Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 waktu korea selatan, seoul sedang diguyur hujan malam ini. seorang pemuda manis berusia sekitar 25 thn terlihat duduk dengan gusar disalah satu kedai ramyeon yang cukup ramai
"Sayang, ada apa? kenapa kau terlihat begitu gelisah?"
Pemuda manis itu mengalihkan atensinya pada sesosok pria dewasa berbadan kekar yang duduk dihadapannya
"Ani, aku hanya.. sedikit gugup"
"Gugup karena rencana pertemuan dengan anak-anak ku?"
Pemuda manis itu mengangguk pelan
"Sayang kau tidak perlu khawatir, mungkin agak sedikit sulit untuk meyakinkan mereka. tapi aku percaya mereka akan menerimamu"
"apa kau yakin?"
"Tentu" pria dewasa itu tersenyum sambil mengelus tangan pemuda yang lebih muda dengan lembut
.
.
"jadi appa mengumpulkan kami semua hanya karena ini?"
3 orang pemuda dewasa berusia sekitar 20-25 thn terlihat tengah duduk diruang tamu sebuah rumah sederhana dihadapan 2 orang pria yang terlihat memiliki postur tubuh yang sangat kontras
"Ya, appa sengaja mengumpulkan kalian semua untuk membicarakan hal ini"
"Heol yang benar saja" pria yang paling muda diantara mereka terlihat mendengus tidak terima
"Kenapa appa sampai berpikir untuk menikahi seseorang yang bahkan seusia dengan Putra sulung mu? bukankah ini terdengar sangat mengelikan?" ucap seorang pria yang memiliki kulit paling putih diantara yang lain
Seseorang yang dipanggil appa tadi menghisap rokoknya sebentar dan menghembuskan asap rokoknya ke udara
"Tidak ada yang salah dalam mencintai seseorang, usia bukanlah halangan untuk bisa saling mencintai. appa sudah terlalu lama sendiri, dan appa butuh seorang pendamping. suatu saat kelak kalian akan memiliki kehidupan masing-masing dan meninggalkan appa sendirian, appa tidak ingin menghabiskan masa senja appa hanya seorang diri"
"Lalu apa appa yakin jika orang ini mencintai appa?" ucap si Putra sulung
Sang ayah menoleh kesamping tempat dimana belahan jiwanya yang sedari hanya bisa menunduk dan meremas kemejanya pelan
"Appa yakin, iyakan sayang?"
"n-ne" pemuda manis itu hanya bisa menjawab dengan suara gemetar pertanda ia tengah dilanda kegugupan yang besar
Ke tiga pria dewasa dihadapannya hanya bisa mendengus malas melihat itu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika sang ayah memang sangat menginginkan pria manis itu untuk menjadi istrinya
"Pernikahan appa akan dilangsungkan minggu depan, mau tidak mau suka tidak suka kalian harus menerimanya"
.
.
Park donghae adalah seorang duda beranak tiga, ia bekerja sebagai seorang kuli bangunan. Usianya kini telah menginjak angka 48 tahun, istrinya meninggal ketika ia melahirkan Putra ketiganya dan sejak saat itu donghae tidak menikah lagi dan menghidupi ketiga anaknya seorang diri.
Donghae memiliki tiga orang putra yang kesemuanya kini telah beranjak dewasa, putra pertamanya bernama park chanyeol, usianya 25 thn dan kini ia telah bekerja sebagai salah satu montir dibengkel milik sahabatnya
Yang kedua adalah park sehun, usianya 23 tahun dan sekarang ia juga sudah bekerja sebagai salah satu pegawai di pabrik plastik
Yang terakhir adalah park hanbin, usianya baru menginjak angka 20 dan ia juga sudah bekerja menjadi seorang security untuk sebuah rumah sakit mewah dikawasan seoul
Tidak ada satupun dari ketiga anak donghae yang melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perkuliahan karena selain tidak berminat, mereka juga beralasan tidak ingin membebani donghae lagi
Donghae bukanlah berasal dari keluarga berada, ia sudah terbiasa hidup miskin sedari masih kecil dan itu berlanjut sampai sekarang, donghae dan anak-anaknya terus hidup dalam kesederhanaan
Pada awalnya donghae tidak berniat untuk menikah lagi, namun semua itu berubah ketika ia tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda manis disalah satu kedai ramyeon yang cukup ramai dipinggiran kota seoul
.
.
Saat itu donghae dan beberapa kuli bangunan lain tengah beristirahat disalah satu kedai ramyeon dipinggiran kota seoul, pemilik proyek seperti nya tengah berbaik hati karena memberikan uang makan siang tambahan untuk mereka
"5 mangkuk ramyeon pedas ukuran jumbo dan 5 kaleng bir dingin sudah siap, silahkan dinikmati" ucap ahjumma pemilik kedai sambil mengantarkan makanan tersebut ke meja yang diduduki donghae dan teman-temannya
"Ne, kamsahamnida" ucap mereka serentak kecuali donghae
Pria tampan itu terlihat fokus menatap sesosok pria mungil yang tengah bergelut dengan mesin kasir
"Ini kembaliannya, terimakasih. lain kali mampirlah lagi kemari"
Suaranya terdengar sangat lembut dan halus ditelinga donghae, siapa kah gerangan sosok cantik tersebut
"Dara ssi siapa gadis cantik itu? aku baru melihatnya sekarang" tanya donghae pada dara sipemilik kedai ramyeon tersebut
Dara celingak celinguk mencari tau siapa yang dimaksud donghae
"Siapa yang kau maksud donghae ssi? Aku tidak melihat ada seorang wanita"
"Itu, gadis yang sedang berkutat dimeja kasir itu. siapa dia? aku baru melihatnya sekarang"
Dara membelalakan matanya kaget "dia bukan wanita donghae ssi, dia seorang pria dan namanya byun baekhyun"
Donghae mengedipkan matanya beberapa kali "apa kau yakin?"
Dara mengangguk "dia baru bekerja disini hari ini, ia pindahan dari busan. ia bilang ia datang ke seoul untuk mendapatkan pekerjaan yang layak disini, tapi sayangnya ia malah ditipu dan untuk sementara dia akan tinggal disini sampai ia mendapatkan tempat tinggal baru"
Donghae mengangguk mengerti, tatapannya sama sekali tidak terlepas sedikitpun dari pria mungil yang kini tengah membersihkan meja itu
"wae? apa kau menyukainya?"
"Menurutmu begitu? aku hanya... Sedikit tertarik mungkin"
Dara terkekeh "sebenarnya dia seusia dengan Putra sulungmu, jadi sebaiknya kau pikirkanlah dulu jika kau ingin menjalin hubungan dengannya"
"Dia seusia dengan chanyeol? aku kira dia masih sma"
.
.
Sejak saat itu donghae rajin sekali datang ke kedai itu setiap hari, entah untuk makan, minum bir ataupun hanya sekedar merokok saja
Tatapannya sama sekali tidak pernah terlepas dari sosok mungil nan menawan itu. tatapan matanya, caranya berbicara hingga saat ia tersenyum benar-benar terlihat sangat cantik dimata donghae
Hingga pada akhirnya donghae memberanikan diri untuk berbicara dengan baekhyun
"Aku dengar dari dara kau sedang mencari sebuah rumah dengan harga sewa yang murah, apa aku benar?"
Baekhyun mengangguk "iya aku memang sedang mencari sebuah tempat sewa yang murah, tapi untuk sekarang tabunganku masih belum cukup tuan"
"Tidak perlu memanggilku tuan, cukup panggil saja aku donghae. dan kau?" donghae menjulurkan tangan kanan nya untuk berjabat
"Baekhyun" balas baekhyun sambil menyambut uluran tangan donghae
'Lembut'
Batin donghae dalam hati
"Apakah tu-ah maksud saya, apakah donghae ssi ingin pesan ramyeon?"
"Ne? ah y-ya aku pesan ramyeon kimchi ukuran sedang satu porsi"
"Ah ne, silahkan ditunggu pesanannya donghae ssi"
Donghae tersenyum salah tingkah setelahnya
.
.
"Ini rumah sewaan dengan harga murah yang aku ceritakan padamu waktu itu, rumah ini milik salah satu kenalanku. Karena ini milik salah satu kenalanku kau tidak perlu membayar uang sewanya jika tabungan mu memang belum cukup. Bagaimana menurutmu?"
Baekhyun terdiam melihat sebuah rumah sederhana dihadapannya dengan pandangan bingung
"Kamsahamnida donghae ssi, kau tidak perlu repot-repot melakukan ini"
"Tidak masalah aku senang bisa membantu"
.
.
Semenjak saat itu donghae semakin gencar mendekati baekhyun, dia sering mengantar jemput baekhyun dari rumah ke tempat kerjanya. tak jarang donghae membawa baekhyun hanya untuk sekedar jalan-jalan saja
"Baekhyun ah, donghae ssi berniat ingin menjadikanmu sebagai istrinya. apa kau bersedia?"
"Ne? ah jangan bercanda noona"
"Aku tidak bercanda baekhyun ah, dia sendiri yang mengatakan nya padaku"
"Tapi kenapa dia tidak mengatakan nya langsung padaku?"
"Sepertinya dia ragu untuk mengatakannya langsung, ia takut kau akan menolak karena masalah perbedaan usia. kau tau sendiri kau seusia dengan Putra pertamanya"
Baekhyun menghela nafas
"apa kau juga punya perasaan khusus pada donghae? aku lihat kau tidak pernah menolak semua perhatian donghae"
Baekhyun tersenyum "donghae ssi pria yang baik, ia juga selalu bersikap lembut terhadap ku. selain itu dia juga masih terlihat tampan diusianya yang hampir menginjak setengah abad"
Dara tersenyum menggoda "aigoo sudah bisa dipastikan kau juga punya perasaan lebih pada donghae ssi"
"Benarkah begitu? aku tidak tau noona, aku hanya merasa nyaman jika dia berada disekitarku" baekhyun tersenyum malu
"Sebaiknya kau siapkan dirimu, mungkin sebentar lagi ia akan melamarmu secara langsung"
"Ne?"
Cklek
Dara dan baekhyun sontak menoleh, itu donghae. ia datang dengan penampilan yang cukup rapi, rambutnya bahkan ditata sedemikian rupa agar terlihat lebih keren dan menarik
"Annyeonghaseyo baekhyun ah dara ssi, aku datang kesini untuk mengajak baekhyun keluar sebentar. jam kerjamu sudah selesai kan baek?"
"ah sebenarnya aku masih ada pekerjaan yang harus-"
"aniyo, jam kerja baekhyun sudah selesai. kau bebas membawanya kemanapun yang kau mau donghae ssi"
"Tapi noona-"
"Sudahlah baek, donghae ssi sudah jauh jauh datang kemari tidak baik jika kau mengabaikannya begitu saja"
Baekhyun menatap donghae yang tersenyum teduh menatapnya
"Baiklah kalau begitu, aku pamit dara noona"
"Ne, hati-hati dijalan baekhyun ah donghae ssi"
"Ne, terimakasih dara ssi" donghae menggenggam tangan kanan baekhyun dengan lembut dan beranjak pergi meninggalkan kedai ramyeon tersebut
.
.
"Aku mencintaimu baekhyun ah"
Donghae menyatakan perasaannya pada baekhyun disungai han setelah makan malam disebuah restoran sederhana di distrik samchungdong
Baekhyun tertegun mendengarnya, dadanya bergemuruh tak karuan mendengar pernyataan Cinta donghae
Ia tidak tau apakah ia mencintai donghae atau tidak, yang ia tau ia merasa aman dan nyaman berada di dekat pria berusia hampir setengah abad itu
"Aku tahu tidak seharusnya aku memiliki perasaan seperti ini terhadap mu, tapi aku tidak bisa memendam perasaan ku terus menerus baekhyun ah. aku mencintaimu dan aku ingin kita menikah, jadilah istriku baekhyun ah"
Pipi baekhyun merona mendengarnya, donghae sangat to the point sekali dengan maksud dan tujuannya, ia bisa merasakan ketulusan dan keseriusan dalam setiap ucapan dan perilaku donghae
"Aku bukanlah pria kaya, aku hanya seorang kuli bangunan biasa dengan penghasilan yang tidak seberapa, tapi dari situlah aku mendapatkan uang untuk bertahan hidup dan menghidupi anak-anak ku. Dengan kenyataan seperti ini aku tidak berharap lebih kau akan menerimaku, tapi jika aku boleh berharap. aku sangat ingin kau menerima lamaranku baek"
Baekhyun terdiam selama beberapa saat "aku.. aku.. tidak tau harus berkata apa donghae ah, aku juga tidak tau apakah ini perasaan Cinta atau bukan, yang pasti aku sangat merasa nyaman dengan keberadaan mu disisiku, aku tidak pernah mempermasalahkan masalah perbedaan usia diantara kita. jika memang tuhan menakdirkan kita untuk bersama, tentu aku tidak akan menolak"
"Jadi..?"
Baekhyun tersenyum manis "Ne, aku mau menjadi istrimu donghae ah"
Donghae tersenyum bahagia, ia kemudian memeluk baekhyun dan memutar-mutar tubuhnya ke udara
"Kamsahamnida baekhyun ah, kamsahamnida. aku janji aku akan selalu berusaha membahagiakanmu"
CUP
donghae mencium kening baekhyun dengan penuh kelembutan dan perasaan Cinta yang membuncah
saat ia hendak mencium bibir baekhyun, donghae ragu dan menatap mata baekhyun untuk sejenak
"Bolehkah..?"
Baekhyun tersenyum "tentu boleh.. "
CUP
Baekhyun mengecup bibir donghae kilat, donghae terkejut tentu saja. tapi ia dengan segera tersenyum dan mencium balik bibir simungil, hanya sebuah ciuman penuh Cinta tanpa adanya nafsu
"Saranghae jeongmal saranghae baekhyun ah" ucap donghae sambil memeluk mesra tubuh baekhyun
Baekhyun tersenyum mendengarnya, ia tidak tau apakah ia mencintai donghae juga atau tidak
.
.
Baekhyun berjalan dengan gugup di altar gereja kecil dipinggiran kota seoul, hari ini adalah hari pernikahan nya dan ia benar-benar merasa gugup
Pernikahan ini hanya dihadiri oleh beberapa kerabat dekat donghae, dara dan juga ketiga Putra donghae, chanyeol, sehun dan hanbin
Senyuman hangat donghae di depan altar sana sedikitnya telah membuat perasaan baekhyun melega, namun takala pandangannya tak sengaja bersiborok dengan tatapan Putra sulung donghae, baekhyun seperti menciut. tatapan datar chanyeol terhadapnya seperti membuat jiwanya menciut. Baekhyun tahu ketiga Putra donghae tidak begitu menyukainya, namun ia berjanji akan merebut hati mereka setelah resmi menjadi istri donghae
Ketiga Putra donghae memberikan tatapan yang berbeda-beda, chanyeol terlihat memandang datar, sehum dengan pandangan acuh tak acuhnya sedangkan hanbin terlihat bosan dan mengantuk
Dengan mencoba untuk memantapkan hati dan pikirannya baekhyun berjalan kedepan tepat dihadapan donghae
Baekhyun menyambut uluran tangan donghae dan melangsungkan prosesi pernikahan dengan lancar
.
.
Jam sudah menunjukan pukul 22.34, baekhyun sudah mandi dan ia baru saja menyiapkan air hangat untuk mandi suaminya, ia juga sudah menyiapkan makan malam untuk ketiga Putra donghae dan sekarang mereka semua sudah tertidur
Ya, baekhyun tinggal dirumah donghae sekarang dimana anak-anak nya juga tinggal disana
Cklek
Donghae masuk ke kamar dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya saja, karena rumah mereka terbilang sederhana, kamar mandi hanya ada satu yang terletak di dekat dapur
"Hyung kau sudah selesai? aku sudah siapkan pakaian tidur untukmu" setelah menikah baekhyun memutuskan memanggil donghae dengan sebutan hyung agar terdengar lebih sopan
Donghae tersenyum menatap baekhyun "kemarilah baek"
Baekhyun berjalan kearah donghae
Grepp
"Aku rasa aku tidak butuh pakaian untuk malam ini" ucap donghae sambil memeluk tubuh baekhyun erat
"w-wae?"
"ini malam pertama kita sayang, kau lupa?"
"a-ah iya aku ingat" baekhyun bersemu merah, kepalanya menunduk kearah lantai karena merasa malu
Donghae menarik dagu baekhyun lembut sehingga si empunya menatap mata donghae langsung
"Kau gugup? aku tidak akan memaksa jika kau belum siap"
"a-ah tidak apa-apa hyung, jika kau memang menginginkannya aku tidak akan menolak, kau suamiku. sudah menjadi kewajiban ku untuk melayani mu sebaik yang aku bisa"
Donghae tersenyum lembut "hyung akan pelan-pelan, jika kau kesakitan hyung tidak keberatan untuk berhenti"
Baekhyun mengangguk, donghae mendekatkan wajahnya pada wajah baekhyun dan perlahan tapi pasti ia mulai mengeliminasi jarak diantara mereka
CUP
donghae menutup matanya perlahan yang diikuti oleh baekhyun, kepala donghae miring kearah kiri sedangkan baekhyun kearah kanan
Ckkph.. Ckkph. Hmmph
Keduanya saling menyesap bibir bagian atas dan bawah secara bergantian, donghae menghisap lidah baekhyun dengan kencang
Slrupp
"hmmm.. " baekhyun melenguh dalam ciuman mereka
Donghae semakin merapatkan tubuh mereka berdua, tangannya dengan jahil meremas gundukan pantat baekhyun yang terasa sangat kenyal ditangannya
"aaah hyung.. "
Ciuman mereka terlepas kemudian donghae membaringkan tubuh baekhyun dengan lembut diatas ranjang usang miliknya
Donghae kembali mencium dan melumat bibir baekhyun dengan lebih bernafsu dari sebelumnya
Ciumannya kemudian turun keleher dan memberikan tanda merah keunguan disana
Ckkph.. Ckkph.. PLOP
ciuman itu kembali berpusat di bibir baekhyun dengan tangan donghae yang berusaha melepas kancing piyama yang dikenakan baekhyun
Setelah terlepas donghae kemudian meraup nipple sebelah kiri baekhyun
"aaaahh hyung" baekhyun memejamkan matanya menikmati cumbuan donghae pada nipplenya
Slruppp..
Donghae menyedot nipple itu dengan sangat kencang sampai pipinya menirus, setelahnya donghae berpindah pada nipple sebelah kanan dan melakukan hal yang sama
"H-hyung ahhh" baekhyun hanya mampu menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan
Donghae meremas dada baekhyun dengan gemas, meskipun baekhyun itu seorang lelaki tapi ia punya dada yang cukup berisi yang terasa kenyal saat diremas meskipun dada baekhyun tidak sebesar payudara seorang wanita
Donghae kemudian membuka celana panjang baekhyun yang hanya menyisakan underwear berwarna hitam
Ia mencium paha dalam baekhyun dengan sensual dan meninggalkan banyak bercak merah disana
Sreet
Ia membuka underwear baekhyun dan melemparnya ke lantai, tanpa ragu donghae memegang penis mungil itu dan langsung mengocoknya pelan
"eeemhhm ahh hyung" baekhyun memejamkan matanya rapat dengan kedua tangan yang mencengkeram seprai kasur dengan erat
"Tubuhmu Indah sekali sayang, kau sangat cantik" ucap donghae dengan tulus
Penis dalam genggaman tangan donghae semakin lama semakin berdenyut pertanda baekhyun semakin dekat dengan orgasme nya, donghae semakin cepat mengocok penis mungil itu
CLOK CLOK CLOK
"aaaaaaaahhhhh.. "
BYURR
sperma baekhyun akhirnya keluar mengotori tangan donghae
Baekhyun terengah, ini pertama kali baginya mengalami yang namanya ejakulasi. seumur hidupnya ia bahkan tidak pernah melakukan yang namanya onani
"Buka kakimu lebar-lebar baek"
Baekhyun menurut tanpa banyak bertanya, setelah baekhyun mengangkang dengan lebar donghae bisa melihat lubang kecil kemerahan yang terlihat sangat rapat, baekhyun memang masih virgin, tidak heran lubangnya terlihat sangat tertutup seperti itu
Dengan perlahan donghae mengoleskan sisa sperma baekhyun tadi dan mengusap lubang itu secara perlahan, dengan perlahan juga pria berusia 48 tahun itu mendorong satu jari telunjuk nya masuk kedalam
"ahhhhh" baekhyun mengernyit tak nyaman ketika telunjuk donghae mencoba menerobos tubuhnya
Donghae menggeram pelan, jari telunjuknya terasa dijepit dengan sangat kuat, entah apa yang akan terjadi jika ia menghujamkan penis besarnya pada lubang perawan baekhyun
Donghae memasukan kembali satu jari tengahnya kedalam dan memaju mundurkan keduanya dengan gerakan pelan
"ahh hyung perih"
Donghae masih belum bergeming, ia kembali memasukan jari manisnya ke dalam sana
"ahhhh hyung" baekhyun mulai bergerak gelisah, rasanya sangat perih ketika ketiga jari itu bergerak maju mundur di dalam lubangnya
Donghae menarik ketiga jarinya kemudian dan menarik handuknya lepas, ia mengocok kejantanannya sendiri sampai benar-benar tegang
"Bersiaplah sayang"
Donghae berusaha memasukan penisnya kedalam lubang baekhyun namun selalu gagal dan gagal, lubang itu terasa sangat kecil dan sulit untuk dimasuki. namun dengan gerakan yang lebih perlahan penis donghae akhirnya bisa menembus lubang surgawinya itu
"AHHHHHH" baekhyun berteriak kaget, rasanya sakit sekali ketika benda besar itu mencoba menerobos masuk. ini bahkan baru kepalanya saja yang masuk, tanpa sadar airmata mulai menetes dari kelopak matanya
"Sssh tenangkan dirimu sayang, ini baru permulaan"
Donghae masih berkonsentrasi untuk bisa menembus lubang ketat itu, sekarang sudah setengah dari Batang kemaluan donghae yang bersarang di dalam sana
"ssshh..."
Donghae mendesis pelan, rasanya benar-benar sangat sempit dan hangat
"aaahhh hyung sakiiitt"
JLEB
"AHHHHH" Baekhyun berteriak kesakitan, airmata kembali mengalir dari mata indahnya ketika kejantanan donghae benar-benar tertancap sempurna dilubang analnya
"ouhh" donghae menengadahkan kepalanya keatas dengan mata yang terpejam erat, gelenyar kenikmatan yang sudah lama tidak ia rasakan kini terasa sangat nyata menyengat tubuhnya
"ketathh sekalihh baekkhh.. "
melihat ekspresi kenikmatan yang ditunjukan oleh donghae membuat baekhyun terdiam, sebisa mungkin ia berusaha menahan rasa sakit dibagian Selatan tubuhnya dan mati-matian menahan airmatanya agar tidak tumpah, ini semua demi suaminya. ia harus bisa melayani donghae dengan baik
Donghae mulai menggerakkan pinggulnya dengan pelan
PLOK PLOK PLOK
"hmmpppth.. " baekhyun membekap mulutnya sendiri, rasa sakitnya masih terasa dan bagian bawah tubuhnya terasa sangat penuh
Donghae menunduk, ia melepas tangan baekhyun dengan lembut dan mengecupnya dengan tak kalah lembut
CUP
"Tahan sebentar sayang, aku akan membawamu kesurga dunia sebentar lagi"
PLOK PLOK PLOK
semakin lama tempo gerakan donghae semakin cepat dan cepat
Ahhhhhh
Baekhyun melenguh takala prostatnya tersentuh oleh kesejatian donghae
"ahh disitu rupanya"
PLOK PLOK PLOK
Donghae menumbuk bagian itu secara terus menerus dengan cepat dan tepat
"aaaahh hyung a-apa itu?" baekhyun menggelenyar geli, rasa sakit yang tadi ia rasakan kini berubah menjadi perasaan nikmat yang belum pernah ia rasakan, sulit untuk mendeskripsikan dengan kata-kata. yang pasti baekhyun suka saat donghae menyentak titik itu dengan tepat, rasanya benar-benar menakjubkan
PLOK PLOK PLOK
Donghae kembali melumat bibir baekhyun dengan lahap seolah-olah ia akan memakannya, tangannya juga bergerak cepat meremas dan memelintir dada/puting baekhyun
"Ugh ketat sekali sayang" urat-urat dipelipis dan leher donghae terlihat jelas saat ini karena kuatnya cengkraman anus baekhyun pada kesejatian nya
Darah segar merembes dari lubang ketat itu pertanda keperawanan baekhyun telah diambil oleh suaminya
PLOK PLOK PLOK
kegiatan panas itu terus berlanjut hingga satu jam dengan berbagai macam variasi gerakan seks, baekhyun sudah ejakulasi sebanyak tiga kali sedangkan donghae masih mengejar ejakulasi nya yang pertama
"hyungggg sudahhh tidakkkh tahan lagihh baekhyun ahhh, kita keluarrr bersamahh" donghae mengocok penis mungil baekhyun sekali lagi dengan gerakan yang sangat cepat
BYURRR
"Hyunggg/Baekhyun ahhh"
Baekhyun menutup matanya erat sembari memeluk tubuh donghae dengan tak kalah erat pula, spermanya menyembur keluar dan mengotori perut donghae sedangkan donghae sendiri menyemburkan seluruh benihnya kedalam tubuh baekhyun
Keduanya terengah dengan peluh yang membanjiri tubuh masing-masing, mereka tersenyum dengan tatapan lembut
"saranghae.. "
"Nado saranghae"
Malam itu ditutup dengan kecupan dan ciuman lembut diantara keduanya sebelum mereka benar-benar terlelap menuju alam mimpi
.
.
Chanyeol menghisap rokoknya pelan kemudian menghembuskan asapnya ke udara, tatapannya beralih menuju selangkangannya yang terlihat mengembung. sial dia ereksi ketika mendengar suara desahan ibu tirinya, kamarnya dan kamar sang ayah saling bersebelahan dan karena itu suara sekecil apapun bisa terdengar jelas dari kamar masing-masing
Chanyeol menghisap terakhir rokoknya sebelum ia beranjak menuju kamar mandi
"Hyung"
Chanyeol menoleh ketika mendengar sehun dan hanbin memanggilnya
"Ada apa?"
"apa kau benar-benar setuju dengan pernikahan appa? maksudku istrinya bahkan seusia denganmu, bukankah ini konyol?" ucap sehun yang mulai berbicara
"Akan terdengar sangat aneh jika kita memanggilnya dengan sebutan umma bukan? ucap hanbin kemudian
Chanyeol menyeringai mendengarnya "Dia memang tidak cocok untuk menjadi ibu kita, tapi dia cocok untuk jadi mainan kita"
Sehun dan hanbin saling bertatapan bingung "maksudmu?" tanya keduanya
"Kalian lihat saja nanti" balas chanyeol sambil berlalu menuju kamar mandi
TBC
Ini ff ceritanya bakalan gaje banget dan kemungkinan ga akan panjang paling cuma 4 atau 5 chapter aza
MIND TO REVIEW?
