"ARGHH!"

"Ck, diam bitch!"

PLAK

"Hiks…"

"Shh… kau selalu ketat, sayang…"

"Argh… tolong… hiks… hentikan… tuan…"

"Shut up, BITCH! Kubilang diam!"

PLAK

"…"


Ucchan mempersembahkan

I Say I Love You? I Lied

A BDSM Story, Yefi chan's Request!

RATED: M (MASIH PEMULAA!0/0"v)

PAIR: YeWon – KyuSung (WonYeKyu)

Genre: Rape(?), BDSM gagal, angst(hahahah), pokoknya Yemma yang paling menderita!/dikejar CLOUDS

Disclaimer: God, Parents, SM, ELF, Self. Except Yesungie! HE'S MINE! #PLAK

Warn!: BL, RAPE, SEX TOYS, Lemon yang nggak asem sama sekali, ANGST, BDSM(sejenis itulah, hahaha/slaped/)

DLDR!

:::

Maaf kalau nggak hot…!T^T


Cip cip cip~

Kedua sarang obsidian itu terbuka, menatap lurus ke langit-langit kamar. Apa dia masih hidup…?

… Padahal dia berharap mati hari ini… agar dia tidak perlu lagi bertatap muka dengan orang itu.

"YESUNG! CEPAT KEMARI!"

Teriakan dari orang itu kembali terdengar. Membuat namja manis pemilik sepasang obsidian itu berusaha bangkit dari single bed sempitnya. Dengan tertatih ia melangkah keluar kamar, menuju kamar majikannya, Choi Siwon.

… Ya. Dia hanyalah binatang peliharaan yang dibeli oleh Siwon. Dia tidak memiliki harga diri, tubuhnya tak berarti.

… Kebahagiaannya pun sudah lama ia lupakan.

"Ya, tuan… apa anda memanggil saya…?" tanyanya sopan. Ia memegang pintu kamar Siwon untuk menopang berat tubuhnya. Sejujurnya ia merasa tak sehat hari ini, tapi ia tak mau Siwon menghukumnya lagi.

Namja tampan bermarga Choi itu memasang wajah datar, ia duduk bersandar di ranjang king sizenya yang mewah.

"Kemari," Siwon memberi isyarat agar mendekatinya. Namja manis itupun melangkah tertatih mendekati Siwon. "Duduk," Siwon menunjuk pangkuannya. Ia menurut dan menaiki ranjang Siwon, dan duduk di pangkuannya.

Tepat setelah dirinya duduk, Siwon meraih tengkuknya dan mencium bibir cherrynya kasar. Tak dipedulikannya tubuh namja manis yang memang terasa panas itu. Yesung sakit, dan Siwon tak peduli. Yang ia pedulikan, adalah ia ingin Yesung memuaskan nafsunya sekarang juga.

Ia memejamkan matanya. Kedua tangannya telah terikat, dan sepotong kain berwarna hitampun telah menutupi kedua matanya dengan rapat. Ia sudah tak peduli meski tubuhnya terasa sangat sakit.

… Toh, apapun yang dikatakannya, takkan membuat majikannya luluh.

Siwon keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan baju mandi berwarna golden beigenya. Diperhatikannya tubuh telanjang namja manis yang telah terikat itu dengan tatapan mengerikan.

Siwon melangkah mendekati nakas di sudut kamarnya, dan mengeluarkan beberapa sex toys dari laci nakasnya. Siwonpun melangkah mendekati tubuh namja manis itu yang tampak memiliki cukup banyak luka lebam akibat perbuatan kasarnya semalaman.

Siwon naik keatas bednya, dan melebarkan kaki Yesung selebar mungkin. Dark chocolatenya menatap nyalang hole merah muda Yesung yang tampak berkedut-kedut menggodanya. Dengan kasar, Siwon memasukkan tiga jarinya sekaligus kedalam hole Yesung yang masih sangat sempit walau telah ia masukki berulang kali.

Yesung diam. Dia sama sekali tidak menikmati perbuatan Siwon. Dia lelah. Sudah terlalu lelah untuk mendesahkan nama Siwon. Jadi dia memilih untuk menutup matanya, pasrah dengan apa yang akan diperbuat Siwon pada tubuhnya yang sudah semakin kurus karena tidak makan teratur dan dimasuki setiap hari oleh namja brengsek itu.

"Desahkan namaku, bitch."

Dan Yesung sangat benci saat Siwon memanggilnya bitch. Dia bukan bitch. Walau mungkin di mata orang lain, dia telah menjadi salah satunya.

PLAK

Sebuah tamparan diberikan Siwon pada pipi mulus Yesung, mengakibatkan ringisan kecil yang keluar dari bibir namja manis itu. "Kau mendengarku, BITCH?! KUBILANG MENDESAHLAH!"

"…" Yesung masih diam. Dia berharap Siwon mau mengerti keadaannya hari ini saja. Tubuhnya benar-benar terasa lemas. Mungkin dia terserang demam.

Tapi sepertinya Siwon sama sekali tidak memperdulikannya.

Dalam sekali hentakkan, Siwon memasukkan seluruh junior besarnya ke dalam hole sempit Yesung, membuat sebuah pekikan menyakitkan keluar dari bibir Yesung.

"DIAM, BITCH!" Siwon menyambar bibir cherry Yesung yang sudah benar-benar bengkak itu, lalu menciuminya kasar. Bahkan Siwon terus menggigit bibir merekah itu tanpa perduli ia telah mengeluarkan darah. Dia terus menyusuri goa hangat Yesung, mencari-cari rasa manis yang telah tercampur dengan rasa anyir dari darah.

"Argh… T-tuan…! Akh… j-jebal… hiks…"

Siwon menyeringai mendengar suara parau Yesung. Kain yang melilit kedua sarang obsidiannya pun nampak telah basah oleh air mata Yesung.

"Good boy… lanjutkan seperti itu, sayang…" bisik Siwon serak sambil memasangkan cock ring pada junior Yesung yang masih lemas, pertanda ia tidak menikmati permainan ini. Tapi bukan Siwon namanya kalau peduli pada kesakitan Yesung. Siwon menarik juniornya keluar, lalu kembali memasuki hole sempit Yesung dengan keras. Siwonpun mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat, menusuk hole Yesung berkali-kali dengan tempo cepat dan kasar.

Yesung semakin memejamkan matanya, membuat setetes cairan bening meluncur keluar dari dalam kain yang menutupi matanya itu. Dia sama sekali tidak menikmatinya. Kepalanya terasa sakit, begitu pula tubuhnya. Tapi dia tahu, sekuat apapun ia berteriak, Siwon tidak akan perduli.

Siwon membalik tubuh Yesung, tanpa peduli perbuatannya itu membuat ikatan di tangan Yesung semakin terasa menyakitkan.

"T-tuan…!"

Tanpa memperdulikan isakan Yesung, Siwon kembali menggerakkan pinggulnya dalam tempo cepat. Ditamparnya pantat Yesung dengan keras. "Fuck… kau selalu terasa sempit, sayangh~…" bisiknya. Dirinya kini telah dipenuhi hawa nafsu, dan sama sekali tak mengindahkan Yesung yang memintanya berhenti.

"Kh…! Hiks…! Akh…! Hh…!"

Tangan Siwon mulai mengocok junior Yesung dengan gerakan cepat, sesekali ia meremas junior yang berukuran tidak terlalu besar itu dengan kasar, berbuah pekikan tertahan dari Yesung. Junior miliknya terus-terusan melesak masuk ke dalam hole Yesung dengan kasar, tanpa peduli Yesung sudah menangis di bawahnya.

Justru tangisan Yesung membuat nafsu Siwon semakin membumbung naik. Katakanlah Siwon psychopath. Tapi dia hanya menjadi psycho untuk Kim Yesung, 'hewan' peliharaannya.

Siwon semakin mempercepat tusukkannya. Ia malah meraih dildo hitam yang tergeletak menganggur didekat kakinya, dan memasukkan mainan panjang itu kedalam hole Yesung yang penuh dengan junior besar Siwon. Tanpa memperdulikan isakkan dan teriakan menyakitkan Yesung, Siwon mulai menggerakan pinggulnya brutal sambil mengin-outkan dildo itu dalam tempo yang sama.

"Ahhk…!"

Siwon menyeringai. Sepertinya dia berhasil menemukan sweet spot Yesung. ditumbuknya prostat Yesung berulang-ulang dengan keras.

"Ahhk! Ahh! A-appo…!" lirih Yesung. Dia merasa kesakitan karena akses keluar cairan di juniornya benar-benar tertutup gara-gara cock ring yang dipasang Siwon di ujung juniornya. Dapat dirasakan Yesung juniornya membengkak dan berdenyut-denyut menyakitkan. Dia seharusnya telah keluar dua kali saat ini.

Siwon menengadahkan kepalanya saat dinding hole Yesung mencengkram juniornya dengan erat. "Ssshhh~… kau sangath… sempithhh…" racaunya frustasi.

Air mata Yesung semakin bercucuran. Dia sangat kesakitan, tapi Siwon sama sekali tidak memperdulikannya. Bagaimana ia bisa mencintai namja yang hanya menganggapnya sebagai budak seks ini…?

Ya, Yesung mencintai Siwon. Mencintai segalanya tentang namja tampan itu. Meski ia tahu Siwon sama sekali tidak membalas perasaannya ini.

"Kh…! Ahh! Ahh!"

"SHIT!"

CPROOT

Siwon berusaha mengatur napasnya. Ia telah klimaks. Jauh meninggalkan Yesung yang masih harus menahan hasratnya untuk mengeluarkan cairannya. Siwon menarik keluar junior dan dildonya. Tertawa puas melihat darah yang mengucur keluar dari dalam hole Yesung bersama dengan cairannya.

Yesung menggigit bibir bawahnya. Tidak pedulikannya luka dan darah di bibirnya yang belum sembuh. Dia sakit. Sangat sakit.

'… Tolong… berhenti… tuan…' suara Yesung sudah habis, ia sudah tak mampu memohon lagi. Dia sudah lelah. Kepalanya yang seakan dipukul itu membuat pandangannya kabur.

Siwon meraih vibrator yang sedari tadi menganggur, dan tanpa basa-basi langsung menghentaknya masuk ke dalam hole Yesung yang masih mengeluarkan darah.

"Khh…!"

Siwon meraih remot kontrol yang tergeletak di sampingnya, dan langsung memasang mode vibrator ke maksimum. Vibratorpun mulai bergetar hebat dalam hole Yesung. Siwon mengin outkan vibrator itu dengan kasar, membuat Yesung meringis kesakitan.

"Argh! Hiks! Arghhh… t-tuanhh… and… waehh…"

Siwonpun menghentak vibrator itu dengan keras, hingga membuat Yesung mendesah tertahan. Siwon menyeringai. Sepertinya ujung vibrator itu telah menyentuh prostat Yesung. Dibiarkannya vibrator dalam posisi itu tanpa peduli dengan erangan kesakitan Yesung.

Siwon merangkak kedepan Yesung, dan langsung memasukkan junior besarnya ke dalam mulut hangat Yesung. Didorongnya kepala Yesung kasar untuk memanjakan juniornya. Ia tidak peduli Yesung tersedak, selama Yesung bisa memenuhi nafsunya.

"Hisap, bitch…"

Air mata Yesung sudah kering. Ia memilih untuk memaju mundurkan kepalanya, melahap junior Siwon, menahan rasa sakit pada juniornya yang tetap tidak bisa mengeluarkan cairan. Lihat saja, juniornya sudah sangat membengkak, dan rasanya sangat sakit. Tapi apa yang bisa Yesung lakukan…?

"Ohh… lanjutkan, bitch…" desah Siwon sambil menjambak kasar surai raven Yesung.

Dan sekali lagi.

Cairan bening itu kembali turun tanpa bisa Yesung cegah.

-Lied-

Yesung meringkuk di bawah shower. Siwon telah pergi bekerja beberapa menit yang lalu, menyisakkan Yesung sendiri di rumah. Yesung menatap ke depan dengan tatapan kosong.

Air mata kembali turun dari kedua sarang obsidiannya. Bagian selatan tubuhnya terasa sangat sakit. Yesung memeluk dirinya sendiri. Meremas lengannya, membuat tanda kemerahan di lengannya yang sudah penuh luka itu. Membiarkan air shower mengguyur tubuhnya yang tak berpakaian.

Mengingat kembali semua kata-kata Siwon yang begitu menyakitkan di telinganya. Perlakukan kasar Siwon padanya. Dan… tatapan Siwon padanya yang seakan melihat seonggok sampah tak berharga.

Tapi yang paling menyakitkan, adalah rasa cinta yang ia sendiripun tak tahu harus diapakan. Rasa yang bertepuk sebelah tangan selalu tak menyenangkan. Bolehkan ia membohongi dirinya sendiri…? Ia ingin berkata, bahwa dirinya membenci Siwon. Sangat membencinya… meyakinkan dirinya, bahwa rasa yang dirasakannya saat ini bukan cinta, melainkan rasa benci semata.

"… Hiks… umma…"

:

:

Yesung mengepel lantai di ruang tamu dengan lesu. Ia telah memakai pakaian yang walau usang, tapi setidaknya masih dalam bentuk pakaian. Memikirkan kembali, apa yang harus dilakukannya pada hidupnya.

"… Siwonnie…"

TING TONG~

Yesung tersentak kaget mendengar bunyi bel rumah. 'Pasti tuan sudah pulang!' Yesung meletakkan kembali kain pelnya dalam ember, lalu berlari kecil menuju pintu depan, tanpa peduli holenya yang terasa benar-benar sakit.

Kriet

"Selamat datang tu-" obsidian Yesung membola. "-An…"

Siwon disana, tengah menggandeng seorang wanita cantik. Siwon tampak tersenyum bahagia.

… Senyum yang selama ini tak pernah Yesung dapatkan.

:

:

Jantung Yesung berdetak menyakitkan. Ini… Yoona bukan…? Yeoja yang selama ini disukai Siwon, majikannya. Entah kenapa dia merasa sangat sakit melihat cara Siwon memandang Yoona. Begitu lembut dan penuh cinta, sangat berbeda dibanding dengan tatapan Siwon padanya.

"Kuharap kau kerasan di sini, Yoona," ujar Siwon sambil tersenyum lembut. Yoona balas tersenyum manis. "Gomawo sudah mengijinkanku tinggal di sini, oppa!" Siwon mengangguk. "Tentu saja! Oppa sama sekali tidak keberatan!"

Yesung duduk diam di kursi dapur. Mendengarkan percakapan Siwon dan Yoona yang tampak menyenangkan. Sebuah senyum miris tersungging di bibir cherrynya. Kedua obsidiannya terpejam. Ia bersenandung dalam hati. Tak mau mengganggu tuannya yang tampak sangat senang bersama Yoona. Jadi dia hanya akan muncul kalau Siwon membutuhkannya.

Sakit…? Tentu saja Yesung merasa sakit…

… Hei, bagaimanapun juga, dia tetaplah seorang manusia biasa.

:

:

"Kim Yesung!"

Yesung yang tadinya sedang mencuci piring, menoleh dan mendapati Yoona yang sedang tersenyum padanya. Yesung balas tersenyum ramah. "Ah, Yoonasshi. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Yesung sopan.

"Di mana Siwon?"

Yesung mengernyit. "Em… biasanya jam-jam begini tuan Siwon sedang di kantor." Jelasnya sopan. "Ada hal lain yang bisa saya bantu?"

Senyum Yoona mulai berubah menjadi seringaian. Yesung mengernyit. "Y-Yoonasshi…?"

Bukannya menjawab, Yoona malah melangkah ringan mendekati Yesung.

PLAK

Yesung memegangi pipinya yang ditampar Yoona dengan keras. "Y-Yoonasshi…?"

"Aku senang namja bodoh itu sedang tak ada~!" Yoona menyeringai manis. "Karena saat dia tak ada, aku bisa bermain-main denganmu~!"

Yesung mengernyit. "E-em… apa maksud anda, Yoonasshi…?" tanyanya bingung.

Yoona menyeringai mengerikan sambil menunjuk sebuah vibrator yang sedari tadi disembunyikannya di saku jaketnya. "Apa kau pernah mendengar tentang 'Woman Dominating' dalam hal sex, Yesungie~?"

-Lied-

Empat hari telah berlalu. Siwon tampak semakin lengket dengan Yoona. Ya, tanpa tahu bahwa setiap Siwon tak ada di rumah, maka Yoona akan menganiyayanya. Ternyata Yoona tipe yeoja yang suka menyiksa namja berstatus uke. Dan Yesunglah yang menjadi sasarannya. Dia dilecehkan yeoja itu hampir setiap hari saat Siwon sedang berada di kantor. Yesung tidak bisa melawan karena Yoona mengancam akan memberitahu Siwon bahwa dia merayu Yoona. Padahal justru Yoonalah yang melakukan hal buruk padanya. Ditambah lagi, kekuatan yeoja itu benar-benar di luar dugaan.

Yesung menghela napas. Sekarang Siwon dan Yoona sedang berkencan. Tinggalah dia sendirian di rumah. Sebuah senyum miris tersungging kembali di bibirnya. Dibacanya kembali diary yang selama ini selalu menemaninya.

'-Aku tidak menyesal. Seandainya majikanku itu menikah dengan Yoona. Aku bisa menerimanya. Walau aku akan merasa sangat sakit. Setidaknya majikanku akan bahagia. Akupun akan turut senang.'

Yesung menghentikan gerakannya menulis. Menyeka air mata yang meluncur turun dari sudut sarang obsidiannya. Ia kembali tersenyum, namun kali ini senyum yang tulus. Mungkin Siwon akan membuangnya demi yeoja itu. Yeoja yang sama sekali tidak mencintainya.

Tapi Yesung bersungguh-sungguh saat mengatakan dirinya mencintai Siwon. Dia sudah tak mau membohongi dirinya sendiri. Toh, tak ada gunanya juga dia berbohong. Dia mencintai Siwon. Dalam keadaan apapun.

… Yesung baru sadar setelah beberapa hari ini Siwon tak berada di dekatnya lagi.

'Aku ingin memberitahunya soal Yoona, tapi jika kuberitahu dia pasti tidak akan percaya. Setidaknya, Yoona bisa terus mendampingi Siwon, itu sudah lebih dari cukup untukku. Aku sadar, cepat atau lambat Siwon pasti akan membuangku, menendangku dari rumah ini.

Aku yakin dia sebenarnya orang yang baik, hanya saja aku belum merasakan sisi baiknya itu. Aku akan menunggu, menunggu sampai ia bisa memperlakukanku dengan lebih baik. Walau itu berarti aku harus menunggu selamanya. Aku mencintaimu, Wonnie…^^'

BRAK BRAK

Yesung terperanjat saat mendengar bunyi pintu yang diketuk kasar. Ia buru-buru menyembunyikan diarynya di bawah bantal tempat tidurnya, lalu berlari ke pintu depan.

Krieet

"T-tuan!" Yesung terkejut melihat keadaan tuannya yang sangat berantakkan.

PLAK

"Akh…!" Yesung memegangi pipinya yang ditampar Siwon dengan keras. "T-tuan…?" lirihnya tak percaya.

"… Yeoja brengsek…" Siwon menatap Yesung tajam. Yesung diam. Terlalu takut untuk menjawab. "BRENGSEK!"

"ARGH!" pekik Yesung saat Siwon menjambak rambutnya kasar. Ia berusaha melepas jambakkan Siwon, namun sia-sia. Siwon bahkan mulai menyeretnya tanpa melepas jambakkannya. "Hiks…! Tuan…!" tangis Yesung saat merasakan rasa yang teramat sakit di kepalanya.

Siwon menulikan telinganya. Ia menyeret Yesung ke kamar mandi, lalu menghempaskan tubuh mungil Yesung ke lantai kamar mandi. Ia menatap wajah Yesung yang tampak ketakutan. "Apa yang kau lakukan dengan Yoona…?"

"S-saya…" Yesung semakin ketakutan. Sepertinya Siwon sudah tahu soal hubungannya dengan Yoona.

"Shit…!" Siwon meraih gagang shower, dan mulai membasahi wajah Yesung dengan air panas.

"AKH! T-tuan! T-tolong hentikkan!" isak Yesung sambil menutupi wajahnya dengan tangan. Siwon kembali menjadi dirinya yang dulu. Menyiksa Yesung, tanpa memperdulikan teriakan ataupun tangisannya.

"…" Siwon diam. Tetap menatap wajah ketakutan Yesung dengan seringai mengerikan. "Kau tahu…" ia mematikan showernya, memperlihatkan keadaan Yesung yang sudah benar-benar menyedihkan kini.

"Wajah menderitamu selalu membuat 'adik' kecilku bangun…"

"AKHH! AKHH! T-tuan…!"

BUAKH

"DIAM!"

"Hiks… a-appo… t-tuan…!"

PLAK PLAK

"FUCK! SHUT UP WHEN I'M FUCK YOU, FUCKIN' WHORE!"

"…"


Aku ingin menutup mataku untuk selamanya. Aku tidak ingin terbangun. Kali ini saja. Tolong jangan buat aku terbangun. Aku ingin tidur selamanya. Karena hanya saat aku tidurlah, aku tidak bertemu dengannya.

… Namja yang kucintai.

… Choi Siwon.


"DIA KENAPA, DOK?!"

"… Maaf, tapi apa belakangan ini, pasien mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan?"

"M-mwo…? Apa maksudmu, dokter Cho?!"

"Pasien memiliki sejumlah luka di tubuhnya dan di anusnya. Dia mengalami depresi berat."

"Mwo?!"

"Pasien sendirilah yang tidak mau bangun."

"…"

"Saya tidak bisa melakukan apapun lagi. Pasien tidak mau terbangun. Maafkan saya."

"… ARGHHH!"

-Lied-

Aku yakin akan ada saat di mana kau menyesali perbuatanmu, dan berharap dapat menebus semua kesalahanmu padaku di masa lalu.

Tapi aku sudah tidak ingin bangun lagi…

… Aku tidak mau terbangun, sekalipun itu untukmu.

… Mianhae.


END~XD


/Digeplak Yefi chan/


Eh salah! TBC maksudnya!XD


Aloha! Ucchan datang dengan fic baru~!X3 ini request Yefi chaaan~! Gimana Yefi chan? Mian kalo gak hot, Ucchan memang gak pandai bikin yemma tersiksaT.T/buakh

Hahah, nambah hutang deh!XD/plak/ tapi akan Ucchan usahakan menamatkan~! Nah, Yefi chan! Itu dokternya Yefi chan pasti kenal~!XD

Yaaa~! Semoga yemma bertemu dengan seme yang lebih baik…=w="

Gitu aja deh! Silahkan kalau mau ngereview! Yang penting makasih udah mau baca!^w^v

Singkat kata,

REVIEW PLEASEE~?;D