Title : Naughty Boy, Spoiled Boy
Disclaimer : I don't own the characters, but the story is mine
Author : Yesung's Concubine
Pairing(s) : SiChul, YeWook & HaeHyuk
Warning(s) : YAOI, Typo(s), OOC, possible MPREG, etc.
"..." = talk
'...' = think
.
.
.
.
.
Naughty Boy, Spoiled Boy, Chapter 1
Malam yang semakin larut terbukti mengurangi keramaian di pusat kota Seoul saat ini. Sebuah mobil AUDI TT COUPE berwarna putih susu melaju dengan kecepatan sedang memecah keheningan. Suara dentuman musik bervolume sedang terdengar dari mobil itu. Menemani kesendirian si pengemudi yang masih berserangan SMA.
Siwon baru saja pulang dari sekolahnya di ELF High School setelah malam menggantikan terangnya siang. Ia menghabiskan sisa harinya sepulang sekolah dengan mengikuti ekstrakurikuler taekwondo dan drum. Siwon menguap lebar begitu rasa kantuk menyerangnya. Ia mengangkat lengan kanannya di depan dada untuk melihat jam tangan Armani-nya yang ternyata telah menunjukkan pukul 11.48 malam.
Seorang namja cantik berbaju merah marun yang begitu minim dan cukup terawang berpadu dengan celana hotpants dari bahan jeans 20 cm diatas lutut keluar dari sebuah bar tempatnya menopang hidup sekaligus bersenang-senang. Ia berjalan dengan langkah sempoyongan mengingat sebelumnya ia menghabiskan beberapa botol vodka. Namja cantik bernama Kim Heechul itu mabuk berat setelah menemani minum beberapa lelaki tua hidung belang yang menyewanya. Ia berniat membeli rokok di seberang jalan Bar-nya. Yakin dengan jalan yang cukup sepi, ia pun mulai menyeberang jalan.
TIIINNNNNNNNN….
BRUK
Siwon mengerem mobilnya secara mendadak melihat seseorang berpakaian minim melintas didepan mobilnya dan lutut orang itupun telah bersentuhan dengan plat mobilnya. Ia memukul stir mobilnya dengan emosi menyadari orang di depan mobilnya kini telah tergeletak pingsan. Dengan cepat ia mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobil menghampiri si 'korban'.
Siwon berjongkok dan menepuk pipi putih sosok di depannya. Ia begitu heran dengan orang di hadapannya. Jelas-jelas ia belum sampai menabrak orang itu namun si 'korban' sudah pingsan.
"Nona, kau tidak apa-apa?" Tanya Siwon. Iya yakin sosok didepannya ini adalah seorang wanita karena ia begitu cantik. Siwon mencermati lekuk tubuh 'korbannya' itu. Sama sekali tak ada luka dari yang ringan sampai yang serius. Siwon berniat untuk mencari bantuan namun diurungkannya niat tersebut karena sama sekali tak ada orang di jalanan itu. Siwon lebih memilih tinggal selamanya di gereja daripada masuk ke dalam diskotik di pinggir jalan tempatnya 'menabrak nona' itu.
"Arrggghhh…apa boleh buat. Ishhh…Yesung hyung dan Hyukjae hyung pasti akan memenggal kepalaku." Dumel Siwon. Ia bergidik ngeri membayangkan kedua orang yang berstatus sebagai anak pelayan setia ayahnya dan anak tukang kebun keluarganya itu menyambutnya dengan cangkang kura-kura dan kulit pisang saat ia pulang.
Dengan sigap namja bertubuh kekar itu mengangkat tubuh 'korbannya' ke dalam gendongannya. Ia memasukkan si 'nona' ke dalam mobil Audi-nya dengan hati-hati. Siwon kembali duduk di kursi kemudi dan melajukan mobilnya menuju Manor tempatnya tinggal.
.
.
.
.
.
Siwon berjalan mondar-mandir dengan tampang gelisah di depan pintu kamarnya yang tertutup rapat. Di dalam kamar itu, 'nona' yang ditabrak oleh Siwon sedang diperiksa oleh dokter pribadi keluarganya. Namja berwajah tegas itu kini diliputi rasa takut. Bukan takut pada keadaan 'nona' itu namun takut pada seseorang yang menghampirinya dengan tatapan membunuh. 'Seharusnya aku tahu Yesung hyung belum tidur meski Hyukkie hyung sudah tidur. Tapi dimana Wookie? Biasanya 'kan dia insomnia jadi bisa menolongku dari amukan kekasihnya itu. Huh...anak koki memang tidak bisa diandalkan!' gerutu Siwon dalam hati.
Anak pelayan setia Tn. Choi yang menjadi pelayan setia Siwon itu berjalan dengan langkah lebar menghampiri tuan mudanya. Namja yang empat tahun lebih tua dari Siwon itu berkacak pinggang. Dialah satu-satunya orang yang mendapat kepercayaan dari ayah Siwon untuk menjaga dan mendidik Siwon walau dengan kekerasan sekalipun mengingat kedua orangtua Siwon berada di luar negeri untuk mengurus cabang Hyundai Departement Store sedangkan pusatnya dikelola oleh Siwon sendiri dengan bantuan Yesung.
"Apa-apaan kau, My Lord?" Geram pelayan bertuxedo hitam itu. Ia memukul kepala tuan mudanya dengan cukup keras. Yesung mendapat ijin dari Tn. Choi untuk menghukum Siwon jika anak itu berulah.
"Kenapa suka sekali berulah, huh?"
Siwon meringis dan mengusap kepalanya yang dijitak oleh pelayan utamanya itu. "Aku tidak berulah, Hyung! Aku juga tidak tahu kenapa Nona itu pingsan padahal mobilku belum menabraknya!" Ucap Siwon membela diri. Sejak kecil ia memang sudah dekat dengan para pelayan yang sebaya dengannya dan sudah menganggap mereka sebagai adik dan kakaknya sendiri sedangkan kakak tirinya meneruskan kuliah semester akhirnya di Cina.
"Aish…kau jangan menyusahkanku, Tuan Muda! Kau mau aku dipecat?" Tanya Yesung sebal.
"Asal Yesung hyung tidak bilang pada Daddy dan Mommy, semua bisa diatasi." Jawab Siwon santai.
"Pada Mommy tirimu itu mungkin tidak, tapi kalau pada Daddy-mu, aku tidak janji." Ucap Yesung.
"Huh…mana mungkin hyung berani bilang, hyung pasti akan dicap sebagai pelayan gagal." Siwon menjulurkan lidahnya mengejek Yesung.
Yesung baru saja akan memukul kembali kepala Siwon jika saja Dokter Shin tidak keluar dari kamar Siwon. Dalam hati Siwon berterimakasih pada Dokter Shin karena telah menyelamatkan kepalanya secara tidak langsung.
"Nona itu baik-baik saja 'kan, Dokter Shin?" Tanya Siwon.
Dokter bertubuh gemuk itu tertawa lebar sebelum mengangguk. "Ya, Tuan Muda. Dia baik-baik saja. Tapi jika kau menganggapnya sebagai wanita, kau salah besar. Dia seorang pria." Ucap Dokter Shin. "Bagaimana mungkin kau tidak menyadarinya, Tuan Muda? Bukankah ada banyak pria cantik di sekitarmu? Hyukjae dan Ryeowook." Sambung Dokter Shin.
Siwon dan Yesung melongo mendengar ucapan Dokter Shin. Memang Hyukkie dan Wookie itu cantik (lebih tepatnya manis) namun yeoja err…ralat! Namun namja yang dibawa oleh Siwon itu benar-benar cantik. Terlalu cantik malah.
"Pantas dadanya rata." Gumam Siwon namun Yesung yang berada tepat disebelahnya pun tetap bisa mendengarnya. Lagi-lagi Siwon dihadiahi sebuah jitakan penuh 'kasih sayang' di kepalanya.
"Hyung hobi banget sih memukul kepalaku? Sakit, Hyung!" Marah Siwon. Ia memanyunkan bibirnya dengan masih memegangi kepalanya.
"Spoiled boy." Cibir Yesung begitu melihat muka cemberut sok uke-uke jarang dibelai diwajah Siwon. "Lalu kenapa namja itu bisa pingsan, Dokter?" Tanya Yesung.
"Dia sedang mabuk, Yesung. Kadar alcohol dalam tubuhnya cukup tinggi sampai ia kehilangan kesadarannya. Dia akan membaik setelah bangun esok pagi." Ujar Dokter Shin.
Siwon dan Yesung tersenyum lega. Setelah mengucapkan kata terimakasih pada Dokter Shin, Yesung segera mengantarnya sampai ke depan rumah dan Siwon masuk ke dalam kamarnya.
Siwon duduk dengan nyaman di bangku samping kanan tempat tidurnya. Di sebelah kirinya ada sebuah lampu kecil yang menyala redup di atas meja kecil. Siwon sama sekali tak mengalihkan perhatiannya pada sosok cantik di hadapannya. Ia seakan terpesona dengan kecantikan namja yang bahkan sampai saat ini belum ia ketahui namanya. Siwon mengusap keringat di kening namja cantik berkulit susu itu dengan punggung tangannya.
Siwon menatap sekilas jam dinding di sudut kamarnya yang sudah menunjukkan pukul satu pagi. Ia terlalu malas untuk mandi dan mengganti seragam sekolahnya, lalu makan malam. Ia sudah sangat mengantuk. Siwon mematikan lampu utama kamarnya yang menyala terang tanpa mematikan lampu kecil di sebelah tempat tidur.
Siwon berjalan menuju red corner sofanya dan merebahkan tubuhnya yang letih disana. Ia tak ingin membangunkan Ryeowook hanya untuk membersihkan kamar tamu untuknya. Siwon mengambil beberapa bantal sofa untuknya bersandar kemudian mulai memejamkan matanya. Sepertinya tubuhnya akan terasa sakit semua esok pagi karena dia tidur di sofa. 'Untungnya besok hari Sabtu jadi aku tidak perlu sekolah meski harus tetap bekerja.' Batin Siwon.
.
.
.
.
.
Heechul membuka matanya secara perlahan. Kepalanya terasa seperti mau pecah dan perutnya pun juga mual. Tangan kanannya meremas kepalanya yang berdenyut sakit sedangkan tangan kirinya meremas perutnya. Tanpa perduli tempatnya berada sekarang, Heechul segera bangun dan berlari mencari kamar mandi yang untungnya jadi satu dengan kamar yang ia tempati. Sesampainya di kamar mandi, Heechul membuka pintu kamar mandi tanpa menutupnya kembali dan bersimpuh di depan kloset duduk. Dibukanya tutup kloset itu lalu memuntahkan segala isi perutnya. Kedua tangannya bertopang pada pinggiran kloset. Inilah yang terjadi jika ia terlalu banyak minum.
Seseorang memijit tengkuk Heechul dengan lembut. Setelah merasa lebih baik, Heechul segera mengguyur kloset dengan air dan mendongakkan kepalanya untuk melihat sosok yang memijit tengkuknya sedari tadi.
Mata black pearl Heechul menatap lekat mata emerald Siwon. Seorang namja tampan berwajah tegas dengan tubuh sixpack berseragam SMA (yang Heechul yakini sebagai sekolah bonafide). Dilihat dari penampilannya, Heechul juga yakin namja tampan itu adalah orang kaya yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya saja.
"Sudah baikan?" Tanya Siwon ramah. Ia membantu Heechul berdiri setelah melihat namja cantk itu mengangguk. Suara Heechul yang tengah muntah di dalam kamar mandi sukses menghancurkan mimpi indahnya dan mengembalikannya ke alam nyata.
"Tadi malam kau menyewaku?" Tanya Heechul namun ia ragu akan hal itu karena tak merasakan sakit di lubang anusnya. 'Apa bocah ini tidak 'menyentuh' tubuhku?' Tanya Heechul dalam hati.
Siwon mengernyit bingung. Mungkin otaknya terlalu suci untuk memahami sesuatu yang berbau smut, pervert, yadong, hentai mesum, rape, lime, lemon atau sinonim yang lainnya seperti otak kotor yang author miliki. Ups…author anak innocent kok #SLAP. Back to story!
"Kukira kau manusia, bukan apartemen. Jadi, kau tidak mungkin disewakan," ucap Siwon dengan polosnya. Ia mengajak Heechul keluar dari kamar mandi dan duduk di karpet bulu depan tempat tidur. Punggung keduanya bersandar pada ranjang. Di depan mereka ada TV flat dengan merk terkenal namun tak ada satu pun yang berniat untuk menyalakannya.
"Kemarin kau pingsan tepat saat mobilku hampir menabrakmu. Kau menyeberang dengan tidak hati-hati. Karena tidak tahu harus minta tolong pada siapa, aku membawamu ke rumahku," tutur Siwon menjelaskan tanpa basa-basi.
Heechul mulai mengingat kejadian tadi malam. Pantas saja ia tidak ingat jika ia disewa oleh anak SMA di sebelahnya. Ternyata ia memang tidak disewa untuk melakukan one night stand. "Maaf dan terimakasih," ucap Heechul singkat.
Siwon menarik senyumnya memamerkan dua lesung pipit yang begitu manis. "Sama-sama," jawab Siwon. Ia mengulurkan tangannya mengajak Heechul untuk bersalaman. "Choi Siwon imnida. Salam kenal," ucap Siwon memperkenalkan diri.
Heechul balik menjabat tangan Siwon. "Kim Heechul imnida. Salam kenal juga Siwonnie. Panggil aku 'Hyung' ya, adik kecil." Ucap Heechul setengah meledek dan mengacak rambut Siwon layaknya anak TK.
Siwon mengerucutkan bibirnya dan membenarkan style rambut coklat cepaknya. "Aku bukan anak kecil, Hyung!" Ucap Siwon namun tetap menuruti perintah Heechul untuk memanggil namja cantik di sampingnya itu dengan sebutan 'Hyung'.
"Setidaknya aku sudah berumur 23 tahun dan sudah lulus SMA." Heechul menjulurkan lidahnya. Ia pun berdiri dan beranjak pergi dari kamar Siwon.
Siwon ikut berdiri dan meraih tangan Heechul ke dalam genggamannya. "Kau mau kemana, Hyung?" Tanya Siwon heran.
Heechul menyunggingkan senyum devilish. Ia membalik tubuhnya dan melingkarkan tangannya di leher jenjang Siwon. Akan sangat menyenangkan menggoda dan membuat nakal seorang anak baik sekaligus polos seperti Siwon, pikir Heechul. "Kau tidak tahu siapa aku ya, Siwonnie?" Tanya Hechul. Ia memiringkan kepalanya ke kiri dengan raut muka innocent namun tersenyum menyeringai.
Siwon meggeleng. Entah kenapa ia jadi gugup berdekatan dengan Heechul. Tubuhnya bergetar dan jantungnya berpacu cepat. Sepertinya dia akan punya penyakit jantung jika terus berdekatan dengan Heechul.
Heechul mendekatkan bibir merah merekahnya ke telinga kanan Siwon dan berbisik. "Aku ini…
…pelacur lho…" Ucap Heechul. Ia menjilat telinga Siwon yang memerah karena malu dengan gerakan seduktif. Heechul terkikik geli kemudian menepuk-nepuk bahu Siwon.
DEG
Lagi-lagi jantung Siwon berpacu cepat. Bukan, bukan karena ia jijik pada Heechul namun karena ia semakin menginginkan Heechul. Perasaan yang aneh. Ia mencoba untuk tidak percaya dan menganggap Heechul hanya mengerjainya karena dilihat dari tingkah lakunya, heechul termasuk orang yang jahil.
"H-hyung bercanda, 'kan?" Tanya Siwon tergagap. Siwon mencoba tak percaya meski penampilan Heechul memang terkesan 'berani' (baju minim dan terawang serta celana hotpants pendek ketat bercampur dengan make-up yang sangat menonjol).
Heechul tersenyum sinis. "Memang itulah aku. Yasudahlah, aku pergi dulu sebelum kau semakin jijik padaku." Kata Heechul kemudian berbalik. Namun lagi-lagi ia menoleh karena Siwon kembali menarik tangan kanannya. Ia menatap kepala Siwon yang tertunduk.
"Masih ada yang ingin kau katakan, Siwonnie?" Tanya Heechul.
"Tinggallah disini…
…bersamaku.." Ajak Siwon dengan suara lirih. Kepalanya masih tertunduk tak mau menatap mata hitam Heechul. Tanpa alasan ia ingin Heechul tetap disisinya. Ia tak tahu perasaan apa itu namun ia merasa nyaman akan hal itu. Ia hanya mengikuti apa yang hatinya katakan.
Senyum Heechul sedikit memudar bersama dengan matanya yang membelalak lebar namun sedetik kemudian ia kembali menampilkan tingkah jahil dan seringai andalannya. Ia mendekatkan dirinya pada Siwon hingga dadanya dan dada Siwon hampir bergesekan. Kedua tangan Heechul kembali melingkar di leher Siwon. Membenamkan jemarinya ke helaian rambut coklat cepak namja tampan itu. Menariknya dengan lembut sampai kepala Siwon terangkat.
Mata black pearl Heechul yang sempat terbelalak kaget tadi menatap mata hijau terang Siwon. Mata elangnya beradu dengan mata Siwon yang bergerak gelisah. "Jangan bilang kau suka padaku, Siwonnie!" Goda Heechul.
"Emh…eehh…bu-bukan begitu maksudku. A-aku hanya ingin orang baik seperti Chullie Hyung tidak menjadi seorang pelacur. Tuhan_"
"Jangan menceramahiku dengan membawa-bawa Tuhan-mu, Siwonnie! Asal kau tahu saja, aku seorang atheis." Ucap Hechul memotong elakan Siwon. Ia tersenyum kecil mengingat Siwon memanggilnya 'Chullie'. Nama panggilan yang lumayan bagus. "Dan satu hal lagi, aku bukan orang baik, Siwonnie sayang." Sambung Heechul.
Mata Siwon mendelik tak percaya. "Kenapa? Tuhan itu baik lho, Hyung. Kalau tidak ada Tuhan, kau_"
Dan blablablablablablabla... Heechul memutar bola mata hitamnya dengan malas tanpa mendengarkan sedikitpun ceramah di pagi hari dari Siwon, si "Pastur Kekar". Ia asyik memandangi seluruh isi kamar siwon yang terjangkau oleh matanya, tidak ada ruginya dia menerima ajakan Siwon untuk tinggal bersama anak manja itu. Ia tidak perlu bersusah payah melakukan pekerjaan hina untuk menghidupi dirinya. Akan ada Siwon yang menjadi 'kartu kredit' untuknya.
"Hyung!" Bentak Siwon. Ia merasa ceramahan bernilai tingginya tidak dihiraukan oleh Heechul. Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Loe, gue, end. Ups…author korban tayangan televisi jaman sekarang XD.
Heechul terlonjak kaget dengan bentakan Siwon. Ia mengelus dadanya yang berdegup kencang. "Apasih, Siwonnie?" Tanya Heechul menggerutu kecil.
"Kau tidak mendengarkan aku!" Kesal Siwon.
Heechul kembali memutar bola matanya. 'Tipe anak manja', pikir Heechul. "Maaf, Siwonnie. Aku malas mendengarkan ucehanmu saat perutku terasa lapar." Heechul mengelus perutnya dengan tatapan memelas. Benar-benar acting yang sempurna meski Heechul tidak sepenuhnya ber-acting. Perutnya memang lapar karena sejak tadi malam ia tidak makan, hanya minum vodka dan makan kacang.
Siwon menghela nafas perlahan. Ia pun juga merasa lapar karena tidak makan sejak tadi malam. Bahkan juga tidak mandi. Siwon bergidik takut membayangkan ia tertular kebiasaan Hyukjae yang malas mandi. "Yasudah, aku akan menyuruh Wookie untuk membawakan sarapan untukmu. Hyung makan dan aku akan mandi."
Siwon berbalik menuju kamar mandi namun Heechul menahannya. Ia pun menoleh pada Heechul. "Apa lagi, Hyung?" Tanya Siwon. Bulu kuduknya meremang melihat seringai di bibir Heechul. Perasaannya tidak enak.
Heechul melepas satu per satu kancing seragam Siwon dengan tampang nakal. "Kenapa tidak mandi bersama, Siwonnie?" Tanya Heechul menggoda. Betapa senangnya ia dapat menjahili seorang anak baik sekaligus polos seperti Siwon. Seperti mendapat sebuah mainan baru. Ia terkekeh melihat pipi Siwon yang sudah semerah Mr. Crab, seorang tokoh kartun yang sering ditontonnya dulu.
"M-mwo?"
Setelah melepas seragam Siwon tanpa melepas kaos putih yang dikenakannya, jemari lentik Heechul dengan lihai beralih melepas kancing celana Siwon. Ia menarik turun resleting celana panjang Siwon dengan gerakan perlahan.
Heechul menjatuhkan dagunya di bahu kiri Siwon. "Sudah kukatakan, aku ini bukan orang baik, Siwonnie…
…'Cause I'm a naughty boy.."
.
.
.
.
.
TBC
Mind to RnR, readers? :)
By
Jenny Kim
