baiklah. kita mulai ceritanya~
Chapter 1: A nightmare
sepasang kekasih sedang berdebat di depan pintu.
tak jarang mereka berdebat karena hal sepele bahkan aneh sekali pun.
"Huh.. kapan sih kau mau beres-beres Jack?" seru wanita berpakaian merah dan berambut pendek bernama elli kepada pacarnya.
mereka adalah pelajar di salah satu universitas di kota mineral dan tinggal di asrama yang tidak di batasi antara laki-laki dan perempuan.
"hehehe.. nanti setelah pesta ini berakhir." jawab pria pemilik nama jack sambil mengetuk pintu.
"Kai.. kai" teriak jack.
"nanti-nanti mulu." gerutu elli. dia adalah seorang ahli di bidang games dan hacking.
tak lama pintu yang ada di depan mereka di buka oleh pria berbandana ungu bernama kai.
"Hey, Jack.. elli. silahkan masuk." sapanya.
mereka pun masuk dan berdiri di depan pintu.
"ini.. tehnya aku buat sendiri dari sebuah bunga yang tak pernah ku lihat sebelumnya di kota mineral ini, pasti enak." kata kai seraya memberi jack segelas teh buatanya Tiba-tiba seseorang bernama Gray dan kakaknya ann muncul dan menyambar teh itu. "terima kasih." katanya sambil pergi bersama kakaknya.
"Adik kakak yang aneh. tenang saja, aku masih punya banyak." gerutu kai.
mereka pun duduk di kursi yang di persiapkan kai.
"Eh.. claire." sapa jack kepada gadis pirang yang memakai sweater di depannya.
mereka hendak meminum teh buatan kai termasuk kai sendiri akan tetapi ketika mendekatkan gelas ke bibir mereka, tercium aroma aneh yang membuat mereka pingsan.
-Jack's pov-
aku duduk di kursi yang di sediakan kai, kami adalah pelajar di salah satu universitas di kota mineral dan tinggal di asrama yang tidak terpisah antara cowok dan cewek.
itu sebuah keuntungan bagiku karena selain aku bisa melihat cewek kampus, aku bisa melihat elli. ia adalah pacarku hehehe..
"Hei claire.." sapaku kepada seorang temanku. kami hendak meminum teh buatan kai tapi entah kenapa kepalaku terasa pusing sesaat setelah mencium aroma teh itu.
lebih anehnya, semua orang di pesta yang di adakan kai merasakan hal yang sama dan tiba-tiba saja sekelilingku gelap..
aku membuka mataku, ternyata aku pingsan dan anehnya aku terbangun di sebuah hutan yang gelap.
"dimana ini?" batinku seraya bangkit dan melangkah ke depan entah kemana, aku menemukan stik baseball dan mengambilnya untuk berjaga-jaga, setelah itu aku melanjutkan langkahku.
aku menemukan elli tergeletak dan dia berdiri memandangiku.
"dimana kita?." tanyanya
"hmm.. kita akan mencari tahu."
aku memegang tangan elli dan berjalan lurus ke depan sementara dia mengikutiku dari belakang.
"Jack.. aku takut." ucapnya lirih.
"Tenang. ada aku disini sweetheart, kau akan baik-baik saja karena aku akan menjagamu dengan sepenuh hati." kataku jujur.
"Jack, lihat!" elli menunjuk ke arah sebuah gerbang di depan kami tapi.. gerbang itu di penuhi benda aneh mirip seperti bagian bawah kecoa berukuran besar dan berlumuran darah.
beberapa benda itu bergerak dan kami bergegas memasuki gerbang itu dan hanya gerbang itu jalan satu-satunya. aku memukul salah satu benda bergerak itu untuk memastikan bahwa di dalamnya tidak ada orang tapi alangkah terkejutnya kami, benda itu mengeluarkan suara seperti orang yang teriak saat benda itu ku pukul.
bunyinya sangat nyaring dan menggema memecah keheningan malam saat itu hingga elli menutup kupingnya.
kami lalu bergegas berlari ke depan. pemandangan yang tak kalah menakutkan rupanya menanti kami.
sebuah monster bertangan satu sedang menarik karung yang bergerak-gerak.
"tolong aku." teriakan terdengar dari dalam karung itu, aku berlari mencoba mengejar mahluk itu.
"Jack.. tunggu!" teriak elli mengejarku.
aku lihat monster itu masuk ke sebuah lubang dalam tanah dan menuruni tangga. aku dan elli mengikutinya dari belakang.
(ruang bawah tanah)
-Elli's Pov-
ini sangat mengerikan, aku melihat tembok-tembok sekelilingku berlumuran darah dan bisa di bilang darah itu lah cat temboknya. kalau saja aku dan jack tidak minum teh buatan kai, kami tidak akan bernasib sial seperti ini.
kami terus berjalan ke depan karena memang tak ada jalan lain, tiba-tiba aku melihat Jill kakakku tapi separuh badannya.
"Aku butuh setengahku." ucapnya seraya meringkuk di lantai.
"Jill.. tidak mungkin." teriakku, aku tak bisa membendung air mataku.
Jack menarikku dan kami pun berlari.
lagi, di depan kami di hadang kai tapi mukanya berlumuran darah, tangannya tidak ada dan jalannya pincang. Jack mencoba memukul kai dengan stiknya tapi dia menghilang.
kami melihat satu sama lain dan setelah beberapa saat kepalaku terasa berat dan kami jatuh di lantai.
(di sebuah ruangan yang tidak di ketahui)
-Normal Pov-
elli dan Jack terbangun dari pingsannya, mereka berdiri dan bertanya-tanya kapan mereka memegang senjata yang kini berada di tangan mereka masing-masing.
"Sebenarnya apa yang terjadi." batin jack.
elli dan jack lalu berbalik dan alangkah terkejutnya mereka, tubuh claire terbaring di sebuah bunga raksasa dan perutnya terkoyak, ususnya berhamburan di lantai.
sebuah suara menggema di ruangan yang tidak mereka kenali, suara itu adalah suara claire.
"Lihat betapa puasnya aku, bunga cantik masuk ke dalamku." jelasnya di akhiri dengan sebuah tawa yang mencekap.
tiba-tiba tembok di ruangan itu hancur dan muncul dua monster berkepala bunga, bunga yang sangat busuk.
elli dan jack mencoba menembaki mereka dengan senjata yang mereka dapat namun naas, jack di pukul monster itu hingga terpental sementara elli, kepalanya di lahap monster itu hingga darahnya muncat.
kepala Jack terasa berat kembali dan dia pun tak sadarkan diri untuk yang ketiga kalinya.
