Phobia?

.

.

.

.

.

.

.

Disclaimer : Naruto ©Masashi kishimoto

story by Vonda17

SasuSaku

T

Romance and little humor

Warning: Ooc, Typo, alur gaje, not EYD, dll. NO LIKE NO READ NO FLAME!

.

.

.

.

.

.

.

.

Phobia?

Vonda17 present.

.

.

.

.

.

.

Sakura tak habis pikir, kenapa teman-temannya sebegitu besar upayanya untuk mencari perhatian sang kekasih. Novel tebal yang berada di tangan Sakura pun terbanting menghantam meja, membuat pekikan kagum sampai pekikan kegenitan itu terhenti. Sakura tahu resiko punya pacar super idol itu seperti apa, dan beginilah jadinya.

Sasuke hanya mendengus kecil dikala melihat gadisnya memancarkan tatapan maut, seakan-akan ada sinar laser yang keluar dari kedua bola mata emerald itu yang dapat membumihanguskan seluruh fansgirlnya. Sasuke pun menepuk bahu kekasihnya, Sakura pun mendongak melihatnya.

.

"Sabar."

Sakura hanya memutar mata sebal, ia pun membuang tangan Sasuke dari bahunya dan menggeleng pelan.

"Mereka keterlaluan!. Mereka sengaja ya membuat aku cemburu!?".

Sahut Sakura cemberut. Sasuke pun membungkukkan tubuh hingga wajahnya berada tepat disamping wajah Sakura.

"Meskipun begitu, tetap kau yang aku suka di banding mereka." bisiknya.

.

Blush.

.

Gadis pink itu tertunduk malu dikala mendengar bisikan Sasuke. Sakura tersenyum kecil, rasa kesalnya sedikit berkurang.

"Kalau begitu!... Kau harus mentraktirku, Sasuke-kun kalau tidak, tak ada jatah kencan malam minggu ini!"

Sasuke pun tersenyum menang, dengan cepat ia kecup pipi Sakura sebagai tanda persetujuan dan tentu saja pemandangan tadi mengundang iri bagi fansgirlnya.

.

.

.

.

.

.

.

Phobia?

.

.

.

.

.

.

.

LeafGreen Cafe. Pemandangan mencolok datang dari 2 sejoli ini, warna rambut yang nyentrik antara pink dan blue dark, menjadi pusat perhatian di cafe tersebut.

.

"Anda pesan apa tuan dan nyonya?" sahut waitress itu.

"1 Strawberry milkshake untukku dan 1Cappuchino less sugar nya untuk dia."

Sahut Sakura pada waitress tersebut

"pesanan tuan dan nyonya akan datang 5 menit lagi, terima kasih telah berkunjung."

Waitress itupun berlalu.

Malam ini mereka sedang dinner, lebih tepatnya Sasuke yang mengajak Sakura untuk melunasi janji mentraktirnya. Tanpa menunggu lama pesanan mereka pun datang.

.

"Ah, enaknya!... Terima kasih ya, Sasuke-kun."

"Hn"

Merekapun menikmati minuman yang mereka pesan seraya menikmati suasana dinner yang di selingi dengan candaan.

"hahaha aku tahu... Aku tahu pasti kau sangat malu saat di pestanya Naruto!" sahut Sakura tertawa pelan mengingat kejadian lucu yang menimpa Sasuke saat ulang tahun sahabatnya Naruto.

"oh, sudahlah Saki aku tidak mau me...!" Sasukepun berhenti berkata seketika.

Sakura pun menatap aneh perubahan raut w ajah dan tubuh kekasihnya yang menjadi tegang seakan ada yang mengagetinya. Dapat Sakura lihat keringat jatuh membasahi pelipisnya dan tatapan Sasuke pun tertuju pada satu titik.

"Sasuke-kun, kau tidak apa-apa?"

Belum sempat pertanyaan itu terjawab Sasuke sudah beranjak dan dengan sekejap mata meninggalkan Sakura sendirian.

.

"Sasuke! siapa yang akan membayar semua ini?!. Argh... Dia kenapa sih!?".

Seru Sakura melihat Sasuke pergi tergesa-gesa. Sungguh ia kecewa, kenapa di saat moment romantis seperti sekarang ini Sasuke malah membuatnya hancur berantakan.

"Maaf nyonya ini bill nya!"

"..."

.

TUING!...

.

"SASUKEEEEE..."

.

.

.

.

.

.

.

.

Phobia?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ugh!... Sial!... Brengsek!"

Begitulah gerutuan gadis berambut pink ini yang berjalan sendirian di trotoar pinggir jalan Konoha City. Sungguh hari ini adalah hari terburuk dalam catatan sejarah hidupnya. Ia tak habis pikir dengan Sasuke yang tega membiarkannya sendirian seperti saat ini, apalagi ia harus berjalan dengan kaki kosong!, itu semua karena untuk membayar pesanan mereka berdua yang kelewat mahal padahal hanya sekedar minuman dan sialnya lagi ia lupa membawa dompet kesayangannya.

.

.

Flashback...

.

.

"Maaf, tapi saya lupa membawa dompet!"

Ujar Sakura pada pemilik Cafe yang ternyata Karin. Rival abadinya di sekolah.

"Meh, alasan! bilang saja kau mau dapat hidangan gratis dengan alasan seperti itu, merah jambu!." Sahut Karin sarkatis.

"Tapi sungguh, aku lupa membawanya!"

.

Karin pun mendecih, seketika matanya tertuju pada sepatu higheels milik Sakura.

"Sepatu mu bagus juga, merek paris kan?" tanya Karin.

"Ya, begitulah." Sahut Sakura menyombongkan diri.

"Ah, bagus! karena kau tidak punya uang untuk membayar ini semua jadi... Bagaimana kalau itu jadi jaminannya!" Karin pun menyeringai melihat ekspresi Sakura yang tertohok seperti itu.

"Ta-tapi..."

"Atau kau mau mencuci tumpukan piring dan gelas dibelakang!, kau pilih yang mana?"

.

.

.

.

Flashback off

.

.

.

.

.

.

"Sial...Sial...Sial"

Seru Sakura mencak-mencal di jalan.

.

"Ini semua gara-gara kamu Sasuke! sepatu limited edition kuuuu..."

Sakura pun melanjutkan jalannya, kakinya sedikit tersa nyilu saat tak sengaja menginjak batu kerikil tajam yang ia lewati.

"Auww..!"

Dengan kesal Sakura berjongkok dan menyentuh kakinya, emerald hijau itu pun mulai berair dan hampir menangis bila saja tak ada sebuah tangan yang terulur di depan wajahnya.

"Kau tidak apa-apa?"

Sakura pun mendongak dan mendapati 2 buah onyx hitam legam yang sangat ia kenal. Seketika raut wajah Sakura menjadi seram.

"Apa pedulimu, Uchiha!"

Gadis itu pun berdiri dan mulai berjalan meninggalkan si tersangka yang entah muncul darimana. Sasuke pun membuang napas dan meraih tangan Sakura.

"Apa lagi?!"

Ketus Sakura yang menatap garang Sasuke.

"Ini."

Kini ditangan kiri Sasuke menggantung sepasang sepatu yang ia sayangi. Tanpa lebih lama lagi Sasuke berjongkok dan memasangkan ke 2 sepatu itu.

"Maafkan aku." Sahut Sasuke datar.

.

"Hiks..."

Sasuke pun mendongakan kepalanya dikala mendengar isakan keluar dari bibir kekasihnya, Sasuke pun berdiri berhadapan dengan Sakura.

"Kejam, Tega banget meninggalkanku sendirian.. hiks... hiks..."

.

Bugh!

Satu pukulan di dada diterima Sasuke.

.

Bugh!

Dua pukulan...

.

Bugh!

Tiga...

.

Hap!

.

"Aku minta maaf!"

Sasuke pun mengiring Sakura ke pelukannya, ia usap perlahan rambut pink yang halus itu dan tak lupa juga ia bisikan kata-kata yang bisa membuat Sakura melumer.

"Aishiteru.. Hime!"

.

"Bakka Sasu.. Aishiteru yo!"

.

.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

Pojok Author:

Haloo Minna salam kenal semuanya, aku author baru di ffn dan ini salah satu karyaku, Twoshoot. Ku harap kalian suka dan wajib m emberikan Review kalian. Arigato.

.

.

.

Sign

Vonda17