Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

Story © TiaraLaz

Love Hurts

Pada saat ia jatuh cinta, ia masihlah duduk dibangku sekolah menengah pertama, tahun pertama.

Ceria, sedikit bodoh, ceroboh, dan berisik, serta konyol.

Ia menyukainya, ia memendam rasanya..

Gadis itu kemudian membocorkannya kepada seseorang, membiarkan sang pujaan hati mengetahui hal tersebut dari mulut-mulut orang.

—Ia ditolak.

Kedua kali ia jatuh cinta, ia duduk di kelas tiga SMP.

Harga dirinya membengkak. Setelah ia meninggalkan cinta pertama—dan penolakan pertama, ia kembali merasakan perasaan yang sama.

Absolut, pandai, pendiam dan pintar bermain basket serta tak ingin dibantah.

Ia menyukainya.

Namun pada saat ia curhat pada sang sahabat. Ia tau bahwa sang gebetan tengah mempunyai pacar.

Ia bahkan ditolak sebelum berjuang.

Miris.

Ketiga kali ia jatuh cinta ia duduk dibangku pertama SMA.

Harga dirinya kembali membengkak. Penampilannya berantakkan. Rambutnya kelamnya yang panjang kusut serta acak-acakkan. Baju longgar berlengan pendek, celana jean, dan sepatu olahraga. Kata orang lain, ia tak akan disukai oleh lelaki mana pun. Ia tak peduli, bahkan tak memberikan secuil perhatian apabila ia mati sendiri. Namun, pada saat MOS, harga dirinya mampu dikempeskan sedikit.

Agak tinggi, mempunyai senyum yang manis, dan sabar serta perhatian.

Salah satu dari sepuluh orang kakak kelas yang menjadi penjaga MOS.

Namun, sang kakak kelas tak akan pernah tau namanya.

Keempat kali ia jatuh cinta, ia duduk di bangku kedua SMA.

Humoris, pandai, dan pintar bermain basket, serta memiliki mata yang cukup indah.

Ia menyukainya, namun ia terlalu takut.

Ia menggigit bibirnya. Ini yang keempat. Mendengus, ia berlalu. Menuju seseorang yang dimaksud. Seraya menyatakan cintanya, ia berjalan santai. Tak memperdulikan tatapan terkejut dari yang bersangkutan.

Ia tak peduli dengan fakta bahwa ia akan jatuh lebih dalam. Toh, ia sudah cukup untuk di sakiti terlalu sering.

Fin.