"Chan, tau gak, bedanya matahari, bulan, sama kamu?" Tanya Mark Lee di sore hari yang panas itu. Ya maklum sih, udah menjelang musim kemarau. Lagipula lapisan ozon bumi juga udah makin menipisã…¡lho? Kenapa jadi bahas begituan?

Haechan yang lagi nulis tiba-tiba diam. Dahinya mengenyrit, apaan nih? Mau ngegombal?

"Gak tau." jawab Haechan singkat. "Apaan emang?"

"Serius gak tau?" tanya Mark lagi, sambil menatap Haechan lekat-lekat. Duh gusti, Haechan, jantungmu apa kabar?

"Y-ya gak tau lah!" balas Haechan gugup. Siapa sih yang gak grogi kalau ditatap seorang Mark Lee? Jangankan Haechan yang notabene pacar Mark sendiri, satpam komplek sebelah saja mungkin bisa kena serangan jantung dadakan.

Mark berdehem.

"Kalo matahari buat siang, kalo bulan buat malem."

"Terus? Kalo aku?"

"Kalo kamu, buat jadi pendampingku di pelaminan nanti."

krik.

"Gembel sia, Markonah." umpat Haechan dengan tampang facepalm. Meski begitu, nggak bisa dipungkiri kalo pipi Haechan merah merona. Bukan karena dia tipe tsundere, tapi dia itu kebanyakan pake pon*s. #haechankorbaniklan.

"Ya emang aku gembel sih. Gembel hati kamu, Chan." ujar Mark sambil cengengesan. Makin ngelantur aja nih anak.

"Apaan sih!" Haechan menggeplak kepala Mark dengan buku fisika yang tengah dipegangnya.

"Kalo bedanya tukang gali kubur sama kamu, tau?"

Haechan mendengus. "Tau lah, tukang gali kubur ngegali tanah. Kalo aku ngegali hati kamu. Basi!"

Mark ketawa makin keras. Haechan cuma bisa ngelus dada. Tampang ganteng sih, cuma sayang otaknya berdebu karena jarang disapu, jadi hobinya ngelantur mulu.

Tiba-tiba Mark berhenti ketawa, raut mukanya mendadak serius. Haechan jadi pengen gantian ketawa. Muka serius Mark persis muka bapaknya Haechan kalo lagi bokerã…¡dasar anak durhaka.

"Haechan."

E mampus. Hawa pengen ketawa Haechan seketika hilang. Muka Mark sama mukanya cuma berjarak lima senti. Demi iklan buka*apak yang cincai-cincai itu, muka Haechan sekarang sudah semerah barongsai beranak.

"Y-ya?" jawab Haechan, sambil gigit bibir bawahnya. Rupa-rupanya Haechan ngebet minta dicium setelah kemarin Na Jaemin, sahabatnya, merenggut kepolosannya dengan memperlihatkan satu scene film tujuh belas tahun keatas.

Tapi sedetik kemudian muka Mark mendadak lempeng dan kata-kata tak terduga keluar dari mulutnya.

"Ngutang duit dulu dong. Pengen bala-bala."

Kalau ngomong kasar karena ini, Haechan nggak dosa, kan?


kkeut~