Vampire Knight by Matsuri Hino
"Zero, katakan padaku.."
"Hm?"
"Apakah…"
.
.
Tell Me! By Lenacchi
Warning : -500 words, ooc, typo(s)
.
.
"Apakah Zero membenciku?"
Pertanyaan itu entah kenapa keluar begitu saja dari mulut Yuuki. Zero yang kala itu duduk santai dan meneguk air mineralnya menatap heran pada partnernya tersebut.
"Pertanyaan macam apa itu?" tanya Zero sambil meremas botol air mineralnya. Tangannya dengan cepat meremas botol plastik tersebut dan kemudian melemparkannya dengan sangat indah ke dalam bak sampah yang berada tiga meter dari tempatnya duduk sekarang.
Mulut Yuki membentuk huruf o ketika menyaksikan berhasilnya Zero memasukkan sampah non-organik itu masuk ke tempat seharusnya. Mendengar tidak ada jawaban dari perempuan yang tadi bertanya aneh padanya, Zero menoleh dan mendapati Yuuki melongo dengan wajah yang konyol.
"Hoi!"
Terbangun dari alam bawah sadarnya, Yuuki gelagapan menerima acara kejutan dari Zero. Ia bahkan hampir menjatuhkan bakpao daging yang telah ia makan setengah dalam genggamannya itu.
"Uh, kau tidak perlu mengagetkanku, Zero bodoh!" ujar Yuuki kesal kemudian memasukkan bakpaonya lagi ke dalam mulut dan menggigitnya. "Au anya, apha au memnci hu?"
Jari Zero bergerak cepat ke arah pipi Yuuki dan mencubitnya keras. Dengan suara tertahan bakpao yang berada dalam mulutnya, Yuuki berteriak kencang.
"Kunyah dan telan dulu makanan dalam mulutmu, baru mulai bicara, bo-doh," ejek Zero.
Mengunyah dengan cepat dan menelan secepat kilat, Yuuki meraih botol minumnya dan segera menenggak airnya. Merasa lebih baik, Yuuki kembali melotot pada Zero yang duduk dengan gaya tak berdosa.
"Kau hampir membuatku mati, Zero! Ternyata benar kau membenciku, huh?" tuduh Yuuki tak berperasaan. Telunjuk dengan tajam menunjuk ke arah laki-laki berwajah tampan itu.
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"
Wajah kesal Yuuki berubah sayu. Ia kembali duduk di samping Zero. Keduanya tidak saling berhadapan. "Karena kau membenci siapapun yang menyukai mereka. Apalagi Kaname-senpai…"
Yuuki mendengar dengan jelas saat Zero mendengus geli. "Ya. Aku membenci mereka yang berisik meneriaki nama orang-orang yang bergaya bak seleb itu."
Yuuki menggembungkan pipinya sambil menatap kesal pada Zero. Sedangkan Zero hanya melirik malas pada gadis yang melototinya. "Kadang kau juga berisik, kau tahu?" tambah Zero.
"Uh, mungkin…"
Satu kedutan muncul di dahi Yuuki. Kesal.
Kepala Zero menengadah menatap ke langit. "Tapi aku tidak membencimu…"
Gadis berambut sebahu itu menatap Zero setelah membuang mukanya dari Zero—berusaha menyembunyikan kekesalannya dari Zero.
"Coba katakan lagi!" perintah Yuuki.
Zero mulai berdiri dan bersiap melangkah. "Aa, tidak mau."
"Kau tidak membenciku?" tanya Yuuki terus mengekori Zero.
"Aku sudah mengatakannya tadi."
"Aku ingin mendengarnya sekali lagi, Zeroo!"
"Berani bayar berapa?" tantang Zero dengan senyum yang amat sangat menyebalkan—bagi Yuuki.
"Uuuuh, Zero, kau menyebalkan."
"Terima kasih."
Gadis itu belum menyerah. "Kau tidak membenciku, kan?"
"Hm…"
"Benarkah itu? Meskipun aku berisik?"
"Ya…"
"Jadi… kau menyukaiku?"
"Yaa… eh?"
"Aku juga suka Zero!"
—BLUSH
.
.
OWARI
.
.
A/N :
Haloo Fandom Vampire Knight Indonesia! Ini fic pertama saya di sini. Mohon bimbingannya~ Padahal udah lama banget pengen bikin fic VK, tapi baru kejadian malam ini :")
Untuk kali pertama ini, cukup one-shot Zero-Yuuki kali ya :D
Review?
