Air dalam fase liquid. Hanya sebuah senyawa perpaduan antara dua molekul hidrogen dan sebuah molekul oksigen. Tidak lebih. Ya, seharusnya tidak lebih, kan? Namun, sensasi dunia di dalam air begitu berbeda dengan daratan. Ketika kau menyelam ke dasar dan merasakan tekanan air yang semakin menjadi di bawah. Sama seperti tekanan yang dirasakan dalam tubuh ketika kau merasakannya. Perasaan itu... seolah ingin membuncah keluar menekan ke segala arah.
Naruto © Masashi Kishimoto
Splash Under Water © Kuas tak bertinta
Warning : OOC(maybe), AU, Typo(s), FemNaru, etc.
.
.
.
Happy Reading
'Brushhhh!'
Naru hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat Sakura yang sudah melakukan lompat start lebih dulu darinya. Anak ini benar-benar... tiga tahun tidak berenang, tingkahnya begitu bertemu air sudah segarang ini.
Mengabaikan Sakura yang sudah masuk ke kolam lebih dulu, Naru malah sibuk memandang teduh suasana lingkungan kolam. Sudah tiga tahun berlalu sejak turnamen nasional renang itu. Namun, masih jelas di benak Naru tentang semua kenangannya. Bagaimana kerasnya latihan mereka sebelum bertanding, suasana lomba yang menegangkan, sampai teman-teman seperjuangannya... teman-teman klub renangnya.
"Nar! Ck, jangan bilang kau lupa caranya berenang? Ayolah, cepat ke sini!" Sakura yang berteriak nyaring membuat runtuh imajinasi Naru tentang kenangan masa lalu mereka. Setelah ia menghela napas sejenak, dia melakukan lompat start cepat menyusul Sakura.
Setelah masuk ke air, Naru sibuk membawa tubuhnya ke dasar kolam, berenang di dasar memang hal yang menyenangkan. Ingatan tentang turnamen itu kembali. Bagaimana ia berenang dengan sangat cepat memakai gaya kupu-kupunya. Kepakan-kepakan tangannya. Dan sentuhan air kolam... semua terlalu menyesakkan untuk diingat. Sesesak bernapas di air.
Selang beberapa detik, kepalanya muncul di permukaan, tepat di samping Sakura.
"Kau tidak pernah berubah. Selalu lebih suka menyelam daripada berenang di permukaan."
"Gerakan kita akan lebih optimal jika di dalam air. Lagipula aku spesialis gaya kupu-kupu. Tidak seperti kau yang gaya dada. Gaya dada kan gaya yang lambat."
Sakura mendengus kesal, "kau sedang membahas masa lalu, heh? Kalau begitu, ayo tanding gaya punggung." Mendengar gaya punggung disebut-sebut, tangan Naru mendadak gatal untuk tidak mendelepkan kepala Sakura ke dalam air.
"Kau mengejekku? Sudah kubilang, seumur hidup aku tidak akan memakai gaya itu, baka! Aku hanya mau berenang dengan gaya bebas dan kupu-kupu."
"Hahaha, aku masih sangat ingat bagaimana kau muntah-muntah di pinggir kolam karena tenggelam saat mencoba gaya punggung. Ah, bicara tentang gaya bebas... kau tetap saja selalu kalah dengan Sasuke, kan?"
Sasuke... Uchiha Sasuke? Bagus, kenapa Sakura mendadak menyebutkan nama yang satu itu.
Rivalnya yang menyebalkan itu? Orang itu sangat mirip jika diibaratkan dengan tekanan air. Yang selalu menekannya untuk pergi dari dasar kolam, namun membuatnya ketagihan untuk terus menyelam dan menyelam. Tekanan air yang menekan ke segala arah... sama seperti Sasuke.
Flashback
Naru melepas kacamata renangnya dengan cepat. Menatap bangga rekor waktu yang tertera di papan depannya. Lebih cepat satu setengah detik dari orang itu. Ya, siapa lagi kalau bukan...
"Cih, hanya berselang satu setengah detik. Jangan bangga, Dobe!"
Dengan seringaian yang menyebalkan, Naru menatap Sasuke sombong. Mungkin untuk gaya bebas dia selalu kalah di belakang Sasuke. Ya mau bagaimana lagi, dia baru bergabung di klub ini tiga bulan yang lalu. Jelas saja kemampuannya masih sangat amatir begini. Tapi, jangan remehkan gaya kupu-kupunya. Entah bagaimana, sekali mencoba gaya yang satu ini, tubuhnya langsung bisa mengikuti ritme di dalam air.
"Kau yang mengajariku gaya kupu-kupu pertama kali. Sepertinya ada yang salah dengan kedua kakimu, hm?" Dengan mulut yang sibuk menyindir Sasuke, Naru naik ke daratan dengan bantuan kedua tangan sebagai tumpuan. Di susul dengan Sasuke di sebelahnya.
"Mungkin... tapi sepertinya, ini disebabkan oleh lebar kedua kakimu yang seperti ubi talas, Dobe gendut."
"Heh, dengar ya! Ini skill, tau. Lagipula kakimu itu lebih besar dan berotot dariku. Kau bahkan sudah berenang sejak kelas satu SD. Apa susahnya mengepakkan kedua kakimu bersamaan dan membentangkan kedua lenganmu, Teme?"
"Sesulit kau mengalahkanku di gaya bebas."
Sasuke mengalihkan pandangannya dan kembali masuk ke dalam kolam dengan lompatan start yang cantik. Mengabaikan Naru yang sibuk berkoar-koar di atas kolam. Cih, inilah yang Naru benci dari Sasuke. Dia yang mengajak Naru bertanding, dia juga yang seenaknya meninggalkan Naru.
"Kalian berdua ini... sana ke kolam yang satunya. Kita praktik gaya punggung hari ini. Malah sibuk bertanding tidak jelas. Oh, ngomong-ngomong berapa cetakan waktunya?"
Naru hanya menghela napas. Sensei mereka yang satu ini benar-benar... sok memarahi tapi nyatanya masih kepo juga dengan hasil pertandingannya. Tanpa suara, Naru memilih menunjuk papan pencatat waktu yang ada. Membuat Kakashi sibuk mengangkat alisnya.
"Hah, dengan total jarak 50 m dan kalian hanya bisa mencapai waktu 31 detik? Lamban... kalian seharusnya lihat atlet-atlet renang itu, bisa mencapai rekor 23 detik. Seharusnya kalian –"
"Ahhh, sensei ribut saja dari tadi. Jelas saja kami kalah kalau dibandingkan dengan atlet pro begitu. Lagipula aku baru gabung di kelas senior ini tiga minggu. Bukankah bagus, dalam waktu 3 bulan aku bahkan bisa mengalahkan Sasuke yang pernah juara satu untuk nomor gaya bebas itu?"
Dari air, Sasuke hanya menatap keduanya dalam geming. Benar kata Naru. Dia sudah pernah dikirim untuk turnamen nasional dan juara satu di gaya bebas. Walaupun untuk gaya kupu-kupu dia hanya bisa meraih peringkat ketiga. Bahkan Gaara, sahabat setianya saja bisa menempati posisi juara satu untuk dua nomor gaya dada dan gaya punggung. Tapi, dengan mudahnya Naru mengalahkan dia di gaya kupu-kupu. Uchiha Sasuke, dikalahkan oleh seorang anak perempuan yang bahkan baru bergabung selama tiga bulan dan belajar gaya kupu-kupu selama tiga minggu sejak naik jenjang ke klub senior. Berbanding terbalik dengan dirinya yang sudah berenang sejak kecil.
"Woy, Teme sok pro! Cepet naik! Kita masih ada latihan gaya punggung dan pedal tangan biar gaya dadanya makin kuat!"
Ah, Sasuke lupa satu hal... anak perempuan itu juga berisik.
.
"Ahhhh! Senseiiiiii! Demi apapun aku tidak mau pakai gaya punggung ini lagi!" Naru sibuk nangis gaje di pinggir lapangan sambil mendengus-denguskan hidungnya yang tadi kelelep di air. Baru berapa kali kepakan kaki di gaya punggung, kepalanya sudah nyungsep ke dalam air duluan. Intinya, dia gagal paham di gaya punggung.
Ditatapnya sinis Sakura dan Gaara yang sudah jauh di tengah kolam melanjutkan gaya punggung mereka. Ingin rasanya Naru membuat air kolam berguncang hebat menenggelamkan mereka berdua yang sukses di gaya punggung itu. Sayang, niat jahat Naru terlalu mustahil untuk diwujudkan.
Bagaimana bisa Gaara dengan santainya mengepak-ngepakkan kaki dan tangannya seindah itu? dia bahkan di posisi yang paling depan memimpin. Disusul Sakura yang tidak jauh di belakangnya. Dua orang itu benar-benar... Tunggu, kalau di posisi satu ada Gaara dan di posisi dua ada Sakura... di posisi ketiga harusnya? Ah, bukan, bukan Sasuke. Jadi, di mana Teme sok hebat itu, sekarang?
"Ukhuk ukhuk! Airnya masuk ke hidungku. Aku benci gaya punggung!" mendengar suara familiar yang tak jauh dari sampingnya, membuat Naru menoleh cepat. Menatap kaget Sasuke yang sibuk terbatuk-batuk di pinggir kolam. Teme ini juga... yang benar saja?!
"Ck, kalian berdua ini. Lihat Sakura dan Gaara bahkan semudah itu melakukannya. Jangan-jangan lemak tubuh kalian menempel di bagian kepala sehingga kalian tenggelam terus saat mencoba gaya punggung?"
"Sorry, ya sensei... kalau dia, sih mungkin saja. Kalau aku, berat di otak makanya gagal di gaya punggung," Sasuke mengejek Naru yang masih sibuk terengah-engah di pinggir kolam.
"Sudah-sudah! Pokoknya kalian berdua ulangi lagi gaya punggung dari awal sampai bisa!"
"HAH?! Yang benar saja?! Sensei tidak lihat aku tadi sampai muntah-muntah?! Aku sudah hampir sepuluh kali mengulang gaya ini dan tetep saja kepalaku nyungsep di dalam air! Sensei ingin membunuhku?!"
"Pftt... sampai tenggelam beneran, ya? Untung aku masih tetap bisa berenang gaya punggung beberapa detik walaupun pada akhirnya air ikut masuk di hidungku. Terbukti, kan kalau kau itu gendut, makanya tenggelam!"
Dengan tatapan super niat membunuh, Naru menatap Sasuke. Membuat Sasuke semakin menyeringai meremehkannya. Ck, awas saja Teme satu ini. Memangnya dia pikir dia sudah hebat, apa? Bukannya dia dari kecil sudah belajar berenang? Lantas kenapa sampai sekarang dia masih tetap tidak bisa berenang di nomor gaya punggung? Bukannya itu lebih memalukan?
"Ah, pokoknya aku pulang kalau Sensei masih menyuruhku melakukan gaya itu!"
Kakashi yang melihat Naru ngambek begitu hanya melengos bosan.
"Ya sudah, terserah. Kalau memang benar-benar tidak bisa, kau bolak-balik kolam ini empat kali dengan gaya kupu-kupu. Kau lanjutkan gaya punggung, Sasuke."
"Hah?! Kok curang begitu, sih?" Sasuke menatap kesal atas diskriminasi yang dilontarkan Kakashi.
"Kau kan masih bisa berenang gaya punggung walau sesekali tenggelam dan kembali muncul di permukaan, kalau Naru sih benar-benar tak bisa."
"Oh aku mengerti. Iya, sih dia kan memang tidak bisa apa-apa..." Walaupun dalam hati Naru sudah ingin mencakar ganas Sasuke karena mengejeknya sejahat itu, jiwa sabar Naru tetap lebih mendominasi. Tenang, Naru... biarkan saja Teme sok ini. Yang penting kau terbebas dari gaya punggung buluk itu.
Tidak perlu perintah dua kali, Naru langsung menghentakkan kedua kakinya berenang menyusul Sakura dan Gaara yang sudah ada di ujung.
End of Flashback
"Wajar saja aku kalah dengan Teme itu. Dia pernah ikut turnamen nasional untuk nomor gaya bebas, kan?"
"Tapi kau hebat. Kau menang di turnamen nasional kelompok putri untuk gaya bebas dan gaya kupu-kupu juga, kan? Bahkan untuk lomba estafet kita berempat bersama Sasuke dan Gaara sukses meraih juara satu. Kau tidak kangen dengan Sasuke? Kalian berdua lumayan dekat, kan dulu?"
Dekat apanya?! Naru nyaris saja muntah mendadak di tengah kolam mendengar asumsi Sakura yang mengatakan mereka berdua dulu dekat. Dia dan Sasuke? Hah! Menggelikan!
"Dengar, ya! Teme itu selalu mengejekku saat di klub dulu. Malas saja dekat dengannya. Untuk apa kangen pada orang jahat seperti itu? Cih..."
Sakura hanya tersenyum dan mulai berenang dengan gaya dadanya. Walaupun Naru berkata begitu, tetap saja Sakura tahu Naru masih mengingat Sasuke dengan jelas. Panggilan Teme yang Naru berikan tidak pernah lepas saat Naru menyebutkannya. Sementara itu, Naru mau tak mau harus mengikutinya dengan menggunakan gaya kesukaannya, gaya kupu-kupu. Gaya yang tidak pernah luput dari bagian kesenangannya. Walaupun sekarang dia sudah menduduki bangku SMA. Walaupun sudah tiga tahun berlalu, dan sejak saat itu juga dia tidak melihat Sasuke.
Ini semua karena kepindahannya sejak kelas 1 SMP lalu. Membuat dirinya harus meninggalkan semua kenangan di kota kecil ini. Memang setiap libur dia selalu kembali ke kota ini untuk bersenang-senang dan bertemu Sakura, teman lamanya. Bahkan saat dia liburan kelas satu SMP dulu, dia sempat mendatangi klub itu. Berniat reuni dengan anggota tim lainnya.
Tapi, apa yang dia dapat di klub waktu itu, tidak sepenuhnya sesuai harapan. Ya, dia tidak menemukan Sasuke lagi di sana. Tu-tunggu, baiklah, harus dia akui bahwa ada perasaan sedikit rindu pada Teme arogan itu. Hanya sedikit. Sayang, Sasuke dan Gaara sudah pergi. Karena Sasuke dan Gaara adalah perenang yang hebat. Terlalu hebat sehingga membuat mereka harus pindah jenjang ke klub yang lebih hebat. Naru dan Sakura meninggalkan klub karena alasan akademik, sedangkan Sasuke dan Gaara meninggalkan klub untuk ke jenjang selanjutnya.
Meninggalkan kenangan di klub mereka begitu saja tanpa arti. Dan tentu saja, meninggalkan perasaan Naru mengambang di tengah air selama tiga tahun terakhir.
To Be Continue
A/N: Yesss! Akhirnya bisa buat fic tema olahraga. Ini semua gegara akhir-akhir ini kecanduan berenang asdasd. Jadi selama libur paskah, saya berenang tiap hari wkawka. Dan, persis kayak Naru, gaya punggung adalah gaya tersusahhhhh asdfghjkl! Dan menyelam adalah momen paling asyik di berenang. Serius, kalo nyelem, gerakan di air jadi lebih cepet wkswks.
BTW ini diambil dari kisah nyata. Jangan tanya kisah siapa lalala #digampar.
Mind to review?
Kuas Tak Bertinta
Next Chap:
"Aishhh! Pokoknya aku tidak mau gabung ke klub renang! Coba Tou-san pikir, kalau kita tenggelam di tengah laut... mau bisa berenang ataupun gak bisa berenang, tetep bakal mati juga kan kalau gak ada yang nolong?"
"Gaya bebas apa itu? Lamban. Ulangi empat kali bolak-balik sampai kedua tanganmu tidak berantakan."
"Mereka itu Sasuke sama Gaara. Yang menang di turnamen nasional tahun kemarin dan tahun-tahun sebelumnya juga."
