- Misi Bunuh Diri -
Chapter 1
Disclaimer : Harry Potter punyanya JK Rowling.
Summary : Voldemort masih hidup, Harry dkk bergerilya menghindari Pelahap Maut. Ketika Hermione menyusup ke markas Pelahap Maut, apa yang akan terjadi padanya? Lalu apa hubungannya dengan Draco?
Timeline : Harry dan anggota Orde gagal mengalahkan Voldemort. Meskipun Voldemort masih hidup, Voldemort tidak memiliki wujud fisik yang sempurna akibat musnahnya semua Horcrux. Harry dan anggota Orde yang lain bergerilya dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menghindari kejaran para Pelahap Maut.
oOOo oOOo oOOo
Hermione berjalan menuju Malfoy Manor dengan langkah yang mantap. Ia telah memutuskan untuk bergabung dengan Voldemort dan menjadi salah satu Pelahap Maut demi tugasnya untuk mengumpulkan informasi tentang Voldemort beserta kroni-kroninya. Meskipun Harry dan Ron telah berulang kali mencegahnya, Hermione tetap pada keputusannya untuk menjadi mata-mata.
...
"Kumohon, Mione. Pikirkan sekali rencanamu itu." Ucap Ron memohon.
"Benar, Mione. Kita bisa pikirkan cara lain untuk mengalahkan Voldemort." Tambah Harry.
"Tak ada cara lain, Harry. Sudah lebih dari tiga tahun kita berpindah-pindah seperti ini. Ini satu-satunya cara." Jawab Hermione sambil tetap melakukan pekerjaannya mengemasi barang-barang miliknya.
"Mione, kemungkinan Pelahap Maut menerima seorang Muggleborn adalah nol. Kau bahkan tidak akan bisa masuk selangkahpun ke dalam Malfoy Manor. Kau akan langsung dibunuh mereka." Jelas Harry.
"Mione, ini misi bunuh diri." Tambah Ron tidak sabar.
"Harry, Ron."Hermione menghentikan sejenak pekerjaannya. "Kalian pasti tahu, ada rumor yang mengatakan kalau Voldemort tengah mengumpulkan penyihir-penyihir wanita Muggleborn untuk dijadikan pelayannya. Ini kesempatanku untuk menyusup di antara mereka."
"Demi Merlin, Hermione Granger. Itu hanya rumor." Seru Ron.
"Benar atau tidak, ini satu-satunya kesempatan."
...
Hermione tiba di lingkaran pelindung terluar Malfoy Manor. Ia yakin sesaat setelah ia tiba di sana, ia akan didatangi oleh beberapa Pelahap Maut. Dan sesuai dugaannya, dibelakang Hermione telah ada seseorang yang bertudung dan tengah mengacungkan tongkat sihirnya, sementara di depannya ada seorang penyihir lagi.
"Apa tujuanmu kemari, Darah Lumpur."Tanya orang bertudung di depannya.
"Aku ingin mengabdi pada Pangeran Kegelapan" Ucap Hermione tegas.
Hermione telah menyiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi di misi ini. Ia telah menyiapkan mantra-mantra yang dapat memperlihatkan penglihatan palsu saat mantra Occlumency bekerja dan ramuan yang dapat menetralisir Verisaterum.
"Cih, Darah Lumpur seperti kau punya kemampuan seperti apa?" Ucap orang bertudung ketiga yang datang tanpa disadari Hermione.
"Hanya dengan kemampuan mengubah katak menjadi jam beker saja berharap bisa menjadi pelayan Pangeran Kegelapan." Ucap orang bertudung keempat yang Hermione kenali sebagai Dmitri Dolohov.
"Ayo cepat kita bunuh saja dia, Granger Si Darah Lumpur!"Ucap orang bertudung pertama sambil menusukkan tongkatnya ke punggung Hermione.
"Tunggu! Sebelum membunuhnya, kita harus memberitahu Mrs. Malfoy terlebih dahulu. Mungkin saja Granger orang yang dicari."Ucap orang bertudung kedua yang ada di hadapannya.
'Ternyata rumor itu benar.'Pikir Hermione. 'Tapi apa hubungannya dengan ibu Si Ferret Pirang itu?'
Orang bertudung yang lain bergumam menyetujui ucapan orang bertudung kedua. Di tengah kesadarannya yang makin menipis setelah orang bertudung yang ada di belakang Hermione mengeluarkan mantra bius, Hermione melihat orang yang ia kenal di balik tudung orang bertudung kedua itu.
Luna...
oOOo oOOo oOOo
Beberapa minggu sebelum Hermione menyusup ke Malfoy Manor.
"Hei, kalian tahu kalau anak yang dilahirkan dari orangtua penyihir dan Muggleborn akan menjadi penyihir yang kuat?" Ucap seseorang Pelahap Maut yang tengah berpatroli di sekitar London
"Maksudmu?" Tanya Pelahap Maut yang lain.
"Yah, kita lihat saja Pangeran Kegelapan dan Harry-Bloody-Potter." Ucap Pelahap Maut pertama. "Ayah Pangeran Kegelapan adalah seorang Muggle dan Ibu beliau seorang Darah Murni. Dan Si Potter itu Ayahnya penyihir Darah Murni dan ibunya Si Lily-Darah Lumpur-Evans."
"Lalu?"
"Sekarang Pangeran Kegelapan tengah mencari seorang penyihir Muggleborn yang cukup kuat untuk menghasilkan anak-anak Darah Campuran yang dapat dilatih Pelahap Maut yang kuat." Ucap Pelahap Maut itu.
"Maksudmu, penyihir-penyihir Muggleborn dilarang dibunuh?" Ucap Pelahap Maut ketiga yang dari tadi terus makan, Crabbe.
"Hanya yang wanita saja."
"Ukhh,,,menyebalkan."
oOOo oOOo oOOo
Di sebuah ruang di dalam Malfoy Manor berkumpul Pelahap Maut dan tuan mereka, Pangeran Kegelapan. Mereka duduk mengelilingi meja besar dengan ujung-ujung meja itu diduduki oleh Pengeran Kegelapan dan Tuan Rumah, Lucius Malfoy.
"Lucius."Panggil Pangeran Kegelapan dengan suara yang serak.
"Ya, Tuanku."Jawab Lucius
"Panggil putramu kemari."Ucap Voldemort
"Baik, Tuanku."
Lucius Malfoy beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu keluar. Lucius berusaha menunjukkan wajah dinginnya, padahal dalam hati ia berharap Draco tidak akan menjalankan misi berbahaya lagi.
Tak lama kemudian Lucius dan Draco masuk ke dalam ruang pertemuan itu. Draco dengan mengenakan baju dan celana berwarna hitam yang semakin membuat warna pucat kulitnya bersinar seperti perak.
"Tuanku." Sapa Draco saat ia memasuki ruangan.
"Kemari, Draco." Panggil Voldemort.
Draco mengangguk dan berjalan menghampiri makhluk aneh yang merupakan tuannya itu.*wujud Voldemort saat ini sama dengan wujudnya di Goblet of Fire*
"Draco Lucius Malfoy, bagaimana kabarmu?" Tanya Voldemort saat Draco sudah berlutut disisinya.
"Kabar hamba baik, Tuanku."Jawab Draco, berusaha untuk tidak jijik pada makhluk di depannya itu.
"Jadi, apakah kau sudah siap untuk menikah?"Tanya Voldemort lagi.
'Menikah?Apa maksud makhluk tak jelas ini?Aku masih muda dan aku belum ingin menikah.'Ucap Draco dalam hati. "Tuanku, hamba tidak mengerti maksud Anda."Ucapnya
"Aku sudah mempunyai calon istri yang cocok untukmu saat ini, Malfoy Junior."Ucap Voldemort dengan suara yang terdengar ceria. *Hii~*
Draco tetap menunduk, tak berani menjawab pernyataan dari Pangeran Kegelapan. Pikirannya berkecamuk tak karuan. Di satu sisi ia ingin sekali menolak tawaran pernikahan dari Pangeran Kegelapan, di satu sisi ia sangat penasaran siapa wanita yang akan dinikahkan dengannya itu. Pansy, Milly atau Greengrass?
"Bawa dia kemari, Cissa!"Ucap Voldemort.
'Ibu? Ibu mengetahui siapa mempelaiku?'Pikir Draco.
Narcissa Malfoy masuk bersama seorang penyihir wanita yang wajahnya masih tertutup tudung. Dari sudut matanya, terlihat warna rambutnya yang coklat madu dari tudung yang tak dapat menutupi kepalanya dengan sempurna. Di belakang penyihir wanita itu terlihat Luna-Loony-Lovegood, pengkhianat Orde.
Wanita berambut coklat madu itu berjalan dengan tegas menuju sisi Voldemort bersama dengan Narcissa Malfoy. Ia sama sekali tak menunjukkan rasa takut ataupun rasa segan saat berjalan ke arah Draco.
"Terimakasih, Cissa-dear."Ucap Voldemort."Draco Lucius Malfoy, angkat kepalamu!"
Draco perlahan mengangkat kepalanya, dan pandangan matanya bertemu dengan mata coklat cerah.
Hermione Granger...
TBC
Kurarin
