Be My Boyfriend, Seonsaengnim
A Screenplay Fanfiction
Disclaimer: Tuhan, Keluarga, Agensi, dan Diri Mereka Sendiri
Author: D-EmoNicAngelique
Pairing: Bang Yi Fan ama Dedek Zi Tao #KrisTao #TaoRis #FanTao #NagaPanda
Rating : Mian Chingu… i-ini Rated M #Horeeee
Genre : Romance
Warn: YAOI, NC-an (ga peduli rating umur), Full Lemon, Dirty Talk, Vulgar, Hot-Hot Asem gimana gitu (entahlah), PWP (gak tau apakah ini termasuk PWP atau bukan), Typo sampai ke jonggol, Tao! Naughty Uke, Kris! Pervert Seme, Gajeness, Abalness, Absurdness. Ehem… buat yang masih merasa polos gak perlu mengotori otak anda dengan bacaan ini well, tombol exit ada di pojok kanan layar anda guys, dan buat yang gak suka pairingnya… yo wis lah, ra usah kakehan cangkem. Well… horny ditanggung sendiri, oke? #plakkk
Summary: Tao tahu Kris seonsaengnim itu sering memandanginya dengan intens dan err… bernafsu mungkin? Tao tahu Kris seonsaengnim itu orang yang sempurna dan sesuai kriterianya, Tao tahu teman-temannya kerap kali menjodoh-jodohkan dia dengan Kris seonsaengnim, Tao tahu selama dua bulan Kris-seonsaengnim mengajar –namja tampan itu memberi sinyal mengundang padanya dan sekali lagi… Tao tahu kalau dirinya sendiripun menaruh hati pada Kris seonsaengnim. Dan demi meyakinkan semua yang diketahuinya, Tao sengaja membuat semua nilai Kimianya jadi jeblok! yah… apalagi kalau bukan agar diajari secara privat oleh Kris seonsaengnim? Hitung-hitung juga menguji peruntungan untuk memuaskan holenya yang selalu berkedut genit saat Kris seonsaengnim memandanginya kan?
Author's Note: Well… ini fic ore bikin setelah dapet ilham pasca bobok siang, ore harap sih isinya bisa tersampaikan dengan baik dan ada feedback dari reader. Intinya ore pikir sayang banget kalau ini fic (hasil khayalan pervert ore) kagak dibagiin ke temen-temen ore tercinta –reader, silent reader, follower, and of course the favoriters (?) so, Read then Review and Recommend Yeth. Bow…
Huang Zi Tao melangkahkan kakinya menuju ruang guru padahal jam sekolah sudah berakhir sejak sepuluh menit yang lalu. Tapi kenapa namja itu masih ada di sekolah? Ya, itu karena dia masih punya urusan dengan salah satu gurunya. Mengingat nilai mata pelajaran Kimianya yang selalu jeblok –sengaja dibuat jeblok sebenarnya– mengakibatkan dia harus berurusan dengan Kris Wu, guru Kimianya yang selalu membuat Tao harus mati-matian menahan erangan sexy miliknya setiap mendapati mata elang gurunya itu menatap intens padanya saat di kelas. Well, Tao tidak bodoh untuk hal seperti itu karena pada dasarnya dia adalah siswa jenius, jadi… justru karena kejeniusannya itulah yang membuat Tao menyusun rencana untuk memakan penis Kris seonsaengnim yang dia yakini ukurannya pasti besar dan panjang.
Tao POV
Introduce! Aku Huang Zi Tao –namja cantik dan sexy berusia 17 tahun, aku pendiam, ahli wushu, nge-rap, dan siswa jenius di SM Highschool ini. Well… meski begitu aku ingin kalian tahu… dibalik sikap polosku didepan orantua dan guru-guru, sebenarnya aku ini maniak sex dan… aku sedang mengincar seseorang sekarang. Dia Kris Wu –guru kimiaku.
Saat ini aku sedang berjalan menuju kantor guru, padahal sudah sejak sepuluh menit yang lalu bel pulang berbunyi. Senangnya… akhirnya aku bisa bertemu empat mata dengan Kris-seonsaengnim. Well… Kris-seonsaengnim itu guru baru di SM High School yang mengampu mata pelajaran Kimia (aku sudah bilang kan tadi?) –mapel kesukaanku sebenarnya, tapi sejak dia menggantikan Sooman-seonsaengnim aku justru sengaja menjeblokkan nilai-nilaiku di mata pelajarannya. Kalian pasti tahu alasanku… hahaha… ya, aku menyukainya bahkan sejak pertama kali dia masuk ke kelas. Dan akhirnya usahaku menjeblokkan nilai-nilaiku membuahkan hasil. Kris-seonsaengnim memanggilku untuk menemuinya di kantor. Well… disinilah aku sekarang. Hwaitting Tao!"
Tao POV – End
"Permisi" ujar Tao saat sudah sampai di kantor guru
"Masuklah" jawab sebuah suara dari dalam. 'Suara Kris seonsaengnim' batin Tao, gemas dengan suara sexy yang masuk ke pendengarannya tadi.
"Ah, kau Zi Tao. Duduklah" lanjut Kris saat Tao sudah ada di hadapannya, namja 24 tahun itu sedang memeriksa pekerjaan murid-muridnya
"Kamsahamnida seonsaengnim. Emm… ada apa anda memanggil saya?" tanya Tao –basa-basi sambil masih menunjukkan wajah polosnya
Kris meletakkan pulpennya lalu duduk bersandar dengan kedua tangan terlipat rapi didepan tubuh tegapnya, mata elangnya menatap lurus pada Tao yang kini harus menunduk karena wajahnya yang tiba-tiba merona. Mengubah posisi, kini guru muda yang baru dua bulan mengajar di SM High School itu menumpukan dagu berahang tegas miliknya pada kedua tangannya yang saling bertaut di atas meja –posisi seperti berdoa.
"Aku hanya ingin bertanya, bagaimana pendapatmu dengan system mengajar yang kuterapkan. Masalahnya, nilai-nilaimu selama kau berada dalam didikanku… sangat jauh daripada nilai-nilaimu dulu Zi Tao. Kau murid yang jenius –aku tahu itu karena aku sudah melihat semua jurnal nilaimu sejak kelas satu, tapi kenapa nilai-nilaimu bisa sehancur ini?" tanya Kris masih sambil menatap lekat pada Tao
"Ah… se-sebenarnya system mengajar anda sangat cocok dengan saya. Secara keseluruhan saya dapat memahami apa yang anda sampaikan selama di kelas" ujar Tao
"Lalu, kenapa bisa jadi seperti ini? Lihat ini Zi Tao" tukas Kris. Tangannya menyodorkan sebuah jurnal nilai milik Tao yang hampir semua nilainya berada dibawah batas tuntas "Ini nilai pre-test dan post-test milikmu. Apa kau membenciku? Atau bagaimana?" tanya Kris lagi. Namja Chinese-Canadian itu kembali bersandar dengan kaki menyilang, dibalik kacamatanya Kris mengamati Tao yang sedang meninjau nilai Kimia miliknya sendiri.
"Sa-saya tidak membenci anda Kris-seonsaengnim." Tao berujar pelan
"Lalu apa?" tanya Kris lagi. Kini dia berdiri, berjalan mendekat dan berhenti tepat di samping kanan Tao, tubuh Tao menegang saat dengan tiba-tiba Kris menunduk dan menatap Tao dari samping dengan jarak yang hanya terpaut lima sentimeter
"A-aah… apa yang–" desahan lirih keluar dari bibir Tao saat dengan sengaja Kris mengecup dan menjilat bagian belakang lehernya
"Kau merasa ingin terus memperhatikanku, begitu? Ah… jadi selama ini kau merespon baik ya?" tukas Kris –menggoda, memotong ucapan Tao. Kris merasa yang dikatakannya memang benar karena yah… bisa dia lihat sekarang mata cantik milik Tao sedikit membola karena terkejut dan wajah cantik itu makin merona
"Bu-bukan begitu… A-aku…"
"Baiklah, daripada nantinya nilaimu semakin jeblok. Kita sepakati mulai besok aku akan mengajarimu secara privat, eotthoke?" Kris berujar –kembali memotong ucapan Tao. Dengan genit, Kris mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum –membuat Tao hanya bisa diam dan setelahnya mengangguk kaku. "Ok, sudah diputuskan. Sekarang kau boleh pulang Zi Tao, dan… hati-hati di jalan eoh?" lanjut Kris.
Tao mengangguk lagi kemudian berdiri dan segera keluar dari kantor guru setelah sebelumnya mengucapkan terimakasih. Sampai di luar ruangan, Tao bersandar lemas pada dinding. Dia tidak menyangka rencananya akan berjalan secepat ini, dan… dia juga tidak menyangka Kris-seonsaengnim akan menggodanya secara terang-terangan… kalau bukan karena masih menjaga image polosnya Tao pastikan dia sudah mengajak gurunya yang tampan itu untuk bercumbu tadi… uhh, Kris seonsaengnim benar, dia harus segera pulang dan melepaskan hasrat yang sejak tadi ditahannya. Tao segera berjalan cepat menuju parkiran dimana sepeda pixie-nya sudah menunggu, well… rumah Tao dekat jadi dia tidak perlu mengeluarkan Lamborghini putih miliknya hanya untuk berangkat ke sekolah kan? lagipula Tao itu suka bersepeda.
Huang's Mansion
Tao POV
'Aish… Kris-seonsaengnim brengsek! Kenapa bisa ada pria setampan dan sesexy itu sih, feromonnya membuatku jadi horny saja! Padahal hanya memandangiku tapi kenapa bisa membuat lubangku berkedut kencang begini –Oh Sial! Aku bersumpah, akan kubuat dia memasukkan penisnya kedalam lubangku besok' batinku setengah dongkol. Kulangkahkan kakiku memasuki mansion yang sepi, eh… kok sepi sih? 'Kemana Mama dan Baba? Luhan-gege juga kenapa tidak kelihatan ya?' batinku lagi.
"Bibi, kemana semua orang? Kenapa sepi?" tanyaku pada Bibi Yue –assisten rumah tangga di mansion ini
"Ah, Tuan muda sudah pulang rupanya. Begini, Tuan dan Nyonya pergi ke Vietnam selama satu minggu sedangkan Tuan muda Luhan sedang menjenguk temannya di Rumah Sakit" jawab Bibi Yue lalu pergi setelah aku mengangguk paham.
Kuputuskan untuk segera masuk ke kamarku yang ada di lantai dua, jujur saja… aku tidak tahan lagi dengan sensasi kedutan di holeku dan juga rasa ngilu-nikmat di penisku yang sudah mulai menegang apalagi aku harus menahannya saat mengayuh sepeda tadi, tch… triple dafuq!. Kulepas seluruh atribut yang menempel pada tubuh berbalut kulit tan milikku saat aku sudah berada di dalam kamar yang pastinya sudah kukunci dari dalam, dengan tubuh naked total kulangkahkan kakiku menuju ranjang king size di tengah ruangan. Jemariku dengan cepat menyetel music dari MP3 player –untuk menyamarkan kegiatanku, lalu dengan tergesa kubuka laci mini buffet dan mengeluarkan beberapa 'mainan' dari sana. Oh… aku benar-benar tidak tahan lagi
Tao POV – END
Tao menjepitkan nipples clamp pada kedua nipplenya yang berwarna merah muda, benda itu disetel dengan getaran maksimum membuat Tao mulai mendesah nikmat. Tangan kanannya naik-turun dengan gerakan cepat pada penisnya yang sudah mengacung tegak dengan precum mengalir membasahi jemarinya. Tao mendongakkan kepalanya saat dengan gemas dia meremas dan mengocok cepat penis imutnya itu –dibenaknya Tao membayangkan Kris-seonsaengnim yang melakukannya dan itu membuat Tao semakin menggelinjang nikmat. Lelah dengan posisinya yang memang duduk bersandar pada headboard, Tao membaringkan tubuhnya sambil tetep melakukan hand job dengan tangan kanan sedangkan tiga jemari kirinya kini sibuk dikulum menggunakan bibir curvynya yang sexy itu.
"Ouhhh…. Mmmhhh… Nhhhh" desahan nikmat kembali meluncur dari bibir Tao
"Ahhh… Krisshh… Ohhh… Fuck" racau namja yang duduk di tingkat dua SM High School itu, manic kelam milikya melirik pada cockring di samping kepalanya. Lalu sambil masih mengulum tiga jemarinya, Tao meraih cockring itu dan langsung memasangkan pada kepala penisnya yang sudah memerah
"Aaaannhhh…" Tao melesakkan kepalanya ke bantal saat dia kembali mengocok penisnya yang kini ditahan oleh cockring. Rasa ngilu dan nyeri tapi nikmat mendera barang pribadinya itu, tapi sayangnya dia belum puas. Setelah menghabiskan waktu mengulum jarinya sambil membayangkan mengulum penis besar Kris, Tao membuka lebar kedua kakinya –mengangkang sehingga membuat hole merah muda miliknya yang berkedut-kedut itu terekspos. Dengan perlahan Tao memasukkan satu jarinya pada cincin rectumnya sendiri, merasa aneh dengan sensasi yang didapatkannya tapi kemudian Tao melanjutkan aksinya
"Ammmhhhh…" desahnya saat dua jari sudah memasuki lubang ketat itu. Tao menggerakkan dua jarinya itu keluar masuk sambil sesekali melakukan gerakan menggunting, setelahnya dimasukkan lagi satu jari untuk menemani dua yang lain.
"Akkkhh…" pekik Tao. Rasa perih mendera lubang yang bergesekan dengan tiga jarinya, Tao mendiamkan jemarinya sejenak lalu mulai kembali mengobok-obok rongga rektumnya sampai akhirnya tubuh Tao tersentak dan bergetar nikmat saat ujung jemarinya menyentuh sweetspotnya. Ketagihan akan rasa nikmat tadi membuat Tao mengulang gerakannya
"Ahhhh… aaammmhhh…, Nhhh… Kris-ouhhhh…" desah Tao lagi –memanggil nama Kris sambil terus menyodok lubangnya yang mulai becek
Beberapa kali mengalami orgasme kering membuat Tao cukup lelah untuk terus menggunakan tangannya maka dia memutuskan untuk mengambil vibrator di dekatnya dan langsung memasukkan benda panjang dan besar itu kedalam rectum basah miliknya. Holenya yang berkedut cepat itu langsung menyedot-nyedot vibrator yang baru masuk setengahnya, membuat Tao mengerang nikmat atas self service yang dijalankannya sendiri. Sungguh, hanya dengan membayangkan Kris-seonsaengnim saja sudah membuatnya mengacak-acak king size bed miliknya, libidonya meningkat tajam saat dirinya menginginkan kepuasan lebih
"Ooooughhh… Nhhhh… Kris-ahhh… ahhh…" Tao mendesah hebat ketika vibrator dengan kecepatan maksimal itu telah sepenuhnya masuk dan mulai mengobrak-abrik isi rektumnya.
"Ahhh… Ahhh… There-mmmhhh…" tangan kirinya menggerakkan vibrator itu untuk terus menyodok lubangnya yang lapar sedangkan tangan kanannya kembali meraih-mengocok cepat penisnya yang sempat terabaikan dan perlahan melepas cockring yang membelenggu benda imut itu
"Ooummhhh Noo… Ahhh… Ahhhh, There… Ohh shit! Cummhh… Nhhh cumm-aahhhhh" racau Tao saat mendapat orgasme yang sesungguhnya.
Tubuh Tao melengkung indah dengan mata terpejam, dada membusung, penis menyemburkan sperma dengan hebat –membuat perut dan dada juga wajahnya belepotan cairan putih kental itu, dan jangan lupakan rektumnya yang berkedut makin kuat mencengkeram vibrator yang terus bergetar menyodok prostatnya. Setelahnya tubuh indah terhias keringat dan sperma itu kembali rileks. Nafas Tao memburu dengan masih sedikit lemas Tao mengubah posisinya menjadi bersandar pada headboard –masih dengan vibrator menggetarkan lubangnya, Tao mendesah lagi. Dia masih ingin merasakan lubangnya dimasuki dan disodok keras-keras, sambil mengedarkan pandangannya pada sepenjuru kamar –namja pecinta panda itu menyeringai tipis. Di raihnya smartphone yang sejak tadi menganggur di atas mini buffet, Tao membuka aplikasi kamera miliknya dan kemudian dia mulai berfoto selfie dengan tubuhnya yang masih naked dihias sperma dan keringat. Tao menyimpan kembali smartphonenya kemudian dia beranjak dari ranjang. Berjalan sambil sesekali mendesah karena spotnya tersenggol vibrator –Tao membuka lemari yang khusus digunakan untuk menyimpan peralatan wushu miliknya
"Tongkat? Tidak, itu terlalu panjang… eumh… apa ya?" gumam Tao yang kini menunduk mengobrak-abrik isi lemarinya. Membuat hole merekah miliknya yang tersembunyi diantara dua pantat sekal itu terekspos –menampilkan bagaimana basahnya bagian itu termasuk menampilkan benda bergetar yang menyumpal lubang ketat itu
"Ah.. ini dia" ujar Tao lagi, sebuah senyum terpatri dibibirnya. Setelah menutup pintu lemarinya, Tao kembali ke atas ranjang dengan sebuah Nunchaku ditangannya
Tanpa melepas vibrator dari rektumnya Tao memasukkan begitu saja salah satu gagang Nunchaku yang dibawanya tadi –membuat lubang rectumnya harus terbuka lebih lebar lagi. Merasakan perih saat rectumnya dipaksa melebar ,Tao sedikit meringis tapi kemudian dengan cepat disodokkannya benda keras itu keluar-masuk rectumnya bersama dengan vibrator yang masih setia bergetar dan… terdengarlah lagi erangan nikmat Tao karena berhasil membuat lubangnya merasa puas telah disumpal dengan dua benda sekaligus.
TBC
(Next Chap is Real NC)
On Back Stage
Kris: Tao
Tao: I-iya Ge?
Kris: Aku nggak nyangka kamu seliar itu?
Tao: Uh… Gege. Bukan salahku, kan Tao Cuma ngikut skenarionya author doang… huwaaaa Tao malu!
Kris: Ajiah ini anak panda malah mewek… Thor, ada script yang lebih cocok buat pacar gue gak sih, dia tuh masih polos
Author: Dih, siapa elu bang? Nyuruh-nyuruh gue… lagian bukannya elu seneng kalau pacar elu jadi maniak sex gitu?
Kris: Si-siapa bilang?
Author: Pan elu ndiri yang bilang gitu ke gue kemaren, makanya elu minta script yang kek gini buat Tao
Kris: *kicep*, *lirik-lirik Tao yang mulai berasap*
Tao: Kris-ge… (pasang jurus panda mujaer (?), siap-siap ngamuk)
Kris: ehm… Te-tenang peach… a-aku janji bakal minta script yang lebih baik untuk syuting besok. O-oke? *kedipin mata ke author* *ngajakin kongsi*
Tao: … Jinjja? Okelah Tao nggak akan ngambek –tapi beliin Tao tas Gucci lagi eoh…
Kris: Haahhh… oke deh
Author: *keluar tanduknya* well… sebenernya sih script buat besok dah jadi. Nih… itu juga Kris yang minta dibikinin kok (nyodorin script ke Tao)
.
.
.
.
.
Tao: WU YI FAN! (Teriak sambil siap-siap nge-wushu)
Kris: *naikin satu alis* *nyengir* Kabuuuurrrr…
Author: well, selamat kejar-kejaran. Yang mesra yah! (ngerapiin script buat besok, sambil ngakak liat panda ngejar naga) at least.. mind to review? #bow..
