Do you love me?

Cast:
Sasuke 26 tahun
Naruto 16 tahun
Kushina 37 tahun
Kyuubi 20 tahun

Other cast :
Gaara 17 tahun
Neeji 17 tahun
Sai 24 tahun
Suigetsu 25 tahun
and many more

Center Pairing is SasuxNaru

Disclamier : MK's SasuNaru

Warning : typo, bad writing, boy x boy, alur gampang ketebak

Summary : Apa jadinya Naruto harus berpisah dari keluarganya bahkan dunia luar dengan cara yang tak pernah dipikirkan olehnya. Siapa orang yang berani dirinya hingga hanya bisa menatap ruangan mewah setiap waktu? [Sasuke x Naruto]

Sekujur tubuhnya kini penuh memar dan rasa sakit setiap dirinya ingin bergerak. Bahkan untuk mencoba berdiri kini dirnya tak sanggup. Matanya sendu menatap setiap sudut ruangan itu. Bukan ruangan. Ruangan yang kini ia huni bukan hanya ruangan, tapi sudah berubah menjadi ruangan melainkan sebuah rumah. Oh tidak, ini bukan rumah, melainkan penjara. Ya, penjara yang telah berhasil mengukungnya selama 4 bulan lamanya. Utasan tali terlihat di tepi ranjang yang terlihat sedikit berantakan. Laki-laki manis dengan tanda lahir 3 garis di pipinya seperti kucing itu menangis sesegukan sambal memeluk bantal.

"Ka-san, Naru mau pulang?" masih sesegukan sesekali.

"Kyu-nii, Naru mau pulang?" airmatanya mengalir deras.

"Naru nggak mau disini terus? Kenapa ka-san dan kyu-nii tidak mencari Naru?" ia meremas ujung bantal dengan rasa sakit di dadanya.

Ia ingat masa-masa sebelum dirinya dibawa ke penjarayang sudah tidak ada bedanya dengan neraka menurut laki-laki blonde bernama Naruto tersebut. Naruto hidup dengan Ibu dan kakaknya. Ayahnya telah meninggal ketika Naruto berusia 8 minggu. Ibunya sangat perhatian dengan Naruto dan kakaknya meski terkadang Ibunya selalu membela Naruto dalam pertengkarang Naru dan Kyuubi.

Naru's Memory on

"Naru~ ayo cepetan bangun" wanita paru baya itu berdecak kesal melihat putranya masih memilih tidur.

"Sebentar lagi Ka-san"

"Nanti kamu bisa terlambat ke sekolah" Ka-san Naru, Kushina dengan keras menarik selimut yang menutupi tubuh Naruto.

"Naru masih ngantuk Ka-san"

Ya, mulutnya terus menjawab, namun tubuh dan matanya tetap speerti orang tertidur dan lelap. Kushina memutar otaknya untuk merayu putra bungsunya itu.

"ya, baiklah. Tidurlah, tapi jangan harap Ka-san akan masakin kamu ramen lagi" Kushina hendak beranjak keluar.

"Tidakk~ baiklah Ka-san. Naru bangun" Naruto langsung melompat dari Kasur dan menyambar handuk menuju kamar mandi.

"Cepat. Nanti kamu terlambat sekolah dan ramenmu sudah tidak enak lagi" goda kushina meninggalkan kaar Naruto yang bernuansa orange.

"baik Ka-san" teriak Naruto dari dalam kamar mandi.

Terdengar guyuran air dari dalam kamar mandi. Setelah mendengar tidak akan mendapatkan jatah ramen lagi sepertinya Naruto langsung merasa akan kehilangan sesuatu. Ayolah, Naruto memang dikenal dengan maniak ramen. Menu Utama dan menu favorit dalam list makanan sepanjang hidupnya adalah ramen. Ramen ichiraku dan ramen buatan Ka-sannya adalah yang terbaik menurutnya

Di ruang makan terlihat Kushina sibuk membuatkan sarapan dan 2 gelas susu hangat. Mengalihkan pandangan sedkit, terlihat laki-laki sedang menikmati Apel merah dan juga beberapa lembar roti panggang dengan olesan selai apel (?).

"Ka-san" sahutnya sambal menggigit sisa-sisa apelditangannya.

"Ada apa Kyu?" Kushina tetap focus mengaduk susu di gelas.

"Nanti aku ada kelas tambahan di kampus, jadi aku pulang terlambat" sambungnya.

"Oh ya sudah, jangan terlalu larut hingga malam-malam Kyuu" Kushina meletakkan segelas susu di hadapan Kyuubi.

"Tenang saja Ka-san. Aku kan bisa jaga diri"

"Perlu Ka-san buatkan bekal?" tawar Kushina.

"tak usah Ka-san. Aku bisa makan diluar saja. Aku mungkin makan berasama teman-temanku" jawab Kyuubi.

"Baiklah" Kushina mengalihkan pandangan menatap putra bungsunya yang telah rapi berseragam.

"Ramenkuuu~" teriakannya benar-benar seperti bocah 6 tahun.

"Ohayou, Ka-san. Ohayou, Kyu-nii" Naruto langsung menarik kursi dan "Itadakimasu~"

"Kau ini, selalu saja dibangunkan harus dengan ramen. Kapan kau bisa bangun dengan mandiri?" cela Kyuubi meletakkan gelasnya yang telah kosong.

"Aku terlalu lelah untuk bangun pagi Kyu-nii" Naruto masih asik pula melahap ramen kesukaannya.

"lelah? Memangnya menghabiskan tenagamu buat bangun pagi? Dasar bodoh" celetuk kyuubi.

"Ka-saan~ kyu-nii ngatain Naru bodoh" . Oh tidak itu adalah puppy eyes milik Naru.

"Kyu~ jangan mengatakan kata yg kasar pada Naru" tegur Kushina.

"Aishh~ Ka-san selalu saja membela Naru. Dasar kau bocah manja" dengus kyuubi kesal mengigit selembar roti panggang.

"Biarin" Naruto menjulurkan lidah meledek kyuubi pertanda menang.

"Cepatlah~ Jika kau makannya lama, maka aku akan meninggalkanmu. Silahkan pergi sekolah jalan kaki"

"iya sebentar kyu-nii"

"hhemmm"

Kushina sudah terbiasa dengan suasana pagi seperti ini. Membangunkan Naruto yang susah sekali untuk bangun tidur jika tidak dirayu menggunakan ramen kesukaannya. Pertengkarang Kyuubi dan Naruto yang akan berujung pembelaan kushina kepada Naruto. Meski kyuubi terlihat jutek dan kasar kepada Naruto, kushina tau kalao kyuubi sangat menyayangi adik satu-satunya itu.

"Ka-san, Naru sama kyu-nii pergi dulu. Ittemarimasu~"

"Itterasai" kushina melambaikan tangan seraya motor gede yang dikendarai Kyuubi menghilang dari pandangan kushina.

Naru's Memory off

"Naru pengen pulang~ Naru nggak mau disini~ Naru nggak suka disini" suaranya parau.

Kondisinya seperti budak yang habis di siksa. Oh, mungkinkah ? diirnya memang terlihat penuh memar yang enghiasi sekujur tubuhnya. Tentu saja terlihat dengan jelas memar-memar itu, dirinya saat ini naked.

"Naruu mau…"

"Suka ataupun tidak kau harus sekarang ini adalah rumahmu"

Terdengar suara baritone dari pintu ruangan itu. Berdiri seorang laki-laki yang tengah menatap intens diri Naruto.

"tapi ini bukan rumah, ini penjara. Ini neraka" suara Naruto terlihat meninggi.

Mendengar penuturan Naruto, laki-laki tersebut menutupkasar daun pintu tersbut dan berjalan mendekati Naruto.

'oh tidak, aku telah membuat kesalahan' batin Naruto ketakutan.

"Kau berani berbicara dengan nada tinggi padaku?" matanya menatap penuh amarah.

Naruto bahkan tidak berani menatap langsung matanya. Dia tau apa yang akan terjaid pada dirinya setelah ini.

"Ya, kau tau kana pa yang terjadi setelah ini?"

Laki-laki tersebut melepaskan jas dan dasinya. Tangan kanannya menarik tengkuk leher Naruto dan

Chu~

Tidak, itu bukan ciuman tapi sebuah lumatan. Lebih tepatnya lumatan kasar. Bunyi kecipan terdengar hingga saliva keluar dari sudut bibir Naruto. Kini laki-laki tersebut menindaih tubuh Naruto.

"Aku baru saja mulai bekerja. Dan aku yakin, tenagamu pasti sudah kembali kan?"

Laki-laki tersbut membuka kemeja dan celannya. Kini penampilannya hanya menggunakan sebuah bokser.

"…"

To be continue

Maapkan saya, ini tuh alurnya muncul di mimpi saya xD . Aku rada nggak jago banget bikin lemon. Nah, buat yang udah lama hidup di Ffn (?) silahkan riview ya. Saya baru di Ffn, dan ini fic pertama saya. Bersediakan buat riview. Biar saya semangat ngelanjutinnya xD. Terima kasih.