Disclaimer

Haikyuu! © Furudate Haruichi

Wave © Enamel Illyane

Warning!

SugawaraxTsukishima, minim dialog, maybe OOC, typo(s), terdapat diksi yang tepat

Not gonna say anything nice? Then keep it to yourself and click the 'back' button, you don't like wasting your energy on this right?

.

.

.

.

Tsukishima jarang disayang orang.

Mungkin karena Tsukishima bukan tipe bocah mungil dan menggemaskan. Mungkin karena bibir pucat Tsukishima lebih senang bicara kata-kata beracun daripada yang bermadu. Mungkin karena wajahnya menyebalkan. Mungkin karena senyumnya begitu sinis dan merendahkan.

Makanya ia iri.

Ia iri pada Hinata; saat pukulan kurcaci matahari itu berhasil menembus block lawan, semua orang mengerubunginya, memujinya, bersorak untuknya. Hanya karena satu pukulan. Hanya karena satu pukulan keras dari operan sempurna si Raja Lapangan. Hanya karena itu.

Apa kalau Tsukishima bilang, bahwa ia bisa melakukannya, ia akan dipuja-puja semua orang?

Apa mereka tidak tahu, betapa sulitnya menjadi dinding pertama untuk benteng pertahanan timnya? Apa mereka tidak tahu kalau ia sudah melakukan apa yang ia bisa untuk membuat bola itu menyentuh wilayah net seberang? Apa mereka tidak tahu betapa pusingnya ia harus membaca pergerakan lawan dan meresponnya dalam sekejap?

Tsukishima juga ingin dipuji. Tidak perlu arak-arak keliling lapangan, ucapan "kerja bagus" baginya cukup. Jadi, saat senior berambut perak itu memujinya, ia serasa terbang. Tentu saja ia tidak menunjukkannya, tapi Sugawara adalah orang pertama yang memujinya selain keluarga dan kerabat dekat. Padahal saat itu ia belum kenal baik dengan pemuda itu. Hanya sekadar kenal nama dan fisik.

Kemudian, perlahan, afeksi istimewa itu tumbuh.

Tidak seperti bagaimana merasa pada kakak atau keluarganya, bahkan Yamaguchi sekalipun. Ada perasaan senang, tenang, aman, dan sedikit menyejukkan hanya dengan berdiri di samping senior murah senyum itu. Tsukishima tidak bodoh, ia tahu ini yang namanya jatuh cinta. Ia juga tidak menyangkalnya, karena menurutnya, tidak ada gunanya.

Jadi ia mulai ambil tindakan.

Ia mulai memperbanyak waktu latihannya dengan Sugawara. Mencoba melakukan hal-hal keren dan luar biasa di depannya. Mencoba mendapatkan perhatian senior peraknya. Mencoba membuat pemuda itu menepuk kepalanya dan memujinya. Melelahkan, tapi menyenangkan.

Tsukishima juga ingin jadi anak manja sesekali.


fin.


Ini sumbangan saya ketiga untuk fandom ini, dipos dalam satu hari yang sama whoa.

Jangan khawatir, saya awak kapal everyonexeveryone yang mau diskusi pair lain hayu PM saya~

With some syrup and ice sugar,

Enamel Illyane