Hai minna-san! Hehe padahal cerita yang ono belum lanjut tapi udh publish cerita baru…
Sekedar info cerita ini juga saya upload di akun wattpad saya atas nama Yhtk15, dah kebanyakan cingcong authornya, langsung saja kecerita di Tkp,,,,,,,^^
.
.*.*.*.
.
Hollow In My Heart © 1522Htk
NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
SUMMARY : Kisah perjuangan seorang pemuda untuk membuktikan "Cinta sejati itu ada"
GENRE : Romance / Drama
WARNING : Sepertinya Banyak Typo,EYD berantakan, abal & gaje dll .
.
DON'T LIKE DON'T READ! ^^
~¥ SELAMAT MEMBACA ¥~
.
.
Kata orang jika kita sedang jatuh cinta, hidup yang kita lihat dan jalani akan terasa lebih berwarna. Aku adalah orang yang tidak terlalu percaya dengan yang namanya cinta karena bagiku cinta itu hanyalah sebuah nafsu semata.
Selama masa sekolah aku hampir tidak pernah merasakan yang namanya cinta. Entahlah selama ini jika ada yang memintaku untuk jadi pacar tidak pernah aku terima, aku merasa seperti dia bukanlah orang yang tepat untukku. Bahkan saat teman-temanku sudah memiliki pasangan masing-masing aku tetap sendirian, tetapi aku suka itu aku kehidupanku yang seperti ini.
Hingga saat aku menginjak kelas 3 senior high school yang berada di tengah-tengah kota tokyo, aku jatuh cinta pada seorang teman seangkatanku. Dia Uchiha Sasuke pangeran sekolah dan idola semua murid wanita karena ketampanan dan kepitarannya dalam semua bidang.
Dan juga karena dia seorang Uchiha, kukira perasaan yang kurasakan hanyalah cinta monyet semata tidak lebih... tapi aku salah ternyata diri ini benar-benar jatuh cinta padanya. Kukira aku akan bahagia dengan perasaanku ini, aku telah salah jatuh cinta pada seseorang.
Seharusnya aku tidak pernah jatuh cinta padanya. Dia terlalu angkuh dan arogant, bertindak sesukanya dan tak berperasaan. Dia telah menghancurkan harapan ku, seharusnya aku tidak pernah jatuh cinta, bukan ini yang kuharapkan.
Rasa cinta yang tumbuh di hatiku mulai hilang dan tergantikan oleh kebencian, ya... aku membencinya aku sangat membencinya. Sejak dia mempermalukan ku dihadapan semua orang. Aku hanya mencintainya apa aku salah jika itu terjadi padaku? Ini benar-benar menyakitkan. Pertama kalinya aku jatuh cinta dan pertama kalinya juga aku patah hati, aku tidak tahu bisa sesakit ini rasanya.
Cinta itu memang menyenangkan tapi perasaan itu juga yang akan menghancurkanmu... Untungnya aku memiliki sahabat yang baik padaku, dia yang menyayangiku saat semua orang membenciku, dia yang menggenggam tanganku saat semua orang menjauhiku, dia selalu ada dimana aku membutuhkannya. Jika dia tidak ada mungkin aku tidak akan melanjutkan sekolahku.
Dia yang menyelamatkan ku dari keterpurukan, aku bahagia bersamanya dia sahabat terbaiku. Tetapi aku tetap tidak bisa menghilangkan rasa benciku terhadapnya, rasa kecewa ini tetap hidup di dalam diriku dia adalah cinta pertamaku.
Dear Haruno Sakura
"Aku tidak percaya dulu aku menulis ini" pagi tadi saat Sakura sedang mencari buku untuk pelajaran kuliahnya, tidak sengaja dia melihat buku hariannya waktu Senior High School dulu.
Ya saat ini dia sudah kuliah tepatnya di Universitas konohagokure, dan mengambil jurusan kedokteran.
"Tetapi perasaan itu masih membekas hingga sekarang" mengingat kejadian yang sempat membuatnya frustasi. Ino yang merasa penasaran dengan yang dibaca sahabatnya itu langsung merampas buku yang tengah di pegang Sakura.
"Oh... jadi kau sedang bernostalgia dengan masa-masa dramatismu itu forehead~" ucap Ino setelah membaca isi buku tersebut.
"Pig~ kau ini apa-apa sih, siapa juga yang sedang memikirkan hal itu, kau terlalu berlebihan" kemudian meminum jus yang telah ia pesan tadi.
"Iya..iya forehead, jangan jadi down gitu dong, aku kan hanya menggodamu saja... lagi pula ini sudah setahun lohh.. kalau kau tidak mencari pasangan maka kau akan menjadi perawan tuaa hihihi" goda Ino pada sahabatnya yang satu itu.
"Shanaroo... kau mengataiku apa? Awas saja nanti akan ku balas kau!..." kesal karena dikatai oleh Ino.
"Sudah-sudah Ino-chan, Sakura-chan lebih baik kita pergi dari sini sebentar lagi kelas akan mulai" ucap Hinata untuk melerai kedua sahabatnya.
"Kali ini kau selamat karena Hinata-chan, dasar Pig!~ wueee" seru Sakura sambil memeletkan lidahnya.
"Ishh... dasar forehead!~" seraya menyusul kedua temannya.
.
.
"Psttt... Sakura,Hinata, kalian tau tidak? Katanya akan ada dosen baru loh" bisik Ino saat jam pelajaran sedang berlangsung.
"Entahlah aku tidak tau...memangnya kau tau dari mana Ino?" ucap Sakura sambil memerhatikan dosen di depan. Sedangkan Hinata hanya menggelengkan kepala sambil memandang Ino.
"Rahasia~ mudah-mudahan dosennya tampan, keren, cool haaahhhh aku sangat menantikan itu" oceh Ino pada kedua sahabatnya.
Sakura hanya bisa menghela bosan mendengar ocehannya itu. Tak lama kelas pun selesai, saat ini Ino dan Sakura sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka dengan menggunakan mobil milik Ino, kalau Hinata dia sudah pulang duluan karena setiap pulang kuliah ia akan dijemput oleh supir pribadinya.
"Oh iya forehead nanti malam aku akan ke club bertemu dengan Sai-kun, temenin aku ya forehead kumohon ya..ya..ya" ucap Ino masih tetap menyetir.
"Tidak!" guman Sakura tegas.
"Kenapa? tega sekali kau forehead" tidak terima dengan ucapan Sakura.
"Apa kau lupa terakhir kali aku menemani mu, kau malah meninggalkan ku sendirian dan malah pulang bersama pacarmu tersayang itu" sambil mengingat kejadian itu.
"Kau masih marah karena kejadian itu? Aku kan sudah meminta maaf forehead" ucap Ino membela diri.
"Sudah kumaafkan" balas Sakura.
"Jadi kau mau menemaniku ohhh kau memang sahabat terbaikku forehead" bahagia karena Sakura mau menemaninya piikir Ino.
"Hei~ kubilang aku memaafkanmu bukan berarti aku mau menemani mu pig!~" membenarkan pikiran Ino yang berfikir ia mau menemaninya.
"Haahhh kau ini forehead" ucap Ino dengan nada manja. Sakura hanya menghela nafas melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.
"Kubelikan komik edisi terbaru" bujuk Ino.
"Tidak" balas Sakura.
"Kubilekan baju dari designer terkenal"
"Tidak"
"Kutraktir makan di cafeteria selama seminggu"
"Tidak"
"Kutraktir ice cream strawberry selama dua minggu"
"Oke, deal"
"Ck. Kau memang tau cara memeras ku forehead" Setelah melakukan negosiasi dengan Ino, kemudian ia keluar dari mobil itu karena memang mereka sudah sampai di pekarang rumah Sakura.
"Forehead! Jangan lupa memakai baju yang bagus, malam ini akan ku jemput jam 10 nanti! jangan sampai kau lupa!" Teriak Ino dari dalam mobil.
"Iya iya dasar bawel" kesal dengan sahabatnya itu.
"Hihihi sensian amat sih... sudah ya jaa-ne, jangan lupa forehead!~" masih setia menjahili Sakura.
"Dasar pig!~ jaa-ne" memandang kepergian Ino yang menjauhi kediamannya.
"Tadaima..." ucap sakura saat masuk ke dalam rumah, 'dimana kaa-san, mungkin didapur' karena biasanya selalu ada ibunya yang menjawab salamnya saat ia pulang. Sakura pun menuju dapur dan benar saja orang yang ia cari sedang asik memasak.
"Kaa-san aku sudah pulang" ucap sakura sambil mencium pipi ibunya.
"Selamat datang Sakura, maaf Kaa-san tadi tidak mendengarmu" masih sambil sibuk dengan kegiatannya.
"Tidak apa Kaa-san, oh iya Kaa-san sedang membuat apa? Perlu bantuan Sakura?" tanya Sakura yang tengah berdiri memandang ibunya yang sedang sibuk membuat sesuatu.
"Kaa-san sedang membuat kue strawberry kesukaanmu, tidak usah Kaa-san bisa sendiri"
"Yasudah Sakura ke kamar dulu ya kaa-san" ijin Sakura pada ibunya yang dibalas anggukan tentunya. Sesampainya di kamar, Sakura langsung merebahkan diri di kasur miliknya, ia sedang berfikir akan memakai apa untuk nanti malam.
"Masih ada beberapa jam lagi, lebih baik aku membereskan kamarku terlebih dahulu" kemudian Sakura mulai membersihkan kamarnya dari ujung ke ujung. Setelah membersihkan kamarnya, ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh peluh.
"Huftt... segarnya sehabis mandi" Sakura melihat kearah jam dinding 'masih ada waktu' batin Sakura.
"Sakura!? Waktunya makan malam, cepatlah turun!?" Teriak Mebuki dari ruang makan memanggil anaknya.
"Baik Kaa-san, aku akan segera turun!" Ucap Sakura dari celah pintu yang ia buka, lantas ia langsung bergegas memakai baju rumahan biasa dan turun untuk makan malam bersama kedua orangtuanya. . . . Sesampainya Sakura diruang makan ia langsung mendudukan diri di bangku yang bersebrangan dengan ibunya.
"Bagaimana dengan sekolah mu Sakura?" Tanya sang kepala keluarga pada anaknya.
"Sekolahku baik-baik saja Tou-san" jawab Sakura yang dibalas anggukan oleh ayahnya.
"Baiklah lebih baik kita makan sekarang, karena Tou-san sudah sangat lapar, itikidamasu" makan malam dilewati dengan canda gurau antara anak dan orang tua.
"Sakura..." panggil Kizashi pada putrinya, sekarang mereka sedang bersama sebagai sebuah keluarga kecil yang bahagia.
Sakura yang sedang menonton tv, menolehkan kepala pada ayahnya "ya Tou-san ada apa?"
"Apa besok kau ada acara?" Tatapan mata Kizashi dan Mebuki terpaku pada putrinya.
"Tidak ada, memangnya ada apa Tou-san?"
"Syukurlah kalau begitu, besok Tou-san ingin bertemu dengan teman Tou-san jadi ku harap kau bisa ikut bersama Tou-san" jelas ayah Sakura.
"Baiklah Tou-san, apa Kaa-san juga ikut"
"Tentu Sakura, Kaa-san ingin melihat putranya pasti ia sangat tampan"
"Teman Tou-san memiliki anak?"
"Iya"
"Aku juga jadi penasaran pasti dia sangat lucu" Sakura membayangkan sesosok anak laki-laki mungil dengan pipi yang gembil yang akan bertemu dengannya.
Sedangkan kedua orang tua Sakura hanya tersenyum melihat putrinya, sebenarnya mereka sudah merencanakan sebuah rencana untuk putri mereka.
"Uh Kaa-san"
"Ada apa? Saki"
"Aku inging izin pergi keluar bersama Ino, aku ingin ganti baju karena sebentar lagi ia akan menjemputku"
"Baiklah jangan pulang terlalu malam ya"
"Baik Kaa-san" Kemudian ia turun dari sofa dan berlari menuju kamarnya yang ada di lantai dua. Saat Sakura melihat Handphone nya ternyata ada pesan dari Ino.
'Sebaiknya kau bersiap-siap forehead sebentar lagi aku akan menjemputmu'
Setelah membacanya Sakura menulis pesan balasan untuk sahabatnya itu.
'Baik-baik aku akan segera berpakaian, jangan terlalu lama menjemputku atau aku akan berubah fikiran pig '. Sakura mulai memilih-milih baju yang akan dia gunakan untuk pergi bersama Ino, setelah menimbang-nimbang ia sudah menemukan baju yang akan dia pakai untuk malam ini.
'Sepertinya ini cocok untuk ku, baiklah aku akan memakai ini saja' batinnya. Sekarang Sakura sudah siap untuk pergi, setelah membaca pesan balasan dari Ino yang mengatakan bahwa Ino sudah menuggunya di halaman depan rumah Sakura dan saat Sakura melihat dari kaca jendelanya, ternyata benar saja mobil milik Ino sudah terparkir rapi disana.
Lantas Sakura langsung melesat tak lupa ia membawa tas kecil miliknya dan langsung menghampiri Ino.
.
.
.
.
Tbc
Yang berkenan monggo''''' riview nya ditunggu loh hhehe, ketemu lagi di chapter 2 byeeeeee
