Cerita yang diambil dari buku karangan Rachel Renee Russell, 'Diary Cewek Cupu' dengan sedikit perubahan.

Dibuat tanggal enam bulan dua belas tahun dua ribu lima belas. Ditemani segelas soda dan dua buah telur goreng yang agak gosong. Sebelumnya terimakasih kepada sahabatku, dia yang memberikan buku ini di ulang tahunku yang ke dua belas, dua hampir tiga tahun yang lalu ditambah stiker Yesung Super Junior yang ditempel di pojok kiri atas buku. Terimakasih, Saranghae:*

Jumat, di rumah, pukul enam lewat lima pagi.

Oh, Ya Tuhan!

Wonwoo baru saja mendapat mimpi buruk yang paling mengerikan. Ini yang terburuk sepanjang hidup Wonwoo. Wonwoo sangat takut sampai-sampai ia tidak bisa menuliskannya.

Wonwoo berkeringat dingin, jantungnya berdegup sangat kencang, dan otaknya mati rasa akibat penderitaan hebat yang sepertinya bakal, em… meledak.

BUM!

Kenapa?

Wonwoo bermimpi diary-nya hilang di sekolah!

Iya, di sekolah. Sangat mengerikan, iya kan?

Anehnya, ia merasa mimpinya seperti betulan terjadi. Karena tepat ketika ia akan bangun, semua memori detail memenuhi kepala Wonwoo, membuatnya makin merasa bingung.

Ia tidak bisa membayangkan kalau ia tidak bisa menulis di diarynya. Sepertinya Wonwoo sudah kecanduan atau semacamnya.

Dalam mimpinya, ia sangat putus asa sampai-sampai waktu ia menemukan buku corat-coret lama milik Chan di bawah kotak mainannya, Wonwoo mulai menulis di buku itu.

Tapi Wonwoo lebih cemas karena takut ada seseorang yang menemukan diarynya dan membaca semua cerita yang sangat pribadi, sangat memalukan, sangat rahasia tentang,

Aku dan Tuan Dino mencium semua bayi dinosaurus imut!

Oleh: Chan

AAAA!

Itu tadi teriakan Wonwoo.

Kenapa?

Karena kalau ia menulis di buku corat-coret lama Chan, artinya telah terjadi hal mengerikan. Diary Wonwoo memang hilang di sekolah kemarin!

Ini sangat menyeramkan!

.

Di rumah, pukul enam lewat dua belas pagi.

Sepertinya Wonwoo terkena serangan nervous breakdown atau semacamnya. Karena tiba-tiba Wonwoo mulai menangis berlebihan seperti seorang gadis dan tidak dapat dihentikan.

"Aku butuh diaryku!"

Kamar Wonwoo yang sudah berantakan jadi makin berantakan karena bola-bola tisu yang sudah dinodai air mata dan ingus Wonwoo.

Awalnya sekotak tisu ia habiskan. Lalu dua tisu dan seterusnya. Ia tidak tahu menahu darimana ibunya mendapat stok tisu sebanyak itu dan untuk apa, tapi ia tidak peduli untuk saat ini. Setelah Wonwoo menghabiskan tujuh kotak tisu, Wonwoo memilih berhenti.

Kenapa?

Ia sudah terkubur di gunungan besar yang terbuat dari 2.184 bola-bola tisu basah dan sepasang bola mata yang sembab.

Meskipun ia hanya ingin tiduran sambil menatap tembok dan merengek, Wonwoo akhirnya memutuskan untuk bangun dan bangkit dari tempat tidur.

Jangan heran mengapa Wonwoo nampak seperti seorang gadis yang kehilangan pacarnya. Karena memang Wonwoo anggap diarynya adalah pacarnya.

Oh, soal kenapa ia bangkit dari tempat tidur,

Itu karena tisu basah dan lembab itu akan segera mongering dan mengeras disekeliling tubuhnya. Lalu tahu-tahu Wonwoo telah berubah menjadi manusia tisu.

Itu menjijikkan.

.

Di rumah, pukul setengah tujuh pagi.

Wonwoo benar-benar tidak percaya ini terjadi padanya. Terakhir kali Wonwoo ingat melihat diarynya itu kemarin waktu sarapan. Setelah ia menulis, ia menaruhnya ke dalam saku depan ransel hitamku yang ditempeli stiker-stiker dinosaurus oleh Chan yang sulit dilepaskan seperti biasa.

Wonwoo punya kuis kosa kata di pelajaran bahasa Prancis dan ulangan akhir bab di pelajaran Matematika yang sangat penting didalamnya dan ia tidak mungkin menulisnya ulang. Karena itu semakin membuat otaknya kram.

Nyatanya, waktu Wonwoo membuka seluruh saku ranselnya, diarynya sudah tidak ada. Hilang!

Menjadi cowok paling cupu satu sekolah saja sudah cukup buruk. Wonwoo khawatir semua orang dapat membaca isi diarynya yang penuh rahasia. Ia merasa lebih parah daripada seseorang paling pecundang dari pecundang lain. Ia rasa ia adalah seorang…

Monster daging panggang menjijikkan! Ia telah memakan tuan dino dan anak-anaknya!

Oleh: Chan.

Wonwoo jadi ingat gambaran Chan tentang daging panggang berbentuk menyerupai persegi –berantakan, serta dinosaurus-dinosaurus aneh.

Oke, apa ini hanya perasaan Wonwoo saja atau gambar-gambar Chan ini adalah bentuk teriakan putus asa Wonwoo? Wonwoo rasa Chan perlu pengobatan antipsikopat segera. Wonwoo harap orangtuanya mau, tapi sepertinya tidak. Chan masih belum masuk sekolah dasar.

Lagipula itu hanya pendapat pribadi Wonwoo saja, kok.

Oh ya, Wonwoo membuat rencana untuk menemukan diarynya yang hilang di sebuah lembaran kertas. Ia kapok menulis di kertas corat-coret lama Chan.

Rencana pertama, periksa ruang barang hilang di sekolah. Jika gagal, lanjut ke rencana kedua. Periksa semua ruang kelas. Jika gagal, lanjut ke rencana ketiga. Periksa koridor, kantin, perpustakaan, sampai kamar mandi sekolah. Jika gagal, lanjut ke rencana keempat. Merangkak ke dalam loker, banting pintu, sekarat, lalu mati.

Semua ini telah membuatnya trauma. Trauma setengah mati. Wonwoo nyaris tidak dapat berpikir dengan waras lagi.

Wonwoo yakin ia menderita kelainan yang aneh, jarang, dan mengerikan. Seperti, em… Sembelit dan kram pada otaknya, atau sikap dan perkataan hiperbola dan semacamnya akibat stress. Sangat stress. Terlalu stress.

.

Di rumah, pukul tujuh lewat sepuluh pagi.

Sebagian dari jiwa Wonwoo ingin menyerah dan ingin kembali ke tempat tidur. Berharap bermimpi diarynya kembali dan saat bangun diarynya benar-benar kembali. Tapi kemustahilan yang sangat mustahil tidak mungkin ia lakukan. Ia amat sangat ingin diarynya kembali, tinggal dirumah dan tidur bukanlah pilihan yang tepat.

Membayangkan teman-teman Wonwoo terutama Soonyoung yang tukang gosip membaca diarynya saja sudah membuatnya sakit secara fisik. Wonwoo rasanya mual dan ingin memuntahkan sarapannya pagi ini.

Ditambah pagi ini meja makan sangat berantakan akibat ulah Chan. Ia mencampurkan sereal cokelat dengan keripik kentang rasa keju dan rasa ayam panggang, dan saus tomat dalam porsi besar untuk Tuan Dino, dan ini menambah beban Wonwoo.

Masalahnya, Tuan Dino hanyalah sebuah boneka tangan kecil. Memang sih Chan masih kecil, tapi ia cukup merepotkan. Sangat. Mana bisa boneka makan?

.

Sekolah, pukul tujuh lebih empat puluh lima pagi.

Segera setelah Wonwoo sampai di sekolah, ia berlari kearah ruang tata usaha. Wonwoo bahkan tidak punya waktu untuk menunggu Seungkwan dan Soonyoung datang. Mereka tidak boleh tahu soal kejadian ini atau berita diarynya hilang bisa menjadi trending topic. Cukup jadi cowok cupu, tidak usah sampai jadi yang terbully.

Ia menghampiri sekertaris sekolah, Ibu Yoohan, sedang membawa beberapa lembaran kertas pengumuman untuk guru.

"Em…, permisi, apakah ada orang yang menemukan buku hilang?" Wonwoo bertanya ragu.

"Pagi, Wonwoo. Sebetulnya kemarin ada seorang murid yang menyerahkan sebuah buku. Ia bilang ia menemukannya di depan kelasnya. Apa itu punyamu?"

Wonwoo tidak percaya dengan ini. Ini keberuntungannya. Rasanya senang dan lega menghampiri diri Wonwoo. Kalau saja tidak ada orang, Wonwoo sudah memeluk Ibu Yoohan dan si murid penemu buku itu.

Tidak, Wonwoo masih waras, kok.

Waktu Ibu Yoohan menyerahkan buku temuan yang dimaksud itu pada Wonwoo, ia hampir kejang-kejang dan rasanya seperti mau mati.

TIDAAAK!

Itu bukan diarynya!

Apa-apaan, Bersenang-Senang Dengan Prinsip Geometri. Yang ada Wonwoo bisa botak karena membacanya. Makin ia membacanya seperti mau berlubang kepalanya.

"Maaf, dan terima kasih. Ini bukan milikku."

Lalu Wonwoo membatin cemas,

DIMANA DIARYKU?!

TBC

HAYO DIMANA? :V

AAAA~ MUUPKEUN WONU JADI MELAMBAI REMPONG GINI CYIN, SEDIH DEH :"

GIMANA, GIMANA? LANJUT GA?