Disclaimer © Tachibana Higuchi

My Life © Aoi Shou'no

Rate: T

Pair : Natsume H. & Mikan S.

Genre : Romance, Family, lil bit Hurt / Comfort

OOC, maybe AU & OC

MY LIFE

Chapter 1: Surat?

"U...uh... kenapa sih dia selalu saja menggangguku. Huft. Kali ini takkan kuma'afkan kau!" omelan dari seorang gadis SMA yang menggelegar *?* saat istirahat, yaitu...

Mikan P. O. V.

Hai semua... Perkenalkan, namaku Mikan Sakura. Aku sekolah di SMA Alice Academy. Sebuah sekolah asrama, tepatnya. Setiap akhir semester, semua murid pulang ke rumah masing-masing. Aku kelas tiga SMA, dan kurang lebih tiga bulan lagi aku akan lulus dan meninggalkan sekolah asrama ini. Tapi sebelum aku lulus, aku harus menghadapi ujian yang sangat ku benci. Dan ujian itu akan diadakan satu bulan lagi. Arghh... Menyebalkan! Umurku 16 tahun, dan aku akan berulang tahun tepat seminggu setelah aku lulus dan itu berarti ulang tahunku yang ke 17. Yeahahaha... Sweet Seventeen-ku. Ok. Cukup!

Aku mempunyai seorang sahabat yang baik. Ya, walaupun dia tampak kejam dan tidak perhatian, tapi sebenarnya dia itu baik, kok. Namanya Hotaru Imai. Dia orangnya sangat pintar dan jenius setelah Iinchou (sebutan untuk ketua kelasku). Lalu aku juga punya banyak teman, ada Anna, Nonoko, Kak Subaru (kakaknya Hotaru), Sumire si ketua dari 'Natsume dan Luca FG' dan kedua partnernya yang juga anggota FansGirls, Kak Tsubasa, Kak Misaki (pacarnya Kak Tsubasa), Kak Tonouchi si mesum (kata Kak Tsubasa, sih. Tapi aku tidak percaya, karena Kak Tonouchi sangat baik padaku dan tidak melakukan hal yang macam-macam), dan masih banyak lagi. Dan tentu saja kedua orang partnerku.

Partnerku yang pertama, namanya Luca Nogi. Dia baik sekali loh padaku. Dia mempunyai rambut berwarna pirang dan selalu membawa kelinci putihnya kemana-mana. Nama kelincinya Usagi. Usagi sangaattt... imut. Aku sering memanggil Luca dengan sebutan Luca-pyon. Entah mengapa, bagiku embel-embel –pyon itu sangat cocok baginya. Padahal dia sering mengeluhkan hal itu. Tapi tetap saja aku memanggilnya begitu. Hihihi...

Lalu partnerku yang kedua, namanya Natsume Hyuuga. Dia mempunyai rambut berwarna hitam kelam. Dia sering sekali bolos dan sering ketinggalan pelajaran. Dan anehnya, dia selalu mendapat nilai yang tinggi. Ya, walaupun lebih tinggi nilai Hotaru dan Iinchou (ketua kelasku). Tapi tetap saja aneh kan. Dan... Ugh... Aku benci dia. Gara-gara dia, aku malu setengah hidup. *loh?* Mau tau kenapa? Karena dia pernah menyibakkan rokku di depan kelas, lalu mengataiku dengan sebutan 'Polkadot'. Arrrgghhh... Aku semakin benci kepadanya. Hah~ Sudahlah. Bisa-bisa aku membanting semua barang yang ada di depanku, jika aku terus membicarakan si 'Mesum' itu. Tapi beberapa hari ini, mungkin tepatnya kurang lebih satu minggu ini, dia jarang mengajakku berantam, adu mulut, atau sebagainya. Walaupun dia masih saja memanggilku dengan sebutan 'Polkadot'. Dan malah, dia sedikit –eh bukan, mungkin lumayan sering dia membuatku tersenyum atau bahkan kalau saat hanya ada aku dan dia, dia menunjukkan senyumnya yang menurutku membuatnya semakin tampan –eh ga terlalu tampan juga sih. Ah... Pokoknya bagiku, dia itu orang yang sangat aneh.

End Mikan's P. O. V.

"Ma'afkan saja dia, Sakura-san," ucap Luca menenangkan Mikan.

"Lagipula percuma saja kau memarahi dia. Tak ada untungnya," sambung Hotaru. Dasar Hotaru, pikirannya cuma untung dan untung.

"Tapi kan Hotar~ARRGGHHHH..." -BAKA... BAKA... BAKA...-

Senjata Bakagun buatan Hotaru tepat sasaran, mengenai kepala Mikan yang langsung benjol dalam kurun waktu yang singkat.

"Tadikan sudah aku bilang percuma, ya percuma. Ngotot amat sih ini orang!" ucap Hotaru dengan senjata Baka-gun di tangannya.

"Huueee... Hotaru kejam. Sakit tau! Huee... Luca-pyon..." rengek Mikan yang langsung sembunyi dan bergelayut *?* manja di lengan Luca, yang langsung mendapat deathglare dari Hotaru.

"Su-sudahlah Imai-san. Kasihan tuh, kepala Sakura-san jadi bengkak begini. Hmm..." ucap Luca gugup sambil tersenyum karena lengannya di peluk oleh Mikan sambil melerai kedua sahabat 'aneh' itu. Dan sebuah senyuman lebar menghiasi wajah Mikan karena di bela oleh Luca. Tapi ingin sekali Hotaru menembakkan Baka-gunnya ke wajah Mikan jika saja...

TET...TET...TET... (seperti bunyi bel di sekolah author, hahaha...)

Bunyi bel tanda istirahat telah selesai...

"Ayo Sakura-san kita ke kelas. Kan setelah ini pelajarannya Jinno-sensei. Nanti kalau kita telat, bisa-bisa kita di hukum," ajak Luca pada Mikan.

"Ayo Hotaru! Loh... Hotaru man~"

-WUSSSHHHH...- Suara kendaraan angsa super cepat penemuan Hotaru melaju melewati Luca dan Mikan.

"I-ih... Hotaru ini, selalu saja bikin kesal!" kata Mikan kesal.

SKIP TIME

TET...TET...TET...

Bel pulang sekolah berbunyi.

"Fiuh... Akhirnya pelajaran Jinno-sensei berakhir, ya Luca-pyon," ucap Mikan lega pada Luca.

"Jangan pake embel-embel –pyon, Sakura-san!" Ucap Luca kesal, tapi tetap saja Mikan mengabaikan hal itu.

"Uhm... Luca-pyon, kita pulang ke asrama sama-sama ya," pinta Mikan dengan wajah super imut yang membuat Hotaru ingin menembakkan Baka-gunnya ke wajah Mikan.

"Uhm... Sakura-san, kita kan memang selalu pulang sama-sama ke asrama," kata Luca mengingatkan Mikan.

"E-eh, iya ya... Hehehe..." ucap Mikan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sambil cengengesan tidak jelas.

"Huh, dasar Baka!" cecar Hotaru pada Mikan.

"Hei Luca, jangan mau pulang dengan si Polkadot itu!" suruh Natsume pada Luca.

"U-uh... Apaan sih. Sirik aja. Dasar Baka Yaro!" ejek Mikan pada Natsume. "Ayo Luca-pyon, jangan hiraukan dia," kata Mikan sambil menarik lengan Luca untuk pergi dari kelas meninggalkan partnernya dan sahabatnya.

"I-iya..." ucap Luca pasrah.

SKIP TIME

Sesampainya Mikan dan Luca di depan pintu kamar Mikan.

"Makasih ya, Luca-pyon. Sudah mau mengantarku sampai ke kamar," kata Mikan yang memecahkan keheningan.

"Ya sama-sama, Sakura-san. Tapi kan memang sudah tiap hari aku ngantar Sakura-san sampai sini," kata Luca mengingatkan lagi.

"Eh? O-oh iya ya. Hehehe... Bodohnya aku kok sampai lupa lagi," ejek Mikan pada dirinya sendiri dengan wajah yang sudah memerah karena malu.

"Ya sudah tidak apa-apa, Sakura-san. Kalo gitu, sampai ketemu besok ya."

"Ya. Sampai ketemu besok juga, Luca-pyon," kata Mikan sambil melambaikan tangan. Setelah Mikan melambaikan tangan, Mikan berbalik untuk membuka kenop pintu kamarnya. Dan betapa terkejutnya, ada seorang manusia yang tengah duduk santai di pinggir kasurnya. Dan orang itu adalah Narumi-sensei yang sudah di anggap Mikan sebagai ayah kandungnya. Dan semakin terkejut karena Sensei-nya itu memegang sepucuk surat di tangannya.

Mikan P. O. V.

"Loh, ada apa Narumi-sensei ke kamarku?" tanyaku karena penasaran.

"Hai Mikan-chan," sapa Narumi-sensei padaku berbasa-basi. "Ne, Mikan-chan, ayo duduk dulu di sini. Ada sesuatu yang harus ku berikan pada mu," sambung Narumi-sensei dengan wajah yang serius sambil menyuruhku duduk di sebelahnya.

'Ada apa ini. Kok suasananya jadi menegangkan ya. Sepertinya ada yang tidak beres.'

"Nah Mikan-chan, ada surat dari Kaa-san mu. Bukalah," kata Narumi-sensei padaku sambil memberikan surat yang ada di tangannya.

'Hah? Tumben Kaa-san mengirimiku surat. Ada apa ini. Aku semakin penasaran dengan isinya, ditambah lagi dengan wajah Narumi-sensei yang serius. Ada apa ya. Aku merasakan ada hal buruk yang akan menimpaku.' Lalu ku ambil surat itu dari Narumi-sensei, sambil membukanya perlahan. Dan isinya...

To be Continued

Hai minna...

Maaf fic ini terhapus. Jadinya saia ulang lagi dan mungkin diperbaiki.

Tapi kalau masih ada typo, mungkin mata ku yang tidak jeli. Hehehe...

Dan sebagai gantinya, saia akan update dua chap sekaligus.

Gomene, minna...

Arigato Gozaimasu

Aoi Shou'no

no-chan