KyuMin Inside ^^
Cast :
-Kyuhyun as namja
-Sungmin as namja
-Anggota Suju lainnya
-Anggota SHINEe
Genre : Romance/Fantasi/Drama
Disclaimer : Kyu cuma cinta Min dan Min Cuma cinta Kyu. Kyu dan Min saling mencintai semalam, sekarang, esok dan selamanya. Ga ada yang boleh ganggu gugat! XD
Warning : YAOI, beberapa karakter genderswitch, abal, typo, OOC, gaje dan menyesatkan. Tapi baik untuk kesehatan dan kekencangan kulit *dilempar* R&R ^^ Don't like don't read! NO BASH! NO FLAME! NO COPPAS!
xXx
Oh My Ghosh!
xXx
Plak
Seluruh pasang mata yang ada di ruangan terbuka itu melotot kaget. Yeoja yang tiba-tiba datang menghampiri salah satu dari teman mereka dengan seenak indomie ayam spesial melayangkan sebuah telapak tangan di pipi putih pucatnya.
"Kenapa kau tega sekali padaku?" sembur yeoja itu tajam, menyampaikan kekesalan bercampur kemarahannya pada pemuda yang hanya bertatap datar di depannya. Tak sedikit pun ia menjawab pertanyaan si gadis.
"Jadi ini alasanmu menolak untuk mencium atau memeluk ku selama ini? Kau ternyata berpacaran juga dengan si Suny itu kan? Dasar buaya darat! Tidak punya otak!"
Plak
Dengan segera yeoja itu berlari kencang, meninggalkan pemuda yang kini wajahnya telah tertekuk 19. Butuh waktu sekian detik untuk menggantikan suasana tegang yang barusan tercipta sebelum teman-temannya hanyut dalam gelak tawa tiada henti. Sekejap saja rasa panas yang menjalari kedua pipinya bertambah beribu kali lipat sakitnya.
"Berhenti mentertawakan ku!" hardiknya sambil mendudukkan pantatnya pada salah satu kursi di sana.
"Ahahaha, kau ini benar-benar! Ulah apa lagi yang kau buat sampai Seohyun berani 'membelai' wajah mu, Kyu?" namja bernama Kyuhyun itu hanya dapat menekuk wajah nya kembali. Sungguh pertanyaan hyungnya yang bernama Yesung itu membuat kekesalannya kembali memuncak.
"Lalu bagaimana dengan si Suny itu? Bukankah kau mengencaninya juga? Dasar buaya darat payah!"
"Wookie hyung!"
"Tuhan akan membalas perbuatanmu ini, Kyu. Cepatlah kau bertobat!"
"Siwon hyung! Bisakah kalian berhenti mengomentari ku?" bentakan kekesalan dari Kyuhyun tak sedikitpun menggentarkan ketiga orang di sekitarnya. Alih-alih menjadi takut, mereka malah kembali tenggelam dalam cekikikan kecil yang mereka ciptakan. Membuat si magnae di depan sana makin berdecak kesal.
"Baiklah! Teruslah kalian tertawa! Kupastikan pintu rumahku tertutup untuk bocah tengil seperti kalian." Kontan semua jenis tawa yang tadi membahana terhenti. Baik Yesung, Wookie dan Siwon tengah berpikir dalam hati masing-masing. Jika bukan rumah Kyuhyun yang mereka jadikan sebagai markas tempat mereka menghabiskan waktu, rumah siapa lagi? Apartement Yesung terlalu antik(?) untuk diinjak. Rumah Wookie? Hell no! Lebih baik mereka nongkrong di jalanan daripada harus berjumpa dengan appanya yang persis anjing herder. Ah, jangan katakan rumah Siwon kalau kalian tidak mau mendengar ceramah dan wejangan panjang lebar dari kedua orangtuanya.
Kyuhyun menyeringai lebar. Mengetahui senjata paling ampuh untuk mengancam orang lain itu memang sangat menyenangkan. Terlebih jika orang itu adalah orang-orang tak tahu diri dan kurang ajar seperti hyungdeulnya.
"Kenapa berhenti tertawa heh? Takut dengan ancamanku?" seringaiannya tampak makin lebar, mengetahui hyungdeulnya sudah tidak punya alsan untuk mengelak.
"Ehem, tenggorokkan ku sakit," Yesung mengalihkan kenyataan Kyuhyun dengan memegangi lehernya.
"Lidah ku juga sedang panas dalam. Tertawa banyak-banyak membuatnya perih. Aiss... sakitnya~" kali ini Wookie ikut-ikutan mengipasi lidahnya dengan kipas raksasa milik sungokong(?). Kyuhyun menghela nafas, harusnya ia tahu kalau hyungdeulnya itu pintar sekali berkilah. Mereka tak akan mau mengakui bahwa Kyuhyun banyak membantu mereka selama ini. Terlahir sebagai yang paling muda membuat Kyuhyun harus mematuhi segala perintah dan kemauan hyungdeulnya yang terkesan keji itu.
Kembali ia menghela pasrah. Harapannya tinggal satu, Siwon! Semoga saja namja yang taat beragama itu berada di pihaknya. Ia tatap Siwon dengan mata memelas, memohon perolongan atas ketidaksenonohan dua hyung kurang ajarnya itu.
"Kau pikir aku akan berbohong seperti mereka? Tuhan tak pernah mengajari anak-Nya untuk berbohong, Kyu. Sudahlah cepat ceritakan ulah apa lagi yang kau buat dengan yeoja-yeoja itu!" Kyuhyun tersenyum senang. Setidaknya masih ada yang membelanya walau perkataan Siwon barusan berhasil menyulut kembali mood buruknya.
"Tidak ada yang perlu diceritakan, hyung. Aku memacari Seohyun, menolak tiap kali ia minta cium ataupun bersentuhan dengan ku, mencari cara untuk memutuskannya, hingga akhirnya aku terang-terangan berpacaran dengan Sunny di depan matanya. Sama seperti biasa, hanya saja dengan korban berbeda." Kyuhyun menghela nafasnya lelah. Ia tahu jika hal seperti ini akan terjadi seribu kali lagi dalam hidupnya. Menyangka dia tak memiliki perasaan? Jangan sekejam itu teman-teman! Dia punya kok, hanya saja otaknya yang sudah hilang. :p
"Mau sampai kapan berurusan dengan yeoja, Kyu? Kalau tak suka kenapa terus bermain-main dengan mereka? Kau tak tahu kalau perasaan wanita itu kelewat halus? Aku saja sampai tidak diberi jatah makan sebulan gara-gara memaki ummaku." Celotehan Yesung sama sekali tak mengundang sedikit pun rasa simpati dari ketiga orang disana. Baiklah, umma mana yang tidak marah jika dimaki oleh anaknya sendiri? Kalian mau coba mempraktekkannya? Saranku jangan, atau kepala kalian akan terkutuk seperti kepala besar Yesung.
"Lalu bagaimana dengan si Suny itu? Kau apakan dia?"
"Tanpa kuberitahu pun kau sudah tau jawabannya, Wookie hyung. Seperti biasa, kutinggalkan ia sendirian ketika kami pergi kencan di tempat yang tidak pernah ia kunjungi. Aku jenius bukan?" bangganya memasang wajah monyet milik ummanya tercinta, Cho Hyukjae. Hah, memang selalu seperti ini pada akhirnya. Ketiga hyungnya sudah hapal betul kelakuan si bocah setan itu. Ujung-ujungnya yang mereka bisa hanya menggelengkan kepala.
"Semoga Tuhan mengampuni mu, Kyu."
Ya, semoga saja Tuhan mengampuni makhluk seperti Kyuhyun. Dan juga, semoga saja tai kuping Kyuhyun tidak menyumbat pendengarannya dan menganggap ucapan Siwon sebagai kentut berlalu.
.
.
.
Baiklah, perlu aku luruskan satu masalah disini. Kalian pasti sudah tahu siapa Cho Kyuhyun itu kan? Hah? Masa tidak tahu? Yang ganteng itu loh, yang mukanya seperti setan kesambet babi ngepet. Haha, aku bercanda. Maksudku Kyuhyun yang tampan itu, yang bibirnya sedikit memble tapi kecenya kelewat mampus. Dan kau pasti bertanya-tanya kenapa ia ditampar yeoja kan?
Baiklah, sebenarnya Kyuhyun itu salah satu dari cowo terpopuler di kampusnya. Dan yang perlu kalian ketahui adalah Kyuhyun sudah lulus uji coba dan memperoleh gelar sebagai Playboy cap Ceker Ayam Jago Kukuruyuk seantero kampus. Hebat benar dia kan?
Tidak kawan, jangan berburuk sangka dulu. Si tampan dari gua Hyukjae ini punya alasan tersendiri kok kenapa ia berpacaran dengan yeoja dan memutuskan mereka seenak jidat.
Itu karna dia alergi yeoja! Dia gila? Bukan, hanya sedikit abnormal. Hidup dikelilingi para namja membuatnya menjadi tak terbiasa dengan yeoja. Jangan menuduh Kyuhyun yang tidak-tidak dulu. Walau ia alergi yeoja, tapi sampai saat ini juga belum ada namja yang bisa mendagdigdugkan(?) hatinya. Dan jalan satu-satunya untuk mengatasi semua itu adalah dengan mencoba berhubungan dengan yeoja. Ia kira dengan begini hatinya akan terbuka sedikit demi sedikit untuk para wanita dan berubah menjadi orang normal. Namun alih-alih dunianya teralih, malah para yeoja itu membuatnya semakin geram dan muak. Jangan salahkan dia. Kyuhyun hanya mencoba mencari jati dirinya.
Sekarang mari kita lihat namja jakung itu. Rupanya dia sedang berjalan menuju rumah kediamannya sambil menggerutu tak jelas. Kejadian memuakkan yang terjadi satu harian ini membuatnya penat dengan berbagai kerutan di dahi putihnya. Oh, jangan sampai ia mengalami penuaan dini.
Kyuhyun menghela nafas, langkahnya terhenti sejenak ketika melihat taman bermain yang terletak beberapa blok dari rumahnya. Taman bermain yang sudah lenggang—mengingat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam waktu setempat—itu menarik hati Kyuhyun untuk segera mendekat. Ia memang selalu datang kemari ketika kegundahan atau kekesalan merayapi hatinya. Dilangkahkannya kakinya gusar, mendekat pada 3 buah pipa besar yang disusun bertingkat seperti piramid. Disitulah biasanya ia duduk dan merenungi nasib sial yang hampir tiap hari mengunjunginya. Semuanya hanya karena satu penyebab. Yeoja!
"Arrggh! Sial!" makinya kesal. Tangannya yang terkepal menghantam pipa tak berdosa dihadapannya.
"Yeoja sialan!" ditendanginya pipa itu dengan kaki ganasnya, melampiaskan kekesalannya pada sebongkah pipa yang sudah meringis kesakitan(?). Kalian tahu? Kyuhyun tidak tahu apa yang dilakukannya barusaja mengganggu sebuah dunia yang berada dibalik pipa itu. Tentu saja tidak! Mana Kyuhyun percaya ada hal-hal gaib begitu di dunia. Lihat saja dia! Semakin kesal hatinya, semakin ganas ia menendangi pipa setebal 50 cm itu.
"AKU BENCI YEOJA!"
Bruak
Duarr
"Aduh.."
Kyuhyun terdiam. Suara petir yang terdengar tiba-tiba membuatnya menegang untuk sesaat. Belum lagi sebuah bisikan kecil yang mengaduh kesakitan itu tertangkap oleh indra pendengarannya, membuat bulu kuduknya mulai bangkit berdiri. Ditatapinya pipa yang sudah hampir hancur tak berbentuk. Malangnya...
"Aku dimana?"
Glek
Ia teguk salivanya ketika kembali telinganya menangkap sebuah suara. Apa yang terjadi? Bukankah tadi ia hanya menendangi pipa? Lalu setelah itu keluar petir tiba-tiba dan ada sebuah suara yang kini makin jelas terdengar. Apa pipa yang ia tunjangi ada penunggunya? Hell! Kyuhyun tidak percaya hal yang begituan.
"Hiks, aku dimana? Ini dimana?" ok Kyu, sepertinya kau tak bisa terus bertahan pada presepsi bodohmu itu. Dengan keringat banjir ia balikkan tubuhnya perlahan, memejamkan matanya kuat-kuat dan membukanya perlahan, mencoba mengintip apa yang bisa ia lihat. Dan...
"Huaaaa.." Kyuhyun terlonjak ke belakang ketika matanya melihat seseorang tengah berjongkok di depannya sambil menangis sendu.
"Nuguseyo?" dengan takut-takut Kyuhyun bertanya pada sosok yang memandangnya minta dikasihani.
"Pulangkan aku... Hiks," airmatanya berlinang begitu saja. Oh, apa kalian tahu posenya itu begitu imut? Kyuhyun saja sampai kehilangan kata-kata dibuatnya.
"Tapi kau siapa?"
"Aku tak mau tahu! Pokoknya Minnie mau pulang! Huaaaaa... Ummaaa~" Kyuhun tersentak. Tangisan makhluk yang tiba-tiba pecah itu membuatnya semakin gelagapan. Bagaimana ini? Yeoja, ah tidak, dia ini namja. Tidak juga, wajahnya seperti yeoja. Well, apapun itu yang jelas tangisnya membuat Kyuhyun kalang kabut setengah mati. Bagaimana jika ada orang yang lewat dan menuduhnya berbuat yang tidak-tidak? Walau sempat berpikir yang tidak-tidak, setidaknya Kyuhyun masih punya akal sehat untuk tidak melakukan hal yang tidak-tidak. Sepertinya Kyuhyun harus bertindak cepat.
Dengan keberanian yang berusaha ia kumpulkan, dicobanya untuk meraih bahu sosok itu, berharap dengan begitu tangisnya dapat mereda perlahan.
Syuuww
"Ngik?" Ada apa ini? Tangan Kyuhyun serasa memegang angin. Dicobanya sekali lagi meraih bahu sosok itu.
Syuww
Kembali hanya terpaan angin malam yang terasa di telapak tangannya. Dilihatnya telapak tangannya dengan seksama, bergantian dengan sosok yang masih bertekuk sendu di depannya. Tembus pandang.
Glek
Jangan bilang kalau dia ini...
"Antarkan aku pulang..." Kyuhyun mundur beberapa langkah, sementara si sosok berusaha mendekat sambil terus menatap Kyuhyun dengan tatapan mengiba.
"Jangan mendekat!"
"Tapi kau harus mengantarku pulang.." Kyuhyun kembali ambil langkah saat sosok itu mendekat. Tapi sayangnya kesialan sedang ingin berlama-lama dengan Kyuhyun hari ini. lihat saja sekarang! Langkahnya terhenti karena pipa yang ia binasakan tadi menyumbat geraknya. Oh man, betapa Kyuhyun ingin meratakan pipa itu dengan debu sekarang juga.
"Kumohon, antarkan aku pulang. Aku takut berada di tempat yang tidak ku kenal." Sosok itu berhenti tepat di hadapan Kyuhyun yang tengah ketakutan. Mata memelasnya tak sedikit pun menggerakkan hati Kyuhyun untuk mengiba. Tampang si boleh manis, tingkah juga boleh imut, tapi kalau yang dimaksud adalah hantu, mana Kyuhyun mau untuk bersimpati sedikit pun. Sekali lagi kukatakan, HANTU.
"Aku tidak mengenal mu, lebih baik kau pergi sana. T-tempat hantu tidak di sini!" dengan keberanian yang entah datang darimana, Kyuhyun mencoba mengusir hantu yang kini tampak makin sedih. Adakah hantu cengeng?
"Tapi aku tak tahu bagaimana caranya... Huuuuaaaa... UMMAAAA..." Kyuhyun menutup telinganya. Teriakan hantu ini benar-benar waw sekali.
"Tapi aku tidak mengenal mu!"
"Kau pikir aku mengenal mu? Antarkan aku pulang, hiks.." baiklah, sepertinya rasa ketakutan Kyuhyun sudah mulai pudar. Semuanya terganti oleh rasa kesal yang semakin menjadi melihat raut manja dan cengeng si hantu. Well, pasti hantu ini adalah seorang, maaf, bukan orang lagi tapi sehantu yeoja. Mengesalkan!
"Dengar ya, aku tidak tahu siapa kau dan darimana kau berasal. Jadi buat apa aku harus memulangkan mu?"
"Enak sekali mulutmu berbicara! Kau yang membuatku terdampar di tempat ini! Pokoknya aku ga mau tau! Antarkan aku pulang! Huaaaa... Ummaaaa..." si hantu kembali menangis dengan suara menggelegar. Membuat Kyuhyun harus menutup telinganya penuh kesal.
"Maaf hantu yang baik hati, sepertinya aku tidak melakukan kesalahan apapun." Sungmin, nama hantu itu menatap Kyuhyun sinis tanpa merubah posenya.
"Tidak melakukan kesalahan kata mu? Kalau bukan karna kau yang menendang-nendang pipa pintu masuk dunia roh, mungkin aku sedang bermain dengan bunny saat ini!"
"Buny?"
"Itu nama kelinci peliharaanku!" Kyuhyun diam, bukan karna merasa bersalah atau apa, ini lebih pada kebingungan akan apa yang dilontarkan si hantu bergigi kelinci itu. Demi hidung squidwoad dan uang yang dimiliki tuan Crab! Sampai sekarang saja Kyuhyun masih belum percaya dengan hal gaib.
"Kenapa memandangiku seperti itu? Cepat antarkan aku pulang!" Kyuhyun tersentak dari lamunannya. "Eh? Tidak bisa! Aku tidak tahu caranya! Cari cara sendiri saja."
"Mwo? Kau bilang apa? Kau harus bertanggung jawab manusia jelek!"
Ctikk
"Kau bilang aku apa?" baiklah, sepertinya baru saja Sungmin memancing sumbu-sumbu setan Kyuhyun terbakar.
"Tidak usah banyak tanya! Cepat pulangkan aku!"
"Tidak mau! Aku ingin pulang, dan kau!" Sungmin mundur beberapa langkah saat Kyuhyun menunjuk wajahnya dengan telunjuk. "Cari jalanmu sendiri!"
Kyuhyun berbalik, bermaksud pergi dari hadapan hantu yang ternyata begitu menyusahkan. Namun baru salangkah ia beranjak, sesuatu seperti menarik bajunya dan menahan langkahnya untuk pergi.
"Kau tidak bisa pergi sebelum mengantar ku pulang." Sungmin muncul di depannya sambil bersedekap dada, memasang tampang penuh kemenangan ketika Kyuhyun menatapnya terkejut. Kenapa begini? Bukankah hantu itu yang tadi menahan bajunya? Lalu kenapa sekarang Sungmin bisa berada di depannya? Ditolehkannya kepalanya ke belakang. Nihil, tidak ada apapun yang menahannya. Tapi kakinya juga tidak mau bergerak sedikit pun.
"Sudah kubilang kau tidak bisa kabur begitu saja. Kau harus bertanggung jawab!" Kyuhyun mendengus kesal. Sepertinya berurusan dengan hantu itu tak semudah yang ia bayangkan.
"Baiklah baiklah, aku akan memulangkan mu asal kau lepaskan aku sekarang." Walau sempat ragu, akhirnya Sungmin menurut. Diusapkannya telapak tangannya pada baju bagian belakang Kyuhyun. Dan dengan sekali usapan, badan Kyuhyun sudah bebas bergerak.
"Baiklah, aku akan mencari orang yang bisa memulangkan mu. Tapi kau harus tunggu di sini dulu, ok?" Sungmin diam, tatapan penuh keraguan ia layangkan pada Kyuhyun yang tengah menjalankan misi laknatnya.
"Tidak, aku tidak akan kabur kok." Ucapannya memang seperti itu, tapi jika kau lihat jari telunjuk dan tengah yang saling bersilangan di balik badan Kyuhyun itu, pasti kau akan beranggapan kalau bocah evil ini begitu licik. Jangan takut, kita sehati kok.
"Baiklah, ga pake lama!" Kyuhyun tersenyum. Dengan segera ia membalik badan perlahan. Dan kini senyumnya bertambah lebar ketika kakinya telah melangkah keluar dari taman tersebut. Meninggalkan Sungmin berdiri dengan tampang polos atau bahkan bodoh miliknya.
Ah, ternyata hantu itu tak punya otak sepintar manusia. Apalagi otak jenius seperti Kyuhyun. Bersyukurnya ia terlahir memiliki otak yang jenius, walau terkadang ia lupa menggunakannya.
Kyuhyun melangkahkan kakinya lebih cepat. Ada perasaan mengganjal dalam hatinya. Seperti sedang distalk oleh seseorang. Atau seperti sedang ditatapi lekat-lekat oleh binatang buas yang kelaparan. Kyuhyun semakin mempercepat langkahnya. Namun semakin cepat ia melangkah, semakin cepat perasaan janggal itu bergleut di hatinya.
Dengan takut dibalikkannya badannya, berharap tak menemukan apapun dan menganggap semua itu hanyalah perasaannya saja. Dan ketika kepala itu memutar...
"PULANGKAN AKUU!"
"UMMAAA... SEETTAANNN!" bersamaan dengan itu, kaki Kyuhyun sudah berpacu beribu kali lebih cepat. Kekagetannya melihat sosok Sungmin yang berubah wujud menjadi hantu mengerikan membuatnya lari tunggang langgang tak tahu arah. Oh Tuhan, bahkan ia sampai meneriaki Sungmin dengan sebutan setan. Setan teriak setan?
Kyuhyun masih berlari kencang ketika gerbang tinggi menjulang milik rumahnya sudah terlihat di depan mata. Dalam hati ia bernafas lega ketika surga dunia miliknya sudah ada di depan matanya. Sesekali matanya menoleh ke belakang, sekedar melihat apakah hantu jelek tak berbentuk itu masih mengikutinya atau tidak. Oh, syukurlah tidak ada lagi. Kyuhyun bisa sedikit tenang kali ini. Setidaknya dalam pemikirannya begitu.
"Hah, hantu sialan!" sambil mengumpat, dibalikkannya badannya menghadap rumahnya. Beranjak membuka gerbang ketika sebuah kepala dengan tiba-tiba muncul di depan wajahnya.
"BAAAA!"
"EH AYAM AYAM AYAM ONEW SUKA AYAM..." latahnya dengan tak elit. Sementara sosok di depannya hanya bisa bertatap bingung. Ah, latahnya terlalu kelewatan.
"Ya! Kau mengagetkan ku!"
"Dan kau meninggalkan ku!" Sungmin berdiri di atas gerbang sambil mengerucutkan bibirnya. Benar! Kalian pasti sudah tahu kalau sedari tadi Sungmin mengikuti Kyuhyun, meminta pertanggungjawaban.
"Baiklah, aku tak peduli. Sekarang baliklah ke asalmu dan aku mau tidur."
"Kalau aku tahu caranya sudah ku lakukan dari tadi bodoh! Pakai otak mu!"
"Ngik? Otakmu yang kau pakai hantu bodoh! Kau kira aku mau bertanggung jawab untuk kesalahan yang tidak ku perbuat?"
"Tapi kau yang menendang pintu masuk itu! Aku yang sedang bermain dengan buny jadi terhisap masuk!"
"Kalau begitu salahkan kau yang bermain di dekat pintu masuk atau apapun itu." final! Kyuhyun tak mau bertengkar lagi. Cukup sudah kejadian melelahkan di kampusnya satu harian ini. Segera dibukanya gerbang rumahnya, melangkahkan kakinya ketika suara Sungmin kembali menahan langkahnya.
"Jadi aku harus bagaimana? Hiks... Aku tidak punya tempat tinggal, lalu aku harus makan apa? Hiks, baiklah... Maafkan aku sudah mengganggu waktumu. Aku pergi dulu. Sampai jumpa," dengan kepala tertunduk layu Sungmin membalikkan badannya. Benar-benar patut dikasihani. Lihat saja aura hitam yang mengelilingi tubuh Sungmin. Begitu suram dan menyedihkan. Membuat Kyuhyun tak tega melihatnya. Jangan salah menilai! Begini-begini Kyuhyun masih punya hati nurani. Walau segala kenuraniannya berasal dari ketidak iklasan.
"Aiishh, BAIKLAH! KAU BOLEH TINGGAL DI RUMAHKU SEMENTARA!" dengan kasar ia banting gerbang dan beranjak masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan Sungmin yang berdiri memasang seringaian kemenangan di belakang sana. Akting yang bagus Lee Sungmin!
.
.
"Kenapa kau di belakang ku?"
"Bukankah kau yang bilang aku bisa tinggal di rumahmu?"
"Ia, tapi kenapa lewat pintu depan? Kau kan bisa lewat jendela! Percuma kau hantu kalau tidak bisa melayang."
"Aku malas! :p"
"Nanti keluargaku melihat mu!"
"So? Eike harus bilang wew gitchu?"
"Mwo? Kau—"
Cklek
"Hyung, kau sudah pulang?" otomatis Kyuhyun menghentikan kata-kata laknat yang akan ia semburkan pada Sungmin. Ditolehkannya kepalanya ke depan, mendapati adiknya yang membuka pintu dengan mata setengah terbuka. Ternyata adiknya sudah tidur dan ia membangunkannya.
"K-kenapa kau yang buka pintu, Onew? Umma dan appa mana?" tanya Kyuhyun sambil berusaha menyembunyikan Sungmin di balik punggungnya.
"Mereka sudah tidur hyung,"
"Lalu kenapa kau yang bangun?" pertanyaan Kyuhyun membuat dua garis alis Onew berkerut. "Salahkan suaramu yang begitu nyaring meneriakkan ayam di depan rumah!"
Ngik? Setetes air jatuh dari kepala Kyuhyun. Dasar bocah ayam, rutuknya dalam hati.
"Ah, hyung! Itu..." Kyuhyun tersentak ketika tangan Onew menunjuk ke arah bahunya. Mampus! Hantu itu! Bagaimana ini? Jantung Kyuhyun sudah berdetak tak karuan, ditambah Onew yang mulai melangkah mendekati tempatnya berdiri.
"Kenapa bajumu kotor seperti ini, hyung? Kau jatuh?"
Fyuh~ setidaknya ia bisa bernafas lega. Ternyata hantu itu masih aman di balik punggungnya.
"Bukan apa-apa. Lebih baik kita masuk, sudah malam." Onew mengangguk sebagai balasan dan langsung meninggalkan hyungnya di depan pintu.
"Kenapa Onew tidak bisa melihatmu?" tanya Kyuhyun dalam perjalanan menuju kamarnya.
"Kau kira aku hantu bodoh? Tentu saja karna aku tidak memperlihatkan wujudku."
"Emang bisa?"
"Entahlah ya~"
Ngik, lagi-lagi Kyuhyun bagai tertusuk celurit dengan perkataan sok cuek dari Sungmin. Bisa naik darah ia lama-lama. Tadi saja tampangnya seperti anak anjing minta pungut, sekarang? Hantu itu bahkan lebih mengerikan dari pada hantunya hantu yang sedang kerasukan hantu.
"Siapa namamu?"
"Lee Sungmin. Kau?"
"Entahlah ya~ :p"
Rasakan itu Lee Sungmin! Pada akhirnya kena batunya juga kau kan? Kurang lebih seperti itulah isi kutukan Kyuhyun untuk Sungmin. Sementara Sungmin cuma bisa cemberut dengan tampang kelewat imut. Ah, sepertinya Kyuhyun belum tergoda dengan aegyo yang Sungmin miliki.
"Minggir, aku mau tidur saja!" Sungmin menggeser bahu Kyuhyun, beranjak ke tempat tidur Kyuhyun, berniat untuk tidur di kasur empuk yang begitu menggiurkan untuk tubuh lelahnya.
"Hei, apa yang kau lakukan? Itu tempat tidurku!"
"Apa peduliku? Aku mengantuk, jangan cari ribut!"
"Aishh, kau ini.. Dasar hantu yeoja menyebalkan!"
"Yeoja?" Sungmin mengerutkan alisnya. "Yeoja itu apa?"
Ngok? Apa hantu ini benar-benar bodoh? Masa yeoja saja dia tidak tahu? Lalu apa sebenarnya jenis kelamin hantu ini?
"Kau namja?"
"Namja? Itu apalagi?"
Oh Tuhan, apa Kyuhyun boleh mati sekarang juga? Sekarang ia benar-benar kewalahan dengan hantu kelewat polos atau bahkan bodoh bernama Lee Sungmin ini.
"Namja itu laki-laki! Seperti aku ini, dan yeoja itu perempuan, memiliki rambut panjang dan wajah yang cantik, memiliki *tiiittttt* yang sexy dan juga *tiiittt* yang menggoda. Masa kau tidak tahu? Payah!" Sungmin memiringkan kepalanya, kebingungan akan perkatan Kyuhyun tentang namja dan yeoja, tiiitt dan tiittt dengan tampang mesumnya. Ah, dunia ini merepotkan.
"Di duniaku tidak ada yang seperti yeoja. Semuanya namja."
"Mwo? Jadi kau tidak pernah melihat yeoja?"
"Tidak penting. Sudah, aku ingin tidur."
"Ya! Menyingkir dari kasurku! Kau tidur di sofa saja sana!"
"Shireo! Seme harus mengalah pada uke!"
"Seme? Uke? Aku tidak perduli. Cepat menyingkir!"
"Tidak mau!"
"Cepat menying—"
"HUAAAA... UMMAAAA... MANUSIA INI JAHAT PADA MINNIE~" Kyuhyun lagi-lagi berdecak kesal sambil menutup kedua telinganya sudah yang hampir sobek. Hantu di depannya ini kelewat manja, cengeng dan sungguh menyebalkan. Demi apapun, Kyuhyun sangat menyesal sudah mau memberikan tumpangan untuk hantu ini.
"Aish kau ini! Cepat tutup mulutmu sebelum keluarga ku—"
Cklek
"Kenapa berisik sekali Kyu? Umma tidak bisa tid—MWO? Siapa itu?"
.
.
Tubikondisi(?)
.
.
Anyeoonngggggg ^0^ Ini fic yang author buat di tengah kesibukan mau ujian semester. Kali ini saya bawa KyuMin buat kalian semua :D Mian kalo masih rada bingung sama ceritanya. Di chap depan bakal diperjelas kok :D
Jadi fic ini musti dilanjutkan atau gimana? Tergantung readers :D Kalo banyak yang riview saya lanjutin deh, tapi mungkin beberapa minggu ke depan. Author bakal ujian semester : (
Ok, makasih buat yang uda baca :D Makasi yang uda tinggalin jejak :D Makasi juga yang uda baca tapi kabur gitu aja :D Wherever and whoever you are, i just wanna say Thankyou so much. I love you yeorobun~*nabur lopelope*
Oke, dont forget to riview yak :D
