Delia Angela and Rini Taviana Present For You…
The Fanfiction about Fairy Girls with their love…
.
.
.
Fairy Tale Love
Disclaimer: BoBoiBoy © Animonsta Studio & Fairy Tale Love © Delia Angela
Rating: T
Genre: Fantasy & Romance
Summary: Hidup itu dongeng. Dan dongeng itu hidup. Kenyataan bahwa selarasnya seorang peri juga bisa jatuh cinta kepada Manusia biasa. Namun itu bukanlah cinta yang seharusnya. Itu adalah Cinta yang terlarang.
Warning! OOC! Typo(s)! Fantasy Love! Fem!Taufan! Fem!Air! Fast Alur! GaJe! dll.
Catatan: Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Adanya kesamaan nama, lokasi, alur cerita dan tempat merupakan ketidaksengajaan. Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak lainnya.
Chapter 1: Prolog
.
.
.
Fairy tale world. Dua kata yang tidak asing lagi bagi anak-anak. Dunia Dongeng adalah surga dunia mereka. Dunia dimana tak akan ada satu orang pun yang membenci, memerintah, dan memarahi mereka.
Dunia Dongeng sering dijumpai dibuku-buku anak-anak. Buku yang biasa mereka gunakan untuk membuat mereka tidur. Itulah pintu masuk mereka menuju ke dunia dongeng.
Percaya atau tidak, Dunia Dongeng itu sering disebut sebagai mitos. Mitos yang sudah diketahui oleh banyak orang. Dunia Dongeng itu sudah pasti tidak ada.
Namun, siapa yang bisa yakin 100% kalau Dunia dongeng itu benar-benar tidak ada?
…
Di sebuah pagi yang cerah, di Kerajaan Fairy Tale World, semua orang sudah melakukan aktivitas mereka masing-masing. Para Pelayan sudah menghidangkan makanan-makanan untuk para Peri Duta. Termasuk Ratu Shiva.
Para Peri Penjaga pun sudah bersiap menjaga Istana mereka dari segala macam mara bahaya yang kapan sahaja siap untuk menerjang mereka semua.
Namun, masih ada seorang Peri yang masih tidur. Yang masih meringkuk diatas tempat tidurnya. Tak peduli mentari yang sudah bangkit dari tidurnya.
Namanya Taufan.
Seorang Puteri dari Kerajaan Fairy Tale World. Puteri yang sifatnya masih belum bisa disebut sebagai seorang Puteri sejati.
Ia masih saja gagal mengendalikan kekuatannya. Masih saja gagal dalam bertata krama dengan baik. Gagal dalam segala hal dibidang kerajaan.
Itu yang menyebabkan ia selalu dimarahi oleh Ibunya, Ratu Shiva.
Ia juga sering dikucilkan oleh Ibunya. Selalu dibanding-bandingkan dengan Kakaknya, Pangeran Gopal.
Tetapi Taufan tahu, itu semua salahnya.
KRIETT…
Pintu Kamar Taufan terbuka. Sesosok Fairy doll(1) pun masuk ke kamar Taufan.
Dia bernama Ochobot. Fairy Doll milik Taufan.
Meskipun Ia adalah seorang Fairy Doll, Taufan lebih suka menganggapnya Teman Baik.
Ochobot pun mendekat kearah Taufan yang menutupi dirinya dengan selimut.
"Taufan, Ayo Bangun! Ini sudah pagi! Kau akan terlambat untuk sarapan antara Duta-duta Peri!" Tegur Ochobot dengan suara keras, supaya Taufan bangun.
Namun, Taufan tetap tidak memberikan respon apa-apa. Ia masih saja meringkuk di tempat tidurnya, seolah tak mendengar teguran dari Ochobot.
Ochobot mendecak kesal, 'Kebiasaan,' Batinnya.
Ochobot menepuk dengan sedikit kencang bahu Taufan lalu menggoyangkannya.
"Taufan! Ayo Bangun!" Seru Ochobot sekali lagi.
"Engg…" Lenguh Taufan. Kelihatannya Taufan mulai terbangun.
Perlahan kelopak mata Taufan terbuka, menampilkan manik Shappire miliknya. Taufan menggeliat tak nyaman. Ia menguap kecil.
"Ada apa Ochobot? Aku masih ngantuk…," Protes Taufan sambil menatap Ochobot malas.
Ochobot mendesis, "Jangan bilang kau lupa hari ini kita ada sarapan antar Para Duta Peri."
"Enggak! Aku gak lupa, kok. Sudah sana! Aku mau tidur!"
Taufan kembali menutupi dirinya dengan selimut. Mencoba kembali masuk ke alam mimpi.
"Oke…, Tapi kalau nanti dimarahin Ratu Shiva, aku gak mau ikut campur ya!" Ujar Ochobot. Ia pun berjalan meninggalkan Kamar Taufan.
"Eng…" Balasnya.
1…
2…
3…
"OH TIDAK! AKU TELAT!"
Teriakan menggema Taufan membuat Ratu Shiva dan juga Para Duta yang sedang menyantap sarapan mereka tersentak kaget.
"Ada apa itu?" Bingung salah satu Duta.
Ratu Shiva meringis kecil. Ia tahu itu teriakan puterinya yang baru sahaja bangun. Bagaimana jika Para Duta mengetahui semua itu?
BRAKK…
Pintu Ruang Makan terbuka dengan kasar. Masuklah Taufan yang masih dalam keadaan berantakan. Para Duta tersentak kaget melihat Puteri Taufan dengan kondisi seperti itu.
"Maaf aku telat!" Serunya.
Rambut Taufan yang masih basah belum tersisir sedikit pun. Baju yang ia kenakan juga baju tidurnya tadi. Nafasnya tersegal karena lelah berlari-lari secepat mungkin.
"Puteri Taufan?!" Kaget Para Duta.
Ratu Shiva tertunduk malu. Ia hanya bisa melanjutkan menyantap makanan dihadapannya, tak berani bertatap muka dengan Para Duta yang kini tengah berbisik-bisik.
Kelihatannya mereka sedang membicarakan Taufan.
Taufan pun duduk disebelah Kakaknya, Pangeran Gopal yang ikut menatapnya kaget.
"Hei, dimana 'Tata Krama' mu? Kau sudah tahu bahwa kami sedang makan bukan? Tak bisa kah kau menghormatinya?" Ujar Salah Satu Duta Peri.
"Iya, Kau juga sudah telat mengikuti acara sarapan ini. Jadi untuk apa kau kesini. Membuat napsu makan kami hilang saja," Timpal lagi Duta yang duduk dihadapan Taufan.
Taufan tersentak menyadari kesalahannya. Wajahnya merona malu.
"Maaf, Para Duta."
Semua Duta menggeleng tidak sangka melihat sifat Puteri Kerajaan FairyTale World. Mereka saling pandang sesaat lalu mengangguk setuju.
"Ratu Shiva, atas ketidaklancangan Puteri anda yang membuat kami terganggu, Dengan ini kami memutuskan kerja sama dengan Kerajaan ini cukup sampai disini saja."
Mata Ratu Shiva terbelalak kaget.
"Tapi Para Duta, tak bisakah kita berbicara dan menyelesaikan semua ini baik-baik? Saya yakin anak saya tidak sengaja," Ujar Ratu Shiva, berusaha membuat Para Duta berubah pikiran.
"Keputusan kami sudah bulat. Kami permisi dulu."
Semua Duta pun bangkit berdiri dan meninggalkan Kerajaan. Ratu Shiva kembali terduduk lemas.
Gopal langsung menenangkan Ibunya yang kelihatannya sangat shock, "Tenang, Bunda. Bunda harus ikhlas menerima semua ini. Mungkin memang benar Duta itu tidak cocok dengan kerajaan kita."
Ratu Shiva memijit keningnya.
"Bukan, Gopal…" Ratu Shiva langsung menatap dingin Taufan.
"…ini semua salahmu, Taufan!" Bentak Ratu Shiva.
Taufan menggigit bibir bawahnya, "Maaf, Bunda."
"Maaf? Sudah berapa kali kau membuat Para Duta yang ingin bekerja sama dengan kita memutuskan hubungannya? Hah! Berapa kali?!"
Ratu Shiva kelihatannya sangat marah kali ini terhadap Taufan. Sifat Taufan sudah kesekian kalinya membuat Para Duta yang ingin bekerja sama dengan Kerajaan Fairy Tale World memutuskan hubungan mereka.
Bahu Taufan bergetar. Setetes air mata mengalir dari manik shappirenya.
"Kenapa kau tak bisa menjadi seorang Puteri yang baik? Kenapa?! Bertahun-tahun Bunda mengajari kamu cara bertata krama dengan baik, sampai-sampai Bunda memberikan Fairy Doll untuk kamu! TAPI KENAPA MASIH SAJA TAK BISA?!"
Gopal terdiam mendengar amarah Ibunya. Ia sebenarnya kasihan dengan adiknya yang selalu saja dimarahi akibat sifatnya yang kekanak-kanakan. Tapi, yang bisa mengubah nasibnya itu hanyalah dirinya sendiri.
Isakan tangis Taufan mulai terdengar. Air matanya kini mengalir sangat deras. Membasahi baju yang ia kenakan.
"Jika kamu masih saja tidak bisa memperbaiki sifatmu, maka jangan Bunda sebagai Bundamu lagi. Percuma kau seorang Puteri jika kau tidak bisa bersifat sebagai seorang Puteri."
Taufan tersentak mendengarnya. Ia menatap Ibunya yang kini dikelilingi oleh amarah. Tatapan Ibunya yang biasanya lembut dan sabar, kini berubah menjadi amarah.
Dengan kesal, Ratu Shiva pun berjalan meninggalkan keduanya.
Gopal menghela nafas lega, ditatapnya adiknya yang kini tengah menangis sedih.
GREPP…
Gopal memeluk tubuh adiknya yang kini sangat rapuh karena emosi Ratu Shiva. Taufan ikut membalas pelukan kakaknya.
"Hiks… Kenapa aku tak bisa menjadi apa yang Bunda inginkan? Hiks… kenapa?" Tanya Taufan pada dirinya sendiri.
Gopal mengusap punggung Taufan, membuat Taufan merasa nyaman dan tenang.
"Kau tak perlu menyalahkan dirimu sekarang. Yang harus kau lakukan adalah berubah. Kau harus bisa menjadi Puteri yang selayaknya, agar Bunda sayang sama kamu," Tegur Gopal.
Taufan melepaskan pelukan mereka. Ditatapnya Gopal dengan penuh rasa penasaran.
"Bagaimana caranya? Sudah lama aku belajar dari Ochobot, tetapi tetap saja aku begini. Aku gak bisa menjadi apa yang kalian mau. Aku hanya bisa menjadi apa yang aku bisa."
Gopal terdiam seribu kata. Mungkin memang sulit bagi Taufan untuk bisa menjadi Puteri yang baik, karena Gopal tahu, menjadi seorang Puteri memang bukanlah hal yang terbilang mudah.
Menjadi seorang Puteri membutuhkan tekat dari dalam hati, dan Taufan belum bisa menemukan tekat tersebut.
Mereka berdua masuk kedalam keheningan. Tak ada yang bisa berkata apa-apa lagi.
…
Senandung kecil keluar dari bibir mungil Taufan. Ia sedang bersantai di Taman Kerajaan sambil memikirkan perkataan Kakaknya tadi, ditemani oleh Ochobot.
"Hmm… Aku tak bisa menjadi apa yang diinginkan Bunda. Karena aku hanya menjadi apa yang aku bisa. Bukan begitu, Ochobot?"
Ochobot memutar bola matanya malas. Ia mengangguk setuju.
Sudah bertahun-tahun ia mengajari Taufan untuk menjadi seorang Puteri yang baik, namun tetap saja Taufan tidak berubah. Taufan tetap menjadi anak yang hiperaktif dan tak peduli soal tata krama.
Ochobot hanya bisa diam ketika melihat Taufan selalu dimarahi oleh Ratu Shiva. Ingin sekali ia membela Taufan, namun entah kenapa hatinya berkata jangan.
"Aku dengar kau dimarahi lagi oleh Ratu Shiva, apa itu benar?"
Pertanyaan seseorang membuat keduanya tersentak kaget. Mereka menoleh kearah suara dan mendapati ketiga sahabat Taufan, Yaya, Ying, dan Air, berdiri dihadapan mereka.
"Oh kalian…," Gumam Taufan.
Dahi Air berkerut kecil, ia bingung melihat Taufan yang murung sekarang, "Kau kenapa? Tak biasanya kau muram."
Taufan menghela nafas sedih, "Hari ini Bunda marah besar kepadaku. Kelihatannya aku membuat dia marah besar kali ini."
Yaya tersenyum sambil tertawa kecil.
"Aku yakin dia hanya kesal sesaat. Kau tahu'kan Kerajaan hanya bisa mendapatkan penghasilan dengan Duta Peri. Pasti Ratu Shiva pusing memikirkan masalah ekonomi ini, mangkanya dia kesal. Tapi aku yakin itu tak akan lama kok, tenang saja, " Jelas Yaya.
Taufan tersenyum kecil, "Yah, semoga saja."
Ying berpikir sesaat. Selintas ide masuk ke pikirannya.
"Bagaimana kalau kita pergi ke dunia manusia saja?" Usulnya.
Semuanya kaget mendengar usul gila Ying.
"DUNIA MANUSIA?!"
To Be Continue…
Author's Note:
(1) Fairy Doll: Sebuah makhluk yang diciptakan untuk menjadi pelayan, pembantu, dan juga penasehat bagi anggota kerajaan.
GYAA! Apa lagi ini? Tugas udah numpuk malah buat fanfic baru… Azz…
Tapi berhubung ide ini tiba-tiba muncul dikepalaku, jadi sayang kalau gak ditulis.
Para manusia akan keluar di Chapter berikutnya. Karena Chapter ini hanya bertugas memberitahu asal mula cerita ini.
Ide ini muncul dikepalaku saat aku dengan lagu I Need You (Nanniga Piryohae) By. A Pink. Wkwkwk…
Hope U like this Story…
Please Review, Favs, and Foll…
Salam,
Delia Angela
