Warung Terlena, namanya. Wak Reo pernah bercerita kenapa dikasih nama begitu. Katanya lagu terlena adalah lagu cinta pertama buat Abang alm Kiyoshi.
Di warung ini gak ada istilah sepi.
Yang berkunjung rata-rata anak mahasiswa UNK, Universitas Keajaiban.
Macam-macam alasan mahasiswa yang datang ke sana, selain beli camilan atau es rasa-rasa. Ada yang;
-Bikin skripsi (sambil ngupi-ngupi)
- ngemis wifi, padahal cuman beli satu bakwan, es teh yang dilama-lamain habisnya.
-merepetkan teman, gibah.
-laper
- numpuk kasbon
- bikin grup diskusi..
Ada saja macam-macam alasan orang ke sana.
Sekilas tentang Wak Reo,
Wak ini, janda beranak satu. Anakya masih SD. Kagami Taiga, namanya. lucu, kalo kata gadis-gadis UNK. Gemesin, kalo kata gurunya. Bocah kamvret kalo kata bujangan komplek.
Selain berdagang di warung 75 m nya itu, Wak Reo suka jualan bunga juga. Pagi-pagi dia bangun. Bikin sarapan buat Taiga. Terus dia siram dan rawat semua kembangnya. Kalo udah mekar cantik, dijualnya sama bapak Dosen atau mahasiswa yang suka merayu-rayu anak gadis orang.
Kepiawaian, keuletan, serta dedikasi Wak Reo sebagai pemilik warung nongkrong, sudah terdengar sampai provinsi sebelah. Bahkan, warung Terlana sudah dimasukan dalam list 'recommened place' sama bapak Walikota, Bapak H.ir.drs. Imayoshi, S.E.S.H.M.H.M.eng.
InsyaAllah, tahun ini Wak Reo akan mengembangkan sayap bisnisnya ke universitas provinsi sebelah. Wak sudah menemukan calon managernya. Orang itu bujang tua tapi baik kelakuannya. Mang Kouki namanya.
Mang Kouki sudah bertekad akan membuat bangga Wak Reo. Si Mamang sudah menciptakan inovasi kopi tubruk dengan sentuhan Starbuck Amerika. Bakwan pizza. Pecel mozzarela. (mentang-mentang jaman sekarang, segala macam jenis makanan di kasih mozarella)
Hari favorit Wak Reo adalah malam minggu.
Kenapa?
Karena mahasiswa pelangi, yang ganteng-ganteng tapi jomblo, suka nongkrong pas malam minggu.
Bukan karena mau melentik-lentikan bulu mata sama bujangan itu. Tapi karena kegiatan diskusi/ gibahan/ merepet/ manjangin muncung mereka, yang bikin Wak selalu senyum bahagia.
Bujang pelangi itu selalu mengingatkannya sama Alm suami yang dia cintai sampai mati.
Karena itu lah, setiap anak bujang itu datang, Wak Reo tak lupa menggratiskan dua bakwan. Kalo untuk bujang Aomine, digratiskannya empat.
-TBC-
