A/N: aku tau seharusnya aku lanjutkan dulu keyblade warku, tapi karna keyblade warku sepi pengunjung, jadi aku membuat cerita sampingan. Tapi mungkin cerita ini tak panjang dan semoga selesai dalam 5 atau 6 chapter.

sebenarnya ideku ini karna dede aku yang meminta buatkan cerita tentang Riku memasuki 100 arce wood, karna di chain of memory Riku tidak masuk ke 100 arce wood dan dedeku sempat berharap kalau Riku masuk dan bermain mini game disana.

Selamat membaca dan review me!!

Warning: shonen-ai! close this window if you doesn't like shonen-ai or yaoi!


Riku In 100 Arce Wood

Chapter one : Hunting honey

Setelah kami mengalahkan zemnex, aku ,Sora dan Kairi kembali ke Destiny Island. Kami menjalankan kehidupan kami layaknya orang normal. Kami bersekolah kembali seperti sebelumnya, dan tentu saja kami mengalami kesulitan karna ketinggalan banyak pelajaran. Kami jadi harus mengisi waktu kami untuk belajar dan tak ada waktu untuk bermain-main.

"Sora hari ini kita belajar dirumahmu ya."

"Okay… ngomong-ngomong mana Kairi ya? Seharusnya dia sudah ada disini lima menit yang lalu…" kata Sora heran.

"kalau tak salah tadi aku liat dia ada di ruang osis deh… belakangan dia sibuk sekali setelah kembali…"

"Oh…"

"Hah… sejak kembali aku mulai merasa Kairi jadi popular dan mulai jarang bersama kita lagi."

"Tapi kamu juga jadi popular Riku! Aku selalu liat di mejamu pasti banyak surat cinta tiap pagi."

"…" aku tak busa berkata apa-apa.

"…" aku melihat dia menghela napas. "Kuharap kamu tak seperti Kairi…"

Aku tersenyum padanya. "Tak akan…"

xXxXxXxXx

Bell sekolah berbunyi, pelajaran sudah selesai. Murid-murid pada meninggalkan meja dan menuju keluar kelas.

"Ayo kita pulang Sora."

"Ya!"

Kami berjalan keluar kelas dan di gerbang sekolah kami melihat Kairi berjalan dengan teman-temannya.

"Sepertinya dia sudah menemukan teman baru." Aku menatap Kairi dari kejauhan.

"Ya…" Sora kelihatan sedih. "Mungkin dia tak mau berteman dengan kita lagi."

"Sudahlah…" aku menggenggam tangan Sora. "Ayo kita kerumahmu."

Kami berjalan ke arah rumah Sora. Selama perjalanan, Sora kelihatan murung sekali. Sepertinya dia sedih sekali.

"Hey… Sora…" aku menatap wajahnya. "…Jangan sedih begitu dong…"

"Aku tidak sedih kok…"

Aku tersenyum. "Kalo gitu tersenyum dong kalo tidak sedih, biasanya kamu selalu tersenyum dan tak pernah sedih."

Dia mencoba tersenyum tetapi aku tau dia masih sedih, aku bisa merasakannya…

"Gitu dong…" Hanya ini yang bisa aku katakan, aku harus cari cara menghiburnya.

"Hey Riku… terima kasih karna tetap menjadi temanku!"

"Bicara apa kau ini? aku akan selalu menjadi temanmu dan…" karna aku juga menyukaimu bodoh.

"Dan?" dia terlihat penasaran.

"Dan… yah… begitulah…" aku tersenyum sinis padanya.

"Begitulah gimana Riku? aku penasaran tau!"

"Oh~ cari tau aja sendiri." aku mengejeknya.

"Hey!!" dia terlihat sedikit marah.

Aku hanya tersenyum padanya. kami memasuki rumah Sora, kami langsung menuju kamarnya. kamarnya selalu berantakan, dia tak pernah merapikan kamarnya kalau aku tak membantu merapikannya.

Aku hanya bisa menghela napas melihat kamarnya yang berantakan. "Bisa-bisanya kamu tidur dengan kamar berantakan Sora…"

"Hehehehe… kamu taukan aku paling malas beres-beres kamarku." sepertinya Sora sudah kembali ceria, dia memang gampang melupakan hal yang membuat dia sedih.

"Hah… ayo kita beres-beres kamarmu dulu baru belajar."

Membutuhkan 30 menit untuk merapikannya…

"Wow… selesai juga!!" kata sora senang.

"Yeah…" aku mengeluarkan buku pelajaran. "Lanjut ke pelajaran sekarang."

"Uh… bisa kita istirahat dulu?"

"Tidak."

"Ah… ayolah Riku!"

Aku menghela napas. "ya sudah… 10 menit aja…"

"Yey!" dia terlihat senang.

Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya. Aku berjalan ke meja belajarnya Sora, aku melihat ada sebuah buku dengan gambar Sora dan sebuah beruang orange (Atau kuning yah?) di covernya. Pernah sekali aku bertanya kepada Sora apakah dia yang menggambarnya, tetapi dia bilang kalo didalam buku itu ada dunia dan katanya beruang itu tinggal didalamnya. Beruang itu bernama Pooh dan kata Sora dia berteman dengan beruang itu, dia sangat sayang dengan Pooh.

"Okay… waktu habis Sora, ayo kita belajar…"

"Iya… iya…" dia mengerutu.

xXxXxXxXx

Setelah 2 jam belajar kami memutuskan untuk istirahat lagi…

"Aduh… badanku pegal-pegal belajar melulu nih! aku mau buang air kecil dulu Riku…"

Sora menuju kamar kecil, akupun baring-baring di kasurnya. "Hah… memang capek kalau belajar melulu…" aku menghela nafas.

Tiba-tiba ada sebuah buku jutuh, aku sangat terkejut mendengarnya.

"Kok bisa jatuh?"

aku melihat buku itu, ternyata buku yang jatuh adalah buku yang bercover Sora dan beruang kecil bernama Pooh. Buku itu terbuka, ada gambar yang seperti di tempel. ada lima buah gambar yang ditempel.

"Kata Sora ada sebuah dunia di dalam buku ini… tapi kenapa hanya ada tempelan gambar?" aku menjadi bingung melihatnya.

Aku menyentuh gambar itu dan tiba-tiba aku merasa seperti di tarik kedalam buku itu. "Apa yang…" aku melihat gambar di dalam buku semakin membesar dan membesar. Tiba tiba ada cahaya yang menyilaukan mataku, aku langsung memejamkan mataku.

xXxXxXxXx

"Hey… apakah kamu baik-baik saja?"

aku mendengar seseorang bicara…

"Apakah kamu terluka?"

"Hm…" aku membuka mataku, aku melihat ada beruang orange (Atau kuning sih?) berdiri di depanku.

"Tak apa-apa?" dia terlihat khawatir.

"Ya…" aku melihat sekelilingku, aku tak mengenali dimana aku berada. "Dimanakah aku?"

"Oh… kamu ada dirumahku, benar tak apa-apa?" dia masih menghawatirkan aku.

"Ya… hanya sedikit sakit kepala... apakah kamu Pooh?"

"Oh, kamu tau namaku?" aku mengangguk. "Dari manakah kamu tau aku?"

"Dari Sora…"

"Oh kamu teman Sora! kamu Rikukan? Sora suka cerita tentang kamu." dia tersenyum.

"Benarkah? oh ya, makasih sudah menolongku Pooh, pasti kamu kesulitan membawaku kerumahmu." aku melihat beruang kecil itu.

"Tidak juga, teman-temanku juga membantuku membawamu."

Aku dan Pooh mengobrol sekitar 15 menit dan tiba-tiba aku sadar, bagaimana aku keluar dari dunia/buku ini? "Hey Pooh, bagaimana biasanya Sora pulang ?"

"Hmm…" dia menggaruk kepalanya. "… aku tak tau, kalau Sora mau pulang dia biasa pergi kesuatu tempat dan menghilang."

"Oh…" aku jadi penasaran gimana Sora pulang. mungkin aku harus kelilingi dunia/buku ini dulu, siapa tau ketemu jalan pulang. "Hey Pooh, bagaimana kalau kita jalan-jalan? mungkin aku bisa ketemu caranya supaya aku bisa pulang."

"Boleh, mungkin Sora akan datang juga, dia bilang dia akan main denganku dan yang lain hari ini." dia tersenyum padaku. "Kau mau ikut main juga Riku?"

Hm… Sora akan masuk ke dunia/buku ini, berarti aku tak perlu khawatir bagaimana cara aku keluar dari dunia/buku ini. "Baiklah… aku akan main dengan kalian."kataku.

Sementara aku bermain dengan mereka, ini akan menghabiskan waktuku dan ketika aku selesai main Sora pasti sudah datang. dengan begitu kita akan melanjutkan pelajaran kami.

"Jadi… kita mau main apa Pooh?" kurasa permainan di dunia/buku ini pasti gampang.

"Hm… bagaimana kalau kita mencari madu? aku merasa lapar, Sora selalu mencari madu dulu untukku, katanya sangat asik menghajar lebah di hutan ini."

"Menyerang lebah? bukankah itu sangat berbahaya?"

"Ya… tapi Sora sama sekali tak punya masalah menghadapi lebah-lebah itu. dia menggunakan magic blizzard untuk membekukan lebah-lebah itu dan pasti berhasil mengambil banyak madu!"

Hm… tidak heran dia mengalahkan lebah-lebah itu dengan gampang. "Di mana sarang lebah itu?"

"Tidak terlalu jauh dari sini kok. paling-paling berjalan sekitar 3 menit kita akan sampai di sarang lebah…"

"Ya sudah… ayo kita cari madu untukmu."

seperti kata Pooh, kita hanya butuk 3 menit untuk menuju sarang lebah itu. dari kejauhan aku bisa melihat sarang lebah itu. Tapi aku merasa ada keanehan, ada beberapa daun yang membeku sekitarku…

"hmm… ada yang tidak beres deh…"

"Ow!!" aku mendengar seseorang berteriak.

"Ada apa ya… teriakan itu tak jauh… sepertinya dari arah sarang lebah itu…" Pooh terlihat khawatir.

"kita tak akan tau kalau tak melihatnya langsung!" Aku dan Pooh langsung menuju sarang lebah.

"Ah!! terima ini kau lebah bodoh!"

Tiba-tiba ada magic blizzard tertembak kearah kami, aku langsung menghindarinya. Tapi sayangnya Pooh tidak berhasil menghindarinya dan membuku.

Aku menghela napas. "Aku tau satu orang yang amat ceroboh seperti ini…"

Aku menggunakan magic dark firaga untuk mencairkan es yang membekukan Pooh. Setelah Pooh sudah tidak membeku, kami mendekati sarang lebah dengan hati-hati, supaya tidak terkena magic blizzard lagi.

"Seperti yang aku duga…" aku menghela napas.

"Oh!! Riku dan kau juga Pooh! aku punya banyak madu untukmu!" seorang bocah berambut cokelat tersenyum dan berlari kearah kita.

"Halo Sora, terima kasih sudah mengambilkan aku madu." kata Pooh.

"Sama-sama! aku tau kamu pasti laparkan Pooh, makanya aku mengambilkan kamu madu sebelum ketempat kamu." Sora memberikan Pooh banyak madu.

"Kau seharusnya berhati-hati menggunakan magicmu Sora, kau tak boleh sembarangan menembakkkan magicmu. berbahaya tau! siapa tau ada yang lewat terus membeku karena magicmu seperti Pooh, Pooh tadi membeku karna magicmu."

"Maaf…" dia meminta maaf.

"Kau harus lebih hati-hati lain kali Sora…" aku menggenggam tangannya. "Ayo kita pulang, kita masih ada pelajaran yang harus kita pelajari."

"Tak mau..." what the… "Aku mau main dulu, habis itu baru pulang!"

"Sora! kita tak punya waktu untuk main!" aku menyeretnya pulang. "Ayo pulang sekarang."

"Tapi kamu tak tau caranya pulangkan?" aku membatu untuk beberapa detik. "Itu artinya… kita… tidak… akan… pulang… sebelum bermain." dia berkata dengan nada mengejekku. "dan ini juga untuk membalasmu karna tadi siang membiarkan aku penasaran!" dia tersenyum.

"…" tidak ada yang bisa aku katakan, sepertinya dia tidak memberikan aku pilihan lain.

"Jadi bagaimana R-I-K-U?"

aku hanya bisa menghela napas. "Sepertinya kau tak memberiku memberiku pilihan lain…"

"Yey!! ayo Pooh! Kita cari Tiger dan main dengannya, mari kita lihat apakah Riku bisa main juga…"

Mereka berdua menatapku, aku merasa bahwa Sora merencanakan sesuatu untukku.

"Hmm~ Dimana ya Tiger sekarang?"

To Be Continued…


A/N:That all!! and I will never ever saying bahwa Sora adalah bocah dengan rambut jabrik!!

Kasih review donk untuk permainan berikutnya!