What Lies Beneath

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

Warning: (Probably) disturbing theme, OOC, grammatical error, typo(s), etc.

.

.

Selamat Membaca


Sore hari di Bulan Mei sangat sesuai untuk berjalan-jalan ataupun hanya untuk menghabiskan waktu di taman. Tak terkecuali bagi para pasien di Hyuuga Hospital, sebagian di antara mereka memutuskan untuk menikmati udara musim semi di taman rumah sakit yang ditata apik.

"Ah lihat, lihat. Itu dokter Hyuuga dan istrinya. Mereka benar-benar pasangan yang manis sekali." Seorang siswi yang kebetulan sedang membesuk temannya berseru agar rombongannya melihat sepasang suami isteri di teras rumah sakit. Sang suami yang masih memakai jas dokternya meletakkan selimut dan merapikannya di pangkuan sang isteri yang duduk di kursi roda. Sang isteri nampak mengatakan sesuatu yang membuat lelaki berkulit putih itu tersenyum tipis kemudian mendorong kursi rodanya ke arah kumpulan bunga mawar.

"Ah, mereka selalu seperti itu. Setiap pagi dan sore, dokter Hyuuga akan menemani isterinya disini. Mereka kadang memetik bunga mawar yang kemudian dijadikan bingkisan untuk kamar anak-anak. Anak-anak yang dirawat di rumah sakit ini sangat menyukai Tenten-san, ia sering menemui mereka untuk membacakan dongeng." Jelas seorang gadis muda dengan selang infus di tangannya.

Seorang siswi lain menatap sejoli itu dengan ekspresi melamun, "pasti menyenangkan jika ada yang mencintaiku seperti itu." Ia tertawa kecil, "aaaah, entah apa yang kupikirkan."

"Meski Tenten-san sudah kehilangan kakinya, mereka masih tetap saja seperti dulu, bahkan makin mesra." Timpal seorang yang lain lagi. Hubungan antara dokter pewaris rumah sakit dan mantan pesenam olimpiade itu sebelumnya memang sudah menjadi konsumsi publik. Banyak yang mengira mereka akan berakhir ketika kecelakaan menimpa perempuan berambut cokelat itu dan membuatnya harus kehilangan kakinya. Namun lelaki Hyuuga itu membuat kejutan, ia mengumumkan pertunangannya dan pernikahannya pun berlangsung beberapa bulan kemudian.

Siswi-siswi itu memutuskan untuk menghentikan pokok bahasan mereka dan memilih untuk memantau pasangan yang kini duduk berhadapan itu. Kali ini bukan hanya senyum yang mendekorasi wajah tampan sang dokter, tapi tawa lepas yang amat sangat langka.

Mereka terus mengamati pemandangan itu, tak menyadari tak jauh dari mereka, seseorang gemetar ketakutan melihat sosok ceria bermanik hazel itu. Seorang perawat yang dulunya bekerja untuk rumah sakit itu, dan ia benar-benar digerogoti oleh rasa bersalah. Tak peduli betapa bahagianya perempuan itu sekarang. Karena perawat itu masih ingat bagaimana dia-lah yang membantu Hyuuga Neji menghilangkan masing-masing setengah dari sepasang kaki jenjang Tenten di meja operasi. Masih mengakar di ingatannya, bagaimana saat lelaki beriris amethyst itu menggunakan kelemahannya agar mau ia membantunya membuat perempuan itu tak bisa kemana-mana.


Maafkan saya untuk FF nista ini
Terima kasih sudah membaca ^^