If Akashi Drunk

Disclamer: Kuroko no Basuke milik Fujimaki Tadatoshi, cerita ini milik saya~

Pair: AoAka (main) and other slight pair

Genre: humor (maybe).

Warning: sho ai, garing, ooc (terutama Akashinya), typo, anehdll

Summary: Akashi mabuk gara-gara tiga cangkir kecil sake yang ia minum di acara reuninya dengan GOM dan para patner mereka. Di sinilah seorang Akashi Seijuurou menyimpan banyak kata-kata untuk GOM khususnya Aomine. Dan Akashi berakhir dengan acara menginap di rumah Aomine.

A/N: Halooo~ saya kasih oneshot AoAka untuk AoAka shippers dimanapun kalian berada~ /gaya penyiar radio XD

Ada yang kangen sama saya mungkin~? /nggak :P

Yowes selamat membaca saja~

NB: Posisi duduk: (sisi kanan Akashi) Kise, Aomine, Momoi, Kuroko, Kagami. (sisi kiri Akashi) Murasakibara, Himuro, Takao, Midorima.

Tertarik? Silahkan review :D

Tidak Tertarik? Silahkan klik tombol 'Back'

Tertarik, tapi gak mau review? Silahkan 'Fav' XD

Tidak tertarik tapi mau review ? Ampun jangan Flame DX

Reader and Silent Reader, welcome :D

Enjoy Reading Minna :D

.

.

.

Hari ini mantan GOM dan Para Patner serta manager mereka mengadakan reuni di sebuah restoran khas Jepang. Namun sayang seribu sayang acara yang semula penuh cerita-cerita nostaligia harus runtuh saat kulit manggis ada eks_ehem saat sang mantan kapten yang entah bagaimana ceritanya bisa kalah taruhan dan berakhir dia harus menegak tiga cangkir kecil Sake sekali minum.

Semua mantan GOM tak tahu kalau sang mantan kapten ternyata adalah seorang lugu, polos, dan anak rumahan yang belum pernah mencicipi sake. Hanya dapat cengoh massal saat sang kapten mulai meracau tak jelas.

"Daiki hik apa kau tau hik." Si kulit tan menoleh seketika saat namanya dipanggil si mantan kapten.

"Saat pertama bertemu hik aku kira hik kau orang yang suka hik berkubang di lumpur setiap hari hik asal kau tau hik kulitmu gelap sekali tapi sangat hik seksi, aku menyukainya~" Aomine Daiki merinding seketika, dango yang ada di dalam kerongkongannya mendadak berhenti di tengah-tengah. Melihat ekspresi sang mantan kapten yang memerah karena mabuk semakin membuat Aomine bergetar.

"Ppfft, hahaha berkubang di lumpur kau seperti gajah-ssu!" tawa si pirang meledak seketika, menghiraukan tatapan membunuh Aomine.

"Bukan gajah Kise tapi kuda nil!" sekarang si rambut api ikut menimpali.

Aomine menggeram namun berikutnya dia menyeringai."Setidaknya di mata Akashi aku terlihat seksi."

"Itu menjijikkan nanodayo." Midorima Shintarou menaikkan kacamatanya.

"Ne, Shintarou hik." Si hijau menegang."Bagaimana perkembangan hubunganmu hik dengan belah tengah itu hik? Aku rasa hik kau harus segera menembaknya hik sebelum dia bersama hik orang lain." Wajah Midorima dan pemuda raven di sampingnya memerah."Karena hik tak ada orang bodoh hik yang mau menarik riksawmu itu hik selain dia."

"Hahahaha! Poor Takaocchi!" lagi-lagi Kise Ryouta tertawa terbahak-bahak seakan penderitaan orang lain adalah hal terlucu yang pernah ada.

"Hiks Shi-shin-chan aku berharap kata-katanya tidak benar, kau tidak memanfaatkanku hanya untuk menarik riksaw 'kan?" mata abu-abu itu berkaca-kaca, bibir mungilnya bergetar.

"Te-tentu sa-saja tidak nanodayo, bu-bukan maksudku membelamu nanodayo ha-hanya saja y-ya begitulah." Midorima memalingkan wajahnya.

Mata Takao Kazunari berbinar."Shin-chan kau manis sekali~ i love you!"

"Ka-kau itu apa-apaan sih nanodayo, menjauhlah!" tanpa perasaan sama sekali Midorima mendorong Muka Takao yang manyun-manyun minta cium.

"Ah Midorin dan Takao-kun romantis sekali~" hanya perasaan para pemuda itu atau memang nyata, Momoi memekik gembira tak lupa blink-blink yang membuatnya berkilau.

"Kalian berdua membuatku ingin muntah." Si rambut api Kagami Taiga menutup mulutnya dengan tangan kanan.

"Kau cemburu dengan mereka Kagami-kun?" raut datar di samping Kagami menatapnya penuh selidik.

Wajah Kagami memerah."Ma-mana mungkin aku cemburu dengan mereka Kuroko!"

"Sepertinya kau tertular tsunderenya Midorima-kun, Kaga_"

"Tetsuya." Si baby blue mangalihkan pandangannya dari Kagami, ia mendapati sang mantan kapten yang tampak semakin tak dapat menguasai dirinya akibat pengaruh alkohol."Untung kau memilih Taiga untuk menjadi cahayamu hik kalau kau hik masih dengan Daiki hik aku jamin kau hik tak akan pernah merasakan vanila shake lagi, karena hik Daiki hanya milikku seorang hik."

Glup

Aomine menelan ludahnya susah payah. Apa dia mendapat klaim dari Akashi Seijuurou?

"Selamat Aomine-kun. Untung aku sudah move on darimu aku bersyukur sekali, ne Kagami-kun?"

"A-apa maksudmu Kuroko!" wajahnya memerah lagi.

"Selamat apanya Tetsu ini bencana!" teriak Aomine memaki Kuroko Tetsuya.

BRAK

Tangan mungil Akashi Seijuurou menggebrak meja, para pemuda warna-warni itu terlonjak kaget."Na! Ryouta!" si pirang melihat sang kapten Rakuzan takut-takut.

"Ha-ha'i-ssu na-nanda?"

"Kenapa hik bisa Daiki hik pernah terpesona denganmu hik! Apa yang hik kau perbuat hik padanya?!" Akashi mencondongkan badannya kearah pemuda berambut ungu yang sedang asyik dengan keripik kentangnya, mungkin dipandangan Akashi, Murasakibara Atsushi adalah Kise Ryouta.

"Ne, Aka-chin, Kise-chin ada disebelah kananmu." Murasakibara menatap si merah malas.

Akashi menelengkan kepalanya."Lalu dimana Ryouta apa dia hik kabur?"_jeda."Ryouta hik jawab pertanyaanku hik!"

"A-aku tidak tau-ssu!" Kise hampir menangis saat sang mantan kapten membentaknya ya meskipun si merah tak menatap kearahnya.

"Mungkin karena Kise ikemen." Sahut Kagami. Akashi mengangguk-anggukan kepalanya.

"Na Daiki hik apa aku sudah terlihat hik ikemen hik di matamu?" Akashi makin mencondongkan badannya kearah Murasakibara.

"Mine-chin kau bawa saja Aka-chin pulang sepertinya otak dan telinganya tidak sinkron lagi."

"Haaa kenapa aku!"

"Karena kau adalah milik Akashi-kun Aomine-kun."

"Tapi aku tidak mau!" raung Aomine tak terima.

Akashi menghela nafas berat."Atsushi hik." Sekarang lengan mungilnya sudah berada di leher si ungu. Bibir pemuda mata satu yang berada si sisi kiri Murasakibara sedikit berkedut melihat adegan itu.

"Ada apa Aka-chin?" sahut si ungu malas.

"Kau membuatku broken heart hik, kenapa kau memilih hik si mata satu itu hik seharusnya kau ikut aku ke Rakuzan hik dan kita akan hidup bahagia selamanya, ne~" bau sake yang menyengat membuat Murasakibara menahan nafas.

"Ini Mine-chin aku menyerahkan dengan resmi Aka-chin padamu." Dengan teganya Murasakibara menggeser Akashi. Untung ada Kise yang sigap menangkap Akashi yang terhuyung."Muro-chin jangan cemburu ya~" Murasakibara menatap pemuda yang duduk diam di sampingnya.

Pemuda yang dipanggil 'Muro-chin' itu hanya tersenyum kalem."Daijoubu Atsushi aku tidak cemburu kok." Namun satu kalimat itu penuh penekanan.

"Aominecchi, cepat urus Akashicchimu, dia ternyata berat!" wajah Kise memerah karena menahan berat badan si merah mungil.

"Dia bukan Akashiku!"

"Satsuki hik aku ingin bertukar tempat denganmu hik...biar aku saja yang menjadi hik menager Touo, dan kau bisa mengantikanku hik menjadi kapten hik Rakuzan hik." Ok ini tidak masuk akal, semua anggota Kiseki no Sedai plus patner dan mantan manager mereka sweatdrop massal.

"I-itu mustahil sekali Akashi-kun." Gumam si manager.

"Perkataanku absolut hik Satsuki ingat itu hik."

"Psst Dai-chan, Aku rasa Akashi-kun harus menginap di rumahmu." Bisik sang manager Touo.

"Kenapa harus di rumahku, orang tuaku sedang tidak ada di rumah tau!" raung Aomine, dia semakin frustasi.

"Kebetulan sekali Aomine-kun, Akashi-kun bisa menjadi teman tidurmu kalau begitu." Sahut si sixth phantom datar.

"Sialan kau Tetsu!"

"Daripada ribut dengan Kurokocchi lebih baik kau membantuku Aominecchi!" keluh Kise yang makin tak tahan dengan ocehan-ocehan absurd sang kapten Rakuzan.

.

.

.

"Sialan mereka menipuku!" Aomine menatap horor seorang pemuda mungil yang tengah bergelung di atas tempat tidurnya.

Aomine menatap intens sang mantan kapten dari atas sampai bawah. Wajahnya masih memerah. Dua kancing kemeja bagian atasnya tak terpasang. Mengeskpos kulit yang ternyata terlihat mulus itu. Sungguh sangat menggoda.

Glup

Tidak! Tidak! Kau masih normal Daiki hilangkan pemikiranmu itu. Akashi tidak menggoda, Akashi tidak menggiurkan, Akasahi tidak menggairahkan. Sekarang lebih baik segera tidur dan melupakan apa yang kau lihat sekarang. Baik sekarang tidur.

Snif snif

Sial parfum Akashi memenuhi penciumannya.

Grep

Sial tangan Akashi memeluk perutnya

Mngh

Sial suara Akashi mempengaruhi 'adik'nya!

Aaa Tuhan, lindungi hambamu yang polos ini!

The End

Huhahahaha /plak

Ehem halo~ ini ada AoAka dari saya lagi :3

Sebenernya saya menunggu AoAka dari kalian-ssu biar Pacar Pura-Pura bisa saya update lagi, jujur saya perlu asupan AoAka tapi bukan dari cerita bikinan saya sendiri tapi dari orang lain saya perlu itu :'

Ide saya mentok, mau dibikin cepet update pke alur mainstream tpi takut readers kecewa sma saya ToT

Saya bingung huuweee /mewek

Ah sudahlah, semoga cerita ini menghibur maaf Akashi OOC pake BANGET! Saya hanya terinspirasi dari mini doujin (klo nggak salah) tentang Akashi yang mabuk tapi beda kok saya Cuma terinspirasi saja XD

Mohon kerjasamanya~

Salam AoAka

RRNRd