+= Jealous =+

Naruto © Masashi Kishimoto

Jealous © Arale L. Ryuuzaki

Pair: Sasuke/Naruto

Genre: Romance/Drama

Rated: T (masi blom dapet mood bikin rate M)

Warning: AU, TYPO, Shounen Ai, OOC, dan kekurangan lainnya…

Part 1: If you see me?

0o0o0o0o0o0o0

"Hokage-sama, ini dokumen selanjutnya yang harus anda periksa" seorang pemuda berkulit pucat dan berambut pendek menyerahkan setumpuk kertas ke hadapan sang Rokudaime yang sedang sibuk membaca dokumen-dokumen di mejanya yang baru diselesaikannya sebagian.

"Ma~ Sai-kun… Kenapa kau tega padaku? Kau bisa lihat, kan? Dokumen-dokumen ini saja belum selesai ku periksa" rengeknya sambil menggaruk kepalanya yang ditumbuhi rambut kuning berantakan yang kinisukses menjadi lebih berantakan.

"Pemuda bernama Sai itu-pun hanya bisa tersenyum dan meletakkan tumpukan kertas itu di salah satu sudut meja kerja yang lowong.

"Apa boleh buat, aku hanya dititipi dokumen ini oleh Sakura-san"

"Ghe! Sakura-chan?" Sang Hokage kaget dan terduduk lemas seketika. "Aaa~ Kalau dokumen dari dia sih aku tidak bias menolak. Kalau tidak…" Sang Hokage memasang wajah horror

"Aaa~ kalau dokumen dari dia sih aku tidak bisa menolak. Kalau tidak..." sang Hokage segera memasang tampang horror.

Sai yang melihat tingkah Hokage kebanggaan penduduk Konoha itu hanya bisa tertawa renyah sambil menggelengkan kepala.

"Hua~ Sai kau tega sekali menertawai ku! Aku sudah kelelahan dan mataku mengantuk... Aku takut nanti salah mengoreksi dokumen-dokumen penting ini" rengeknya lagi.

"Baiklah Naruto-sama... Aku akan membantumu malam ini sampai semuanya selesai"

"Yey! Arigatou Sai-chan" Naruto langsung melompat dan memeluk Sai.

Tok... Tok... Tok...

Tiba-tiba kegembiraan Naruto diinterupsi oleh seseorang.

"Maaf mengganggu Hokage-sama. Saya mengantarkan laporan hasil misi dari Amegakure" suara dingin itu, wajah stoic itu, mata dan rambut yang gelap itu, seketika membuat Naruto melepaskan pelukannya pada Sai.

"Ah, Sasuke" Naruto segera mengambil gulungan yang disodorkan pemuda raven itu dan segera mengeceknya beberapa saat.

"Kerja bagus Uchiha Sasuke-kun. Terimakasih. Kau boleh istirahat hari ini" Naruto melempar senyum puas atas hasil kerja mantan rekan setimnya itu.

"Saya permisi" Sasuke membungkuk hormat dan berbalik menuju pintu keluar suang Hokage.

"Ah... Sasuke"

"Hn" Sasuke menoleh memandang mata berlangit biru yang menatapnya lembut.

"Otsukaresama... Oyasumi..."

"Hn" senyum lembut sang Hokage hanya dijawab ogah-ogahan oleh sang Uchiha.

Sasuke kembali melangkah ketika tanpa sengaja matanya bertemu pandang dengan Sai yang masih berdiri di samping kursi Hokage.

Sai melempar senyum pada Sasuke yang dibalas dengusan ditambah tatapan tajam oleh Sasuke yang melenggang pergi meninggalkan ruangan.

0o0o0o0o0o0o0

Naruto menatap nanar kepergian Sasuke. Mata yang biasanya cemerlang dan memantulkan langit cerah tanpa awan itu kini mendung. Senyum sehangat mentari itu kini digantikan oleh senyum palsu yang menyiratkan 'Aku baik-baik saja. Tidak apa-apa'. Gerakan tubuh yang biasanya tangkas dan bersemangat, kini lesu seakan kehilangan tenaga.

Sai yang menyadari hal itu angkat bicara.

"Hokage-sama… Ah, tidak… Naruto-kun, bagaimana dengan hubunganmu dengan Sasuke-kun belakangan ini?" tanyanya dengan senyum penuh misteri.

Naruto yang terkaget karena pertanyaan Sai yang terlalu tiba-tiba itu gelagapan dan tanpa sengaja menyenggol tumpukan dokumen hingga jatuh berserakan di lantai. Mereka berdua segera memunguti kertas-kertas itu dengan sigap.

"Sudahlah Naruto-kun. Kau tak 5any berbohong padaku. Kau menyukainya, kan?"

Kalimat terakhir Sai sukses membuat wajah Naruto memerah seperti kepiting rebus. Sai tersenyum saat melihat Naruto yang langsung menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya.

"Aku hanya bertepuk sebelah tangan", bisik Naruto dari balik lututnya.

"Kau yakin?" Sai mendekat dan berjongkok di depan Naruto.

Naruto mengangguk tak jelas sambil menghela nafas panjang.

"Aku tak yakin kalau Sasuke tak menyukaimu juga", celetuk Sai sambil berdiri dan meletakkan tumpukan fila yang sudah dikumpulkannya ke atas meja kerja Naruto.

Naruto menegakkan wajahnya dan mentap Sai dengan wajah penuh 5anya.

"Maksudmu?"

"Menurut pendapatku, dia juga menyukaimu. Malah, sepertinya dia mencintaimu, Na-ru-to-sa-ma"

Naruto memandang Sai dengan wajah tak percaya.

"Kalau begitu…" Sai mendekatkan wajahnya pada Naruto. "Akan ku buktikan!"

0o0o0o0o0o0o0

Beberapa hari ini, para petugas kantor Hokage, dan para ninja yang keluar masuk gedung Hokage merasa keheranan dengan kejadian-kejadian yang mereka lihat.

Sang Hokage kebanggaan mereka belakangan sering terlihat bersama Sai, Jounin Special mantan anggota Anbu Ne'. Yang lebih parahnya, Sai terlihat jauh lebih perhatian pada sang Rokudaime, memanjakannya, dan bersikap mesra. Para kunoichi fans sang Hokage tentu saja berang mengetahui hal ini. Tapi, sayangnya mereka tak bisa protes secara terang-terangan mengingat Sai mantan anbu dengan kemampuan ninjutsu, dan taijutsu tingkat tinggi.

Rutinitas Sai sekarang adalah mengantar jemput Hokage kemanapun. Menemaninya makan siang, menemaninya lembur, dan lain-lain.

Sore itu….

"Sai, kau yakin rencanamu akan berhasil?" 5anya Naruto saat mereka kembali dari kunjungan bulanan Hokage ke Akademi Konoha Gakure.

"Hn…" Sai hanya tersenyum sambil menggenggam tangan Naruto.

"Sudahlah Sai, sepertinya dia memang menganggapku tak lebih dari mantan rekan setim. Aku saja yang terlalu banyak berharap", Naruto tersenyum kecut sambil melepaskan tangannya dari genggaman Sai.

"Kau terlalu pesimis Naruto-kun"

"Sudahlah Sai. Kenyataannya ini memang sia-sia saja"

"Hh… Baiklah kalau itu maumu. Tapi, biarkan misi ini berlanjut sampai nanti malam. Ada yang ingin kupastikan"

Naruto memandang heran Sai tapi tetap meng-iyakan permintaan Sai.

0o0o0o0o0o0o0

(Tsuzuku)

Arale: Huaaa~ selese juga chapie 1… Pendek yah? *mikir*

Bunda: Kalo pendek, ya panjangin…

Arale: *sweatdroped*

RnR please~

Flam juga bole… asal jangan sadis2 aja ^_^