Author Note's: Hallo minna, nggak banyak yang bisa kuketik disini yah karena aku first timer di fandom ini, fanfict ini terinspirasi dari khayalan dan semua hal yang pernah saya ketahui, jadi mohon maaf jika ada kesamaan tapi hal itu sama sekali tidak sengaja.
Disclaimer: Dynasty Warrior bukan punya saya.
Prologue
Hatiku termenung, kabut yang sangat gelap meghantui otakku. Hatiku bagaikan terjerat sebuah rantai yang tak terlihat,mencekikku dengan kerasnya.
Orang-orang yang berharga yang selalu ada disisiku, ayahku, dan saudaraku.
Ayahku adalah matahari bagiku, menyinari hari-hariku dengan kenangan penuh kebahagiaan dan juga pengalaman. Menuntunku agar aku tak kehilangan arah.
Namun aku kehilangan matahari itu.
Semua menjadi gelap dan tidak bersahabat, aku hanya bisa menunggu waktu menelanku dalam kegelapan. Jurang kegelapan tanpa arah maupun jalan pulang.
Saudara laki-lakiku adalah angin bagiku.
Angin yang mampu menyapu lembut keringatku di saat aku merasa lelah.
Angin yang meniupku untuk terbang tinggi, jauh menembus awan.
Angin yang membawa benih-benih pengalaman untuk tumbuh dalam diriku.
Dan saat ini…
Aku terisolasi di tempat yang tak ada sedikitpun tiupan angin yang bisa menyejukkanku walau hanya sedikit saja.
Aku tak akan bisa bertahan.
"Tidak"
Siapa?
"Akulah yang akan menjadi matahari bagimu, menyinari hidupmu sebagaimana kau menyinari hidupku ini dengan senyumanmu."
Tidak mungkin…
"Aku akan menjadi angin bagimu, angin yang berhembus sangat kencang, mendorongmu menjauh dari kegelapan yang menghantui hatimu!"
"Hal apapun mungkin saja terjadi."
"Guan Yinping"
Yaaah ini prologue buat pengantar ceritaku, bagaimana? Apakah sudah cukup puitis. Dan juga karena saya masih amatir mohon reviewnya, supaya bisa lebih meningkatkan fanfict ini menjadi lebih baik (dogeza)
Regards
~CrimsonEye~
