Biru + Kuning = Hijau
Disclamer : Fujimaki Tadatoshi
Cast : Aomine Daiki, Kise Ryouta, child!Midorima Shintarou, Akashi Seijurou(muncul diperkacapan doank XD)
Genre : humor(maybe), family
Warning : gaje, typo(s), ooc, aneh, garing, MPREG
A/N : hola saia datang lagi XD
Terima kasih pada Valthera-Red-san, yang membuat saia mendapat inspirasi ini dari percakapan di PM XD
Summary : Biru+Kuning+Merah=?
Tertarik? Silahkan review :D
Tidak Tertarik? Silahkan klik tombol 'Back'
Tertarik, tapi gak mau review? Silahkan 'Fav' XD
Tidak tertarik tapi mau review ? Ampun jangan Flame DX
Reader and Silent Reader, welcome :D
Enjoy Reading Minna :D
Seorang bocah kira-kira berumur sepuluh tahunan mendribble bola orange itu menuju area lawan. Sementara diantara sepuluh anak itu ada anak yang paling mencolok. Anak berambut hijau yang sibuk dengan alat penghitung, bahasa kerennya kalkulator. Untuk apa? Entahlah.
"Shintarou! Lihat bolanya dan berhenti berfikir!" teriak om-om -uhuk maaf- laki-laki tiga puluh tahun dari tribun. Pemilik nama 'Shintarou' dengan polosnya hanya mengangguk dan kembali pada dunia kalkulasinya(?)."Kh! dasar anak itu terlalu bodoh atau kelebihan pintar sih." Panggil saja om-om itu Daiki *plak*.
Priiiittt
Peluit dari wasit berbunyi. Pertandingan selesai kah? Yup berakhir dengan selisih point yang tipis. Berakhir dengan kekecewaan dipihak yang kalah. Menyedihkan usaha mereka diempat quarter terpaksa tak berhasil manis. Tak apalah mereka kan masih muda, masih akan benyak pengalaman nantinya, benar?
Ok, sekarang kita akan sedikit membahas si rambut hijau. Aomine Shintarou. Bocah berkacamata, yang IQ-nya melebihi batas wajar anak seusianya. Fakta mengatakan bahwa kedua orang tuanya malah berIQ dibawah rata-rata*pletak*. Kenapa bisa begitu? Entah hanya Tuhan dan author yang tahu.
"Shintaroucchi kenapa wajarmu muram begitu? Daikicchi kau tahu sesuatu?" laki-laki cantik itu mengitrogasi keluarga kecilnya.
"Hmp, Tou-san yang membuatku kalah." Shintarou mendengus kesal.
"Hah! Apa maksudmu Shintarou, kau sendiri yang membuat timmu kalah." Sang Tou-san pun tak mau kalah dengan putranya.
"Kalau Tou-san tak berteriak tadi mungkin aku sudah menemukan sudut yang tepat untuk mengambil bola itu dan melakukan three point shoot pada jarak sepuluh meter dan dengan kelengkungan bola sembilan puluh derajat dengan kecepatan dua meter per detik dan dalam waktu kurang dari lima detik bola sudah memasuki ring." Celoteh panjang lebar Shintarou, membuat kedua orang tuanya diam tanpa kata. Antara kagum dengan kemampuan putranya dan bingung mau membalas dengan kata-kata apa. Otak siapa yang putranya ini warisi.
"Ryouta, kau yakin tidak selingkuh dengan Akashi?" Daiki menatap sang istri(?) tajam.
"Te-tentu tidak Daikicchi, kalau aku selingkuh dengan Akashicchi hasilnya bukan hijau tapi orange(?)." jelas sang istri watados."Lalu kalau itu hasil dari kita bertiga aku yakin warna bukan hijau, bayangkan Daikicchi Biru ditambah Kuning ditambah merah, hasil warnanya apa? Bukan hijau kan?" oke, Ryouta pembicaraanmu sudah tak penting lagi.
"Biru dicampur Kuning sama dengan Hijau ditambah Merah menjadi warna coklat." Shintarou yang selesai dengan makan malamnya itu mencampuri pembicaraan orang tuanya.
"Hmp, dengar apa kata Shintaroucchi, jadi mustahil aku selingkuh dengan Akashicchi." Dengan percaya dirinya Kise membela putranya.
THE END
Terima kasih sudah membaca XDD
sekarang silahkan mengisi daftar hadir dikolom review(?) XD
Oh iya sebenerny saia masih kurang yakin, biru+kuning+merah=coklat, maaf kan saia, saia hanya main tebak DX
Sekian, chuuu X3
