Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

Character: Tenten, Neji

Genre: Friendship, (sedikit) Romance

Rated: K+

Warning: shortfic, AU, OOC


Chapter 1: Tali Pinggang


'Mampus aku'

'Bagaimana ini?'

'Gawat'

'Kalau aku kembali ke kost, sudah terlambat!'

Begitulah batin seorang mahasiswi jurusan perhotelan yang bercepol 2. Dirinya sedang pusing 7 keliling karena suatu hal, yang mungkin, dianggap sepele oleh mahasiswa fakultas lain, yaitu dirinya lupa memakai tali pinggang. Tidak seperti mahasiswa fakultas lain yang boleh memakai baju bebas, mahasiswa fakultas pariwisata diwajibkan untuk memakai seragam yang sudah ditentukan, termasuk tali pinggang berwarna hitam.

Hari ini, Tenten, nama mahasiswa tersebut, terlambat bangun, sehingga dirinya terburu-buru dalam menyiapkan keperluannya.

Tenten pun berinisiatif untuk men-chat teman-temannya, siapa tahu ada yang punya tali pinggang lebih. Namun sayangnya, teman-temannya sudah berada di kelas.

'Huuwaaa... bagaimana ini?"

"Oy, Tenten," tiba-tiba, Tenten mendengar suara yang familiar di telinganya.

Tenten pun menengok ke arah suara tersebut. Dia adalah Neji, teman sekelas Tenten. Tenten ingat sekali, saat ospek, panjang rambut Neji melebihi panjang rambut Tenten. Namun, sekarang rambutnya sudah dipangkas pendek karena mahasiswa pariwisata laki-laki yang berambut panjang=mencari mati.

"Kau sedang apa di kantin?" tanya Neji.

"Aku... sedang mencari tali pinggang," jawab Tenten.

"Hah? Apa?" tanya Neji lagi.

"AKU SEDANG CARI TALI PINGGANG, BUDEG!" jawab Tenten sambil berteriak.

"Tali pinggang untuk apa?"

"Aku lupa pakai tali pinggang," hela Tenten, "kau sendiri sedang apa?" kali ini, Tenten yang bertanya.

"Aku baru turun dari dormitory," jawab Neji.

Tenten hampir saja lupa kalau Neji tinggal di asrama yang memang terletak di atas kantin kampus.

"Nih, pakai saja jasku," belum selesai Tenten terbengong, dia sudah merasakan Neji memakaikan jasnya ke Tenten.

"Eh?" gumam Tenten kebingungan, "tak apa kalau aku pakai jas saja?"

"Yah, paling tidak bagian atas rokmu bisa tertutup dengan jas," kata Neji, "lagipula, dosen juga tidak akan kepo membuka jasmu."

"Oh... oke."

"Ayo, cepat. 5 menit lagi kita akan terlambat," ucap Neji sambil menarik tangan Tenten.

"Ah, iya," gumam Tenten sambil mengikuti Neji.

Akhirnya kedua mahasiswa tersebut pun pergi ke kelas mereka bersama. Saat sampai di kelas, mereka pun sontak mendapat 'cieeee' dari teman-teman mereka karena mereka datang bersama sambil bergandengan tangan.


TAMAT