A/N : First fic. Mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan. And special thanks for NaRa 'UzWa' yang sudah mau mendengar keluh kesah saya ketika pembuatan fic ini XD

Hope you like it~ ehehe…

.

.

.

Summary :

Cinta, pacaran, perselingkuhan. Tiga kata ini memang sangat berkaitan dan tidak asing lagi di telinga kita. Bagaimana Jadinya jika Shikamaru dan Ino yang baru saja berpacaran, mengalami cobaan yang berat. Dimana sang kekasih, Shikamaru harus menolong orang lain tanpa sepengetahuan Ino. Yang membuat Ino sakit hati dan salah paham.

Lalu, siapakah yang ditolong Shikamaru?

Apakah Ino mau mengerti?

Bagaimana kelanjutan hubungan mereka?

.

Friendship In Love

.

Chapter 1 : In Rain

.

.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : AU, OOC, Typo's. Don't Like Don't Read!

.

.

Suatu pagi yang cerah, di hari yang membahagiakan ini, menurut Shikamaru dan Ino, sepasang insan yang baru saja menjalin hubungan kasih sayang.

Akan tetapi, kebahagiaan itu tidak bertahan lama ketika gosip tentang Shikamaru menjalin hubungan lagi dengan seorang gadis lain beredar. Namun Ino tidak percaya itu semua.

Di SMA Konohagakuen

"Ohayou Ino-chan! Sepertinya kau sedang senang sekali, ya?" sapa seorang gadis berambut pink, bermata hijau emerald yang mendekati Ino lalu duduk di sampingnya, dan berhasil membuyarkan lamunan indah sahabatnya.

"Eh, Ohayou Sakura-chan! Ah, eh, i-iya tentu saja! Kau tahu? Akhirnya, aku telah memiliki sesuatu yang berharga, yang selalu kuinginkan selama ini!" jelas Ino dengan semburat merah di pipinya.

"Hmm, aku tahu itu! Pasti si cowok jenius berambut nanas itu, 'kan?" ledek sakura.

"Iya, eh Sakura-chan berhentilah memanggil dia dengan sebutan seperti itu!" gerutu Ino seraya menggelembungkan pipinya kesal.

"Dia adalah orang yang sempurna. Kau pantas mendapatkanya Ino-chan."

"Lalu, bagaimana hubunganmu dengan si Baka beranbut pirang itu?" ledek Ino balik.

"Hah, Naruto ya? Tidak, biasa-biasa saja. Hey, lihat itu! Kakashi-sensei sudah datang. Nanti kita teruskan lagi!" ucap Sakura mengakhiri pembicaraan. Setelahnya mereka menyiapkan diri untuk terfokus pada pelajaran matematika dari Kakashi.

Tak terasa waktu berputar begitu cepat, bel tanda istirahat pun berbunyi dengan nyaring. Para siswa mulai berhamburan memadati area kantin.

"Hei Ino-chan!" teriak Karin yang setengah berlari, dengan Tenten mengekor di belakangnya.

"Ya, ada apa?" jawab Ino seraya mengerutkan alisnya heran.

"Apa kau sudah tahu?" kata gadis berambut merah berkaca mata itu langsung pada intinya.

"Berita tentang Shikamaru-kun dan Temari-senpai?" tambah Tenten dengan wajah datarnya.

Ino mendelik tak suka pada kedua sahabatnya ini. menghela napas sejenak, gadis itu pun berujar santai, "Memangnya kenapa? Apa kalian tidak bosan membicarakan orang lain terus? Dan kenapa pula Shikamaru-kun dibawa-bawa?"

"Ino-chan! Kau ini kekasihnya Shikamaru-kun, 'kan? Kenapa diam saja! Sementara kekasihmu yang jenius itu bermesraan dengan orang lain," jelas Karin setengah emosi. Ia tidak habis pikir kenapa sahabatnya yang satu ini begitu tergila-gila pada sosok Shikamaru.

"Yaps, apalagi banyak yang bilang mereka berdua berpacaran!"

"Hush, jangan membicarakan yang tidak-tidak. Temari-senpai, dia itu kan sudah punya calon tunangan, dan rencananya setelah ia lulus sekolah akan bertunangan bukan? Dan Shikamaru-kun, dia tidak mungkin seperti itu, dia sudah kukenal sejak kecil!" ketus Ino setengah membentak, berusaha membela kekasihnya.

Tak beda dengan Ino, Karin pun mulai terbakar emosi. Gadis itu pun membentak balik Ino. "Tapi kemarin sore aku melihatnya mengantarkan Temari-senpai pulang ke rumahnya!"

"Tidak! Aku tidak percaya! Jangan samakan Shikamaru-kun dengan orang lain. Dia itu setia!" teriak Ino kesal sambil sedikit menggebrak mejanya.

"Hey kalian! Apakah kalian tidak bisa untuk tidak berteriak? Kalian ini sudah dewasa, lagipula jangan bawa-bawa masalah pribadi kalian ke sekolah!" ucap Sakura menyela pertengkaran di antara sahabat-sahabatnya, kemudian mencoba menenangkan.

"Huh, baiklah, baiklah. Ayo kita pergi! Ini membuang-buang waktu saja!" ucap Tenten setengah emosi.

Dengan langkah yang setengah diseret, Tenten dan Karin pun berlalu meninggalkan Sakura dan Ino yang mematung dengan berlipat emosi di kelasnya.

.

.

"Huft, hujan! Menyebalkan! Bagaimana ini? Apa aku harus menunggu sampai reda? Aku tidak bawa payung hari ini! Kukira tak akan hujan!" gerutu Ino dengan pandangan yang tak lepas dari rintik-rintik hujan yang mulai membasahi bumi.

"Sudahlah Ino-chan, ini aku pinjamkan payungku! Hari ini ada rapat OSIS. Jadi, aku tidak pulang dulu," ucap Sakura seraya memberikan payung pink bercorak bunga sakura miliknya pada Ino.

"Oh, arigatou gozaimasu, Sakura-chan! Baiklah, aku pulang duluan ya! Jaaa~" kata Ino ceria. Setelah payung Sakura berada di tangannya, ia pun bergegas pergi menjauhi kelas.

"Ya, cepatlah pulang! Orangtuamu pasti sudah menunggu," ujar Sakura kemudian bergegas menuju ruang OSIS.

** F.I.L **

Ino POV's

"Tadaima!" ucapku ketika memasuki rumah. Setelah menyimpan sepatu pada raknya, aku pun bergegas menuju kamarku di lantai dua.

"Oh, kau sudah pulang ya! Ayo cepat ganti baju, lalu makan siang," teriak Kaasan dari dapur.

Setelah itu, aku pun langsung mengganti pakaianku yang sedikit basah dengan pakaian yang kering. Karena lelah, dengan segera kubantingkan tubuhku ke atas kasur empuk berwarna ungu bermotif bunga aster.

'Fuh, apakah yang dikatakan Karin itu benar? Tapi, mustahil jika Shikamaru-kun melakukan hal sebodoh itu,' batinku gelisah.

"Ino-chan, ayo cepat makan!" teriak Kaasan memanggilku. Setelah menjawabnya, aku pun segera menuruni tangga dan menuju ruang makan.

.

.

Normal POV's

"Baiklah, rapat kali ini selesai! Silakan bereskan peralatan masin-masing, dan cepatlah pulang ke rumah!" ucap Sakura menutup rapat OSIS kali ini. Ia menghela napas sejenak, kemudian ikut membereskan peralatannya yang begitu banyak.

"Shikamaru! Ayo kita pulang," kata Naruto mendekati Shikamaru yang bergegas keluar dari ruang OSIS.

"Kau duluan saja! Ada sesuatu yang harus kukerjakan," ucap Shikamaru singkat kemudian berjalan dengan cepat dan menghilang di tikungan yang menuju ke arah gedung olahraga di belakang sekolah.

"Naruto-kun! Ayo cepat," ucap Sakura mengagetkan lelaki berambut pirang yang sedang bercengo ria itu.

"Ha'I," kata Naruto singkat diikuti gumaman tak jelas dari mulutnya.

Dengan langkah yang terburu-buru, Sakura pun segera menuju gedung olahraga. Hari ini adalah piketnya untuk mengecek keadaan sekolah sekaligus membereskan perlatan-perlatan olahraga yang dibiarkan saja setelah dipakai.

Tanpa disangkanya, ia bertemu dengan sosok yang amat dikenalinya dengan seorang gadis berambut pirang berkuncir empat yang diketahui sebagai kakak kelasnya itu.

'Shikamaru-kun? Sedang apa dia? Dan gadis itu, itu bukan Ino-chan! Apa mungkin…'

"Ssstt, diam kau Baka! Ayo cepat kemari," perintah Sakura kemudian menarik kasar lengan Naruto, lalu bersembunyi di balik semak-semak yang letaknya tidak terlalu jauh dari Shikamaru yang kini sedang berdiri di depan gedung olahraga yang sudah sepi.

Tanpa berpikir panjang, gadis berambut soft pink itu pun segera menelpon Ino.

"Moshi-moshi!" jawab Ino dengan malas.

"Ino-chan, kau sedang apa? Ayo cepat datanglah ke sekolah. Kau harus lihat ini!" pekik Sakura dengan tegas, namun tetap dengan volume yang pelan.

"Hah, apa kau sudah gila? Hari ini kan hujan. Lagipula, aku sedang makan," protes Ino seraya meneguk segelas air putih. Makanannya belum ada seperenamnya habis. Jika ditinggalkan, bisa-bisa Kaasannya langsung mengomel seperti petasan sekardus yang dibunyikan bersama-sama.

"Ino-chan, Shikamaru-kun… Dia bersama gadis lain!" ucap Sakura berusaha setenang mungkin. Ia tidak mau ambil resiko jadi nanti sahabatnya tersedak.

"Se-serius? Baiklah, tunggu aku," kata Ino pelan. Sekarang ia tidak peduli lagi jika Kaasannya nanti akan mengomel.

"Ya. Datanglah ke gedung olahraga."

Dengan langkah terburu-buru, Ino langsung melesat menuju sekolah yang letaknya dekat dengan rumahnya, sehingga tidak butuh waktu yang lama untuknya sampai di tempat yang Sakura ceritakan tadi.

"Sssstt, Ino-chan kemarilah!" ucap Sakura dari balik semak ketika melihat Ino datang dengan payungnya yang berwarna begitu mencolok.

"Ah!"

"Tutup dulu payungnya," gerutu Sakura saat Ino akan menghampirinya. Akan sia-sia usahanya jika mereka gagal memergoki pemuda nanas itu. Sakura telah berkorban banyak, mulai dari mengabaikan tugasnya, hingga rela bergerimis ria di balik semak demi mengawasi kekasih sahabatnya itu.

"Hehe…" Ino meringis pelan. Setelah ditutup, paying sahabatnya itu ia letakkan di tempat yang agak jauh dari lokasi.

"Lihat itu!"

'I-itu bukankah Shikamaru-kun? Kenapa dia bisa bersama Temari-senpai? Dan, sepertinya mereka akrab sekali,' batin Ino. Rasa sesak tiba-tiba saja hinggap di dadanya.

Di tempat Shikamaru, ia sedang mengobrol ringan dengan Temari. Sesekali gadis pirang berkuncir empat itu tertawa pelan dengan semburat merah di pipinya.

"Sekarang bagaimana rencanamu?" kata Shikamaru sedikit terkekeh mendengar cerita dari senpainya itu.

"Sekarang antarkan aku pulang!"

Tanpa mereka ketahui, tiga anak manusia sedang memerhatikan mereka sedari tadi. Ino yang merasa emosinya sudah tidak terbendung lagi pun, keluar dari persembunyiannya.

"Shika…" katanya berpura-pura kaget dengan datang dari arah berlawanan dengan semak tadi. Dan tanpa perlindungan sama sekali.

Shikamaru juga Temari tersentak kaget saat didapatinya kekasih tersayang Shikamaru tengah menatapnya tanpa emosi dan dengan baju yang basah kuyup.

'Aku kecewa Shika,' batin Ino lalu berlari menerobos rintik-rintik hujan. Air mata kekecewaannya pun perlahan menetes di pipinya, yang kini bercampur dengan butir-butir air hujan.

'Sejak kapan dia ada di sini?' batin Shikamaru tak percaya. Karena setahunya, Ino sudah pulang saat bel berbunyi tadi, sebab gadis beriris aquamarine itu bukanlah anggota OSIS.

"Ino!" teriaknya, kemudian mengejar Ino dan menerobos rintik-rintik hujan.

"Shika, sudah biarkanlah saja!" cegah Temari seraya menggenggam lengan pemuda nanas itu.

"Cukup Temari, ini sudah keterlaluan. Ino yang jadi korban! Maaf, aku tak bisa menolongmu lagi," kata Shikamaru tegas kemudian kembali meneruskan langkahnya mengejar Ino.

.

To Be Continued

.

A/N *lagi*

Anggap aja prolog ya, saking pendeknya XD

Maaf kalo typo bertebaran. So, kritik dan sarannya saya nanti~

.

.

.

Edited by me, Wednesday, May 30, 2012 at 11:57 a.m.

.

nArA 'ucHiha' -yoUicHii- — Ai Maharanyy -diaMond97- — Ai Kireina Maharaniicrystalssj