PROLOG

"Jack, jangan terlalu ketengah." Sehun mengeluarkan seluruh tenaganya untuk berteriak.

Anak laki-laki berumur tujuh tahun itu tidak menggubris teriakannya. Dia semakin menengah. Menyongsong gulungan ombak Pantai Kuta yang berkejaran menepi. Cuaca hari ini cerah. Sangat cocok untuk bermain air atau sekedar berjemur santai. Baju atas Jack sudah tanggal sejak 20 menit lalu. Teronggok begitu saja disamping Sehun yang duduk santai dibawah pohon kelapa. Anak itu hanya mengenakan celana pendek 3/4. Ujung-ujung celananya basah, lengket dengan butiran pasir. Rambut pendek cepaknya terlihat bersinar. Teraliri bulir-bulir keringat yang bercampur air laut. Jack menikmati liburannya hari itu.

"Ombaknya seru, Appa!" Jack berteriak balik. Tidak kalah kencang. Sehun nyaris saja berdiri kalau suaminya tidak meraih lengannya.

"Biar aku yang menyusul Jack," kata laki-laki itu. Bibirnya menyungging senyuman ringan. Sehun mengangguk. Setuju akan usulan suaminya. Laki-laki bermata bulat itu beranjak dari tempat duduknya disamping Sehun. Kakinya melangkah maju. Dua langkah kemudain, dia berbalik lagi, sepasang matanya menatap Sehun. " Ayo ikut," ajaknya. " Lebih seru kalo kita basah-basahan bersama."

"Aku disini saja, sayang."

" Ayolah." Laki-laki itu menarik jemari Sehun tanpa mengulur waktu.

Mereka berdua menghampiri Jack yang asyik bermain ombak dibatas pantai. Angin pantai Kuta siang itu sejuk. Pepohonan kelapa yang tumbuh disekitar pantai mengembuskan semilir angin yang begitu tenang. Menyeruakan aroma khas kehdupan dilaut. Hiruk pikuk pengunjung juga memberikan nuansa asyik tersendiri.

"Kemarilah, Appa..." Jack membelah air laut dengan kakinya. Butiran air asin itu mengenai kaki Sehun.

"Kalau ku tambahi bagaimana?" suami Sehun terdengar tidak mau kalah. Dia meraup air dan memercikannya ke arah Sehun. Mereka saling lempar satu sama lain, hingga sama-sama basah. Saling mendorong, berkejaran di ambang pantai, bahkan sesekali terjungkal diatas pasir basah.

~oOOo~

Waktu-waktu berat yang menorehkan kenangan sudah berlalu. Sekarang Sehun sudah bersuami, dan telah dikarunai anak laki-laki tampan bernama Jack. Dia juga sudah terbiasa memanggil suaminya dengan panggilan 'Sayang'. Sudah terbiasa menghabiskan waktu berdua. Mengawali kencan pertama. Ciuman disudut ruang. Bergandengan tangan. Berpelukan untuk menyelusuri perasaan masing-masing. Menatap dalam diam. Hingga pertengkaran kecil yang terselesaikan beberapa hari selanjutnya. Semua itu menciptakan cinta baru di hati Sehun. Mengikis kenangan-kenangan bersama seseorang beberapa waktu lalu. 'Walaupun kenangan-kenangan itu terkikis seiring berjalannya waktu, ada satu nama yang tidak pernah terhapus dari hati Sehun'

'Kim Jongin'

Laki-laki berkulit eksotis yang selalu mengisi celah-celah dihatinya. Laki-laki yang saat ini jauh diujung pulau. Laki-laki yang rela membuang kenanangan di Seoul. Termasuk menghapus Sehun dari kenangannya.

"Jongin Ahjussi sudah lama tidak kirim kabar," celetuk Jack, seolah-olah bisa membaca pikiran Sehun. "Jack mau kirim postcard dari Bali,Dad. Siapa tahu Jack dibawakan mainan lagi dari Jepang. Boleh kan, Dad?"

Laki-laki itu mengangguk. "Pasti boleh, sayang." katanya dengan suara tenang. "Sekalian saja Jack, minta Jongin Ahjussi untuk pulang. Sudah lama kita tidak berkumpul."

Dan Jack pun mengangguk senang.

~oOOo~

Holla~ dan kembali sepertinya aku menambah daftar hutangan story remake. Wkwk

Dan kali ini aku milih ngeremake novel indonesia yang berjudul "Hujan Punya Cerita Tentang Kita" karya Yoana Dianika , ceritanya ini ringan tapi menurutku si nyesek. Wkwk

Ada yang udah pernah baca mungkin? Kalo udah disini mungkin kalo kalian mau bisa baca lagi dalam versi KaiHun. Wkwk

Dan bahasanya mungkin bakal kelihatan gak baku macam ff sebelum-sebelumnya. Karena jujur aku lebih tertarik dengan inti cerita ini buat diremake. Wkwk

Jadi, siapa suami Sehun? Ada yang bisa nebak?

Untuk kelanjutannya. Ditunggu ya~ ASAP!