Chapter 1
Spring 2016 – Start
Seorang pria dengan rambut putih dan pakaian laksamana hitam yang khas sedang melihat ke arah langit dengan tatapan yang sedikit kosong. Dan mendadak ia langsung berkata,
"Heh... Kita bertemu lagi di sini... Ada apa ?"
Ia seperti mendengar sesuatu berkata, diiringi dengan angin yang berhembus. Ia langsung menutup mata dan berkata,
"Kalian ingin diriku menghibur kalian dengan cara apa lagi ? Jintsuu saja belum muncul... Huh ?"
Ia sedikit terkejut, dan kemudian tersenyum. Ia tertawa kecil dan kemudian berkata,
"Oh... Mengenai mereka..."
Ia kemudian berjalan sedikit hingga ke pinggir tebing, di mana di sana berdiri sebuah monumen. Monumen bagi mereka semua yang meninggal ditanahnya. Ia kemudian tersenyum dan berkata,
"Mereka itu bukan di aliansiku... Untuk apa aku..."
Ia langsung berpikir sebentar, dan kemudian melihat ke arah laut. Ia langsung tersenyum dan kemudian berkata,
"Kau benar... Aku tidak dapat terus bersembunyi di sini terus, dengan memperhatikan... Apalagi memperhatikan pria bernama Viltus itu terkadang tidak menyenangkan juga. Sepertinya kemampuanku sudah cukup berkarat semenjak aku menghabisi Battleship Water Oni sialan itu."
Ia kemudian membalikkan badannya, dan dengan tatapan yang sangat tajam diiringi dengan senyum sinis. Tidak berapa lama, ia langsung berkata,
"Baiklah... Aku Hakai... Akan menghibur kalian di kesempatan ini. Semoga kalian terhibur, dengan apa yang akan kulakukan kepada kalian semua. Ahahahahahahaha"
Ia langsung tersenyum sebentar, dan kemudian berkata,
"Baiklah... Mari kita mulai mengangkat tirai permainannya... Semoga kalian menikmati kembali... Permainan dari diri hamba ini..."
Ia menutup mata dan langsung menepuk tangannya, dan dalam sekejap aura dari tempat tersebut berubah menjadi sesuatu yang sangat gelap dan kelam. Diiringi dengan senyum dari Hakai yang semakin lebar.
Hakai langsung menarik nafas panjang, dan kemudian melihat ke arah bunga yang mekar di sekitarnya. Selain itu, ia melihat kembali ke monumen di hadapannya. Di sana terdapat cukup banyak bunga. Terdapat bunga Chrysanthemum, Hyacinth, Pink Carnation, dan Japanese Spider Lily. Hakai tersenyum sebentar dan kemudian berkata,
"Pasti anak-anak itu..."
Ia kemudian mengambil bunga Spider Lily dan kemudian tersenyum sebentar. Tidak berapa lama, ia mendengar panggilan dari seseorang.
"Laksamana."
"Ada apa, Shigure ? Kau ingin memberikan bunga itu kembali di sini ?"
Pada saat ia melihat ke samping, ia menemukan seorang Gadis Kapal bernama Shigure. Namun, dari penampilannya sangat berbeda dari yang diketahui, lebih menyerupai mereka yang berasal di Abyssal.
Shigure langsung tersenyum dan kemudian berkata,
"Iya... Anda sendiri."
"Aku sering berbincang-bincang dengan Asami di sini. Harap kau maklumi."
"Benar juga."
"Daripada itu, bagaimana hasil dari ekspedisi kalian ?"
"Eh ?"
"Aku belum mendapat laporan sama sekali."
"Mengenai itu, Katori-san seharusnya..."
Hakai melihat ke arah Shigure, dan kemudian tersenyum sebentar. Ia langsung berjalan melewati Shigure dan kemudian berkata,
"Sudah... Nikmati waktu istirahatmu sekarang. Sebentar lagi, kita akan memulai sebuah 'pesta' yang sangat indah."
"Eh ?"
Belum sempat Shigure menanyakannya, Hakai sudah menghilang masuk kembali ke dalam markas angkatan lautnya.
Setibanya di kantor
Hakai disambut oleh Houshou yang tersenyum. Hakai langsung berkata,
"Ada apa, nenek ? Pagi-pagi sudah membuat senyum menakutkan itu. Tidak enak tahu."
"Fufufufufu... Aku penasaran saja, kapan kau akan keluar kembali. Sudah cukup lama dirimu tidak keluar sama sekali."
"Aku tahu... Aku tahu... Tubuhku ini sedikit berat..."
"Fufufufufu."
"Jangan-jangan ini karena dirimu, nenek ?!"
"Mungkin..."
Houshou tersenyum sinis melihat reaksi dari Hakai. Hakai langsung menghela nafas saja mengetahui hal tersebut. Tidak berapa lama, Hakai langsung berkata,
"Hei, Nenek..."
"Apa ?"
"Katori ada di mana ?"
"Oh... Dia ada di kantin."
"Begitukah..."
"Ada apa ?"
"Aku sama sekali belum mendapatkan laporan mengenai ekspedisi maupun laporan dari aliansi kita."
"Tumben sekali dirimu berkata seperti itu..."
"Sudah... Itu bukan masalahmu."
Hakai langsung memperhatikan kembali ruangan kantornya. Sudah cukup lama semenjak pertempuran dengan Battleship Water Oni saat itu, dan sekarang ia sudah membalas dendam terhadapnya. Saat ini pun, ia sedang melakukan penyerangan terhadap manusia. Namun, semenjak satu tahun terakhir ini, ia terlihat tidak melakukan penyerangan sama sekali.
Houshou langsung tersenyum, dan kemudian berkata,
"Katori menitipkan ini kepada saya."
"Apakah itu ?"
"Di daerah Midway Hime, pihak manusia kembali melakukan penyerangan dengan gabungan kekuatan dari Amerika dan Jepang. Saat ini, Zuikaku, Unryuu, Hiryuu, Souryuu, Fubuki, dan Mutsuki sudah dikirim ke sana untuk membantu."
"Hooh..."
"Berikutnya, Isolated-chan... Dia berkata di tempat dia sangat jarang sekali diserang oleh manusia. Sepertinya dia kesepian di sana."
"Heeh ? Bahkan dia pun bisa kesepian ? Terakhir kali aku ke sana, dia langsung membombandir diriku."
"Berikutnya... Anchorage Water Oni, ia mendapat serangan dari aliansi Asia Tenggara dan Timur Tengah. Saat ini kita sudah mengirim bantuan berupa Naka, Jintsuu, Sendai, Harusame, dan U-511" ujar Houshou tanpa menghiraukan komentar dari Hakai.
"Bukankah dia ada sedikit di selatan kita, ya..."
"Namun, sangat jauh dari lokasi kita di dekat Tawi-Tawi."
"Huh... Terserah. Berikutnya..."
"Berikutnya, Northern Princess... Ia mendapat serangan bertubi-tubi dari pihak Russia dan Jepang. Sekarang kami baru saja mengirimkan Yukikaze, Hatsushimo, Hamakaze, Yamagumo, Asagumo, Suzuya dan Mogami untuk membantu di utara."
"Jangan lupa kirimkan beberapa Tsu ke sana."
"Siap."
Hakai langsung memainkan bunga Spider Lily yang ia ambil dari depan monumen. Houshou yang melihat itu langsung berkata,
"Bunga yang melambangkan kematian..."
"Tepat sekali... Bunga yang cantik ini... Sangat sesuai untuk kita semua."
"..."
"Kita sudah mati... Sisi manusia kita... Namun, ini pun juga dapat melambangkan mereka semua."
"Seperti biasa, huh..."
"Diam saja, nenek."
"Ah... Aku lupa."
"Hoh... Sudah pikun rupanya..."
Houshou langsung mengambil nampan dan melemparnya ke arah Hakai. Hakai dengan sigap menangkapnya, dan kemudian berkata,
"Ada apa ? Sebaiknya kau cepat... Aku mendapat laporan Bismarck, Prinz, dan Graff sudah kembali kemari."
"Ada laporan mengenai Central-chan..."
"Huh ? Central Hime ?"
"Iya..."
"Dia itu bukan masuk ke dalam aliansi kita, karena ia menolak berkompromi dengan kita. Untuk apa mereka meminta bantuan diriku ?"
"Aku hanya ingin memberitahu saja. Central-chan, Lycoris-chan, dan Destroyer Ancient Hime mundur dari wilayah mereka."
"Huh ?"
"Dan tawanan mereka pun juga telah diselamatkan oleh manusia."
"Jika boleh tahu, siapakah tawanan mereka ?"
"Ummm... Sebentar."
Houshou mengambil dokumen yang memiliki hubungan dengan itu semua, sementara Hakai masih memainkan bunga yang ia pegang. Tidak berapa lama, ia berkata,
"Battleship Iowa, Heavy Cruiser Pola, Destroyer Harukaze, Kamikaze dan Oyashio."
"Hooh... Tunggu... Kamikaze dan Harukaze bukankah sudah pernah ditangkap oleh Anemone dulu ?"
"Dan itu diserahkan kepada wilayah mereka karena kita melanggar wilayah pada saat itu."
"Dan kemudian pada akhirnya mereka kalah... Menyedihkan."
"Fufufufufufu..."
"Sepertinya kau tahu... Intuisi kita selalu sepaham mengenai sesuatu."
"Tepat sekali."
"Mereka akan datang." ujar mereka berdua bersama-sama.
Hakai langsung tersenyum dan kemudian berkata,
"Houshou... Siapkan sambutan kepada mereka, aku yakin Anemone pun akan tiba sebentar lagi."
"Siap, Laksamana."
Houshou langsung keluar dari kantor tersebut, sementara Hakai tersenyum dan tertawa keras di dalam ruangannya. Ia berkata,
"Ahahahahahahahaha... Ayo kemari... Aku akan dengan senang hati... Melihat wajah kekalahan kalian... Ahahahahahaha."
Satu jam berlalu.
Anemone sudah tiba di dalam kantor Hakai. Di sana ia mengetahui mengenai salah satu wilayah dari Abyssal yang kembali direbut oleh manusia. Anemone kemudian berkata,
"Mereka dengan harga diri mereka..."
"..."
"Lihatlah... Kita menawarkan bantuan kita dahulu, namun mereka menolaknya. Aku kecewa."
"Jangan seperti itu... Kita pun juga dapat demikian."
"Tidak mungkin... Kita pasti..."
"Dengan harga diri yang tinggi seperti itu, aku yakin diri kita pun akan kalah..."
"..."
"Sepertinya... Mereka sudah terbiasa dengan kemenangan... Sehingga mereka terkejut dengan sesuatu... Aku penasaran."
Hakai langsung memperhatikan peta, yang menunjukkan daerah dari Abyssal yang sudah direbut. Anemone pun juga memperhatikan hal tersebut. Ia datang dengan ditemani oleh Shoukaku, Kaga, dan beberapa Battleship Hime.
Mereka berdua memperhatikan lokasi tersebut, dan tidak berapa lama Hakai berkata,
"Lokasi ini sangat jauh dari markas angkatan laut Jepang maupun Russia dan Amerika. Bagaimana caranya mereka dapat mempertahankan sumber daya untuk Gadis Kapal ?"
"Kau benar..."
"Mungkin mereka membawa beberapa Hayasui ?" ujar Shoukaku
"Itu salah satu kemungkinan, namun hal tersebut sangat riskan... Aku yakin Shinji memikirkan sesuatu yang lain mengenai hal ini."
Anemone dan Shoukaku kembali memperhatikan lokasi tersebut. Tidak berapa lama, Kaga kemudian berkata,
"Bukankah... Dekat situ ada Supply Depot Hime ?"
"Jika mereka mundur, besar kemungkinan Supply Depot Hime sudah hancur."
"Kau benar."
"Wilayah ini sangat luas, dapat dikatakan kita kehilangan cukup banyak kawan kita di sana."
Anemone dan semua yang ada di dalam ruangan tersebut langsung terdiam. Ia melihat ke arah Battleship Hime dan bertanya,
"Kalian semua selalu berjaga di Ironbottom Sound, namun dikarenakan jumlah kalian yang banyak kalian mengirimkannya ke semua wilayah, benar ?"
"Tepat sekali."
"Apakah kalian mengirim beberapa dari kalian ke wilayah ini ?"
"Iya."
"Kabar ?"
"Tenggelam."
Hakai langusng menghela nafas, dan menggaruk kepalanya. Anemone mendadak berkata,
"Hakai-san... mengapa dirimu tidak langsung turun saja. Aku yakin dirimu akan mampu..."
"Jika aku turun di salah satu front, tanpa memikirkan konsekuensi di front lain... Aku khawatir kita akan kehilangan cukup banyak kekuatan kita."
"Kau benar..."
"Kita membutuhkan semua ini, dikarenakan mereka jauh lebih kuat dari Hime maupun Oni pada umumnya."
Pembicaraan mereka mendadak terhenti karena beberapa PT Imps yang mendadak masuk. Mereka berkata sesuatu. Hakai langsung berkata,
"Hei... Terjemahkan apa yang dikatakan oleh Bayi-Bayi Laknat ini !"
"Kau masih belum dapat mendengarkan apa yang mereka katakan ?" tanya Shoukaku
"Bagaimana mungkin aku dapat mengetahui dari 'I~' atau semacamnya."
"Ahahahahaa... Tunggu sebentar, ya."
Shoukaku langsung mengangkat salah satu dari PT Imps tersebut, sementara Hakai kembali fokus memperhatikan peta. Berdasarkan dari peta tersebut, ia memperhatikan sebuah pulau yang cukup menarik perhatian. Pulau tersebut berada tepat di tengah dan sangat dekat dengan lokasi dari Central Hime dan Lycoris Hime. Ia menatap tajam ke arah pulau tersebut, namun terganggu oleh suara Shoukaku.
"Hakai-san... Kita memiliki tamu."
"Tamu ?" ujar Hakai
Hakai tidak berapa lama langsung tersenyum mendengar itu. Ia kemudian berkata,
"Persilahkan mereka masuk... Aku akan berbincang-bincang dengan mereka semua. Dan kalian semua, tunggu saja di luar... Ini adalah masalah pribadi."
Semuanya langsung mengangguk mendengar hal tersebut, dan keluar dari ruangan tersebut. Hakai langsung duduk, dan tidak berapa lama Houshou langsung masuk membawa nampan dengan isi beberapa gelas minuman. Houshou langsung berkata,
"Tumben sekali dirimu tidak menyambut mereka di depan pintu markas kita."
"Tidak perlu... Aku yakin mereka pasti akan sangat berisik. Sangat."
"Fufufufufufu..."
"Sudah... Kau tunggu saja di luar. Aku akan berbicara dengan mereka."
"Siap."
"Katakan pada Katori, kita akan mendapatkan tambahan bantuan..."
"Siap."
Houshou pun keluar dari ruangan tersebut dengan senyum, mengiringi mood Hakai yang sedikit baik.
Tidak berapa lama masuk ke dalam ruangan tersebut tiga orang gadis. Satu gadis memiliki rambut putih yang panjang, dan kulit yang sangat pucat. Beberapa bagian dari tubuh kirinya sudah hancur seperti sebuah kulit telur yang retak. Gadis yang kedua memiliki rambut putih panjang dengan sedikit drill dan pony. Pakaian dari wanita tersebut adalah campuran dari pakaian putih panjang berenda dan rok berwarna hitam, sesuatu yang menunjukkan bahwa dirinya cukup berkelas. Sementara gadis terakhir terlihat paling muda dari semuanya. Rambut hitam panjang dengan side-drill, dan mengenakan sebuah pakaian adat Jepang berwarna hitam, walaupun bagian roknya robek sebelah.
Hakai langsung berdiri dan berkata,
"Selamat datang di pondok sa..."
"Sudah tidak perlu basa-basi lagi !" ujar Gadis pertama.
"Ohohohoho... Central Hime... Kau sebaiknya menjaga cara bicaramu itu... Sangat tidak baik untuk dirimu."
"Aku tidak perlu mendengarkan itu !"
Belum sempat Central Hime melanjutkan protesnya, gadis kedua maju dan langsung menunduk ke hadapan Hakai. Hakai hanya tersenyum sinis saja melihat hal tersebut. Gadis tersebut kemudian berkata,
"Selamat siang, Hakai-san."
"Selamat siang juga, Lycoris-chan..."
"..."
"Ada apa ?"
"Tidak apa-apa..."
Hakai langsung duduk kembali dan langsung berkata,
"Silakan duduk di kursi yang tersedia. Silakan minum, minuman yang disediakan oleh kami. Kalian pasti lelah setelah perjalan jauh kemari..."
"..."
"Untuk melarikan diri."
"Kau..." teriak Central Hime
"Wow... Wow... Aku takut... Ahahahahahaha."
"Kau sama sekali tidak memiliki sopan santun..." ujar Lycoris.
"Heh ? Sejak kapan di Abyssal terdapat sopan santun ? Aku tidak pernah ingat." ujar Hakai enteng
Central Hime menatap tajam ke arah Hakai atas jawaban Hakai yang meremehkan mereka bertiga. Sementara Lycoris langsung berkata,
"Kau ada benarnya..."
"Heh..." Hakai langsung memutar bola matanya seakan meledek Lycoris.
"Daripada itu, saya yakin anda mengetahui bahwa wilayah kami sudah diambil alih oleh manusia."
"Ya... Kabar itu terdengar dengan jelas. Bahkan sampai ke Nohyo-chan sekalipun."
"Nohyo ?"
"Anchorage Water Oni."
Mendengar itu, Lycoris langsung terdiam. Tentu saja, lokasi mereka berdua sangat jauh dikarenakan lokasi dari Anchorage Water Oni berada jauh di selatan, sementara mereka terletak di timur laut mereka. Mendadak Central Hime berkata,
"Kau ! Kau itu juga Abyssal seperti kami... Mengapa dirimu tidak membantu kami semua saat itu !"
"Hah ? Untuk apa ? Kalian sudah menolak aliansi kami saat itu. Itu bukanlah kewajiban kami untuk membantu kalian."
"Tapi, sebagai sesama Abyssal seharusnya..."
"Menggunakan hati untuk membantu sama lain ? Bah... Itu hanya ilusi semata."
"Kau..."
"Bahkan saat kami membantu kalian dahulu, kalian langsung melayangkan surat tanda keberatan, dan menginginkan mereka yang kami tangkap ditawan oleh kalian."
"..."
"Dan akhirnya lepas... Aku kecewa."
Central Hime langsung memalingkan wajahnya pada saat mendengar itu. Lycoris kemudian berdiri dan berkata,
"Hakai-san, dikarenakan anda sudah mengetahui situasi kami... Dapatkan anda memberikan bantuan kepada kami ?"
"Bantuan ? Bantuan apa ?"
"Untuk menghadapi manusia kembali. Hanya dirimu sajalah satu-satunya aliansi dari Abyssal yang mau menerima kedatangan kami."
"Heh ?"
"Dapatkah..."
"Membantu sebuah noda di Abyssal ? Untuk apa ?"
"..."
"Dengar... Kalian itu sudah tidak dianggap sama sekali oleh seluruh Abyssal di dunia ini karena kegagalan kalian bertiga. Selain itu, kalian pun menenggelamkan cukup banyak anggota kita ke dasar laut sana."
"..."
"Dan kalian meminta bantuan ? Apakah itu sebuah paksaan atau sebuah negosiasi ?"
Lycoris langsung terdiam mendengar itu. Hakai kemudian melihat ke arah Destroyer Ancient Hime dan berkata,
"Entah mengapa dirimu terlihat sangat tenang dan tidak banyak berbicara..."
"Karena saya tahu... Dirimu adalah tipe orang yang sangat sulit untuk diprediksi."
"Sulit ?"
"Aku ada di pertemuan tersebut... Pada saat dirimu membunuh Ibu."
"Hooh... Begitu, ya..."
"Dan pada saat itu, aku sadar... Dirimu bukan orang yang dapat kuhadapi secara fisik maupun mental."
"Menarik sekali..."
"Bahkan Central Hime dan Lycoris Hime pun tidak dapat menghadapi dirimu... Jika kau serius sedikit saja."
"Lalu ? Apa yang ingin ditarik dari semua itu ?"
"Aku akan menerima apapun yang kau minta dari pembicaraan ini. Aku tidak akan menolak apapun. Aku tidak di posisi untuk menawar atau apapun."
Hakai tersenyum, sementara Central Hime dan Lycoris Hime terkejut dengan hal tersebut. Destroyer Ancient Hime langsung menutup matanya, seakan-akan ia sudah tidak ada lagi yang ingin dibicarakan. Lycoris langsung melihat ke arah Hakai dan berkata,
"Lalu... Apa yang kau inginkan ?"
"Yang kuinginkan ?"
"Kau berkata seperti itu... Tentu saja ada yang kau pikirkan..."
"Ah... Aku lupa... Permintaan bantuanmu itu... Sebuah paksaan atau sarana negosiasi ?"
Lycoris terdiam sebentar. Tidak berapa lama, Viltus langsung melempar Spider Lily kepada Lycoris dan tersenyum. Melihat bunga itu, Lycoris melihat Hakai yang tersenyum. Hakai kemudian berkata,
"Namamu... Sama seperti makna dari bunga itu... Seharusnya kau memberikan makna itu kepada manusia... Bukan kepada anggota kita."
"..."
"Sudahlah... Jawab pertanyaanku... Aku tidak memiliki banyak waktu."
"Itu semua sebagai sarana negosiasi."
"Negosiasi ?"
"Iya... Apakah kau mau membantu kami ?"
"Dengan bayaran apa ?"
"..."
"Ayolah Lycoris-chan... Aku tahu, dirimu pasti sudah tahu apa yang akan ditawarkan. Katakan saja."
"Wilayah kami akan berada di bawah wilayahmu..."
"Hanya itu ?"
"Eh ?"
"Aku akan meminta tambahan... Kalian bertiga akan dibawah aliansi dari diriku... Kalian tidak dapat melawan terhadap perintah yang kuberikan... Semua operasi yang berjalan selama pembebasan kembali wilayahmu, sepenuhnya di bawah kendali diriku dan Anemone... Dan kalian memberikan sumber daya kalian yang tersisa kepada diriku."
"Kau gila !"
"Gila ? Tidak... Aku seratus persen waras."
"Aku..."
"Kau tidak dapat menolaknya... Kami memberikan bantuan kami, kau masih mendapatkan wilayah kalian, namun di bawah aliansi kami."
"Bagaimana mungkin aku dapat menerima hal tersebut ?!"
"Memangnya kalian memiliki hak untuk menolak hal tersebut ?"
"Ugh..."
"Kalian tidak memiliki hak. Kalian sudah kalah. Sejak kapan pihak yang kalah memiliki hak dalam menentukan nasib mereka ? Tidak pernah sedikit pun. Bahkan di pihak manusia sekalipun."
Lycoris langsung menunduk mendengar semua itu. Apa yang dikatakan oleh Hakai benarnya. Mereka bertiga sama sekali tidak memiliki hak untuk menolak semua itu. Ia berharap setidaknya, Hakai tidak akan merebut semuanya, namun hal tersebut tidak dapat dielakkan.
Central Hime geram mendengar semua itu. Ia langsung berdiri. Melihat itu, Hakai langsung berkata,
"Ah... Central-chan... Apakah dirimu ada yang ingin dibicarakan ?"
"Sejak kapan dirimu menjadi akrab dengan diriku dengan memanggilku demikian ?"
"Hoooh... Wajahmu menakutkan... Aku takut~"
"Diam kau..." teriak Central Hime geram
"Ohohohohoho... Lalu apa yang ingin kau lakukan ?"
"Kau sudah menolak permintaan paling baik yang diberikan oleh Lycoris kepada dirimu... Lalu dirimu meminta yang lebih besar lagi ?! Di mana rasa hormatmu kepada kami ? Dasar anjing yang tidak tahu diri !"
"Anjing ? Sejak kapan aku anjing kalian ? Dan sejak kapan diriku loyal kepada kalian ? Kalian bahkan tidak membantuku dahulu..."
"Diam kau, manusia sialan !"
"Manusia... Heh... Sudah lama sekali aku tidak dipanggil demikian. Bukankah kalian sama saja jika diriku manusia ? Sesuatu yang sangat rentan dan lemah."
Lycoris yang melihat Hakai semakin mengejek Central Hime mulai panik. Central Hime naik pitam, dan ia langsung berkata,
"Dikarenakan kau tidak mau menerima kebaikan hati kami..."
"Apa yang ingin kau lakukan ?"
"Membunuhmu !"
Central Hime langsung menggerakkan tangannya. Dan dalam sekejap, senjata dari Central Hime muncul dari lantai kantor Hakai. Dua buah meriam 16 inci, langsung menyelimuti tubuh Hakai terlihat sama sekali tidak terkesan dengan hal tersebut. Ia hanya berkomentar singkat,
"Hei... Lantai itu sangat mahal mengerti..."
"Diam kau... Dan mati saja."
Lycoris gagal menahan Central Hime, yang langsung menembak ke arah Hakai. Tidak hanya sekali, berkali-kali. Hingga Central Hime benar-benar tenang. Setelah itu, Central Hime langsung berkata,
"Lycoris... Tidak ada gunanya berbicara dengan orang laknat ini..."
"Kau... benar..."
"Kita sebaiknya kembali saja... Dengan tenaga kita sendiri untuk..."
"Kau sebaiknya bersiap-siap, Central Hime..." ujar Destroyer Ancient Hime
"Eh ?"
"Dia sama sekali tidak terkesan dengan tindakanmu... Sangat tidak terkesan."
"Dia seharusnya sudah..."
"Hei... Meja ini sangat sulit di dapat mengerti ! Aku harus menyerang markas angkatan laut antara Rabaul dan Tawi-Tawi kembali untuk mendapatkannya !" ujar Hakai
Central Hime dan Lycoris melihat ke arah tempat Hakai duduk, dan menemukan Hakai masih berdiri, dengan beberapa bagian tubuhnya diselimuti armor khusus dari Abyssal. Hakai kemudian berkata,
"Daripada itu... Kalian ingin menguasai tempat itu sendiri ? Memangnya kalian bisa ?"
"..."
"Tidak... Maka dari itu, aku memberikan kalian bantuan dengan bayaran itu... Bagaimana ?"
"Aku menolaknya dengan jelas !" ujar Central Hime
"Hooh... Sepertinya kau tipe orang yang baru akan menerima permintaan setelah kalah dari seseorang, ya ?"
"Memangnya kau bisa apa ?"
"Walaupun aku sudah cukup lama tidak bertempur... Jangan meremehkan diriku..."
Hakai tertawa kecil, dan kemudian memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Central Hime bersiap terhadap serangan dari Hakai. Ia mengharapkan setidaknya tipe peluru. Namun, yang ia dapat adalah lemparan lembing dan halberd ke arah kedua meriamnya. Central Hime langsung mengerang kesakitan, sementara Lycoris sangat terkejut dengan serangan yang diberikan oleh Hakai.
Pada saat Central Hime melihat ke depan, ia melihat sebagian dari armor Hakai menghilang, dan tangan kanannya telah berubah menjadi sebuah meriam. Selain itu, kedua lembing dan Halberd yang menancap ke meriam Central Hime pun menghilang.
Hakai tersenyum dan menembak Central Hime hingga terdorong keluar dari ruangan tersebut. Semua yang di dekat pintu itu terkejut dengan hal tersebut. Central Hime langsung mendarat dengan keras dan melihat ke arah kantor Hakai. Di sana, ia melihat Hakai yang tersenyum dan berkata,
"Ayolah... Mana semangat membunuhmu..."
Central Hime ingin menjawab, namun nyalinya langsung menghilang melihat Hakai, yang diselimuti dengan aura hitam yang mencekam. Selain itu, mata Hakai berubah menjadi merah darah dengan nyala biru di salah satu matanya. Tidak hanya Central Hime, Lycoris pun hanya diam saja. Ia langsung takut melihat Hakai.
Hakai berjalan pelan, dan di tangan kanannya muncul sebuah pedang hitam. Ia melewati pintu yang rusak dengan tenang. Semua orang yang di bawah kepemimpinan dari Hakai langsung menunduk melihat ke arah Hakai, bahkan ada yang tersenyum sinis kepada Central Hime.
Central Hime berjalan mundur, untuk menjauh dari Hakai. Namun, belum sempat ia benar-benar menjauh, Hakai langsung menarik kaki kanannya. Hakai langsung berkata,
"Di mana kata-katamu yang kasar itu, Central-chan ?"
"Hi... Hiiiii..."
"Di mana pula harga dirimu yang tinggi itu ?"
"Ampun... Ampuni saya..."
Hakai tersenyum dan melepas kaki dari Central Hime. Central Hime pun langsung berdiri dengan wajah masih takut. Namun, belum ia siap, Hakai langsung mencekik Central Hime dan berkata,
"Sekarang... Apakah kau mengerti... Seberapa jauh perbedaan kita ?"
"..."
"Aku tahu... Dirimu jauh... JAUH... di bawah dia... Jangan berharap kau dapat melukai diriku."
"Ah... Ahhhh..."
"Jadi... Apa jawaban darimu, Lycoris ?"
Hakai melihat ke arah Lycoris yang bernafas sangat berat. Rasa takut mulai menghampiri dirinya, sesuatu yang ia rasakan pada saat diserang oleh manusia. Ia langsung berkata dengan nafas yang sedikit berat,
"Sa... Saya menerimanya... Semua persyaratan yang kau minta... Hakai-san..."
"Baguslah... Apakah kau mendengar itu, Central-chan ? Lycoris-chan memilih untuk menerimanya... Apakah kau masih menolaknya ?"
Central Hime langsung menggelengkan kepalanya. Melihat itu, Hakai langsung melepasnya dan kemudian berkata,
"Apakah kalian sudah mendengarnya ? Mereka meminta bantuan kita... Dan mereka akan memberikan autoritas wilayah mereka kepada kita dan bergabung dengan aliansi kita. Dan dikarenakan salah satu anggota aliansi meminta bantuan... Mari kita bantu mereka."
Hakai tersenyum ke arah semua anak buahnya, dan kemudian melihat ke arah Lycoris. Ia tersenyum senang. Tidak berapa lama, ia langsung berkata,
"Mari... Kita mulai... Pestanya... Ahahahahahahahaha"
HakunoKazuki di sini !
Selamat datang di seri random lainnya...
Seri ini akan berpusat sekitar semua event yang akan dilewati oleh semua pemain Kancolle, dimulai dari Summer Event ini.
Dan berhubung saya tidak terlalu ingin berbicara panjang lebar, mohon tunggu untuk main course saja, ya !
Sayonara.
