Author: Kali ini author yang hobi dengan aksi pembunuhan ini sedang berbaik hati memberikan hiburan untuk para artis dan aktris DGM kita..
.
Semua kecuali Kanda: HURAAY! XD
.
Author: Tapi pertama-tama author minta seorang sukarelawan
.
Lavi: AKU! Aku ya! Onegai.. *nylonong ke atas panggung*
.
Author: Iye iye dah.. nih scriptnya, sono apalin dulu..
.
Lavi: Aye Aye Captain! *ngilang ke backstage*
.
Author: nah, para penonton!
.
Penonton: OI!
.
Author: Silahkan duduk. Kalo ada yang mau jualan popcorn, pop*ce, ato popdance (?) juga boleh, monggo..
.
Miranda: Monggo se'kilo 5 ribu di bang Somad
.
Allen:Itu sih mangga *ngebayangin mangga goreng* :r
.
Author: sudahlah.. selamat menikmati..
.
Allen: *makan mangga goreng*
.
Author: maksudku ceritanya.. ==
.
DISCLAIMER
DGM by Hoshino Katsura
Owata! By Vocaloid Gakupo
~~START~~
Hari ini Lavi ada janji untuk bertemu seorang temannya, namun karena semalam tak bisa tidur ia jadi bangun kesiangan.
"HIEE! SUDAH JAM 8! AKU TELAT!", teriak Lavi sambil memegang jam wakernya.
Aneh juga, kalau punya jam waker kenapa gak dinyalain alarmnya?
"Rusak gara-gara author jatuhin lho kemarin!" DX
ia pun buru-buru bangun, mandi, tak lupa menggosok gigi. Abiz mandi kutolong ibu (?). Ia bahkan mengenakan bajunya sambil makan roti setengah gosong kesukaannya. Kemudian Lavi segera berangkat karena ia harus datang pada pukul 9, sedangkan sekarang sudah pukul 8.30. Sesampainya di stasiun . .
"Beli tiket kereta express ke Bandung 1"
"Harganya 50 ribu, Mas"
*ngerogoh kantong* "Ah, mana dompetku. Sial!"
"Oi Mas, jadi beli kga? Jangan lama-lama mikirnya, antrian udah panjang tuh"
"Kaga jadi deh, Mba"
"Huu, kalo ga niat beli jangan ngantri dong!"
Lavi berlari pulang dan segera pergi lagi setelah semua yang diperlukannya dibawa. Ia hendak menelpon temannya itu tapi baterai HPnya habis dan Hpnya pun mati, manalagi waktu akan masuk ke kereta pintunya tertutup tepat didepan wajahnya dan ia harus menunggu 10 menit sampai kereta berikutnya datang. Bingung harus bagaimana kebetulan sekali ia menemukan telepon umum, tapi ketika mengambil uang ia tak menemukan uang koin. Lavi pergi ke kios emperan terdekat untuk menukar uang. Setelah didapatnya uang koin ia siap menekan nomor tujuannya . .
"Hng.. Nomornya berapa ya?", ternyata ia tak hafal nomor telepon temannya itu.
Setelah sampai di tempat janjian tempatnya begitu ramai, bahkan lebih ramai daripada saat tawuran antar mahasiswa. Ia mencari temannya itu kesana kemari dan mengelilingi tempat tersebut sampai 7x 7menit dan 7 detik, karena tetap tak menemukannya ia pun pergi ke toko dan membeli baterai yang sudah terisi siap pakai dan dimasukkan ke dalam Hpnya. HP tersebut dapat menyala dan . . 1 pesan diterima . . Lavi segera membuka SMS tersebut . .
Lavi, maaf hari ini aku gak bisa datang. Ada suatu hal mendadak yang harus kulakukan
Setelah terdiam sejenak ia pun marah-marah sendiri. Perjuangannya seharian ini benar-benar sia- sia. Namun lihat sisi positifnya, ia mendapat sebuah pelajaran.
"Lain kali aku harus men'charge HP secara rutin" TT
~~END~~
Semua kecuali Kanda: *Ngakak gaje sampe ngguling-guling di kebon*
.
Lavi: Mana mungin aku jadi tiba-tiba pikun gitu! *jitak author*
.
Author: sapa suru mau jadi relawan tadi! TT
.
Lavi: Aku juga gak pernah bangun telat tau! Terus . .
.
Author: Sapa tanya?
.
Lenalee: Ha ha ha ha. Makasi hiburannya Lavi, meski garing sih.. XD
.
Author: Hiburannya sudah kan.. sekarang.. KEMBALI BEKERJA! *teriak-teriak ala Mr. Crab*
.
Miranda: *clinguk clinguk* Mi- minna-san kalo ga keberatan re- review ya . .
.
Author: MIRANDA-SAN!
.
Miranda: HIEE! MAAP! MAAP! *langsung ngacir*
