Warning : Don't Like Don't Read...
DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
Summary : Sakura Menikah dengan Sasuke. sudah jelas Sakura BAHAGIA karena sejak kecil ia sudah tergila-gila pada Sasuke. namun kenyataannya ada perasaan yang aneh pada diri Sakura saat ia melihat Naruto bersama Hinata. dan apa yang terjadi pada malam pertama Sakura menjadi istri seorang Sasuke
Yosh Cekidot, Pliiis Read 'n' Review
Pairing : Maybe NaruSaku, InoSasu, ShikaIno, SasuSaku, HinaNaru, SasuHina pokoknya Complicated
Izinkan Aku Mencintaimu
^.^
Chapter 1 -
"Sakura-chan" Ino yang berada di hadapan Sakura menatap sosok sahabatnya dengan mata yang berbinar-binar. terkagum melihat betapa cantiknya gadis pink yang sedang mematut dirinya di depan kaca besar ruang ganti boutiq.
Sakura menggerak-gerakkan tubuh mungilnya kekiri dan kekanan. dirinya pun terkagum-kagum, betapa bahagia dirinya yang akan mengenakan gaun pengantin yang begitu anggun di hari pernikahannya dengan Sasuke nanti.
"kau begitu cantik, Sakura" Ino menyentuh lengan Sakura.
"Terima Kasih Pig"
"Hei, sudah ku puji cantik. kau malah mengataiku Pig" Ino cemberut.
"Ahhh... maafkan aku Ino-chan" Sakura mengambil kedua tangan gadis pirang itu.
Ino menundukkan wajahnya. kedua matanya berkaca-kaca namun berusaha tersenyum manis pada sahabat yang tengah menggenggam tangannya. sahabat yang sejak kecil menjadi saingannya dalam memperebutkan seorang Uchiha Sasuke.
.
Start Ino POV
entah apa aku harus bahagia atau sedih. aku merasa bahagia melihat Sakura-Forehead akan menikah dengan Sasuke-kun. Sakura begitu mencintainya, bersedia mati untuk dapat menemukan Sasuke yang menghilang atau tepatnya bergabung dengan Akatsuki untuk membalaskan dendam pada kakaknya Itachi dan mati-matian berusaha membawa Sasuke kembali ke konoha.
walaupun akhirnya Naruto-lah yang berjasa penuh atas kepulangan Sasuke bahkan pengurangan hukuman Sasuke-pun atas dasar usaha keras Naruto yang mengatakan pada rakyat konoha bahwa sebenarnya Sasuke tidak sepenuhnya bersalah. dan rakyat pun menerima dan menyetujui permintaan Naruto. namun Sasuke tetap dihukum kurungan selama 1 tahun yang lalu di penjara rahasia.
itu semua karena jasa Naruto
Naruto...
Ya Naruto Uzumaki
satu nama itu terlintas di pikiranku.
dimana lelaki itu saat ini?
mungkin sedang berada di satu tempat yang sepi, sunyi untuk menenangkan dirinya. ku tarik nafasku dalam.
aku sadar, bukan hanya aku yang merasa sedih saat ini. Naruto pun pasti juga merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan. sakit di dalam lubuk hati terdalam.
Naruto mencintai Sakura.
semua orang pun tau itu. tapi mengapa Sakura tak pernah ingin tau dan mengerti bahwa beruntungnya dirinya telah dicintai sebegitu besarnya oleh Naruto yang rela hati membantu dirinya untuk membawa Sasuke kembali walaupun itu akan menyakiti hatinya sendiri. begitu besarnya cinta Naruto pada Sakura. Naruto tanpa memikirkan nyawanya sendiri bertarung mati-matian demi Sasuke, lelaki yang dicintai Sakura. Naruto tak dapat melihat Sakura menangis dan bersedih.
benar-benar beruntungnya Forehead itu. bahkan Sasuke-pun akhirnya menerima cintanya dan mengajaknya menikah.
ku tatap lagi wajah cantik yang masih memegang kedua tangan ku. namun wajah sedih Naruto-lah yang terlintas dipelupuk mataku.
aku harus menemuinya. aku mengkhawatirkan keadaaannya, sebagai sahabat aku harus menghiburnya.
ku tarik pelan tanganku yang berada digenggaman Sakura.
"Ne Sakura-chan"
"Ya Pig" aku kerutkan lagi bibirku mendengar sebutan Pig padaku. Sakura tersenyum "Gomen Ino-chan"
seketika ku sunggingkan senyumku. aku tak mau ia semakin merasa bersalah padaku.
"sepertinya aku melupakan sesuatu Sakura-chan" ucapku pura-pura berpikir. "ah.. apa ya?" aku menggaruk sebelah kepalaku.
Sakura mnyipitkan matanya dan menautkan kedua alisnya. "Ino, ada apa?"
"aku lupa bahwa tadi aku di minta Shizune-Sensei untuk menemuinya. ada yang penting katanya untuk dibicarakan kepadaku secepatnya"
ku lambaikan tanganku "janne Sakura-chan"
sebelum Sakura bicara dan protes. aku segera melesat meninggalkannya yang tengah terpaku.
aku sudah bertekad untuk menemui Naruto. aku ingin menghiburnya. walaupun kami tak sedekat diriku dengan Shikamaru tapi dia tetaplah sahabatku.
~ Ichiraku Ramen Bar ~
ku abaikan begitu saja nafasku yang masih ngos-ngosan akibat berlari dari boutiq tempat Sakura tadi menuju kemari.
tak ada Naruto.
kenapa bocah itu tak ada disini. bukankah ini tempat favoritnya.
"kau ingin makan ramen, Ino-chan" ucap Teuchi yang menatapku seraya mengelap mangkuk yang telah dicucinya.
ku tarik nafasku sejenak
"tidak Teuchi-san, aku mencari Naruto si baka itu"
"tadi ia memang kemari tapi dia cuma menghabiskan 3 mangkuk ramenku. biasanya dia menghabiskan 7 hingga 10 mangkuk ramenku jika mampir kemari. ahhh... ada apa kau mencarinya?" Teuchi masih sibuk dengan mangkuk ramennya.
"aku ada perlu dengannya paman"
"coba kau carilah di flat nya"
ah benar juga. "gomen paman. aku pergi dulu"
segera aku melesat menuju flat apartemen Naruto.
~ apartemen Naruto ~
BUG BUG BUG
"baka" teriakanku menggema di apartemen naruto ini.
tak ku hiraukan jika ada orang yang protes mendengar suara teriakan ku ini.
"percuma saja kau berteriak sampai seperti itu, Naruto sudah pergi bersama Hinata, 1 jam yang lalu"
BRAK
tiba-tiba suara bantingan pintu itu terdengar dari belakangku setelah sederet kata yang tadi di ucapkannya, entah oleh siapa itu. aku tak ambil pusing.
hm... bersama Hinata-chan
ku sunggingkan senyumku. baiklah sepertinya aku tak perlu mengkhawatirkan bocah kuning itu. kini aku sudah tenang, setidaknya sudah ada yang menghiburnya. lagipula aku dan semua yang ada di konohagakure ini mengetahui bahwa Hinata-chan menyukai Naruto.
aku memutuskan mengurungkan niatku untuk mencarinya lagi. saatnya aku pulang kerumah.
Ino POV the End
.
Sakura berjalan santai melewati taman konoha, bersiul-siul ringan. hatinya kini sudah mulai tenang. persiapan pernikahannya semua telah siap.
tes tes tes
tetesan air yang jatuh dari langit itu menimpa kepala pink Sakura.
Hujan
Sakura segera berlari menuju sebatang pohon besar yang berada di taman tersebut. berusaha menyembunyikan tubuhnya dan barang bawaannya dibawah pohon agar tak terkena hujan.
Hujan turun dengan derasnya.
beberapa waktu, Sakura hanya menatapi hujan yang jatuh di depannya. 'semoga hujannya tak lama'. batin Sakura berharap. namun saat ia menengadahkan wajahnya ke langit. Gelap. ia nampak kecewa, harapannya mungkin tak terkabulkan.
benar saja, hujan turun semakin derasnya. membasahi seluruh bumi konoha.
Sakura merasa terjebak di taman ini, dengan hujan yang mengguyur begitu deras. ia tak boleh berlama-lama hanya menunggu disini. sesegera mungkin dirinya harus sampai dirumah. ia teringat Sasuke yang sejak tadi sudah menunggunya dirumah. menunggu baju yang ia bawa dari boutiq tadi. baju yang akan dipakainya dalam pernikahan mereka, lusa nanti. Sakura tak ingin Sasuke mencemaskannya karena belum tiba hingga hari hampir gelap.
Sakura memutuskan untuk menerobos derasnya hujan. ia tak peduli tubuhnya basah kuyup. Sakura berusaha berlari sekencang mungkin. tujuannya hanya satu, sampai ke rumah.
"Sakura-chan"
tetesan air hujan yang deras membenamkan teriakan seseorang yang memanggilnya.
"Sakura-chan" kali ini terdengar samar-samar suara yang memanggilnya.
Sakura menengok ke arah kiri dan kanan. mencari siapa gerangan yang memanggilnya.
Naruto.
Lelaki pirang itu menatap gadis pink yang tengah berlari didepannya. Sakura menghentikan larinya, mendapati sesosok tubuh tegap yang tiba-tiba telah berada dihadapannya.
Bug
"Aw... ittai" Naruto meringis sambil mengusap kepalanya. "apa salah ku? kenapa kau pukul kepalaku Sakura-chan" Naruto cemberut.
"KAU BERTANYA APA SALAHMU?" teriak Sakura emosi. ia hendak memukul kepala Naruto lagi.
"ampun Sakura-chan!" rengek Naruto melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
Sakura seketika menurunkan tangannya.
'akh, hujannya sudah berhenti ternyata' batin Sakura yang baru sadar jika tak lagi ada tetesan air dari langit.
Naruto yang beberapa detik tadi sedang melindungi kepalanya dari tangan Sakura, merasa heran. karena gadis pink itu belum juga memukulnya. Naruto menatap gadis pink di depannya.
Haruno Sakura
gadis pink yang sejak kecil ia sukai, bahkan ia cintai. hingga kini atau mungkin nanti dan selamanya. dia tau dirinya sangat mencintai Sakura. meskipun gadis itu tak pernah membalas cintanya dan sekarang bahkan Sakura akan menikah dengan sahabatnya Sasuke. memikirkan itu wajah Naruto seketika berubah.
dia merasa bahagia jika gadis didepannya ini bahagia. namun ia juga merasakan sedih bahwa ia tak akan bisa lagi bersama dan bermimpi untuk memiliki gadis yang ia cintai ini.
Sakura menyadari air muka Naruto yang berubah. entah apa yang Naruto pikirkan, tapi wajah Naruto sama persis saat Naruto sedang mengingat kedua orang tuanya.
"Naruto" Sakura ingin meraih wajah Naruto. "kenapa kau?"
Naruto yang masih terhanyut dalam pikirannya tak mendengar panggilan Sakura.
"Naruto?" panggil Sakura kedua kalinya
Naruto masih tak menjawab.
Sakura mendekatkan tubuhnya pada Naruto dan menyentuh wajah lelaki berkepala kuning itu. Naruto yang terkejut karena merasakan tangan lembut Sakura berada di wajahnya bahkan tubuh Sakura yang begitu dekat dengan tubuhnya dengan cepat mendorong tubuh mungil Sakura.
Sakura kaget oleh dorongan Naruto, namun dia tak sempat menyelamatkan diri dari dorongan yang kuat dari Naruto, sang calon Hokage.
"Kyaaaaaa" Teriak Sakura melayang ke udara.
"Sakura-chan" Naruto baru tersadar bahwa ia mendorong tubuh Sakura terlalu kuat.
dengan cepat ia melompat dan meraih tubuh mungil Sakura. ditangkapnya tubuh Sakura.
Sakura yang syok dengan wajah memucat dan mata terbelalak segera memeluk leher Naruto yang sedang menggendongnya. membenamkan wajahnya dipundak Naruto.
Naruto merasakan getaran yang dahsyat saat tangan mungil Sakura memeluk lehernya. "Sa-Sakura-chan" Naruto memanggil gadis yang ada digendongannya.
Start Sakura POV
Hangat.
itulah yang aku rasakan saat ini. dengan tubuh yang basar oleh hujan tadi tak membuat aku menggigil, begitu hangatnya ku rasakan.
"Sakura-chan" terdengar suara Naruto memanggilku.
si baka itu, tidak pernahkah ia tak menyebut namaku dalam sehari. aku sampai bosan dan sangat membenci panggilannya, terutama saat ini. mengganggu saja.
aku mengetatkan pelukanku, semakin membenamkan wajah dan tubuhku agar semakin terasa hangat. aroma orange tercium oleh indra penciumanku. aroma yang sangat menyejukkan. aku menyukai aroma ini.
"Sakura-chan" panggilan Naruto kali ini membuatku membuka kedua mataku yang sejak tadi terpejam.
ku angkat wajahku.
emeraldku bertemu blue-shapire. ku tatap dalam blue-shapire yang meneduhkan itu. kedua tanganku yang tadi memeluk lehernya segera ku angkat dan dengan tangan kananku sentuh tiga garis tipis di pipinya yang memerah itu dan ku belai dengan lembut.
tatapanku masih tenggelam di dalam teduhnya blue-shapire ini. aku juga merasakan dadanya yang naik turun dengan seirama dengan hembusan nafasnya yang menimpa wajahku. tangan kiriku yang berada di dadanya merasakan detakan yang begitu cepat disana, detakan jantungnya begitu cepat.
Lelaki ini mencintaiku.
begitu mencintaiku.
mengapa aku tak menyadarinya. atau aku mengabaikan hatiku yang selama ini telah menyadarinya. begitu besar rasa cintanya padaku.
mungkin Sasuke-kun lah yang membuat aku mengabaikan perasaannya. ya, rasa suka ku kepada pangeran pujaanku sejak kecil.
aku masih ingin dalam posisi ini, aku menyukainya. kehangatan dalam aroma orange.
entahlah, aku tak tau mengapa aku tak ingin melepas dan menghilangkan kehangatan ini pada tubuh mungilku.
hingga ku sadari sepasang bibir mendarat di bibirku. kecupan hangat dan sapuan lembut bibir Naruto, memberikan aroma yang lebih hangat lewat hembusan nafasnya.
ah.. aku merasakan makin gila. aku merutuki diri sendiri, mengapa aku tak menolak perlakuan ini.
ini ciuman pertamaku.
bukan dengan sang pangeran impian dan calon suamiku, Uchiha Sasuke. namun dengan seorang Naruto Uzumaki. tapi kenapa aku menyukai ciuman ini. aku tak ingin melepasnya
tanpa ku sadari aku sudah mengikuti irama sapuan bibir yang mulai menghisap bibir bawahku. begitu lembut dan penuh dengan...
kuangkat tangan kiriku, meraih wajahnya dengan kedua tanganku. aku mendorong kedepan wajahku untuk memperdalam ciumanku. bibir Naruto masih menyapu lembut dan menghisap ujung bibir atasku. aku pun menghisap bibir bawah Naruto.
berkali-kali Naruto berpindah menghisap bibir bawah dan bibir atasku bergantian, akupun melakukan hal yang sama dengan yang Naruto lakukan terhadap bibirnya.
beberapa menit aku mulai kehabisan pasokan udaraku. wajahku udah merah padam.
dengan segera ku lepaskan hisapanku pada bibir Naruto. Naruto yang masih menghisap bibir bawah ku menjadikan bibir bawahku sedikit memanjang. sadar bahwa aku melepaskan ciumanku, Naruto pun melepaskan hisapannya. kurasakan basah di seluruh bibirku. ku usapkan pelan dengan ujung jari tengah di tangan kananku. rasa orange.
seketika aku sadar dan langsung membekap mulutku sendiri.
Naruto yang mungkin juga baru menyadari segera melepaskan gendongannya. tubuhku terhempas jatuh ke tanah.
Bug...
rasa sakit pada tubuhku tak ku hiraukan lagi. aku hanya terpaku menyadari apa yang barusan telah aku lakukan dengan Naruto?
Sakura Pov the End
.
Naruto yang baru menyadari apa yang ia lakukan dengan Sakura tadi. langsung melepaskan tubuh mungil itu jatuh ke tanah.
Bug...
Naruto terpaku.
Kami-sama? apa yang telah aku lakukan pada Sakura-chan?
Naruto merutuki perbuatannya sendiri.
ia merasa berdosa dan bersalah. bukan hanya pada Sakura, tapi juga pada sahabatnya Sasuke. ya, sahabat yang akan menikahi gadis impiannya ini.
Naruto menatap sosok Sakura yang masih berada di bawah dan masih dalam posisi yang sama saat ia jatuh dari gendongan yang ia lepaskan tadi.
tak ada suara diantara mereka. Naruto dengan perlahan menjatuhkan kedua kakinya berusaha menyentuh bahu Sakura yang terlihat bergetar.
"Go-gomen Sa-Sakura-chan" ucapan Naruto bergetak. ia begitu takut gadis pink itu marah padanya.
tangan yang tadi hendak menyentuh bahu Sakura langsung ditepis oleh gadis itu. ia langsung berdiri. Naruto pun secepatnya ikut berdiri.
Sakura menatap Naruto
Emeraldnya menatap Blue-shapire.
sesaat.
sekejap.
kedua mata itu saling bicara. entah apa yang mereka bicarakan, Naruto dan Sakura tak tau itu.
Emerald terlihat berkaca-kaca. blue-shapire terlihat teduh.
seketika Sakura berbalik dan meninggalkan Naruto tanpa sepatah kata pun. Naruto yang tak tau harus berbuat apa tak mencegah dan menahan Sakura, meski terlihat olehnya setetes air jatuh saat Sakura berbalik dan meninggalkannya tadi. ia hanya mampu menatap sosok Sakura yang mulai menghilang dari pandangannya.
saat Naruto melangkah ingin pulang. baru tersadar ia menginjak sesuatu.
bungkusan.
Naruto membungkuk dan meraih bungkusan itu. ia menimang-nimang bungkusan itu.
'Sa kura-chan' bisik Naruto lirih.
ia melangkah meninggalkan tempat itu.
.
To Be Continue
.
huwaaaahhhh...
berantakan...
banyak tepo...
Gomen MinnaSan. aku author baru di Fanfiction Naruto ini.
maafkan jika ada salah tulisan dan salah kata atau salah nama pada tokoh dari Naruto, karena aku baru jadi penggemar Naruto #telat banget sih
selama ini aku cuma tau nya One Piece yang penuh petualang dan motivasi mengejar impian. namun seiring waktu dan usiaku yang beranjak dewasa baru aku melihat ada hal lain yang ada di dalam Anime/Manga Naruto.
dan sekarang aku pecinta Naruto khususnya Pairing 'NaruSaku'
Gomen, kalau ceritanya tidak menarik.
Mohon Review
.
!
!
v
