Minna~~~ kembali bersama Kinana lagi, dengan fic baru~~~
.
Jangan hajar daku... Kina tau kalau harusnya daku selesain fic yang lain dulu... #lirik fic The 7 Things I Hate About You#. Tapi, tapi... ini ide plot menggiurkan banget~~~ jadi, jadi... daku nggak tahan buat publish ni fic... akhirnya... Happy Reading minna~~~ dozou~~~
0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o 0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o 0o0o0o
Falling Down
By Kinana
Disclamer : Semoga Tite Kubo jadi fudan akut :D
Genre : Romance, Hurt/Comfort, Supernatural, Drama, Dll
Rating : T time~~
Pairing : IchiHitsu, RenRuki
Warnings : Gaje, Abal, OC, OOC, Typo(s), Boys Love a.k.a BL a.k.a Yaoi, just one sentence : Don't Like Don't Read!
o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0 o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0 o0o0o0o0
Chapter 0 : Appeal from the little prince
o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0 o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0 o0o0o0o0
"Dengar, dengar, kalian tahu tidak. Katanya, kalau kalian berdoa dengan sungguh–sungguh di depan pohon sakura yang ada di taman belakang sekolah bagian pojok, nanti doa kalian akan terkabul lho~~." Rukia berkata pada anak–anak sekelas yang bersiap untuk pulang. Mendengar perkataan Rukia, semua terdiam. Lalu? Sedetik kemudian kelas menjadi sangat ricuh.
.
"Iya! Aku pernah berdoa di sana supaya dapat nilai bagus di sastra Jepang, dan hasilnya... aku dapat seratus waktu ulangan." seorang murid di kelas berkata
.
"Uhm. Aku pernah berdoa agar aku bisa makan makanan favorit ku, dan besoknya nenek ku datang dengan mambawa makanan favorit ku sebagai oleh–olehnya~~" seorang murid lain menimpali
.
"Bukankah meskipun musim dingin dan gugur bunga sakura di pohon itu masih terus bermekaran." kata seorang murid dengan rambut merah yang ditata bak nanas. Abarai Renji
.
"Iya! Tidak peduli musim semi, panas, gugur, atau dingin, bunga sakura di sana selalu bermekaran dan kelopaknya itu selalu berjatuhan dengan indah, di bawa oleh angin yang bertiup sepoi–sepoi." perkataan Rukia itu membuat kelas bertambah ricuh
.
.
.
Sebuah dongeng sebelum tidur
.
Cerita fairy tale menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut
.
.
.
.
.
Seorang pemuda dengan sepasang iris emerald mengeratkan syal yang di pakainya, kaki mungilnya melangkah keluar kelas. Mengacuhkan seluruh cerita dongeng yang dianggapnya omong kosong. Sepasang kaki mungilnya melangkah ke belakang sekolah, menuju ke taman belakang. Mendudukkan dirinya dibawah pohon sakura paling pojok di taman belakang sekolahnya. Dia suka duduk di bawah sini, dia tidak peduli, setiap hari dia pasti selalu ada di sini. Kedua kelopak matanya terpejam, menyembunyikan sepasang keindahan emerald miliknya.
.
"Hei, jangan tidur di sini" sebuah suara membuatnya membuka kelopak matanya
.
"Setidaknya kalau mau tidur gunakan sarung tangan" suara itu terdengar lagi, kali ini diiringi gerakan dari si empunya suara yang memakaikan sepasang sarung tangan berwarna putih pada kedua telapak tangannya
.
Senyum. Pemuda dengan rambut berwarna orange jabrik bak duren dan sepasang iris cinnamon itu tersenyum lebar pada si pemuda dengan sepasang iris emerald setelah memakaikannya sepasang sapu tangan
.
Cinnamon bertemu Emerald
.
"Ambil lah, aku masih punya yang lain di rumah" pemuda dengan iris cinnamon itu kembali berujar, lalu berdiri dari posisi jongkoknya. Melangkahkan kedua kaki panjangnya. Pergi, menjauh dari si pemilik iris emerald.
.
.
.
Pertemuan dua orang yang diikat takdir
.
Bagaikan sebuah cerita dongeng yang diragukan kebenarannya
.
Kemanakah cerita ini akan berakhir?
.
Happy ending? Atau mungkin akan berakhir dengan tragis?
.
.
.
.
.
Si pemuda beriris emerald menghela nafas berat, dia mengadahkan kepalanya ke atas. Menatap butiran salju dan kelopak sakura yang berjatuhan dengan perlahan. Sungguh indah. Pandangan matanya beralih pada sepasang sarung tangan putih yang di pakaikan pemuda beriris cinnamon. Lagi–lagi dia menghela nafas panjang saat tak ditemukannya hal menarik yang bisa dia lakukan. Sebuah kelopak bunga sakura jatuh di telapak tanganya, iris emerald itu menatap lekat pada si kelopak bunga.
.
.
Lalu?
.
.
'Kami-sama...bisakah aku mendapatkan sebuah cinta?' doanya tidak, lebih tepat disebut tanyanya dalam hati. Beberapa detik terlewati dalam diam. Si pemuda bermata emerald itu mendengus saat mengingat kembali perkataan terakhirnya. Dia berdiri lalu berjalan meninggalkan taman itu. Meninggalkan sakura itu.
.
'Heeehh... mana mungkin ada yang namanya 'cinta'. Itu hanya sebuah potongan cerita dongeng anak–anak' batin si pemuda sambil terus berjalan menjauh. Meskipun tak percaya dengan sesuatu seperti cinta sejati, tak bisa di pungkiri kalau di sudut terkecil hatinya dia menanggalkan secuil harapan. Harapan untuk menemukan cintanya. Menemukann sesosok yang bersedia menemaninya bukan karena kecerdasannya, atau karena harta berlimpah yang dihasilkan perusahaan ayahnya. Tapi karena sesuatu yang benar–benar di sebut 'cinta' itu sendiri.
.
.
Semua pergi dengan secuil harapan
.
Harapan yang entah akan menjadi harapan kosong atau apa
.
Meninggalkan semuanya di belakang
.
Tidak berhenti
.
Tidak menoleh
.
.
.
.
.
Dewan langit, ruang persidangan
.
Di tengah – tengah ruangan bulat itu berdiri seorang gadis dengan sepasang iris hitam sekelam malam dan surai yang sama kelamnya dengan iris matanya. Baju terusan dengan rok selutut dan tanpa lengan yang dikenakannya berwarna putih bersih, sama putihnya dengan sepasang sayap yang lebar dan besar yang ada di punggungnya. Bibir tipis berwarna pink yang di milikinya itu menyunggingkan sebuah senyuman sinis saat para tetua yang berdiri mengelilinginya tampak berfikir serius.
.
.
.
Aphrodite
.
.
.
.
.
Dewi cinta dan kecantikan itu menghela nafas berat. Sebagai pimpinan sidang dia harus bisa bertindak bijak.
.
"Kuroyuki Hina, Apa alasan mu menabur tinta dalam kolam cinta di aula ini?" tanya dewi berparas cantik itu dengan suara lembut tapi tegas. Kuroyuki Hina —nama gadis dengan iris sekelam malam itu— menatap sinis pada Aphrodite dengan sebuah seringaian yang terpoles sempurna di muka cantiknya
.
"Aku hanya tidak bisa mempercayai sesuatu yang bernama cinta lagi" kata gadis itu lantang. Para tetua dan Aphrodite sendiri terkejut mendengarnya. Hina semakin melebarkan seringainya disaat melihat para dewan dan Aphrodite terhenyak
.
"Aku. Kuroyuki Hina, mengundurkan diri sebagai cupid. Terserah kalian jika menganggap ku seperti Lucifer yang pada akhirnya malah membangkang Tuhan. Aku tidak peduli. Aku hanya sudah tidak percaya dengan sesuatu yang berbau 'cinta' dan aku tidak ingin melakukan sesuatu dengan perasaan kosong" kata gadis beriris hitam kelam itu dengan nada penuh penekanan dan serius di dalamnya.
.
.
.
Dan?
.
.
.
Pada akhirnya gaun putih yang di kenakannya berubah menjadi hitam kelam, bulu–bulu sepasang sayap putihnya jatuh perlahan–lahan. Rontok. Digantikan dengan sayap berbulu gagak
.
.
.
Panah cupidnya telah berubah menjadi sebuah pedang hitam yang tajam dan panjang
.
.
.
Bergerak cepat, Hina melukai para tetua dan Aphrodite dengan condor knife 10 cm yang selalu di bawanya. Hanya menggores saja, sekedar melukai. Lalu secepat kilat terbang menjauh dari ruang persidangan yang menurutnya memuakkan. Pergi. Menghilang. Dari hadapan semua orang yang pernah dikenalnya
.
.
.
Gadis kecil membangkang tuannya
.
Apa yang dimilikinya berubah menjadi sesuatu yang baru
.
Hati, pikiran, dan tubuh
.
Jatuh terperosok ke dalam kegelapan
.
Melantunkan melodi berdarah
.
.
.
.
.
Kedua kaki jenjang itu berpijak di atas tanah, tubuh rampingnya di kelilingi kelopak yang berguguran. Secepat kilat sepasang sayapnya menghilang. Dia merundukkan badannya, mengambil sebuah kelopak bunga sakura yang sudah jatuh di tanah. Iris kelamnya menatap lekat pada kelopak tak berdosa itu, seakan–akan ingin membakar kelopak itu
.
"Adakah yang meminta cinta?" bisik gadis beriris kelam itu lirih. Sangat lirih, sehingga hanya dirinya, pohon sakura, dan anging musim dingin yang mendengar
.
"Sou ka (begitu)" kata gadis itu lirih saat didengarnya si kelopak bunga membisikkan sesuatu di telinganya
.
Gadis itu menyeringai lebar. Lebar. Lebar. Lebar. Dan terbentuklah seringai iblis yang begitu sempurna terpoles di wajahnya
.
"Aku akan mewujudkan keinginan little prince itu" gadis itu menerbangkan si kelopak sakura lagi
.
"Siapa pemilik hati yang satunya" bisik si gadis dengan nada sing a song. Para kelopak sakura itu membentuk dua buah nama
.
.
.
Kurosaki Ichigo X Hitsugaya Toshirou
.
.
.
.
.
Keajaiban sebuah sakura terlihat
.
Menunjukkan seluruh doa yang tersimpan
.
Menunjukkan suratan takdir seseorang
.
Mengatakan pada sang malaikat kegelapan
.
Bahwa ini adalah jalannya si malaikat
.
Jalan untuk menghancurkan sesuatu yang dibenci si malaikat
.
Garis maulai si malaikat untuk menghancurkan suatu perasaan terikat yang disebut cinta
.
.
.
.
.
"Ufufufufu...aku akan menyatukan mereka dalam sebuah ikatan, lalu aku akan menghancurkannya kembali" gadis itu kembali berbisik. Sedetik kemudian sosoknya menghilang tanpa jejak bersamaan dengan angin musim dingin yang menerpa
.
.
.
Gadis kecil menyeringai senang
.
Lonceng permainan telah dibunyikan
.
Bersahutan dengan melodi penderitaan
.
Hati, pikiran dan tubuh
.
Semua telah melebur jadi satu dalam jurang kegelapan
.
.
.
.
.
A little angel walk in the darkest abyss...
.
A little angel return with the dark heart and evil plan...
.
Falling Down...
.
.
.
.
.
Coming soon...
.
.
.
.
.
So, mind to reaview minna-san? Love you all!~~~
.
.
N.B = Aphrodite (versi Yunani) adalah seorang dewi cinta dan kecantikan. Venus dalam versi Romawi.
.
Cupid (Versi Yunani) anak bungsu Aphrodite. Eros dalam versi Romawi
.
A/N : thanks to Dinda Rifka Olivia yang telah bersedia mengomentari dan memeriksa typo ni fic, Dinda-chan~~~ kapan kamu mau bikin fic di FFn?! Kenapa bikinnya di fb mulu?
.
Buat Aprillia Kurnianti Silalahi a.k.a my beloved onii-chan~~
Nii-chan~~~ arigato... karena telah bersedia baca dan memeriksa kata–kata salah di fic ini~~~ tapi...tapi...aku nggak bisa bikin dialog awal jadi sedikit dewasa... ma'af kan daku yang masih childish ini...pada akhirnya saat nii-san bilang "Yang dialog awal ganti, bikin rada dewasa dan misterius gimana...gitu" aku langsung mengacak–ngacak kalimat di dalam memori ku, dan hasilnya... hanya dialog childish itu lah yang kudapat...jadi, aku nggak ganti dialog awal~~~ #nyengir kuda#
