Semua karakter disini adalah milik MASASHI KISHIMOTO , penulis hanya meminjam

Ada beberapa karakter dan setting buatan penulis sendiri *maaffinsayaOMm MK T,T

HAPPY READ PEOPLE

CHAPTER 1

Shikamaru mengauap mengeluarkan sisa-sisa ngantuknya semalam. Ia baru tidur 3 jam setelah melakukan lembur dikantor untuk mengerjakan tugasnya selama 10 hari mendatang. Waktu yang sebenarnya amat sangat pagi untuk melakukan perjalanan maupun misi. Tapi mau tak mau ia harus berangkat sekarang atau dia akan terlambat dan mungkin ada gadis merepotkan yang akan menerbangkannya.

Kakinya hinggap dari pohon satu ke pohon selanjutnya. Melopat bagaikan kera menyusuri sepanjang hutan perbatasan konoha seorang diri. Bukan untuk misi konoha tapi misi pribadinya, misi yang baginya amat sangat merepotkan. Tapi kalau tidak dijalankan, hubunganya selama 2 tahun itu yang akan menjadi taruhanya. Ia tidak mau hubungan jarak jauh yang dilakukannya selama kurang lebih 2 tahun itu hancur berantakan, bisa dipastikan jika itu terjadi ia tidak akan bisa hidup.

"Hahhhh..."shikamaru menghela nafas panjang jika ia mengingat surat yang diterimanya seminggu yang lalu

Shikamaru Flashback P.O.V

"Shikamaru... ada surat untukmu" kata ibu sambil cengar-cengir

Aku yang baru saja pulang dari kantor hokage tiba-tiba menaikkan sebelah alisku. 'surat?' batinku heran. Selama ini surat untukku selalu datang ke kantor, tidak pernah mendarat di rumah. Hal ini dikarenakan rumah bukanlah tempat yang aman bagiku. Ibuku terlalu usil untuk mengetahui apa yang ada dalam surat tersebut..

"Sepertinya ada yang rindu padamu hihihihihi..."

'tuhkan..' batinku setengah dongkol . Aku berjalan kepada ibu sambil mengambil surat yang ada ditangannya. Dilihat dari bentuk tulisan di amplopnya saja aku sudah tahu kalau surat ini dari seorang gadis suna yang merepotkan . Aku tidak mengerti kenapa ia mengirim ke rumah bukan ke kantor seperti biasanya. Aku melangkah menuju kamar, mengunci pintu dan membuka surat dari gadis suna itu.

Dear Tuan Pemalas

Sebelumnya maaf karena terlalu lama kau menunggu balasan surat dariku, aku baru saja pulang dari misi A dan jadilah surat mu baru aku balas saat ini. Bagaimana dirimu? Apakah masih sibuk dengan tidur siang?hahahahaha...

Dari membaca paragraf pertama saja wajahku sudah berkerut. 'Apa kunoichi galak tersebut mencoba untuk melawak? Sayangnya itu tak cocok untuk wajahnya ' Batinku meledek

Aku kira sudah 3 bulan lebih kita tidak bertemu, aku baru akan ke konoha 3 bulan lagi untuk pertemuan aliansi. Jadi bisa dipastikan hampir 6 bulan kita tidak akan bertemu. Kau sangat sibuk menjadi tangan kanan hokage dan menjalankan misi-misimu yang menurutmu selalu merepotkan. Dan aku tahu kau sangat bertanggung jawab akan hal itu. Tapi tidak ada salahnya kau meminta libur beberapa hari untuk menemui pacarmu di suna hihihihi...apa kau tidak rindu padaku? Atau kau punya gadis lain pemalas? Kalau untuk ini aku akan mebunuhmu...hahahhahahahaha...

Suna mungkin bukan pilihan yang baik untuk berlibur, tapi aku disini benar-benar membutuhkanmu. Maksudku aku ingin minta tolong kepadamu, lebih dari itu aku ingin kau lebih mengenal desaku. Seperti aku mengenal baik konoha. Kau tidak pernah lebih dari sehari disini. Untuk itu aku ingin bulan depan kau datang ke suna, aku tidak terima penolakan. Ambilah cuti beberapa hari dan datang kau tidak datang jangan harap hubungan kita akan berlanjut! Mungkin hanya itu yang ingin kusampaikan padamu, sampai jumpa bulan depan sayang...:)

Salam Rindu

Temari

"Mengerikan" gumamku sembari memegangi dahi yang sudah terlalu banyak kedutan karena membaca surat dari Temari. Bagi ibuku mungkin itu adalah surat cinta tapi bagiku itu adalah surat ancaman. Tapi itulah temari, dia orang yang keras, kasar juga galak. Tapi di satu sisi dia adalah gadis yang lembut dan juga pengertian. Aku tersenyum, mungkin sedikit benar kata temari jika aku membutuhkan libur. Menengok pacar bisa jadi liburan menyenangkan mungkin. Aku terkekeh dengan alasan yang diungkapkan temari. Tapi...aku kembali membaca surat yang diberikan temari.

"Dia mau minta tolong apa?"

Shikamaru Flashback Off

Dan disinilah ia sekarang, berada dalam perjalanan ke Suna. Ia tidak menyangka jika kakashi dengan senang hati memberinya libur 10 hari. Perjalanan pulang-pergi membutuhkan waktu 6 hari , jadi dia punya 4 hari untuk ia habiskan di Suna. Seperti yang dikatakan temari, ia tidak pernah lebih dari satu hari disana. Hal ini dikarenakan kedatangannya kesana untuk hal-hal yang krusial. Kalaupun lebih lama dari itu adalah saat ia menjadi panitia ujian chunin. Ia hanya bermalam sehari dan esoknya pulang. Bisa dikatakan alasan lain ia tidak mau berlama-lama di suna karena cuaca disana yang sangat kontras dengan konoha. Panas di suna 2 kali lipat konoha. Belum lagi angin bercampur pasir. Mata shikamaru seringkali memerah akibat banyaknya pasir yang masuk. Dan sekarang ia akan 4 hari tinggal disana, entah apa yang akan ia lakukan di desa gersang itu.

Mungkin ini adalah resiko yang ia ambil jika harus berhubungan dengan gadis yang tinggal sangat jauh darinya. Butuh waktu 3 hari untuk sampai disana. Butuh perjuangan pula mempertahankan hubungan jarak jauh yang ia bangun lebih dari 2 tahun lamanya. Bukan...bukan 2 tahun, ia mengenal temari lebih dari itu. Ia mengenali temari saat usianya 12 tahun dan temari 15 tahun. Tidak pernah terpikirkan bahkan terbayangkan jika lawannya di ujian chunin akan menjadi kekasihnya saat ini. Shikamaru tersenyuum kecut

"Dasar gadis merepotkan"

Shikamaru telah sampai di gerbang suna. Pilar gerbang ini terbuat dari pasir yang dikeraskan entah bagaimana carannya. Angin berhembus sangat kencang hingga menerbangkan pasir yang disekitarnya. Shikamaru menaikkan lengannya hingga menyentuh alisnnya, berusaha untuk menahan angin dan tentu saja agar matanya tidak kemasukan pasir lagi.

"Shikamaru –sama "

Shikamaru menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Ia melihat laki-laki berlari kearahnya . Laki-laki yang memakai seragam hitam dengan rompi bercorak krem, khas ninja suna. Shikamaru menyelidik pada laki-laki yang ada dihadapannya. Ia membungkuk pada shikamaru. Shikamaru yang bingung itupun membalas dengan melakukan hal yang sama.

"Selamat datang di desa sunagakure shikamaru-sama" ucap laki-laki berkacamata itu "Saya disni ditugaskan temari-sama untuk menjemput dan menemani anda untuk berkeliling suna"

"hah?" shikamaru bingung

"Temari-sama sedang ada rapat hingga nanti siang jadi dia akan menemui anda saat makan siang nanti, jadi untuk sementara saya yang akan menjadi guide anda"

"ahh.."shikamaru hanya mengangguk "baiklah"

"Kalau begitu mari silahkan, biar saya bawakan barang anda " tambahnya yang melihat shikamaru membawa ransel di pundaknya.

"Tidak usah aku bisa membawanya sendiri hmmm...hnngg..."shikamaru memutar bola matanya. Ia belum tahu nama pemuda berkacamata itu.

Melihat mimik wajah shikamaru, pemuda itu langsung mengetahui apa yang dimaksud pria yang sebenarnya mungkin seumur dengannya "Ah, maaf saya sampai lupa memperkenalkan diri, anda dapat memanggil saya dengan Gato"

"Baiklah...Gato"

Kedua pemuda itupun berjalan menyusuri desa suna. Sebelumnya shikamru belum pernah benar-benar mengelilingi desa Suna. Yang ia tahu hanya jalan dari gerbang menuju kantor kazekage ,selain itu shikamaru benar-benar buta. Belum lagi bangunan Suna yang semua warnanya hampir sama yaitu coklat pasir atau mungkin memang itu terbuat dari pasir? Selama perjalanan tidak ada kata yang keluar dari mulut kedua pemuda tersebut. Shikamaru sibuk mengamati bangunan yang berdiri di kanan-kirinya, juga orang-orang yang berlalu lalang.

"Gato..."panggil shikamaru

"Iya, shikamaru-sama"

"hhmmm...dimana penginapan terdekat?"

"Ah, kalau soal itu saya tidak tahu"jawabnya sambil menggaruk kepalanya

"Hah?"shikamaru mengangkat alisnya

"Mak...sud saya, saya tidak tahu anda menginap dimana karena temari-sama sendiri yang akan mengantar anda ke penginapan"

Shikamaru menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ia merasa aneh jika diperlakukan seperti ini. Dipanggil dengan tuan dan juga berbicara dengan bahasa yang sangat formal. Itu seperti bukan dirinya.

"hmmm...gato, apa di dekat sini ada kedai? Aku lapar.."ujar shikamaru yang memegangi perutnya

"Oh di dekat sini ada kedai kecil yang menjual masakan khas desa suna, apa anda mau?"

Shikamaru berpikir sejenak 'masakan desa suna?' batinnya. Ia belum pernah mendengar sebelumya tapi ya sudahlah tak ada salahnya mencoba.

"Baiklah.."

Tak kurang dari 10 menit mereka sampai di kedai kecil dekat perempatan. Dari situ dapat terlihat kantor kazekage yang menjulang. Shikamaru berhenti sebentar didepan pintu dan menoleh ke arah gedung tersebut. 'Dia pasti sedang memarahi bawahannya' batin shikamaru sambil tersenyum horor. Ia mengingat betapa kerasnya Temari kepada kadang ia bersikap ramah. Tapi jika dalam rapat apalagi dengan para tetua Suna yang menurutnya sangat kolot, urat kepalannya pasti langsung bermunculan. Mengingat hal tersebut shikamaru hanya berdoa semoga tak terjadi apa-apa dengan mereka semua.

Kesan pertama yang ia temukan dari dalam kedai tersebut adalah ramai. Ia melihat hampir semua pelanggan disana adalah para shinobi Suna. Meski tidak terlihat banyak perbedaan antara shinobi Suna dan konoha tapi jika diliahat seksama, shinobi Suna terlihat urat wajah yang keras. Selain kehidupan yang dilalui memang sulit di desa yang gersang, cuaca Suna yang panasnya hampir 40 derajat juga membuat penduduk hidup dengan perjuangan. Namun hal itulah yang membuat penduduk Suna sangat tangguh, pekerja keras dan juga menghargai hal sekeecil apapun.

Shikamaru P.O. V

Aku berjalan masuk kedalam kedai. Mencari bangku kosong yang aku bisa duduki bersama Gato. Namun sebelum aku menemukannya, Gato ternyata telah lebih dulu menemukan sebuah bangku di belakang minibar.

"Disini shikamaru-sama" Ia melambai kearahku

Aku yang masih berdiri diambang pintu berjalan ke arah bangku dekat Gato berdiri. Beberapa orang yang ada di kedai itu mulai memperhatianku sembari berbisik-bisik. Entah apa yang mereka bicarakan tentang diriku. Aku sengaja tidak menggunakan rompi konoha yang biasa kupakai, karena menurutku itu sangat mencolok untuk berjalan-jalan ditengah desa Suna ini. Namun lambang konoha yang terpatri di lengan baju kiriku ini mengundang mata orang-orang disana. Terutama beberapa orang tua yang menatapku tajam, mungkin pernah bertarung melawan shinobi konoha ..aku hanya menghela nafas...

Meski hubungan Konoha-Suna telah membaik beberapa tahun belakangan ini tapi tak bisa dipungkiri beberapa tahun silam hubungan kedua desa ini sempat beradu senjata satu sama lain. Walaupun pada akhirnya berakhir pada perdamaian setelah Tsunade mengadakan perjanjian damai bersama Kazekage saat ini, yaitu Gaara. Meski begitu masih banyak diantara mereka yang masih menaruh dendam pada Konoha, hal itu dapat terlihat dari cara mereka memandangku.

"Silahkan "Gato menarik kursi untukku

"Terima kasih" ucapku kemudian beralih pada lembar menu

Mataku membulat melihat daftar menu tersebut. Bukan karena harganya karena dari semua makanan tidak ada yang aku tahu sama sekali. Aku menggaruk-garukkan kepala, bingung. Semua nama makanan disini sangat aneh dan satu lagi, tak ada makanan yang berasal dari ikan. Padahal aku sangat suka sekali mackarel. Hmmm...Kari. Aku melihat menu itu ada diurutan paling bawah.

"Aku pesan Kari, paman dan kau..."Aku melirik gato yang masih berdiri di sampingku "Gato?"

"Iya"

"Kenapa kau tak duduk?"tanyaku

"Ahh maaf shikamaru-sama, aku berdiri saja disini"

"Tidak apa...duduklah" ujarku sambil menepuk kursi yang ada disebelahku

"Tapi..."Gato berpikir

Aku melihat kecemasan yang ada diraut wajah Gato " Tak apa, temari tak akan memarahimu hanya karena hal ini, duduk dan pesanlah. "ujarku lalu tersenyum kecil. Dengan ragu-ragu Gato duduk disampingku.

"Kamu mau pesan apa?"

"Ah... tidak perlu shikamaru-sama, aku sudah makan tadi...aku minum kopi saja..."

"Baiklah...aku yang traktir..."

"Terima kasih shikamaru-sama" katanya sembari menundukkan kepalanya sedikit

"Tidak perlu sampai seperti itu.."tambahku

Suasana jadi hening. Yang terdengar hanya suara orang-orang yang mengobrol dibelakang punggung kami. Aku melirik gato yang dari tadi diam memandangi kopi dan sesekali meneguknya. Sedangkan aku sendiri menyantap Kari yang aku pesan. Tidak seenak Kari buatan ibuku tapi bagiku itu cukup.

"Gato"

"iya shikamaru-sama" Ia menoleh ke arahku

"Berapa usiamu?"

"Hmm...tahun ini aku menginjak 20"

"Hmm...kalau begitu jangan panggil aku dengan –sama lagi "kataku

"Ehh?"

Aku diam sejenak,kemudian menoleh kearah Gato " Umurku juga 20 tahun jadi jangan panggil aku formal seperti itu, panggil saja aku shikamaru. .."

"Tapi anda kan...,-" Gato memotong perkataannya. Ia sedikit malu sambil menundukkan keplanya "maafff...maaff..." jawabnya gugup

Aku menghela nafas panjang,sepertinya akutahu apa yang dimaksud Gato " Memangnya temari bicara apa tentang aku?"

"Tidak ada, hanya saja...saya tahu, anda...pasti seseorang yang begitu spesial bagi temari-sama..."jawabnya. Aku memandangnya cengo. Gato yang mengetahui reaksiku langsung meminta maaf "Ahh..maaaf...maaff...saya jadi ngelantur begini..."

Aku tersenyum simpul "Tidak apa-apa, aku mengerti"

Normal P.O.V

Gato mengangkat kepalanya, melihat pemuda yang tersenyum kecil kepadanya. Tamu yang ada dihadapnnya ini sangat jauh bahkan diluar perkirannya. Yang ia bayangkan adalah lelaki kekar dan juga garang, mengingat Temari-sama merupakan kunoichi yang tangguh juga berkepribadian keras. Tapi bayangan itu langsung hilang seketika saat melihat pemuda yang menurutnya 'unyu' ini. Garis wajahnya menandakan kalau ia hidup sangat amat sejahtera bahkan tak ada beban. Bahkan kulit pemuda dihadapannya ini sangat putih dan bersih, jauh jika dibandingkan pemuda Suna yang kulitnya cenderung gelap dan kasar.

Gato juga tidak menyangka jika seorang Temari, kunoichi Suna yang sangat di hormati rakyatnya itu akan jatuh cinta pada pemuda 'unyu' ini. Unyu? Sebenarnya itu bukan gambaran bagi Shikamaru. Tapi jika dibandingkan dengan pemuda Suna, tentunya Shikamaru jauh lebih unggul. Tidak salah jika Temari memilih lelaki di luar Suna, lagipula siapa juga pria Suna yang berani mendekatinya? Keluarga Sabaku merupakan keluarga dihormati di Desa ini. Tapi dengan pemuda ini? Yang umurnya bahkan dibawah Temari sendiri? Gato hanya bisa bertanya-tanya dalam hatinya. Gato memang pernah mendengar jika kekasih Temari-sama sangatlah cerdas dan merupakan tangan kanan Rokudaime Hokage, tapi ia tak menyangkan jika pemuda tersebut se 'imut' ini.

"Temari-sama tidak pernah seperti ini sebelumnya"

"Hah?" Shikamaru menaikkan sebelah alisnya

" Biasanya setiap tamu yang datang ke Suna akan diurus langsung oleh shinobi yang ditugaskan, tapi berbeda dengan anda.."Kata Gato " Temari-sama sendiri yang mengurusnya, ia hanya menugaskan saya untuk menjemput dan menemani anda selama ia rapat. Temari-sama sendiri yang menyiapkan segalanya...,-" Cerita Gato sambil mengingat-ingat kejadian kemarin

Flashback On

"Gato,aku punya tugas untukmu"

"I..ya Temari-sama"

"Besok ada seorang tamu datang dari konoha, jemput dia dan temani dia"

Gato sedikit terkejut dngan perintah atasannya. Selama ini ia tidak pernah menjadi guide untuk tamu di luar Suna. Tapi gato merasa kalau ini bukanlah tamu kenegaraan, tapi tamu yang bersifat pribadi. Jika tamu kenegaraan sudah pasti perintah itu langsung turun dari Kazekage dan juga mungkin Temari-sama lah yang akan di tugaskan seperti biasanya.

"Besok aku ada rapat hingga siang jadi tidak bisa menjemputnya, tolong temani dia selama aku tidak ada"

Gato mengangguk

"Jam 10 antarkan dia ke Suna House . Aku sudah memesan tempat disana, dia bisa istirahat sejenak sembari menungguku untuk makan siang" tambah tembari " Pastikan semua pesananku telah tersedia, aku sudah bilang pada mereka kalau sehari sebelumnya semuanya harus sudah siap" tegasnya sembari memberikan kertas yang berisi list pesanannya.

Gato sedikit mendelik dengan list pesanan atasannya. 'Bilik ujung nomer.12 dekat jendela, gorden bilik berwarna gelap dan tidak transparan, sediakan asbak,tambah bantal blablablabla...'

"Oh...bilang sama Suna House siapkan kue dango dan juga ocha saat ia tiba"

Gato mengangguk lagi

"Oh, ya satu lagi jangan lupa bawa obat tetes mata, matanya pasti akan sering kemasukan pasir kalau dia berjalan lama di Suna' "tambah temari merendahkan Shikamaru. Ia tahu benar jika mata kekasihnya itu mudah sekali iritasi. Ia ingat benar saat shikamaru menjadi wasit ujian chunin, matanya sangat memerah. Hal itu membuatnya berkali-kali meneteskan obat tetes mata.

" Dia akan datang pagi-pagi jadi ajak ia berkeliling suna, kalau bisa lewati daerah yang banyak makanan, karena biasanya dia akan lapar jika pagi hari . Jangan bawa dia ke bukit, disana banyak pasir berterbangan, matanya mudah iritasi. Jika ada badai pasir datang segera pergi ke tempat yang aman!" Ujar temari yang tetap berbicara tanpa mengalihkan pandangan dari dokumen yang ia baca. Ia menutup dokumennya dan menatap Gato "Prioritaskan keselamatannya, dia tidak terbisa dengan cuaca dan kondisi disini. Jika terjadi apa-apa segera hubungi aku!"

"Baiklah... temari-sama" Kata Gato menundukkan kepalanya tanda mengerti " Tapi...siapa namanya temari-sama?"

"Ehhh?" Temari baru tersadar kalau ia lupa memberitahukan namanya pada Gato. Temari tersenyum kecil sembari melipat kedua tangannya" Namanya Shikamaru, Nara Shikamaru"

Gato di depan meja atasannya tapi sedetik kemudian ia tersenyum. Sekarang ia tahu kenapa Temari-sama begitu cerewet untuk urusan ini. Shikamaru bukan tamu kenegaraan biasa, lebih daripada itu. Dari matanya saja, Gato sudah tahu kalau atasannya itu memiliki hubungan lebih dengan laki-laki yang berasal dari konoha itu. Perjalanan Konoha-Suna memang panjang, tak khayal Temari-sama ingin memberi kenyamanan bagi tamunya. Shikamaru? Rasanya gato pernah mendengar nama itu.

Flashback Off

Shikamaru terkekeh mendengar cerita dari gato "Dia memang cerewet "

Gato tersenyum simpul "Tidak juga, di beberapa urusan dia tidak banyak bicara.."

"Maaf yaa kalau kedatanganku sedikit merepotkan..."

"Ahh...tidak-tidak..ini memang sudah tugasku " sahut Gato "Aku justru senang berkenalan dengan anda..."

"Hei..hei..kan aku sudah bilang jangan bicara formal seperti itu, kitakan seumur..."

"ta..tapi..aku..merasa tidak sopan."ujar Gato "Apalagi anda kan kekasih Temari-sama...,-" ups! Gato langsung membungkam mulutnya

"Ehemm..."shikamaru pura-pura batuk untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah

" Maa...maaffkan saya..."

"ahh.. sudahlah..tak apa..." sahut shikamaru membuang muka. Takut wajahnya yang memerah ketahuan oleh Gato"Hei gato.."

"I...yaa.."

Shikamaru kembali menghadap Gato " Ceritakan bagaimana temari?"

"Ehh?"Gato sedikit bingung dengan pertanyaan shikamaru. Bukankan seharusnya dia yang lebih tahu?

"Aku dan temari punya hubungan jarak jauh, kami hanya berkirim surat satu bulan sekali itupun kalau diantara kami tidak sibuk dan ada misi. Kami hanya bertemu juga dua bulan sekali bahkan terkadang lebih, itupun karena urusan pekerjaan...hahhh..."Shikamaru menghela nafas panjang diakhir ceritanya " Kau punya lebih waktu bersama dirinya, aku pikir kau pasti tahu banyak bagaimana kesehariannya"

Gato diam sejenak " Tidak juga, Temari-sama adalah orang yang tertutup, jadi kalaupun bersamanya itu semua karena pekerjaan. Ia tidak pernah terlihat bercerita soal masalah pribadinya dengan siapapun,yaa...kecuali dengan kedua adiknya mungkin" gato mengangkat bahunya "tapi setahuku ia sangat dekat dengan matsuri, mungkin dia yang paling dekat dengan keluarga sabaku"

Shikamaru mengangguk. Ia cukup kenal dengan matsuri, beberapa kali gadis remaja itu menemani keluarga sabaku ke Konoha. Gadis itu tentu saja cukup usil dengan hubungan mereka. Shikamaru hanya tidak bisa membayangkan jika ia benar-benar bertanya soal temari pada gadis itu. Bisa-bisa dirinya di ledek habis-habisan.

"Tapi yang pasti Temari-sama adalah kunoichi yang tegas,dia juga pintar yaa...meskipun terkadang sangat keras, dia adalah wanita yang sangat baik..." Sambung Gato " Dia selalu mengkawatirkan orang-orang yang dia sayang, kedua adiknya, desa ini dan juga...Anda..."

Kata terakhir itulah yang membuat mata Shikamaru membulat. Tapi kemudian ia tersenyum " Dan terkadang sangat merepotkan " tambah shikamaru. Keduanya tertawa

" Ahh...kau bisa bertanya pada baki-sensei"

"Baki?"

Gato mengangguk " Dia itu guru sabaku bersaudara, beliau sudah mengenal mereka sejak kecil "

Baki? Shikamaru berpikir. Ia menaruh sebelah tangannya di dagu, keningnya berkerut. Dann...shikamaru bergidik ngeri saat ingatannya melayang pada laki-laki bernama Baki itu. Laki-laki seram yang menggunakan coretan-coretan yang sama dengan kankurou dengan sebelah wajahnya lebih baik bertanya pada kankurou ataupun Gaara dibanding dengan pria garang itu. Itu adalah pilihan terakhir.