MISTAKE

Author: ParkByun92

Cast: Chanyeol, Baekhyun, and OCs.

Disclaimer: All the cast exclued OCs belong it their management, fans, dan families

YAOI!

Enjoy Readers!

Summary: Ini kesalahanku karena tidak membuatmu lebih mencintaiku, seperti aku mencintaimu. "Mungkin benar kata LuHan Hyung, dia memang tidak mencintaiku"/"Saranghae ..."

Memperhatikanmu di balik tembok telah menjadi rutinitasku. Hanya dengan begini aku bisa melihatmu, melihatmu yang sedang….

Bermesraan dengan Namja lain.

.

.

BaekHyun POV

Aku kembali menghembuskan nafas lelah saat melihat pemandangan menyakitkan hati didepan sana. Terbilang sudah 30 menit aku berdiri di balik tembok kantin hanya untuk memperhatikanmu. Bahkan aku meninggalkan kebiasaanku pergi ke perpustakaan hanya untuk melihatmu yang bermesraan dengan Namja lain.

Kita belum berkenalan. Okey, kenalkan aku Byun Baekhyun. Namja yang begitu menyedihkan menurutku. Aku tidak tampan, tapi semua orang bilang aku ini manis. Umurku 22 tahun. Aku kuliah di Seoul International University semester 4. Jangan tanyakan bagaimana aku masuk di universitas mewah ini, jawabannya hanya satu. Aku mendapatkan beasiswa. Aku tidak mudah bergaul, jadi kalian bisa menyimpulkan jika aku tidak mempunyai teman. Didunia ini aku hanya sebatang kara. Kedua orang tuaku meninggal saat kecelakaan kereta, dan aku tidak tau kerabat-kerabat Appa dan Eomma.

Cukup. Sampai disini saja. Aku masih ingin memperhatikan kekasihku.

Aku tau ini menyakitkan, tapi… entah kenapa tidak melihatmu sehari saja otak ku selalu memikirkanmu-meskipun aku tau kau tidak akan pernah memikirkanku. Tak apa, aku menerimanya. Karena memang aku yang memulai semua ini.

Dia, kekasihku Park ChanYeol.

Namja yang sangat sempurna. Tampan. Baik. Segalanya. Aku beruntung menjadi kekasihnya-tapi aku rasa tidak untuk ChanYeol. Aku tersenyum getir mengingat pertama kali aku bertemu dengannya. Melupakan tentang pertemuan pertama, mataku kembali melihat sesuatu yang memuakkan.

Dan untuk sekian kalinya, hatiku mencelos sakit.

"Kau kembali menciumnya, Yeol."

Entah itu ditujukan kepada siapa, tapi hatiku kembali diremas. ChanYeol kembali membuat hatiku sakit, benar-benar sakit hingga rasa sesak itu membuat nafasku tak teratur. Bagaimana tidak sakit saat kekasihmu sendiri mencium Namja lain didepan orang banyak, padahal seluruh universitas tau jika ChanYeol kekasihku.

Oh mungkin itu bukan rahasia umum lagi, semua nya tau jika ChanYeol begini karenaku. Aku yang terlalu memaksanya. Tidak tidak aku tidak memaksanya, hubunganku ini sama akan hubungan kebanyakan orang lainnya. Pernyataan cinta, diterima, dan pada saat itu pula kami resmi menjadi sepasang kekasih.

"Aku tau kau melihatku ChanYeol-ah, tapi kenapa kau tidak menghentikannya." Gumamku lagi. Yatuhan kenapa aku menjadi gila seperti ini.

Okey sebut saja aku gila, bersembunyi disini seperti psikopat hanya melihat kekasihku berselingkuh, selingkuh? Ck, aku tidak pernah berfikir jika ChanYeol selingkuh. Dia dan Namja itu hanya teman dekat-teman dekat yang selalu berciuman ketika bertemu.

45 menit. 45 menit aku habiskan hanya untuk melihatmu berciuman, berpelukan, atau apalah itu yang membuatku terdiam disini. Gwenchana ChanYeol-ah, aku bisa menahan ini. Karena semua ini aku lakukan hanya untukmu.

"Melihatmu baik-baik saja membuatku senang, sudah seminggu kau tidak menemuiku, aku begitu khawatir."

Meskipun kekasihku, Park ChanYeol selalu membuat hatiku sakit, aku tetap mengkhawatirkannya. Karena memang aku begitu mencintainya. Aku tidak ingin ChanYeol sakit, dan biarkan aku saja yang menerima kesakitan ini. Aku juga tidak ingin ChanYeol sedih, dan biarkan aku saja yang menerima kesedihan ini. Aku rela melakukan ini hanya untukmu ChanYeol-ah.

"BaekHyunnie.." panggil seseorang.

Aku tersentak kaget, segera aku balikkan tubuhku untuk menatap Namja cantik yang memanggilku. Aku hanya bisa tersenyum kikuk, aku kembali dipergokki menatap kekasihku yang tidak pernah peduli padaku. Aku mendengar dengusan kesal dari bibir Namja didepan ku ini. Aku harus apa? LuHan Hyung kembali melihatku seperti orang bodoh disini.

"Sedang apa?." Tanya nya. Aku hanya memberikan senyum lebarku-meskipun itu terlihat sangat bodoh. Aku melihat LuHan Hyung melirik kantin yang memperlihatkan ChanYeol sedang merangkul Namja disana begitu posesif.

"Do KyungSoo, benarkan?."

Aku menghembuskan nafas lelah-lagi. "Dia teman dekat ChanYeollie, Hyung. Bukannya tak apa jika mereka seperti itu?."

"Ck, teman dekat? Wow, aku baru mengetahuinya jika HANYA teman dekat saling melumat seperti itu."

Aku membalikkan tubuhku cepat. Astaga, Park ChanYeol dengan Namja bernama Do KyungSoo itu melakukan French kiss di kantin. Dan lagi, aku kembali tersenyum dari semua rasa sakit yang ChanYeol berikan.

"BaekHyun-ah, dia tidak mencintaimu.. harus berapa kali lagi aku memberitahumu. Selesaikan ini sebelum kau merasakan sakit hati yang teramat sangat."

Terlambat Hyung.. aku sudah berkali-kali merasakannya.

"Hyung, kajja kita ke perpustakaan. Kau tau ada-"

"Kau selalu mengalihkan pembicaraan." potong LuHan Hyung. Aku tau LuHan Hyung begitu baik padaku. Hanya LuHan Hyung yang mau berteman denganku, aku rasa ada 2 orang. LuHan Hyung dan kekasihnya.

"Hyung, bisakah kita membicarakan ini di perpustakaan. Aku rasa, aku perlu bercerita sesuatu padamu."

Dan lihatlah senyum LuHan Hyung. LuHan Hyung memang tidak pernah bisa marah padaku, begitupun aku. Karena hanya LuHan Hyung yang aku punya di dunia ini.

"Kajja!."

LuHan Hyung menggandeng tanganku untuk pergi ke perpustakaan. Tapi sebelum itu aku menolehkan kepalaku dimana ChanYeol berada. Kedua Namja berbeda tingga itu masih saling melumat. ChanYeol-ah, hentikan!.

.

.

Kami berdua memasuki perpustakaan dengan gelak tawa. Selama berjalan ke perpustakaan, LuHan Hyung menceritakan sesuatu yang begitu mengocok perut. Mungkin ini cara LuHan Hyung menghiburku. Aku sedikit terhibur, tapi maaf LuHan Hyung, rasa sakit itu terlalu membekas hingga aku tidak bisa melupakannya.

"Selamat siang LuHan, BaekHyun."

Kami berdua menoleh pada penjaga perpustakaan, . Aku dan LuHan Hyung bisa dibilang murid teladan. Setiap istirahat atau mata kuliah kosong, kami berdua selalu menghabiskan waktu dengan membaca. Kami berdua tersenyum pada . memang sudah mengenal baik kami berdua, bukankah sudah ku bilang kami murid teladan yang selalu datang ke perpustakaan.

"Masuklah, perpustakaan ini rindu pada kalian."

" bisa saja."

Aku hanya bisa tersenyum, keadaan ku sedang tidak baik dan itu berpengaruh pada kerja otakku. LuHan Hyung kembali menggandeng tanganku untuk masuk. Kami memilih tempat duduk paling sudut, dengan begini kami tidak takut akan mengganggu pembaca lainnya.

"Jadi apa yang ingin kau ceritakan?." Tanya LuHan Hyung saat kami sudah duduk manis di tempat favorit kami.

Aku menghembuskan nafas sebentar lalu menatap LuHan Hyung sendu. "Hyung tau kan jika aku mencintai Park ChanYeol. Dan hubungan kami akan beranjak 1 tahun, dan selama 1 tahun itu aku mencoba bertahan. Aku tau ChanYeol sudah keterlaluan, tapi aku menganggap itu semua cobaan dalam percintaanku. Aku yakin Hyung, esok entah kapan ChanYeol akan melihatku."

"Baekhyun-ah.."

"Hyung ingat tidak disaat aku menyatakan perasaanku pada ChanYeol? Waktu itu ChanYeol langsung saja menerimaku, padahal Hyung tau sendiri ChanYeol tidak pernah mengenalku. Ck, entahlah apa yang difikiran ChanYeol dulu hingga bisa menerimaku. Dan bodohnya aku langsung saja menyatakan cinta padanya."

Dan pada saat itu pula cairan bening milikku terjun bebas dari kedua mata ku. Itu menyakitkan saat mengingat kisah cinta memuakkan milikku. Aku merasakan jari-jari LuHan Hyung menghapus air mataku, hanya LuHan Hyung yang bisa menenangkanku dari semua masalah yang aku hadapi.

"Aku begitu iri denganmu BaekHyun-ah, kau begitu kuat menghadapi semua ini. ChanYeol brengsek itu akan menyesal memperlakukanmu begini."

Aku tertawa kecil. Gomawo LuHan Hyung, aku sangat berhutang banyak padamu.

"Sekarang jangan menangis lagi. Lupakan Namja keparat itu!."

"Hyung, Namja keparat yang kau maksud itu kekasihku."

"Aish.. terserah kau saja!."

BaekHyun POV END

.

.

Author POV

PLAK!

"Sialan!."

Namja dengan tinggi 185cm itu mendesis kesal saat seseorang memukul kepalanya begitu keras. Bukan karena pukulan itu ia kesal, tapi karena ciuman antara dirinya dengan Namja pendek disampingnya ini terputus. Namja tinggi itu, Park ChanYeol menatap tajam Namja dibelakangnya.

"Kau apa-apaan Oh SeHun!."

"Kau yang apa-apaan brengsek! Kau berciuman disini seperti tidak mempunyai kekasih, jika BaekHyun melihat bagaimana bodoh!."

Raut muka ChanYeol melunak. Namja bernama Oh SeHun itu ingin sekali menendang wajah ChanYeol saat Namja itu menampikkan senyum miringnya. Bagaimana bisa BaekHyun berhati malaikat memiliki kekasih brengsek berhati iblis ini. BaekHyun-ah, kau harus membuka matamu.

"Kalian lanjutkan saja bertengkarnya, aku ingin kembali ke kelas." Do KyungSoo. Namja manis yang tak kalah dari BaekHyun dengan mata bulat dan bibir berbentuk hati. Pesona yang dimiliki KyungSoo membuat ChanYeol tidak tahan untuk tidak melumat bibir tebal seksi itu. Bibir antara BaekHyun dan KyungSoo berbeda sangat jauh. Bibir milik BaekHyun terasa sangat lembut dan manis, berbeda KyungSoo yang memiliki bibir tebal dan sangat menggairahkan.

Kembali ke permasalahan, ChanYeol tidak memperdulikan keberadaan SeHun yang duduk dibangku depan nya. ChanYeol malah asik dengan ponselnya dan sekekali menyeruput jus mangga nya. SeHun menatap ChanYeol sangat datar.

"Sebenarnya kau itu mencintai BaekHyun atau tidak?."

ChanYeol mendongakkan kepalanya menatap SeHun. ChanYeol hanya tersenyum miring, eoh mungkin ChanYeol gila. Bukannya menjawab ChanYeol malah mengajukan pertanyaan pada SeHun.

"Lalu kau sendiri, kau mencintai Namja China itu? Ck, 100% kau hanya mempermainkan Namja cantik itu."

"Jaga bicara mu Park ChanYeol! Aku bukan Namja brengsek sepertimu!."

"Munafik! Kau juga brengsek Oh SeHun."

SeHun bungkam. Entah harus apa ia meladeni Namja bernama Park ChanYeol ini.

"Bagaimana dengan calon tunanganmu? Siapa namanya? Kim MinSeok ya? Kau sudah memberitahu LuHan soal ini?."

Bingo

ChanYeol tertawa sinis melihat wajah SeHun yang mengeras. Park ChanYeol memang tau apapun tentang permasalahan SeHun. ChanYeol itu licik, dan inilah kelicikan ChanYeol. Hanya dengan gertakan kecil, SeHun sudah bungkam dan pergi meninggalkan ChanYeol yang tertawa senang. SeHun kembali dikalahkan ChanYeol.

"Kau tidak bisa memojokkanku SeHun, karena apapun yang terjadi aku yang harus menjadi pemenangnya." ChanYeol kembali tertawa sinis.

ChanYeol kembali berkutat dengan ponselnya. Dan tak sengaja ia membuka pesan yang dikirimkan BaekHyun kemarin malam.

From: Bitch Byun

ChanYeol-ah, selamat malam.

Semoga kau bermimpi indah malam ini. Jangan tidur terlalu malam, dan jangan lupa juga makan malam. Sudah 1 minggu kita tidak bertemu, aku begitu khawatir. Jaga kesehatanmu.

Saranghae ChanYeol-ah.

ChanYeol membaca pesan itu dengan seringai di wajahnya. ChanYeol juga rindu dengan kekasihnya. Sudah seminggu ia tidak melumat bibir manis BaekHyun. Tapi masih mau kah BaekHyun dengan bibir bekas KyungSoo ini? ChanYeol tidak buta. Ia tadi melihat BaekHyun bersama LuHan sedang mengobrol di balik tembok. Tapi salahkan bibir KyungSoo yang selalu menggoda nya.

"Malam ini kau milikku Bitch, ah tidak! Sekarang juga kau milikku."

Dan setelah itu ChanYeol mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan BaekHyun.

To: Bitch Byun

Temui aku di atap sekarang juga!.

Send

Seringai menakutkan seorang Park ChanYeol terlukis di bibirnya.

Sedangkan itu SeHun berjalan menuju perpustakaan dengan wajah sangat amat datar. Pertengkaran antara dirinya dengan ChanYeol tadi membuat mood nya begitu buruk. Yang dikatakan memang benar. Seminggu yang lalu orang tua nya memberitahu jika ia harus bertunangan dengan Namja bernama Kim MinSeok itu. SeHun tentu saja menolak. SeHun tak habis fikir, kenapa kedua orang tua nya tega menjodohkannya, padahal kedua orang tua nya tau jika ia berpacaran dengan LuHan.

"Argh… SIAL!." Erang nya saat mengingat perkataan ChanYeol dikantin tadi.

SeHun segera memasuki perpustakaan dan mencari keberadaan LuHan dan BaekHyun. Mencari keduanya memang mudah, jika tidak berada di kelas maka keduanya sedang berada di perpustaakan. Dan bingo, SeHun menemukan LuHan dan BaekHyun yang sedang mengobrol kecil.

SeHun menghembuskan nafasnya sebentar lalu merubah raut wajahnya. Senyum manis SeHun terlihat, kerutan di dahi SeHun menghilang, dan SeHun mencoba menyembunyikan amarahnya.

"Hay Hay.."

Kedua Namja cantik itu menoleh ke sumber suara. LuHan terlihat sangat senang, sedangkan BaekHyun hanya tersenyum manis pada SeHun.

"SeHunnie!." Panggil LuHan dengan suara pelan, ingat mereka masih berada di dalam perpustakaan.

"Hay Hyung."

Bibir LuHan mengerucut lucu.

"Jangan panggil aku seperti itu!."

SeHun terkekeh lalu menempatkan diri disamping LuHan sambil memeluk bahu LuHan. BaekHyun hanya tersenyum iri. Keromantisan antara kedua Namja ini tidak perlu dipertanyakan lagi, seluruh universitas tau jika mereka berdua menenangkan couple paling romantic dan paling langgeng si sekolah. Sempurna.

Lalu kapan BaekHyun dapat merasakan itu? BaekHyun pernah membayangkan bagaimana jika ChanYeol dan dirinya menjadi couple paling romantic dan paling sempurna. Mungkin jika itu terjadi BaekHyun benar-benar bahagia.

"BaekHyun-ah?." BaekHyun tersadar dari lamunannya lalu menatap LuHan yang baru saja memanggilnya.

"Iya Hyung?."

"Kau tak apa?."

"Aku tak apa."

Mungkin semua orang akan percaya jika BaekHyun tak apa, tapi tidak untuk LuHan dan SeHun. Mereka berdua telah mengenal BaekHyun luar dalam. Bagaimana rasa sakit yang diterima BaekHyun, bagaimana rasa sesak yang dirasakan BaekHyun, dan lebih parahnya lagi. Bagaimana pengkhianatan yang diterima BaekHyun.

"Benar tak apa? Kau terlihat… sedih?."

Aku memang menyedihkan Hyung

BaekHyun yang mengangguk dan memberikan senyumannya. Dan pada saat itu pula ponsel yang berada di kantong celananya bergetar. BaekHyun dengan semangat membuka 1 pesan yang baru diterimanya. Karena di ponsel BaekHyun, ia hanya menyimpan nomor ponsel LuHan, SeHun, dan kekasihnya.

LuHan dan SeHun saling pandang saat melihat senyum merekah milik BaekHyun. Keduanya tau apa yang membuat BaekHyun sesenang itu. Karena hanya untuk ChanYeol senyum malaikat itu BaekHyun berikan. Itu sungguh disayangkan saat melihat kenyataan ChanYeol tidak pernah pantas mendapatkan senyum itu.

"LuHan Hyung, SeHun-ah, aku pergi dulu ya.. ada urusan."

"Dengan siapa?."

Aktivitas BaekHyun yang memasuki buku kedalam ransel nya terhenti. BaekHyun hanya menatap nanar buku di genggamannya, BaekHyun terlalu bodoh saat ia menerima ajakan ChanYeol, padahal tadi didepan matanya ChanYeol mengkhianatinya.

"Jika itu ChanYeol, aku sarankan jangan menemuinya." Ucap SeHun. BaekHyun menatap SeHun dengan senyum manisnya. Apakah begitu menyedihkan dirinya hingga SeHun menatapnya memohon? BaekHyun tertawa kecil.

"Aku menemui kekasihku sendiri, SeHun-ah. Apa tidak boleh?."

"Ck, kekasih? Kau-aww!." SeHun mengelus perutnya saat menerima cubitan dari LuHan. SeHun tidak mengerti akan maksud LuHan, tapi ia tetap tidak melanjutkan ucapannya.

"Pergilah Baek, jika terjadi sesuatu kau bisa menghubungiku."

BaekHyun menganggukkan kepalanya semangat dan berlari meninggalkan pasangan yang masih stay di perpustakaan. SeHun mendesah kesal, sampai kapan BaekHyun harus bertahan. Jika boleh SeHun ingin mencarikan BaekHyun Namja yang lebih baik dari Park ChanYeol itu.

"Kau tidak seharusnya berkata seperti itu SeHun-ah, kasihan BaekHyun. Jangan membuatnya sedih."

"Maafkan aku LuHannie, aku hanya tidak habis fikir dengan otak Byun BaekHyun itu. Bagaimana bisa ia menahan semua ini? Terbuat dari apa hati seorang Byun BaekHyun? Ini hampir 1 tahun dan ia masih bisa menahannya, berapa lama lagi ia bertahan."

LuHan menghembuskan nafasnya pelan. "Itulah kelebihan dari seorang Byun BaekHyun. Dia memang sangat special."

Sekarang kita lihat bagaimana kabar Byun BaekHyun.

BaekHyun memang orang terbodoh didunia ini, Namja itu menyadarinya. BaekHyun paling bodoh soal percintaan. Dia mengenal apa itu cinta, tapi rasa manis dari cinta itu tidak pernah ia rasakan. Padahal semua orang bilang cinta itu ada manis pahitnya, tapi kenapa ia hanya merasakan pahitnya?

BaekHyun berlari disepanjang koridor dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibirnya. Ia tak peduli saat seseorang di sepanjang koridor memandanganya aneh, BaekHyun terlalu senang saat ChanYeol meminta bertemu. BaekHyun mencoba melupakan kejadian di kantin tadi, mungkin ChanYeol ingin bertemu dengannya untuk meminta maaf. Meskipun itu kemungkinan kecil, apa salahnya BaekHyun berharap.

Sesampainya di atap BaekHyun segera menghampiri ChanYeol yang sedang duduk membelakanginya. BaekHyun merapikan bajunya dan berjalan sangat pelan menemui ChanYeol. BaekHyun paling benci saat merasakan jantungnya berdegup tak beraturan. Berduaan bersama ChanYeol sama saja membuat jantung BaekHyun berdegup sangat cepat.

"ChanYeol-ah.."

ChanYeol menolehkan kepalanya dimana suara BaekHyun terdengar. ChanYeol tersenyum miring lalu berjalan menghampiri BaekHyun. BaekHyun begitu gugup, sedari tadi BaekHyun hanya menundukkan kepalanya dan menggenggam kedua tangannya yang berkeringat.

BaekHyun tersentak kaget saat jari tengah ChanYeol mendongakkan kepalanya, dan pada saat itu pula pandangan mereka bertemu.

"Chan.." Panggil BaekHyun sekali lagi.

ChanYeol memajukan kepalanya dan berhenti saat jarak antara wajahnya dan wajah BaekHyun 1 jengkal. ChanYeol kembali tersenyum, ah bukan.. dia menyeringai. Arah mata ChanYeol turun dimana bibir BaekHyun berada. Bibir itu masih sama. Berwarna pink dan begitu lembut.

"Byun BaekHyun.."

BaekHyun hanya mengerjapkan matanya. Yang ada di fikirkan BaekHyun adalah, begitu dekatnya wajah ChanYeol. Dan demi apapun dengan jarak sedekat ini ChanYeol begitu tampan.

"Byun BaekHyun, kau tidak keberatan menghilangkan bekas bibir KyungSoo dari bibirku?." Tanya ChanYeol dengan mata masih tertuju pada bibir tipis BaekHyun. BaekHyun benci saat kerja otak nya begitu sangat minim saat ChanYeol berada didekatnya. Bukankah itu terlihat bodoh?

"Chan-mmpphhh."

Dan pada saat itu pula ChanYeol menerjang bibir BaekHyun begitu brutal. BaekHyun mengepalkan tangannya erat saat ChanYeol menggigit bibirnya begitu keras hingga bibir bawah BaekHyun mengeluarkan darah. Selalu saja begini. ChanYeol selalu menciumnya penuh nafsu. Tak pernah sekalipun ChanYeol menciumnya begitu lembut dan tulus.

"Mphhmm.. Chanmmpp.."

ChanYeol tidak peduli dengan kesakitan BaekHyun akan bibirnya. Disini ChanYeol hanya ingin merasakan bibir BaekHyun yang begitu menggoda. Bahkan ChanYeol memperdalam ciuman keduanya.

"Chan.. Hentikan!." Erang BaekHyun saat tidak bisa mengimbangi ciuman kasar ChanYeol. Bahkan BaekHyun hampir saja terjatuh karena kuatnya dorongan kepala ChanYeol. ChanYeol tetap tidak melepaskan ciumannya, malahan ChanYeol menarik tengkuk BaekHyun hingga ciuman kasar itu kembali dirasakan BaekHyun.

Baekhyun ingin menangis. Perih di bibirnya begitu menyiksanya, tapi jika ia menangis didepan ChanYeol, sama saja ia menunjukkan kelemahannya pada ChanYeol. Dan lagi, BaekHyun kembali menahan air matanya.

BaekHyun tersentak kaget saat merasakan punggungnya menghantam tembok begitu keras. Entah sejak kapan ChanYeol telah mendorong tubuhnya hingga bersandar di tembok. BaekHyun merasa sesak sekarang. Ciuman itu belum terputus juga, dan jangan lupakan tubuh ChanYeol yang menghimpitnya sangat dekat hingga dada keduanya bersentuhan.

"Channhh.. ahh.. Yeolmmpphh.." BaekHyun tidak sadar bahwa ia telah mendesah. Tapi salahkan ChanYeol yang menyedot kulit leher BaekHyun, yang merupakan bagian sensitive dari seorang Byun BaekHyun. BaekHyun mencoba mendorong bahu ChanYeol ketika ciuman ChanYeol turun ke bahu nya. BaekHyun pastikan penampilannya begitu berantakan, dengan rambut acak-acakan dan baju yang kusut.

Dan usaha BaekHyun untuk melepaskan diri tak sia-sia. Ciuman itu terlepas. BaekHyun terlihat terengah, lain lagi dengan ChanYeol yang menatap mata BaekHyun begitu tajam. Seharusnya BaekHyun tau jika ChanYeol tidak suka kesenangannya diganggu, tapi kali ini BaekHyun telah membuat ChanYeol kesal.

"Kau menolak sentuhanku?!." Ucap ChanYeol dengan nada begitu tajam.

BaekHyun gelagapan. Secara reflex BaekHyun menggelengkan kepalanya. Oh malang sekali hidupmu Byun BaekHyun.

"Kalau begitu bisakah kau diam! Aku merindukan tubuhmu.

"Tapi Yeol-"

DUM

ChanYeol memukul tembok disamping telinga kiri BaekHyun. BaekHyun tersentak kaget. BaekHyun hanya menundukkan kepala dengan mata terpejam. BaekHyun begitu benci saat ChanYeol menatapnya dengan pandangan mematikan. Itu sama saja BaekHyun dijemput oleh malaikat mautnya.

"KAU! Kau mau hubungan kita berakhir?." BaekHyun dengan segera mendongakkan kepalanya menatap ChanYeol. Bukankah ini kesempatan bagus untuk melepaskan rasa sakit dihatinya, tapi kenapa hatinya menolak. BaekHyun tidak mau berpisah dengan ChanYeol. Ia terlalu mencintai ChanYeol.

"Yeol…"

ChanYeol kembali menyeringai.

"Kau cukup mendesah lalu hubungan kita akan tetap berlanjut!."

Tes

Satu tetes air mata BaekHyun akhirnya tumpah. Kenapa BaekHyun baru menyadari jika ChanYeol hanya tertarik pada tubuhnya. Keduanya memang tidak pernah-atau belum pernah, melakukan sex. Tapi selama satu tahun ini ChanYeol selalu memberikan ciuman yang begitu berlebih, ChanYeol selalu menciumnya dan menghasilkan Kissmark yang menjijikan.

"Shit! Jangan menangis!."

"Jadi, selama ini kau hanya ingin tubuhku, Yeol?."

ChanYeol terdiam menatap kedua mata bening BaekHyun. Namja tinggi itu tidak mengatakan apa-apa, begitu pula BaekHyun yang diam menunggu jawaban kekasihnya.

"Apa bagimu aku seperti pelacur menjijikan? Tidakkah kau mencintaiku?." Sambung BaekHyun . ChanYeol mengeraskan rahangnya disaat BaekHyun memeluk tubuhnya.

Untuk beberapa menit mereka hanya diam, hingga menit ketiga, ChanYeol mendorong tubuh BaekHyun hingga punggung BaekHyun kembali terbentur tembok. Tanpa mengucapkan apa-apa, ChanYeol pergi dari hadapan BaekHyun. Meninggalkan BaekHyun yang menangis terduduk. Meskipun ChanYeol tidak mengatakan apa-apa, tapi BaekHyun mengerti apa jawabannya.

ChanYeol tidak mencintainya.

TBC/END

Hay.. aku Author baru disini. FF ini masih abal, makhlumi aja..

Kelanjutan FF ini tergantung para readers yang menginginkan lanjut atau tidak. Kalau berhenti, terima kasih sudah membaca. Kalau lanjut, masih banyak konflik ChanBaek disetiap chapternya hihi..

Jangan lupa Review…