'Alter Ego'
.
KyuMin Fanfiction
.
Rate T
.
Shounen-ai, BL, Boyxboy
.
This story is mine, but KyuMin not mine :'3
"AH, KEPARAT!" Teriakkan Sungminmenggema diantara sempitnya gang yang sedang ia lewati.
Malam semakin gelap, sang dewi malam telah tergantung sempurna diatas sana sedangkan para manusia tertidur lelap diatas ranjang mereka masing-masing. Tapi itu tidak berlaku untuk seorang pria manis yang tengah menahan tangisnya disebuah gang sepi. Pria itu Lee Sungmin. Pria manis dengan sejuta pesonanya, pria manis yang bisa menggaet semua wanita yang ia inginkan dengan wajah rupawannya, tapi sekarang itu tidak berlaku lagi pada dirinya. Itu karena seseorang.
"SIALAN! KENAPA KAU MELAKUKAN ITU?! Kenapa? BRENGSEK!" Teriak Sungmin dengan sesekali menarik rambutnya kasar dan meninju dinding disebelahnya. Ia mengerang sekali lagi, meruntuki semua kejadian yang terjadi. Terlebih meruntuki seorang gadis yang kini hanya sebagai kenangan paling buruk dalam hidupnya. Sung Yejin, wanita dengan semua kecantikan, semua kebaikan, semua kata-kata manisnya kepadanya, wanita yang tadinya ingin ia jadikan wanita terakhir dalam hidupnya, ingin menjadikannya tempat untuk pulang ketika ia merasa lelah, tapi itu hanya angan-angannya.
Siang tadi, Sungmin berniat berkunjung kerumah Yejin untuk mengajaknya berkencan seperti biasa, tapi harapannya kandas begitu melihat wanita yang ia cintai tengah menggenggam erat tangan seorang pria tampan dengan kacamata yang bertengger dihidungnya, dan tidak lama kemudian, pria itu memeluk Yejin erat dan Yejin mencium pipi pria itu dengan mesra begitu pelukan mereka terlepas.
Sungmin menegang, airmatanya ia tahan agar tidak meluncur dipipinya, tangannya meremas bunga yang ia genggam, detik berikutnya Ia melihat kearah Yejin lagi dan merasa semakin kesal ketika wanita itu melihatnya dan langsung memalingkan muka begitu bertemu tatap dengannya.
Mengingat semua itu membuatnya semakin frustasi. Niatnya untuk tidak ingin menjadi playboy lagi sekarang percuma, wanita itu telah merusaknya. Namun ia tidak yakin ia bisa merasakan apa yang disebut dengan cinta lagi.
"ARGH! SHIT!" Sungmin terus menghantamkan tinjunya pada dinding keras disebelahnya, tangannya telah memerah bahkan ada beberapa bagian yang membiru dan mengeluarkan darah. Pria itu meringis, lalu mengumpat dengan begitu keras, meneriaki segala makian yang ia tahu sebelum sebuah suara menghentikan kegiatannya.
"Hey, hentikan itu"
Sungmin menolehkan kepalanya ke ujung lorong yang gelap, pandangannya yang buram karena airmata ia coba fokuskan kepada sesosok bayangan disana.
"S-siapa disana?" Tanya Sungmin dengan suara yang masih bergetar karena tangisannya tadi. Menyadari keadaan wajahnya yang pasti berantakan karena airmata, ia buru-buru mengelap semua airmatanya dengan lengan bajunya, kemudian berdehem sedikit untuk menstabilkan suaranya yang serak.
"Kau kenapa?" Tanya orang itu tanpa memperdulikan pertanyaan Sungmin.
Sungmin mendengus, kemudian ia memasukkan tangannya yang lebam kedalam saku celananya. Seseorang itu berjalan perlahan kearahnya, sedikit demi sedikit ia bisa melihat sosoknya.
"Apa maumu?" Tanya Sungmin dingin, ia mencoba mundur selangkah demi selangkah begitu orang itu sudah dekat dengannya. Laki-laki yang lebih tinggi darinya beberapa sentimeter, dengan rambut sedikit ikal yang berantakan, wajah tampan, hidung mancung, matanya yang tajam, dan juga kulitnya yang pucat.
"Aku hanya bertanya, kau kenapa?" Tanya balik sosok itu kepada Sungmin, lalu dengan acuh Sungmin berbalik untuk meninggalkan sosok itu namun, baru beberapa langkah ia berjalan lengannya ditahan oleh seseorang.
"Aku bertanya kepadamu, pendek" Ujar sosok itu dengan tegas. Sungmin meringis sedikit ketika tangannya yang lebam menggesek kain kantung celananya. Sosok itu memperhatikan raut wajah didepannya, kemudian menurunkan pandangannya pada tangan Sungmin yang berada didalam kantung celana.
"le-paskan" Gumam Sungmin, ia mencoba melepaskan cengkraman tangan laki-laki itu dengan perlahan agar tangannya yang terluka tidak terlalu banyak bergesekkan dengan kain.
"Kau terluka, biar aku obati" lelaki itu menarik pelan tangan Sungmin agar keluar dari kantung celananya, kemudian lelaki itu membulatkan matanya dan menatap tajam Sungmin.
"Apa kau gila? Tanganmu terluka parah, bagaimana jika terinfeksi dan tanganmu harus diamputasi?! Bodoh!" lelaki itu memukul kepala lelaki manis itu agak keras dan segera mengeluarkan antiseptik dari tas kecil yang ia bawa, sedangkan Sungmin hanya diam dan sesekali meringis merasakan tangan dan juga kepalanya berdenyut sakit.
"Kau ingin membantuku atau membuat kepalaku bengkak karena pukulanmu? Lagi pula ini luka kecil, jadi kau tidak usah khawatir." Ucap Sungmin, kemudian lelaki pucat itu melirik Sungmin sedikit dan melanjutkan membersihkan luka itu. Sungmin sesekali meringis ketika merasakan perih namun sakit itu hanya sebentar sebelum lukanya ditutup oleh perban yang ditutup dengan rapih.
"Nah, sekarang sudah selesai" Ucap lelaki itu puas, kemudian tersenyum pada Sungmin. Sungmin hanya menatap heran lelaki didepannya tapi dibalas dengan uluran tangan dari pria tinggi itu.
"Cho Kyuhyun, namamu?"
"H-huh?" Sungmin memiringkan kepalanya tidak mengerti. Lalu pria pucat itu dengan gemas menarik tangan Sungmin yang tidak luka untuk menerima uluran tangannya.
"Siapa namamu?" Tanyanya kembali pada Sungmin, Sungmin lalu mengangguk kikuk dan membalas genggaman lelaki didepannya.
"Lee Sung-min" Ucap Sungmin, lalu pria yang mengaku bernama Kyuhyun itu tersenyum dan melepaskan genggaman tangan mereka.
"Baiklah, Sungmin. Jadi, kau kenapa?" Tanya Kyuhyun kembali, lalu Sungmin mendengus kesal.
"Aku tidak mau membicarakan itu" Jawab Sungmin, lalu ia memutar kembali langkahnya untuk meninggalkan gang itu untuk kembali ke rumahnya dan meninggalkan Kyuhyun.
Malam semakin larut, jam tangan yang ia gunakan menunjukan pukul duabelas tepat, maka ia semakin mempercepat jalannya. Tapi ia segera menghentikan langkah kakinya begitu terdengar suara langkah lain dari belakangnya.
"Kau? Kenapa mengikutiku?!" Ucap Sungmin terkejut begitu mendapati Kyuhyun yang berjalan beberapa langkah dibelakangnya. Sedangkan Kyuhyun, ia mengangkat sebelah alisnya heran lalu menoleh kekanan dan kiri, kemudian menunjuk dirinya sendiri.
"Kau berbicara padaku?" Tanyanya dengan wajah polos yang membuat Sungmin mengeratkan genggaman tangannya.
"Tidak, aku sedang berbicara pada orang idiot!" Jawab Sungmin dengan kesal, kemudian ia memutar lagi langkahnya dan berjalan dengan kaki yang menghentak kesal.
"Hey, hey aku hanya bercanda. Lagipula ini jalan menuju flatku" Ucap Kyuhyun, kemudian lelaki itu menyamakan langkahnya dengan Sungmin.
"Kau bohong"
"Aku tidak. ini benar-benar jalan menuju flatku, lagipula kenapa kau juga berjalan kearah sini?"
"Ini juga arah ke rumahku"
Jawaban Sungmin membuat Kyuhyun membulatkan matanya, kemudian ia berhenti melangkah sebentar sebelum melanjutkannya kembali.
"Benarkah? Dimana rumahmu?" Tanya Kyuhyun kembali, lalu dengan enggan Sungmin menunjuk salah satu rumah sederhana dengan satu lampu taman dan jika ia tidak salah lihat ada rumah anjing disana.
"Disana? Hanya berbeda beberapa rumah dari flatku" Ujar Kyuhyun, kemudian tersenyum kembali kearah pria manis itu.
Sungmin hanya mengangkat bahunya tidak peduli dan membuka pagar rumahnya, lalu menatap Kyuhyun.
"Baiklah, aku duluan. Dan, terimakasih atas ini" Sungmin mengangkat tangannya yang diperban, lalu sedikit tersenyum pada Kyuhyun. Kyuhyunpun mengangguk dan mengangkat tangannya kemudian mengacak gemas rambut Sungmin
"Baiklah, aku juga harus pulang. Selamat malam, dan jangan lupa ganti perbannya" Ucap Kyuhyun, kemudian dia melangkah menjauh dari rumah Sungmin namun, baru beberapa langkah Kyuhyun berjalan, ia langsung menghentikan langkahnya begitu mendengar gumaman Sungmin.
"Selamat malam. Dan juga, semoga kita tidak bertemu lagi" Gumam Sungmin, kemudian ia berjalan masuk ke halaman rumahnya dan segera membuka pintu lalu masuk kedalam rumah itu.
.
.
.
*KyuhyunSide
Kyuhyunmerebahkan dirinya diatas sofa panjang yang ada didalam flatnya. Hari ini tidak terlalu membosankan, dan ditambah dengan bertemu dengan Sungmin tadi.
"Ah, kenapa aku memikirkan dia?" Kyuhyun terkekeh, lalu ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kyuhyun sebenarnya baru saja pindah dua hari yang lalu dari Busan ke Seoul, dan hari ini kebetulan ia baru melamar ke sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya dan sedikit berjalan-jalan hingga ia tidak sadar jika sudah malam.
Entah sebuah keberuntungan atau tidak, saat berjalan pulang melewati gang yang memang berfungsi sebagai jalan pintas agar lebih cepat ke flatnya, ia malah melihat laki-laki agak pendek yang tengah berteriak-teriak dan sesekali menarik rambutny sendiri. Sebenarnya Kyuhyun agak takut jika itu adalah orang yang kurang waras, tapi dilihat dari wajah, pakaian, dan gaya bicaranya Kyuhyun yakin jika itu bukan orang tidak waras.
Sebenarnya ia enggan untuk mencampuri kehidupan orang lain tapi entah kenapa ia ingin sekali mengetahui Sungmin lebih banyak, terlebih karena ucapan Sungmin tadi. Mungkin ia sudah gila sekarang.
"Sudahlah, aku harus tidur sekarang kalau tidak besok aku akan terlambat" Gumamnya pada diri sendiri, kemudian ia menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya dengan selimut miliknya.
.
.
.
.
Pagi itu Kyuhyun dengan semangat pergi ke cafe yang menjadi tempat kerjanya, ia bersiul kecil ketika ia membuka pintu cafe.
"Oi, Kyuhyun! Kemari" Teriak salah satu pria tinggi dengan seragam ala butler dari arah ruang pegawai. Kyuhyun yang merasa dirinya dipanggil kemudian menoleh kearah orang itu kemudian mengangguk dan berjalan menuju ruangan itu.
"Ya, ada apa?" Tanya Kyuhyun begitu berada didalam ruangan itu. Kemudian pria tadi tersenyum lebar dan memberikan sebuah kunci kecil kepada Kyuhyun, lalu menunjuk salah satu loker yang ada disampingnya.
"Ini lokermu, dan itu kuncinya. Cepat ganti baju karena kita sebentar lagi akan buka, dan perkenalkan aku Changmin. Atau kau bisa memanggilku Max" Ujar pria tinggi itu dengan menjulurkan tangannya.
Kyuhyun yang mengerti segera menerima uluran tangan Changmin, kemudian tersenyum. "Dan aku Cho Kyuhyun", Ujar Kyuhyun dengan senyuman lebarnya.
Changmin yang melihat itu terkekeh kecil, kemudian menepuk bahu Kyuhyun sebentar dan pergi berlalu keluar dari ruangan itu, meninggalkan Kyuhyun yang menatap bingung Changmin.
"Ada apa dengan anak itu?" Gumam Kyuhyun, kemudian dia menaikkan bahunya tidak peduli dan segera menuju lokernya untuk mengambil seragam.
.
.
"Max, aku dibagian apa?" Tanya Kyuhyun begitu keluar dari ruang pegawai. Changmin memandang Kyuhyun sebentar, kemudian ia menunjuk meja kasir dengan jarinya yang panjang.
"Kau bagian kasir hari ini, aku, Minho, Jonghyun, Yesung bagian pesanan dan Leeteuk juga Ryeowook dibagian dapur" Jelas Changmin sambil sibuk membersihkan meja didepannya. Kyuhyun kemudian mengangguk dan bergegas ke meja kasir.
"Hey, Ryeowook, bisa tolong buatkan aku secangkir mocca?" Ucap Kyuhyun begitu Ryeowook melintas didepannya dengan sebuah nampan berisi segelas air teh. Ryeowook menoleh sebentar, kemudian mengacungkan jempolnya kearah Kyuhyun.
"Tunggu lima menit, aku akan membuatkannya untukmu" Ucap Ryeowook, kemudian pemuda manis itu berlalu ke tempat Yesung yang sedang membersihkan kaca cafe.
Kyuhyun hanya bisa mengangguk, kemudian berkutat pada mesin kasir dan beberapa kali memanggil Minho untuk bertanya tentang mesin itu. Beberapa menit kemudian Ryeowook datang dengan membawa dua cangkir diatas nampannya, dan ia memberikan satu gelas kepada Kyuhyun dan gelas lainnya untuk dirinya sendiri.
"Terima kasih, Wook" Ujar Kyuhyun, kemudian ditanggapi oleh Ryeowook dengan cengirannya.
"Sama-sama. Oke, bersiap-siaplah lima menit lagi kita akan buka" Ucap Ryeowook, kemudian pemuda itu berlalu menuju dapur lagi.
Lima menit kemudian, Kyuhyun menaruh cangkirnya begitu Changmin menuju pintu depan dan mengganti plang yang tertempel disana dengan tulisan open.
.
.
.
Suasana cukup ramai hari ini, mengingat hari ini baru hari ke empat cafe itu buka jadi masih banyak yang penasaran dengan cafe itu, terlebih para pekerja disana masih muda dan juga memiliki wajah yang tampan.
'Changmin oppa, aku ingin memesan strawberry milk shake!'
'Kyuhyun oppa, boleh aku meminta nomor telponmu?'
'Minho oppa! Berikan aku biskuit cokelat!'
'Jonghyun-ssi, kenapa kau keren sekali?!'
'Yesung hyung, boleh aku berfoto denganmu?'
'Hey! Tidak ada sesi foto disini!'
Kira-kira begitu keadaan dicafe sekarang, dan barusan adalah teriakan Ryeowook yang menggema dari arah dapur, tentu saja membuat cafe hening beberapa detik tapi setelahnya cafe itu ramai lagi. Semua pelanggan yang ada disana berlomba-lomba ingin pesanannya diantar oleh Changmin, Minho, Yesung, maupun Jonghyun, begitu juga Kyuhyun yang terus menerus digoda oleh hampir seluruh pelanggan yang membayar padanya.
'jika tahu begini, aku lebih baik ada dibagian dapur saja!' Pekik Kyuhyun dalam hati. Walaupun senyum senantiasa mengembang dibibirnya saat memberikan kembalian atau menerima uang dari pelanggannya, tapi dalam hati ia terus mengeluh jengah dengan godaan orang-orang itu.
"Semuanya jadi 5 ribu won, ada yang lain lagi?" Tanya Kyuhyun dengan Kepala yang tertunduk menatap catatan yang diberikan orang didepannya, kemudian ia menatap kedepan setelah ia selesai membaca bill yang diberikan orang itu namun ia mematung ketika melihat orang dihadapannya.
"Ku rasa tidak ada, ini uangnya" Ucap orang itu lalu tersenyum. Kyuhyun masih mematung, lalu sedikit mengerjap begitu orang itu melambaikan tangan tepat didepan wajahnya.
"K-kau Sungminkan?" Tanya Kyuhyun sambil melihat lelaki didepannya, namun laki-laki didepannya memandangnya bingung.
"Maaf, sepertinya kau salah orang. Aku vincent" Ucap orang itu, kemudian dia segera berlalu dari antrean cafe dan keluar dari cafe itu.
Kyuhyun yang melihat kejadian itu membulatkan matanya, kemudian memandang lelaki tadi sampai ia menghilang dipertigaan didepan cafe. Ia menggelengkan kepalanya, lalu melayani pelanggan lain yang antreannya mulai memanjang.
.
.
.
.
-AnotherYou-
Sore hari yang tenang dengan hembusan angin yang membelai lembut wajah Kyuhyun. Ia memejamkan matanya sebentar dan membukanya kembali seperkian menit kemudian, ia menghembuskan napas panjang dan merentangkan tangannya lebar-lebar lalu menguap.
"Hoaam.. tenang sekali disini" Ujar Kyuhyun sambil menyenderkan punggungnya pada bangku yang ia duduki didepan flat sederhananya, ia menolehkan pandangannya kekanan dan kekiri mencoba menemukan sesuatu yang menarik, tetapi ia harus menghembuskan napasnya dengan kecewa karena tidak menemukan sesuatu yang menarik.
Namun ia kembali menolehkan wajahnya kearah kanan, lebih tepatnya kearah rumah Sungmin.
"Kemarin ia datang ke cafe, kan?" Tanya Kyuhyun entah kepada siapa, lalu ia menggaruk rambutnya yang tidak gatal dan bergumam kembali. "Tapi dia bilang, dia Vincent. Apa aku salah orang? Tapi kurasa tidak, mereka mirip, bahkan sangat mirip" Ucap Kyuhyun.
Saat Kyuhyun sedang asik bergumam sendiri, pintu rumah Sungmin terbuka dan keluarlah lelaki manis itu dari rumahnya dan ia berjalan keluar dari pekarangannya dan menuju kearah flat Kyuhyun.
"Oi, Sungmin!" Teriak Kyuhyun begitu Sungmin lewat didepan pekarangan flatnya. Yang dipanggil menoleh sebentar, kemudian menghentikan langkahnya begitu melihat Kyuhyun berjalan tergopoh-gopoh kearahnya.
"Kau mau kemana?" Tanya Kyuhyun. Sungmin tidak langsung menjawab, ia malah membenarkan sedikit tudung jaketnya yang miring.
"Bukan urusanmu," Jawab Sungmin, kemudian ia mulai melangkah hendak meninggalkan Kyuhyun, tapi gerakannya harus terhenti begitu Kyuhyun menahan lengannya.
"Tunggu sebentar. Baiklah jika itu bukan urusanku, tapi aku ingin bertanya sesuatu," Ucap Kyuhyun, Sungmin memandang kyuhyun dalam diam, dan Kyuhyun melanjutkan ucapannya, "Kau kemarin ke cafe dipertigaan jalan sana, iyakan?" Tanya Kyuhyun, kemudian Sungmin memandang Kyuhyun datar.
"Aku tidak kesana.."
"..."
"Mungkin, itu bukan aku"
-AnotherYou-
.
.
.
.
ToBeContinue
.
.
.
Annyeong.. udah lama gak nulis lagi, hahaha.. dan saya sangat menyesal ff Kingdom Vampire gak dilanjut-lanjut karena saya kehabisan ide, bener-bener kehabisan ide-_- kemunginan besar ff itu akan saya hapus, atau enggak ffnya akan sangaaaaat lama apdet :'v
Yaudahlah, cuman ini cuap-cuap saya.. ff ini agak gak jelas gitu (itu emang kebiasaan saya bikin cerita gak jelas). Pokoknya ini ff terinspirasi dari manga yaoi, judulnya 'Nar Kiss'. Ada yang udah baca? Baca deh, seruu! xD aduh malah promosi, gapapalah anggap itu saya ngebayar buat inspirasi ini, hakhakhak.. tapi ff ini bakalan beda sama manga itu, ini ff pure buatan saya mungkin hanya cuman, yaa pokoknya bedaalaah.. hehehe,
yaudahlah... bubaaay :3
Salam JOYer!
