyo

Geuruhn moseup geuruhke bogo shipduhn naui geunyuhjyo

Geunyuhga guhdgo issuhyo uhdduhn saramgwa dajunghi

Nae gaseumeun mooguhpge naeri noollyuhyo

Kyuhyun terdiam seribu bahasa. Suara ini ..., benar-benar angelic. Berbeda dengan suara merdu Ryeowook yang sanggup membuatnya tidur. Suara Sungmin seolah sanggup membawanya ke langit dalam tidurnya.

Kini jantungnya berdebar-debar di luar kendali. Ia juga merasa seluruh tubuhnya menegang, ingin sekali melampiaskan seluruh nafsunya pada apa saja yang ada.

"Hei, kau! Anak baru!" Suara bariton Yesung membuyarkan lamunan Kyuhyun. Kyuhyun menengadah, menatap Yesung.

"Ini latihan pertamamu, jangan melamun!" tegur Yesung.

"Namanya Cho Kyuhyun, Oppa!" Sooyoung berseru dari belakang.

Kyuhyun melihat tubuh Ryeowook yang langsung tegak.

"Baiklah, Cho Kyuhyun. Buktikan kalau kau juga bisa bernyanyi di nada rendah!" perintah Yesung, masih dengan wajah datarnya.

Kyuhyun melakukan segala macam ancang-ancang. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia benar-benar berlatih bernyanyi bersama Kangin. Selebihnya ia hanya bernyanyi randomly bersama sepupunya itu. Tapi ..., tidak. Ini hanya latihan, bukan game yang sesungguhnya. Kyuhyun pun akhirnya mengeluarkan nyanyiannya.

Ee soongani majimagirago geutorok saranghan geudaegaeh

Neon dolliryeo haedo woolmyeo maedallyeodo geunyang shirhdamyeo heyeojimeul marhan naya

Yesung mendongakkan kepalanya dari papan jalan. Ryeowook membalikkan badannya. Keduanya menatap Kyuhyun tak percaya.

Namun, Yesung kembali pada ke-sok-wibawaannya. "Ehm, aku belum pernah mendengar suara serendah ini, selain suara Jongdae. Next!"

.

Setelah itu, aku akan mencoba mendekatinya.

.

"Sungmin-eonnie, kau sudah mencoba partitur yang Yesung-oppa berikan?" Ini suara Ryeowook.

"Belum, Wookie-ya. Percayalah, membacanya saja sulit." Ini suara Sungmin.

"Kenapa sulit? Tulisannya tidak terlalu buruk, bukan?"

"Buatku tulisan Yesung adalah tulisan terburuk yang pernah ada,"

"Jangan begitu, eonnie. Dia kan sayang eonnie,"

"Tapi aku tidak mengenalinya. Memang dia siapa? Hantu buaya lubuk?"

Kyuhyun menatap punggung kedua yeoja tersebut dengan perasaan tegang. Ayolah, laki-laki laknat sepertinya tidak mungkin tidak tegang hanya karena mendengar suara indah nan manis. Ia merasa harus bermain-main dengan Lee Sungmin. Bukan. Ia memang harus menyantap Lee Sungmin secepatnya.

Ia kini sedang menunggu timing yang tepat, sekaligus menunggu dirinya agak tenang dahulu.

Oke, sekarang ia sudah mulai rileks dan dewi fortuna laknat sedang berpihak padanya. Tepat sekali ketika ia sedang berjalan mendekati kedua yeoja tersebut, yeoja incarannya nyaris terjatuh entah karena apa.

Mengapa nyaris?

Karena tangan Kyuhyun sudah berada di bawah tubuh Sungmin, menopang tubuh yang begitu hot.

Ryeowook menatap Kyuhyun tidak percaya. Bukan. Sesungguhnya antara tidak percaya, malu, tidak enak, dan risih.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Kyuhyun dengan nada rendah, menatap wajah Sungmin yang matanya tertutup.

Mendengar suara bariton yang begitu seksi tersebut, Sungmin membuka matanya, menatap apa yang di depannya dengan tatapan memelas. Bayangan Cho Kyuhyun yang terlihat agak terkejut terpampang jelas di pandangannya.

Ya, terkejut.

Jauh di luar dugaan, tatapan dari iris foxy hitam tersebut ternyata begitu memelas dan hangat. Belum lagi wajah polos Sungmin yang sama-sama terkejut seperti dirinya, menampakkan bahwa yeoja itu adalah yeoja suci tak bernoda, bukan yeoja laknat seperti korban-korban permainannya.

Lee Sungmin ..., sebaiknya dilindungi dari seorang bejat macam Kyuhyun, eoh?

Segera Kyuhyun sadar dari lamunan laknatnya. Ia kemudian membantu Sungmin berdiri tegak.

"Berhati-hatilah, umm ...," Kyuhyun nampak kebingungan mencari panggilan yang tepat.

Jika Kyuhyun langsung menyebut nama, akan terlihat sekali bukan, kalau Kyuhyun menguntitnya? Terlebih karena Sungmin tidak populer.

"Lee Sungmin imnida, kelas 3E." Jawab Sungmin. Senyum manisnya menguar. "Jeongmal kamsahamnida. Siapa namamu?"

Astaga. Senyum manis itu benar-benar membangunkan kejantanannya. Seluruh tubuhnya tegang kini.

Namun sepertinya Kyuhyun menyadari posisinya yang terlalu rendah bagi yeoja sesuci Sungmin.

"Bukan masalah, seonbae. Cho Kyuhyun, kelas 2A." Jawab Kyuhyun, memasang wajah ramah.

"Tidak usah terlalu formal, Kyuhyun. Panggil saja Sungmin."

Astaga, tolong. Lee Sungmin benar-benar menyiksaku tanpa dia sadari! pekik Kyuhyun dalam hati.

"Gwaenchana, seonbae. Aku duluan. Jaljja." Kyuhyun lalu meninggalkan kedua yeoja tersebut.

Ryeowook mendecih. "Dasar tidak tahu malu!" umpatnya kesal.

Sungmin menoleh pada Ryeowook, lalu memasang wajah polos. "Kenapa?" tanyanya.

"Cho Kyuhyun itu brengsek, Eonnie." Jawab Ryeowook dengan nada kesal.

Sungmin terlihat bingung, lalu berpikir sejenak. "Cho Kyuhyun? Jadi yang tadi itu Cho Kyuhyun yang kau selalu ceritakan?" tanya Sungmin polos.

"Ya! Dia si brengsek Cho Kyuhyun!"

Sungmin memiringkan kepala. "Heeh? Wae? Kurasa dia tidak brengsek seperti yang kau ceritakan, Wookie-ah,"

Ryeowook memutar bola matanya. "Kau tidak tahu saja, Eonnie. Dia meninggalkanku hanya karena aku tidak mau diajaknya bermain lagi. Teman macam apa dia itu, ha?"

"Itu memang salahmu, bukan? Kau yang selalu menolak diajak bermain dengan dalih apapun, padahal kau hanya ingin berduaan dengan si bodoh Yesung," Sungmin bertutur polos.

Ucapan polos yang diutarakan Sungmin sukses membuat Ryeowook tertohok, merasa ada benarnya juga.

Seandainya Cho Kyuhyun tahu bahwa Sungmin tetap berprasangka baik tentangnya dan membelanya, pasti ia akan lebih ambivalence lagi. Bernafsu parah sekaligus menahan nafsu itu sulit, percayalah.

Untunglah Lee Sungmin tidak mengetahui betapa bejatnya Cho Kyuhyun.

.

BRAKK!

Kyuhyun membanting pintu apartemennya, mengundang pandangan heran Kangin yang sedang rajin-rajinnya mengerjakan soal latihan. Pandangan heran tersebut berubah menjadi keterkejutan yang luar biasa kala ia menyadari bahwa di penglihatannya Kyuhyun dengan wajah pucat dan keringat yang mengalir deras di sekujur tubuhnya yang menggigil.

"Ya, pabboya! Wae?!" Kangin berseru panik dan menghampiri Kyuhyun layaknya ibu-ibu yang panik akan anaknya.

"B-baca saja SMS-ku, hyung. A-aku mau istirahat, tidak enak badan," Kyuhyun berkata dengan gemetar, kemudian berlalu meninggalkan Kangin yang mematung kebingungan, lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintunya.

Kangin berpikir sejenak. "SMS?" gumamnya. Kangin lalu kembali duduk di tempatnya dan mengambil ponsel. Sejak sekolah usai, ia mengabaikan ponselnya. Oke, lupakan.

Kangin membuka layar smartphone-nya. Ada 14 missed calls dan 17 text messages. Semua dari Kyuhyun. Ia pun membacanya satu persatu.

Hyung, kau belum pulang?

Jawab

Hyung

HYUNG JAWAB AKU!

HYUNG TOLONG!

HYUNG!

HYUNG AKU SERIUS!

HYUNG!

HYUNG!

ASTAGA HYUNG KENAPA KAU BERIKAN LEE SUNGMIN PADAKU?

Kangin mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan Sungmin? Batinnya.

BERTANGGUNGJAWABLAH! SUNGMIN ITU MENGERIKAN!

BODOH! AKU TIDAK BISA MEMAINKAN LEE SUNGMIN!

LEE SUNGMIN TERLALU SUCI!

DIA MENYIKSAKU!

JAWAB AKU HYUNG!

HYUNG AKU TIDAK TAHAN LAGI!

MIANHAE HYUNG, AKU MENGELUARKAN SEMUANYA DENGAN TANGANKU

Kangin amat sangat mengerti maksud dari semua SMS Kyuhyun. Dongsaengnya itu baru saja masturbasi karena tidak tahan akan Sungmin, namun segan untuk menodai yeoja suci tersebut.

Tapi kenapa bisa secepat itu, ya, 'adik'-nya terbangun? Kangin berpikir demikian.

Kangin lalu mengangkat bahu dan kembali mengerjakan soal.

Tak lama berselang, tiba-tiba saja layar smartphone Kangin menyala sendiri. Kangin lalu mengambilnya dan membukanya. Ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

Annyeong chagi, bagaimana kalau kita mempraktekkan JAV malam ini? Kutunggu di Hotel Transylvania, ya!

Kangin sweatdrop. Masih jaman SMS horny seperti ini?

Namun Kangin terpaku pada satu kata. JAV. JAV? Video laknat yang membuatnya menjadi mesum seperti sekarang, namun tidak sampai separah Kyuhyun.

Sebentar. JAV? Kyuhyun? Yang mengajari Kyuhyun menonton video begitu memang dirinya, secara tidak langsung. Itu karena Kyuhyun memergokinya yang sedang menonton adegan membuat anak di laptopnya.

Flashback

Kim Youngwoon atau Kangin, pada saat itu masih kelas 2 di Allstars Junior High School. Ia dikenal sebagai berandal nomor satu di sekolahnya. Nomor satu tukang berantemnya, nomor satu mesumnya. Di setiap aksinya, ia selalu ditemani oleh Tan Hangeng, sahabat setianya.

Seperti kali ini. Di ruang tengah apartemen Kangin, mereka berdua sedang menikmati fanservice dari Japan Adult Video atau yang lebih dikenal dengan sebutan JAV.

"Kang, body perempuannya tidak terlalu ero," Hangeng berkomentar.

"Memang. Tunggu sebentar lagi, klimaksnya jauh lebih menegangkan dari yang biasa," Kangin menjawab semangat.

Memangnya ini film thriller?

"O-oi! Gerakannya! Erotis!" Hangeng berseru semangat.

"Menegangkan, bukan?"

"Film thriller apa ini, hyung?" tanya seseorang yang tiba-tiba saja berada di belakang Kangin dan Hangeng.

Kangin menoleh pada orang tersebut yang ternyata Kyuhyun. Ia terkekeh, lalu menjawab, "Hanya JAV biasa. Nonton saja, Kyu!"

Kangin dan Hangeng lalu kembali larut pada video laknat tersebut. Tak lama Kangin seolah tersetrum dan sadar lalu menoleh pada Kyuhyun yang kini terpaku pada adegan 'membuat anak' tersebut.

"JANGAN NONTON!" Kangin berseru panik sambil menutupi mata Kyuhyun. Hangeng yang ikut panik langsung menutup program multimedia tersebut di laptop Kangin.

"Oi, hyung, ganti filmnya! Aku sering menonton yang ini!" protes Kyuhyun. Kangin sweatdrop. Ia pun melepaskan tangannya.

Yang tidak Kangin sangka-sangka dan membuatnya sweatdrop bukanlah protes Kyuhyun karena matanya ditutup atau kenapa Kyuhyun tidak boleh menonton, tetapi karena pengakuan Kyuhyun yang sudah sering menonton ini.

"Kau menontonnya dimana?" tanya Kangin dengan intonasi interogatif, seperti seorang eomma yang sedang menginterogasi anaknya yang berbuat nakal.

"Aku biasa menontonnya di komputer sekolah bersama Siwon dan Changmin," Tak diduga, Kyuhyun malah menjawabnya santai.

"Astaga," Kangin menggeleng-gelengkan kepala, begitu pula Hangeng. Anak itu memang calon berandal yang menjadi rahasia umum sekolah seperti Kangin, seandainya ia dan ketiga temannya tidak berotak cerdas.

Tunggu. 'Ketiga temannya'?

"Siwon dan Changmin? Memang kemana Donghae?" tanya Kangin.

"Anak itu terlalu pengecut. Dia tidak berani menonton sedetikpun." Jawab Kyuhyun terlampau santai.

Kangin dan Hangeng saling berpandangan, lalu tergelak.

"Ayo kita lanjutkan!"

Flashback off

.

Kangin ingin tertawa lagi rasanya ketika mengingat momen konyol itu. Ia ingat betul setelahnya Kyuhyun meminta film lagi, dan ia berikan dua file laknat yang diinginkan.

Namun ia tak menyangka Kyuhyun tumbuh secepat itu.

Bahkan lebih cepat dari dirinya.

Kini Kangin kembali berpikir waras. Ia tidak bisa membiarkan adiknya tumbuh terlalu sesat dan menjadi namja laknat sepertinya. Ia harus mencari tahu apa lagi yang menyebabkannya semakin laknat seperti ini.

Kangin pun bangkit dan memasuki kamar Kyuhyun. Terlihat di pandangannya, Kyuhyun berselimut sampai menutup seluruh tubuhnya.

Bukan, bukan Kyuhyun yang ia incar, melainkan laptop Kyuhyun yang terpampang manis di atas meja belajar yang tidak terlihat seperti meja seorang pelajar.

Kangin lalu menyalakan ASUS ROG Strix GL502VT milik dan kesayangan Kyuhyun. Tak lama, muncullah wallpaper laknat di layarnya.

Oke, menurut Kangin wallpaper cewek anime dengan bentuk tubuh indah serta belahan dada yang sedikit terlihat bukanlah sesuatu yang laknat.

Kangin pun mulai menelusuri driver (D:\) dan menemukan tiga folder mencurigakan. 'Assignments', 'DKSCProject', dan 'Gamegyu's Homeworks'.

Kenapa mencurigakan? Karena nama-namanya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Setidaknya itu adalah salah satu taktik yang biasa Kangin gunakan untuk menyembunyikan sesuatu dari eommanya atau dari Leeteuk.

Sembunyikan barang berhargamu di tempat yang tidak mungkin dicurigai.

Kangin membuka folder pertama, yaitu 'Assignments'. Ia menahan seruan kesalnya karena di dalamnya ada tiga folder dengan nama yang sama dengan folder-folder yang ia curigai. Ia pun kembali memeriksanya satu per satu dan ternyata semua folder tersebut kosong. Folder ini pun lepas dari kecurigaan.

Selanjutnya, 'DKSCProjects'. Rupanya folder ini memang folder berisi proyek konyol yang dikerjakan Donghae, Kyuhyun, Siwon, dan Changmin. Seperti video, animasi konyol, dan berbagai hal tidak jelas lainnya. Folder ini pun berhasil lepas juga dari kecurigaan.

Terakhir, 'Gamegyu's Homeworks'. Seperti folder pertama, folder ini pun berisi tiga folder dengan nama yang sama seperti sebelumnya. Kembali diperiksanya satu persatu, namun ternyata sama-sama kosong. Folder terakhir pun sama-sama lepas dari kecurigaan.

Tidak. Folder pertama dan ketiga justru mengundang kecurigaan lebih.

Kangin pun membuka program dan mengetikkan perintah untuk menampilkan semua folder di driver (D:\). Setelah selesai, ia pun kembali membuka folder ketiga terlebih dahulu. Ternyata, folder ketiga memang berisi tugas-tugas sekolah Kyuhyun.

Kecurigaan terakhir pun ditaruh pada folder pertama.

Ia kemudian membuka folder 'Assignments', dan membuka folder pertama di dalamnya. Dan ..., astaga. Sekian film porno pun muncul di dalamnya. Begitu pula ketika ia membuka kedua folder lainnya. Semua film porno dalam ukuran HD tersimpan rapi di dalam folder-folder laknat tersebut.

Kangin pun kembali ke driver (D:\) dan memeriksa ukuran folder 'Assignments'. Ia benar-benar dibuat terkejut akibat ukuran yang fantastis tersebut.

20GB of HD quality porn movies. Such creepy cocky asshole you are, Cho Kyuhyun.

Pantas saja Kyuhyun sampai harus onani hanya karena Sungmin. Nafsu birahi Kyuhyun mengalahkan Kangin secara telak.

.

.

.

TBC!

.

.

.

Author's note:

Fyuh, akhirnya ide yang udah ditampung sejak lama keluar juga. Maaf ya, gak sempet diedit. Jangankan edit, dicek ulang aja gasempet.

Sumpah tadinya cuma mau bikin si gemgyu playboy biasa. Gatau kenapa malah jadi garing, jadi saya rombak ulang semuanya.

Nggak kok, emang nggak niat bikin NC sebenernya. Tapi biar lebih brengsek lagi otomatis aja tangan saya ngetik istilah-istilah NC. NC berapa, ya, ini? 17? 20? 23? Kayanya sama-sama NC deh semuanya :v

Kalo soal adegan NC yang sesungguhnya macam yang dilihat Kangin sama Hangeng *seettt! Lirik mereka* nggak tau deh bakal terealisasikan atau nggak. Pengennya sih ..., iya nggak ya? Huehehe *evilface* /gampared

Ah ga tau ah, bahasanya pasti banyak yang salah. Gangerti lagi harus diapain. Saya nggak terlalu inget istilah gituan sih huhu /pundung di pojokan

Oh ya, soal deskripsi suara Sungmin ..., maaf alay sangat. Tapi saya emang lebih suka suara Sungmin daripada Ryeowook. Secara, bias kedua setelah Yesung xD

Ah ya, reminder aja. Kalo misalnya respon readers sekalian lebih baik (dan banyak) dari ekspektasi saya, saya bakal nyelesain cerita ini sesuai dengan alur yang udah saya rencanain dari awal. Tapi kalo responnya kurang (muehehe), ya saya cut aja semua NC nya.

Kagak elah. Alurnya dihentiin bukan di saat yang seharusnya paling ha.

Udah ah, masih galo saya garagara nunggu suju kambek. Gak usah formal ye author note mah.

The last but not least, mind to review?