FINALLY WE SEE HIS FACE

Kakashi baru saja bangun tidur.

Jam berapa nih…? Jam 10 ternyata.

Aku kan janji ikut hanami dengan Naruto dan Sakura. (dia tidak tahu yang mengadakan hanami adalah Tsunade, btw hanaminya jam10)

Waduh, telatnya bakal parah nih….

Mereka bakal ngamuk.

Cuek deh.

Alasan mengapa Kakashi bangun sesiang ini adalah dia semalam melahap lima buku Icha Icha Paradise yang baru sampai larut malam.

Jam 12.

"KAKASHI SENSEI TELAT, TAHU!!!!!!!" teriak Naruto dan Sakura.

"Yah, maaf deh." Kata Kakashi sambil garuk-garuk kepala. " Soalnya tadi…."

Kata-katanya diinterupsi oleh Sakura yang menariknya duduk. "Udah deh, Kakashi sensei duduk aja !

Semua orang sudah menyantap makanan suguhan hanami hari itu (sudah banyak berkurang, lha wong udah dari jam 10, salahnya sendiri telat kan), yang tiap orang bawa satu jenis makanan, cuma si pelit Kakashi yang tidak. Kakashi juga ingin makan tapi ragu-ragu, susah kan nyembunyiin muka di depan orang banyak begini.

" Kok malah bengong, ayo makan. Jarang-jarang kan ada kesempatan begini. Ayo!" kata Tsunade.

Kakashi berpikir , sekali-kali bolehlah…. Kalo mukanya pernah diliatin mungkin gangguan orang-orang penasaran bakal berkurang.

Nggak pa-pa deh. Toh nggak sering-sering.

Kakashi mulai melahap sushi di depannya. Mendadak mukanya jadi panas merasakan semua orang di sana memandanginya. Malahan wajahnya mulai memerah, malu.

Yang mereka lihat adalah salah satu wajah paling tampan yang bisa ditemukan.

Proporsi yang benar-benar pas….

Kontur yang sempurna….

Hidung mancung….

Wajah mulus bahkan satu bekas jerawat pun tidak ditemukan…. (semua cewek ngiri)

Bibir pink kemerahan yang lembut….

Ini reaksi dan pikiran mereka:

Tsunade: Rasanya pengen jadi muda lagi! Cakep banget sih anak satu ini! Ampun, bibirnya….

Shizune degup jantungnya jadi lebih cepat dan hanya terpana, kehabisan kata-kata (matanya udah jadi hati).

Anko tersedak dango.

Naruto dan Sakura: Nggak mungkin! Seumur-umur kenal Kakashi-sensei, "cakep" nggak masuk daftar kata buat mendeskripsikan jonin satu ini.

Iruka: (geli) Wah, Naruto pasti kaget teorinya salah.

Gai:Waduh, kalo ini sih, aku kalah telak! TT

Lee: Nggak mungkin! Masak lebih cakep dari Gai-sensei?

Hinata yang duduk berhadapan dengan Kakashi mukanya merah padam.

Neji, Kiba, Shikamaru, Chouji cuma agak kaget dan bingung.

Temari kaget kayak abis kesamber petir (gosong donk, becanda kok, becanda) dan terpesona setengah idup.

Ino: Sakura curang! Kok nggak pernah cerita sih gurunya cakep begini?

Tenten: Beneran keren! Cakep, kayak dugaanku! Sayang ketuaan.

"Ini beneran Kakashi-sensei kan?" tanya Naruto dan Sakura bersamaan.

"Iya, beneran ini aku, bukan orang lain nyamar!" balas Kakashi. Kok sampe segitunya sih, pikirnya. Dia bener-bener nggak siap menerima reaksi semua orang. Meskipun tukang baca Icha Icha Paradise di depan umum, sebenarnya dia pemalu (mungkin baca novel kayak gitu di depan orang banyak adalah usaha buat ngilangin pemalunya itu).

Semua orang di taman memandanginya sekarang….

Dengan perasaan sangat tidak nyaman Kakashi berkata "Eh, ya,se… sebaiknya ki…kita makan lagi. Hinata, ayo."

Hinata merosot pingsan. Kiba, Neji dan Naruto langsung panik, untungnya Sakura cepat turun tangan. Tidak lama kemudian Hinata sudah sadar lagi.

Kakashi teringat waktu dia masih kecil. Dia dulu sangat pemalu. Bibi tetangga selalu mengatakan bahwa kelak dia akan tumbuh jadi pria tampan. Kakashi sendiri tidak mengerti kenapa bibi tetangga bicara seperti itu. Dan mendengar itu Kakashi langsung jadi merah (keliatan jelas karena kulitnya yang putih) dan langsung pergi. Saat di akademi juga, semua anak perempuan memandanginya terus-menerus, yang sangat tidak nyaman baginya. Lama-lama karena tidak tahan, Kakashi mulai menyembunyikan wajahnya. Dan setelah lebih dari 20 tahun, dia heran dengan reaksi semua perempuan yang yang dari dulu sama saja, selalu terpana melihat wajahnya (sejauh ini pengecualiannya cuma Sakura, yang masih tidak yakin itu Kakashi).

(AN: Yah, kalo pada bereaksi kayak gitu, jangan heran deh. Coba pembaca yang cewek-cewek ni, bayangin, kalo nemu cowok cakep dengan proporsi wajah dan kontur sempurna…, muka mulus lussss dengan kulit pucat…, hidung mancung…, bibir pink kemerahan yang lembut…, rambut perak berkilauan tertimpa sinar matahari dan berkibaran tertiup angin…. Hmmmmmm…, pemandangan indah. Kayaknya mata bakal jadi bandel banget deh, nggak mau dialihin.)

Keadaan udah mulai normal lagi, hanya saja perempuan-perempuan di taman masih curi-curi pandang.

" Ah, itu Ayame-neechan dateng. Asyiiiiiik, ramen pesananku!" kata Naruto dengan riang. Naruto memang sudah memesan ramen favoritnya untuk makanan ekstra hanami kali ini, sekalian nraktir makan siang Iruka-sensei dan Chouji.

Melihat Ayame yang agak kerepotan, Kakashi berniat membantunya memberikan ramen pada Naruto yang duduk di sebelahnya.

"Ayame-san, mari saya bantu." Kakashi hendak bangkit dari duduknya.

Ayame, yang memang naksir Kakashi, langsung jadi gugup dan tangannya tergelincir. Oh,oh. Kuah ramen yang panas itu tidak sengaja tertumpah ke wajah, leher dan bahu Kakashi.

"Duh, duh. Kakashi-san ma… ma… maaf." Ayame dengan panik berusaha membersihkan tumpahan kuah di wajah, leher dan bahu lelaki yang, mungkin, paling tampan di Konoha.

Kakashi langsung bersemu merah.

"A… Ayame-san, sudah, tidak apa-apa

Kakashi menyadari sesuatu, MASKERNYA BASAH!!!! Gawat nih!! Dengan terpaksa masker itu dilepasnya.

Habis deh aku, gimana caranya pulang dengan muka kebuka begini?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

AN:Yap, ini fanficku yang kedua, moga-moga pada seneng (terutama fans-nya Kakashi). Moga-moga (lagi) aku bisa cepet bikin chapter duanya, soalnya lagi banyak tugas bikin makalah & presentasi (mana yang farmol aku kebagian cari meknisme obat, kan mesti cari bener, g bisa nyontek). Anyway, met baca)