Halohaaaaa all ! meet with me, Amilia Afifa / AfChanSNSH :D nama yg gaje? Oke! Aku kan udah bilang, panggil aku Amel aja :D

Uhm! Aku bakal publish fanfic aku yg pertama yup, selama ini aku melupakan fanfic acc-ku. Namun, aku akhirnya ingat saat temanku membicarakan tentang fanfiction. "Oh my gooosh! Fanfic gue! Kelupaan! Udah berapa bulan ya!?" begitulah pikirku.

Akhirnya, setelah mencari-cari kesempatan buat modeeeem yang lemoot abiis naudzubillah~ akhirnya bisa post fanfic jugaaa XD alhamdulillah ya :3 #syahriniwords : mode on

Fanfic aku yg pertama ini, tentang Kamichama Karin. Aku cukup ngefans ama anime ini! Apalagi ama Kazune, kyaaaaaaa! X3 *plaakk #ditabokkarindankazunese

Oke! Berhubungan aku suka Kazune, difanfic aku ini, Kazune bakal aku jadiin tokoh utamanyaa! :D (kazunese : jingkrak jingkrak gaje)

Mau tau kan? Mau tau? (gaya ustadz maulana :P)

Okedeeeh langsung liat aja yaa fanfic-nyaa ;;)

...

My Love only You

~Kamichama Karin~

Koge Donbo

...

"Kakak, bangun! Sudah siang!" teriak Himeka pada kakaknya-Kazune Kujyou-yang masih tidur, berbalut dengan selimut tebalnya.

Terusik dengan teriakan adiknya yang menurutnya cukup memekakkan telinga, Kazune perlahan membuka matanya.

"Ughh- ah, sudah pagi ya?" ucap Kazune seraya bangun dan mengucek matanya.

"Tentu saja, kak! Pasti kakak lembur lagi ya? Kenapa ketua OSIS repot begitu, sih?" omel Himeka. Kakaknya ini memang selalu pulang malam. Sebagai ketua OSIS disekolah, tentu Kazune sangat sering lembur.

"Aah, Ketua OSIS memang begitu. Sibuk setiap saat." Kata Kazune enteng.

"Bukan berarti sibuk sekali sehingga tidak bisa punya pacar, kan?" Celetuk Himeka.

Kazune hanya diam.

...

*Kazune POV*

...

Dengan cepat aku memasuki mobil yang sudah menunggu didepan rumah. Aku melihat jam tangan. Ya tuhan! Jam setengah tujuh! Aku seharusnya sampai disekolah jam enam, bukan jam setengah tujuh!

"Pak, agak ngebut, ya? Keburu, nih!" kataku kepada supir.

"Baiklah tuan."

Tak lama, mobilpun melaju dengan cepat.

...

Dengan cepat aku melewati koridor-koridor sekolah. Ketua OSIS terlambat? Jam setengah tujuh baru datang? Aku tidak bisa mendengar hal seperti itu ditelingaku!

-Ruang OSIS-

BRAK!

Aku membuka pintu dengan kasar.

"Pagi! Maaf telat!" kataku seraya berjalan tergesa-gesa menuju meja ketua OSIS.

"Yah, Kazune! Biasa saja coba buka pintunya!" sungut Miyon. Miyon adalah sekretaris OSIS.

"Keburu! Lihat sudah jam berapa sekarang?"

"Ya ampun, ini baru jam setengah tujuh! Masih pagi!"

"Pagi? Enak saja! Ini sudah siang!" aku membalas perkataan Miyon tak kalah sewot.

"Dasar! Kau selalu saja menganggap tugas OSIS itu penting, lebih penting dari yang lain."

Aku hanya cuek dengan kata-kata Miyon. Bagiku, tugas OSIS ini harus dinomor satukan dari yang lain.

...

-TING TONG TENG TONG-

-Bell istirahat berbunyi-

"Uaaaaaah! Akhirnya istirahat tiba! Eh, Kazune! Beli roti melon, yuk!" ajak Michiru. Dia sahabatku, menjabat posisi sebagai wakil ketua OSIS.

"Tidak, terima kasih. Mungkin lain kali. Lagipula, tugas OSIS banyak nih." Kataku menolak tawaran Michi dengan mata yang terpaku didepan komputer.

Michi mendengus.

"Kau itu ya! Dari kemarin, tugas OSIS, tugas OSIS, tugas OSIS mulu! Nanti kau kurang energi lho!" kata Michi.

"Aah, aku udah makan banyak pagi tadi. Masih kenyang." Kataku. Masih dengan mata yang menatap komputer.

"Kenyang? Aku saja tadi pagi makan 3 porsi steak tapi sekarang masih lapar!" kata Michi. Bercanda. Tapi tidak lucu -_-

"Tidak lucu. Kalau kau mau ke kantin, pergi saja. Aku tidak ikut."

Michi menghela nafas. Pasrah. Khakhakha.

"Oke. Aku pergi ya." katanya lalu pergi meninggalkan ruang OSIS.

-BLAM-

Akhirnya aku sendiri. Tapi aku harus mengerjakan tugas OSIS yang banyaknya tak main-main ini. Ayo semangat, Kazune! Tunjukkan kalau dirimu itu adalah ketua OSIS yang tak kenal lelah!

-KRUUUK!-

Refleks aku terkejut mendengarnya. Bunyi apa itu?

Tak lama, aku sadar, ternyata itu suara perutku. -_-

Ya ampun! Kenapa aku bisa lapar?! Padahal tadi aku sudah sok bilang ke Michi kalo aku masih kenyang! Aaagh!

Aku mencoba menahan perutku yang lapar ini. Namun...

-KRUUUUUUK!-

Bunyi perutku makin menjadi-jadi. Ya Tuhan... aku benar-benar lapar!

Haaah... aku benar-benar harus kekantin sekarang.

...

Sesampainya dikantin, aku hanya memasang muka datarku. Kantin ramai sekali!

Rasanya aku ingin kembali lagi keruang OSIS dan kembali berkutat dengan komputer. Tapi, aku benar-benar lapar.

Aku lalu mencoba menerobos antrian, dan memesan.

Setelah memesan omelet dan orange juice, aku mencari-cari meja untuk kutempati. Dan...

OH MY GOSH! Meja kantin seluruhnya penuh!

Aku lemas. Perutku lapar, kantin ramai, tidak ada meja dikantin yang kosong! Inikah nasib ketua OSIS Kazune Kujyou?!

Aku menarik nafas dalam-dalam. Lalu mencoba lagi mencari meja yang kosong.

Namun, hasilnya nihil. Meja semuanya memang sudah penuh.

Aku bertambah lemas. Yang paling membuatku lemas sekaligus kesal, rata-rata meja kantin dipenuhi oleh pasangan-pasangan.

Pemandangan ini membuat miris saja! Ingin sekali rasanya aku membentak seluruh pasangan disini agar tidak bermesraan dan berduaan seperti itu. Tidak mereka lihat kah, disini ada ketua OSIS Kazune Kujyou yang tak ada pasangan? (alias jomblo wkwkwk-_-)

Tiba-tiba, mataku membulat melihat seorang perempuan duduk sendirian dimeja kantin. Sepertinya, dialah satu-satunya perempuan yang duduk sendirian.

Perempuan itu memakai kacamata, rambut dikuncir dua, dan sedang membaca buku.

Tapi bukan cuma itu yg membuatku kaget...

Perempuan itu adalah orang yang kusukai, Karin Hanazono...

...

Karin sedang duduk sendirian. I-ini kesempatan untuk mendekatinya! T-tapi bagaimana...? Aku belum pernah sekalipun ngobrol dengannya!

Namun aku ingat akan perutku yang lapar (lagi) /-,-/

Akupun mencoba memberanikan diri menyapa Karin. Ayolah Kazune! Dia gadis yang kau sukai kan! Kau juga harus makan, demi perutmu ini! /-_-"/

Akhirnya aku memberanikan diri menegur Karin.

Aku berjalan mendekati meja yang berada dipojok. Setelah merasa cukup dekat, dengan perlahan-tercampur rasa gugup-akupun menegurnya.

"P-permisi... bisakah aku duduk disini?" kataku pada Karin.

Karin menoleh, dan seketika matanya membulat.

...

T-B-C

(Bukan sakit TBC wey! Tapi

TO BE CONTINUED!)

...

Halohaa lagiii :D yaaak, inilah chapter pertamanya! Penasaran kaaan dengan chapter kedua? Yup, ditunggu saja yaa? Soalnya ngepost fanfic juga tergantung papa aku yg mau/nggaknya ngisiin pulsa nih modem -_- ama kecepatan modem ini yang kalaaaaah ama modem speedy! Kalo lemot yah, berantem dulu deh -_- (eaaaaa)

Oke! Udahan yaa! Tunggu chapter selanjutnyaaa! ;)

Review butuh looo u,u