BROTHER IN LAW

Chapter 1

Langit malam beradu dengan bulan purnama yang remang. Bias cahayanya masuk kedalam celah kecil ventilasi udara dalam sebuah kamar medium yang gelap. Angin musim gugur membelai gorden yang melambai-lambai. Sunyi senyap dan hanya ada suara dengkuran halus dari sesosok mahluk mungil yang menggulung dirinya dibalik tebalnya fabric wol.

Kesenyapan itu tidak berlangsung lama, saat cahaya dari ruang tamu mengintip tipis dari balik pintu dengan celah yang perlahan terbuka. Suara decitan daun pintu bergesekan halus dengan lantai, begitu pelan hingga sosok yang entah siapa itu menutupnya kembali. Siluetnya yang jangkung tercetak jelas bagai bayangan malam, diiringi sebuah derit pelan bagai pintu yang terkunci, dalam hal ini dikunci.

Siluetnya berjalan pelan mendekati ranjang, tanpa sedikitpun menimbulkan suara nyaring dari langkah kaki yang berjinjit. Terus mendekat hingga sosoknya mendapati sebuah gundukan besar yang mengundak tertutupi selimut. Entah cahaya dari mana yang bisa membuat seringai menyeramkan itu dapat timbul dari gulitanya kamar.

Disibakannya kain pengganggu itu hingga sesosok namja berwajah damai nampak tidak terusik sama sekali. Sesekali mendengkur pelan.

"Hyung…" Suara bass rendah itu merangkak sepanjang ruangan. Sosok jangkung itu membawa dirinya keatas ranjang, hingga kini memposisikan dirinya tepat diatas namja yang tertidur pulas.

Tanpa basa basi sosok yang masih tidak dapat dikenali itu membawa bibir tebalnya untuk mengecap manisnya bibir dibawahnya. Menempel saja tidak memberikan efek apapun, dengan berani ia mulai melumatnya nafsu…melahap menda kenyal dengan rona kemerahan itu tanpa ragu. Hingga sebuah erangan pelan mengintip diantara aktifitas janggal itu.

"Ughhh.." Namja dengan bibir dikunci rapat itu mengerang halus, merasa tidak nyaman karena bibirnya terasa berat entah kenapa. Tanpa sedikitpun membuka mata, tangan itu meraba-raba meja kecil dipinggiran ranjang dan menarik tombol lampu.

Ruangan terang benderang tiba-tiba, menampakkan sosok jangkung seorang namja yang tengah sibuk melumat bibir seseorang.

"Enghhh…" Kedua manik onyx itu terbuka dengan berat, ia baru tidur beberapa jam dan masih sangat mengantuk jika saja sebuah benda kenyal aneh yang janggal itu menekan-nekan bibirnya dan begitu mengganggu.

"KYYHHHH!" Jeritan tidak sempurna itu membahana, tubuhnya berontak dengan spontan saat melihat seorang wajah namja yang dikenal betul sebagai adik iparnya itu tiba-tiba saja muncul saat ia sadar. Sayangnya pemberontakan itu sia-sia begitu sadar bahwa tubuhnya dihimpit begitu erat, teriakannya hanya mempu berbuah menjadi desahan yang menggelikan ditelinganya.

Setelah beberapa menit merasakan ciuman sepihak itu akhirnya namja dengan surai brunette ikal tersebut mengakhiri sesi pemaksaannya. "Apahh…yangh…kau…lakukan!" Sibuk dengan nafasnya, namja yang diketahui beranama Yesung itu langsung memaki si namja jangkung tanpa aba-aba.

"Ssttt…pelankan suaramu Hyung. Jika tidak kau bisa membuat Noona dan anakmu terbangun. Kau tidak mau jika mereka tiba-tiba datang lalu melihat kita dalam kondisi seperti ini bukan?" Suara bassnya mendesis.

Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa adik iparnya bisa dikamarnya…terlebih melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan! Yesung terdiam dengan seribu pertanyaan yang janggal. Kulit putihnya meremang saking takutnya, bagaimana tidak. Semuanya terasa begitu menakutkan disaat yang sama, terlebih saat ia tahu apa yang sudah terjadi saat ini. Kenapa adik iparnya melakukan hal seperti itu?

Namun semuanya buyar saat sesuatu yang basah terasa menggeliat dibalik lehernya, Kyuhyun menjilati leher putih milik kakak iparnya dengan tidak sabar, mengecupnya lalu menghisapnya bagai vampire kelaparan. Yesung melenguh dalam ketakutannya. Semuanya tidak begitu cepat ia cerna.

"Kyuh-Kyuhyun! Hentikan…jebal, ugh…apa yang terjadi padamu!" Entah kenapa rasanya sulit sekali mrangkai kata. Yesung yang masih mempertahankan kewarasan dan menuntut jawaban dari Kyuhyun mencoba menghentikan kegiatan gila mereka. Namun semua lebih sulit lagi, begitu tangan yang diyakini sebagai jari-jari Kyuhyun terasa menggerayangi dada dan perutnya. Menyibakkan kaosnya lalu masuk kedalam sana.

"Kau tahu Hyungie~" Bisikan setan itu mendesis membelai telinga Yesung dengan nafas panas dan lidah basah. "Sejak pertama kali melihatmu…kau sudah membuatku tertarik. Bagaimana bisa Noonaku menikahi namja semanis dirimu? Menyesal rasanya aku tidak datang ke pesta pernikahanmu delapan tahun lalu, jika saja aku mengenalmu lebih awal dari Noonaku…mungkin saja kau menjadi milikku. Ughh kenapa baumu manis sekali, Hyungiee…" Desahnya frustasi seraya menjilati ceruk leher itu seolah tidak ada hari esok.

Yesung membeku dalam keterkejutannya. Bagaimana mungkin namja brengsek didepannya adalah
Cho Kyuhyun, iparnya yang pendiam dan terlihat begitu angkuh. Namun ia tidak dapat berfikir lebih jauh, tidak dalam keadaan seperti ini. Otaknya tidak bisa memikirkan hal yang lebih berguna seperti...menyingkirkan namja itu dari atasnya barangkali?

Tangan kecilnya mendorong-dorong kuat. Tapi sensasi yang entah datang darimana itu membuat perutnya terasa jungkir balik. Melemahkan syaraf serta sendi-sendi tubuhnya yang tremor.

"Aku tidak tahu kenapa kau melakukan ini, tapi Hyung mohon berhentilah…jika kau tidak suka—Ahh apa yang kau lakukanhhh.." Maniknya tak kuasa membulat. Rasanya janggal ketika sesuatu terasa mencubiti nipplenya dari balik kaosnya. Lalu semuanya terjadi begitu cepat hingga kini bagian atas tubuhnya tidak tertutupi apapun. Menampakkan lapisan kulit susu yang meremang dan terlihat menggoda. Kyuhyun meneguk ludahnya berat…ternyata iparnya yang manis ini lebih indah lagi didalamnya.

Tanpa menunggu apapun lagi ia melahap salah satu nipple kemerahan itu dengan antrusias. Membuat Yesung membeliak kaget. "Ah~ Apa—hentikan Cho Kyuhyun…jebal, aku tidak mau." Sekuat tenaga namja manis itu menendang-nendang kakinya agar Kyuhyun meu berhenti, ataupun menjambaki rambut brunette itu entah sebagai bentuk pemberontakan atau pelampiasan rasa nikmat yang tidak begitu saja ia sadari. Namun semakin ia berusaha maka sebuah tamparan keras memberinya sebuah kenyataan bahwa semuanya sia-sia belaka.

Desahan-desahan itu menjadi lullaby yang memabukkan. Yesung yang sudah kehilangan akalnya hanya bisa menjerit dan mendesah seraya meremas-remas fabric sprei yang sudah kusut. Sementara Kyuhyun melenguh dan menghajar hole milik iparnya itu semakin ganas saat orgasmenya mencapai ujung ternikmatnya. Sudah ketiga kalinya ia klimaks didalam tubuh sang ipar. Hingga kini nampak Yesung terlalu lelah hingga terlelap meninggalkan Kyuhyun yang sangat puas sudah melampiaskan hasratnya sejak pertama kali kedatangannya kerumah ini. Tidak peduli Yesung siapa…suami Noonanya sekalipun ia tidak peduli. Yang pasti sekarang…Kim Yesung, iparnya sudah menjadi miliknya.

"Hyungie…aku tahu kau belum tidur. Satu hal harus kau tahu, kau tidak boleh memberitahu siapapun tentang ini, jika tidak…aku akan menculikmu ke tempat yang jauh dan memperkosamu setiap hari. Arraseo~" Kyuhyun mencium bibir bengkak itu sekilat sebelum akhirnya pergi karena sudah mendapat apa yang ia mau. Dalam hati ia tertawa mengejek, meski Yesung tidak memberi tahu orang lainpun…toh ia akan tetap memperkosa Yesung setiap hari.

Suara derit pintu yang tertutup membuat Yesung terperanjat. Lalu menangis tanpa suara sejadi-jadinya. Tidak mungkin…tidak mungkin ini semua terjadi padanya. Kenapa jadi seperti ini? Kenapa…

"Mianhae Victoria…aku—aku…" Yesung tidak sanggup lagi. Ia melipat tubuh yang lengket dan penuh bercak merah dimana-mana, memeluk kedua lututnya dengan erat. Air mata yang menggenang disudut maniknya kembali mengaliri kedua pipinya saat ia merasakan sesuatu yang hangat dan lengket merembes keluar dari bagian selatan tubuhnya. Itu saja sudah menjadi bukti bahwa yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi.

TBC

Or DELETE?

Fic percobaan, saya kangen nulis FF soalnya. Ditunggu responnya. R N R please? :D