Pasti ada di setiap SMA, seorang yang populer dan seorang yang tidak populer. Seorang yang nomer satu dan seorang nomer terakhir. Dan bagaimana jika ada seorang yang populer dan nomer 1? Pasti dia banyak yang mengagumi bukan? Seperti halnya siswa yang satu ini. Dia dengan gayanya yang stylish berjalan dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Dengan rasa percaya diri dia berjalan di temani para siswi yang bak berbaris di sepanjang tepi koridor. Sesekali ia berkedip kepada salah satu siswi yang berdiri di tepi koridor. Lantas, siswi itu pun pingsan. Setelah siswa populer number 1 itu memasuki kelasnya, para siswi yang tadinya berbaris di tepi koridor bubar, kembali ke kelas masing-masing.
Tak lama setelah itu, seorang bisa dikatakan tidak populer berjalan di koridor yang sama. Sepi, tidak ada yang menyambutnya. Siapa yang peduli dengan itu? pikirnya. Dia yang selalu berjalan menunduk menuju kelasnya. Dia yang selalu berpakaian sangat rapi dan mengancingkan kancing baju paling atas. Tatanan rambutnya juga sangat rapi dan terkesan old style. Kaca mata besar selalu bertengger di batang hidungnya. Penampilan itu menurutnya bagus, karena bukankah anak sekolah harus terlihat rapi? lagi-lagi ia mengikuti jalan pikirnya. Sampai di kelas pun tak ada seorang pun yang menyapanya.
Hanya ada satu orang. Orang itu adalah saingan nomer 1 nya dalam pelajaran. Hanya saja ia lebih populer.
"Selamat pagi, You Zhangjing! Have a nice day" sapanya sambil tersenyum. Siswa berkaca mata itu terlihat acuh dan langsung duduk di bangkunya, nomor dua dari depan.
"Hay, You Zhangjing! Berani sekali kau mengabaikan sapaan Yanjunku! Sudah beruntung kau disapa olehnya!" tiba-tiba seorang siswi yang duduk di belakangnya mengomel tidak terima.
"Hmm, Pagi. Have a bad day" jawab Zhangjing dengan nada yang acuh seperti biasanya.
"You Zhangjing!!" siswi tadi berteriak, membuat telinga Zhangjing yang duduk di depannya berdengung.
"Sudah, tidak apa-apa" ucap siswa populer tadi menyergah si siswi yang akan bertindak kasar kepada Zhangjing. Siswi itupun mendengus kasar lalu pergi.
"kenapa pagi hariku selalu ribut""You Zhangjing, kalau kau tidak keberatan, maukah kau menurunkan dulu bukumu dan membantuku sebentar?" pinta si anak populer tadi, yang bertempat duduk paling depan samping baris bangku Zhangjing.
"Kenapa siswa sepandai kau meminta bantuan siswa sebodoh aku?" jawab Zhangjing dingin, masih sambil membaca buku seperti sebelumnya.
"Karna aku tau kau lebih pandai dariku"
Mendengar jawaban itu, Zhangjing melirik sejenak. Kemudian ia kembali membaca bukunya lagi.
"Jika waktumu luang gunakan untuk membaca, Lin Yanjun. Itu saran dari siswa yang kau tau lebih pandai darimu"
"Kenapa kau selalu sedingin itu, You Zhangjing? pantas saja tidak ada yang mendekatimu" batin seseorang yang Zhangjing sebut Lin Yanjun itu sambil mengulas senyum tipis.
To be continued.
maaf kalo ada typo, tolong ingatkan. xiexie.
