Title: What Am I to You? (drabble)

Pairing: Hisoka x Illumi (don't like? Don't bother yourself to read this ="))

Genre: general?

AN: OOC I think orz #whacked


Bibir tipis melengkung membuat kurva yang terkesan seperti seringaian. "Seperti biasa, selalu cepat dan seperlunya. Padahal aku masih ingin melihatmu bertarung"

Diam sebentar, Illumi berbalik (rambut hitam panjangnya melambai anggun), berjalan melewati sang Pesulap eksentrik. "Dia cuma target. Nggak perlu repot-repot. Harus sefisien mungkin dalam membunuh. Itu prinsip keluargaku"

"Hmm... membosankan..." Hisoka menarik napas dalam dengan dramatis (atau bisa dibilang terlalu dramatis, seperti biasanya ia). Berbalik, menyusul sang sulung Zaoldyeck kembali ke dalam naungan gelap. "Kalau aku, pasti akan mengajaknya bermain-main dulu"

"Oh ya?"

Hisoka menelengkan kepala. "...tergantung mangsaku"

Illumi terkekeh geli, jelas menertawakan.

Hisoka menarik bibirnya membentuk garis horisontal. Ia mengulurkan tangannya, dalam kegelapan mutlak, meraih pergelangan tangan Illumi; mereka spontan berhenti. Pesulap itu mendekat dalam sunyi, menutup jarak sehingga tubuh mereka bersentuhan ringan dan Illumi tidak tampak tidak nyaman dengan hal tersebut-tetap tanpa emosi seperti biasanya ia.

"Kalau aku adalah targetmu, kau akan langsung membereskanku?" Hisoka bertanya, tentu tidak serius. Ia terlalu mengenal Illumi dan ia terlalu mengenal dirinya sendiri.

"Kau sudah tahu jawabannya. Lagipula, aku masih belum ingin bertarung denganmu. Merepotkan" Illumi menggerakkan tangannya yang ditahan pria pesulap itu dan menggerakannya sehingga kini jari mereka saling menaut dalam genggaman ringan. "Dan kau juga masih belum ingin bertarung denganku kan?"

Dan seringaian Hisoka kembali menghiasi wajahnya dalam gelap. "Hmm, begitulah..."

"..." Illumi beringsut makin mendekat, menyandarkan berat tubuhnya ke Hisoka. "Hei? Aku selalu berpikir, kenapa kau tidak pernah memiliki niat untuk bertarung denganku? Walau aku tidak keberatan dengan itu, malah aku sangat berterima kasih karena tidak harus repot melawanmu..."

"...kenapa tiba-tiba?" Hisoka (yang matanya sudah beradaptasi dengan gelap) sedikit menunduk dan memberikan ciuman ringan ke puncak kepala pembunuh bayaran itu, terlihat sangat tenang (seperti biasanya ia). "Tentu aku sangat ingin bertarung denganmu, tapi kau belum jadi mangsaku-hmm, tidak, kau bukan mangsaku"

"Aku selemah itu sampai Hisoka tidak mempertimbangkanku?" Illumi terkekeh, santai.

Hisoka ikut menyisipkan sedikit tawa geli. "Tidak juga" Hisoka bergerak sedikit, tangannya yang bebas melingkari pinggang Illumi dan menariknya makin mendekat. "Sudah kubilang, kau bukan mangsaku, Illumi. Hmm, kukoreksi..." Matanya berhasil menangkap garis-garis samar wajah Illumi yang masih terkesan tanpa emosi (seperti biasanya ia) dan Hisoka mendekatkan wajahnya menyentuhkan bibirnya ke bibir Illumi, dengan santai.

...

"Kau mangsaku," lanjut sang Pesulap itu setelah sedikit menjauh, "tapi mungkin dengan arti yang sedikit berbeda. Kalau kau? Apa yang kaupikirkan tentangku?"

"Hmmm... Hisoka itu Hisoka"

Hisoka tertawa kecil. "Un, aku juga begitu. Illumi itu Illumi. Hanya itu"

Dalam kegelapan yang senyap, sekali lagi dua siluet samar itu melebur menyatu.

-end-