2U
Main cast : Park Jimin (top) x Min Yoongi (bottom)
Rate : T – M
Genre : Romance, Family, etc
Warning : This fict is YAOI! BOYS LOVE! BROMANCE
.
.
.
Hope you like it
CHAPTER 1
Happy reading!
.
.
.
Someone's POV
Pernikahan.
Bagi setiap pasangan tentunya merasa sangat senang, bahkan mungkin segala perasaan bercampur aduk jadi satu sehingga tidak tahu lagi bagaimana menjawab jika ada orang yang bertanya 'Kau akan menikah, bagaimana perasaanmu?'
Dan tentu saja pernikahan itu pastinya memerlukan persiapan yang matang dan sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum hari sakral tersebut. Pemilihan tempat dan konsep pernikahan, fitting pakaian pernikahan, menyebar undangan, membeli cincin pernikahan, dan masih banyak lagi. Yah.. intinya adalah satu. Semua orang yang akan menikah pastinya sangat bahagia.
Bullshit! Bagiku itu hanya omong kosong belaka, mereka yang akan menikah pastinya sudah merasakan nyaman dan cocok satu sama lain dan tentunya pasangan yang akan menikah melewati masa pendekatan yang tidak lama. Pasangan yang akan menikah pastinya berkomitmen untuk selalu bersama hingga akhir. Tidak denganku ini.
Aku Min Yoongi, usiaku baru akan memasuki angka ke 23 dan aku akan segera menikah dengan orang yang sama sekali tidak aku kenal. Bahkan, aku hanya mengetahui namanya saja, aku tidak tahu bagaimana wajah dan kepribadian seseorang yang akan menjadi pasangan hidupku, tepatnya kurang dari 30 menit lagi dan aku sah menjadi milik orang yang akan berdiri disampingku, di altar gereja nanti.
Demi Tuhan! Aku masih di bangku kuliah dan tentunya aku ingin bebas menghabiskan masa mudaku. Tidak dengan menikah muda yang dimana aku harus mengurus suamiku kelak. Membayangkan saja sudah membuatku ingin mual, tapi come on Min Yoongi! Kau tidak bisa mengelak dari kenyataan yang akan datang padamu beberapa menit lagi. Kau akan menjadi milik orang lain selamanya. S-E-L-A-M-A-N-Y-A!
Kenapa statusku yang awalnya single menjadi married? Alasannya sederhana, bussiness. Aku merasa jika aku bukan anak kedua orang tuaku, ini kebih terasa seperti barang yang dengan mudah mereka gunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Namun aku lega, adikku tidak mengalami hal yang sama sepertiku. Setidaknya, hanya aku saja yang 'dijodohkan' oleh kedua orang tuaku. Setidaknya itulah yang diucapkan mereka padaku.
"Tuan Yoongi. Ayah Anda sudah menunggu diluar," aku mengangguk pada ucapan penata rias didepanku.
Pintu besar gereja terbuka lebar, ayahku menuntunku menuju altar. Tangan kananku mengamit lengan kokoh ayah dan tangan kiriku memegang buket bunga mawar putih yang warnanya senada dengan warna kemeja dan tuxedo yang kukenakan.
Di altar gereja itu, berdiri seorang pria yang mengenakan tuxedo hitam. Rambutnya berwarna coklat gelap, tersenyum memandangku dengan lembut. Aku tidak menyangkal bahwa calon pendampingku itu memang tampan. Namun, tetap saja aku tidak suka.
Aku merasakan tanganku berpindah ke dalam genggaman tangan besar yang hangat dan menuntunku berdiri di sebelahnya. Aku hanya memasang wajah datar ketika pria itu tersenyum tampan kearahku.
"Aku bersedia."
Dua kata itu meluncur begitu saja dari bibirku. Tidak ada gunanya juga jika aku menarik kembali kata-kataku, toh banyak orang digereja yang menyaksikan sendiri jika aku dan pria disampingku ini sudah sah menjadi suamiku. Pendeta yang meresmikan statusku saat ini mempersilahkan pria disampingku -suamiku- untuk menciumku.
Pria itu bernama Park Jimin, tinggi badanku sebatas lehernya saja. Tangan besar Jimin membelai pipiku yang putih tanpa cacat, ia tersenyum lagi. Entah mengapa, pipiku terasa panas, akupun memalingkan pandanganku. Menghindari tatapan Jimin yang memandangku memuja.
Cup
Sorak sorai tepuk tangan memenuhi gereja tempat pemberkatan pernikahanku dengan Jimin. Aku bernafas lega, setidaknya Jimin hanya mencium keningku. Ngomong-ngomong, hingga saat ini bibirku tidak pernah disentuh lelaki manapun.
Dan disini kehidupanku akan berubah.
.
#Author_POV
"Yoongi-hyung, selamat.." ucap seorang laki-laki manis bergigi kelinci.
Yoongi hanya bedehem membalas ucapan laki-laki manis itu.
"Hyung, kau tidak senang? Ini hari bahagiamu.."
Yoongi menatapnya malas. "Kookie, apa bahagia jika ini hanya bisnis semata? Tidak." Yoongi berucap datar.
Jungkook tersenyum miris mendengar jawaban Yoongi. Yoongi merupakan senior sekaligus hyung di kampusnya. Mereka sangat akrab sejak SHS hingga sekarang. Dan Jungkook juga benar-benar paham dengan sifat dingin Yoongi, jadi wajar saja jika Yoongi bersikap demikian.
"Hyung, kau tau? Taetae-hyung dan Jimin-hyung ternyata bersahabat sejak kecil. Bahkan ya hyung, mereka mengambil kelas akselerasi sehingga mereka sudah lulus dan memegang perusahan keluarga mereka. Bukankah itu keren?" Jungkook bicara pada Yoongi dengan antusias.
Yoongi dibuat kaget namun ia menutupinya dengan cepat. Ia benar-benar baru tahu jika Jimin sudah menjadi seorang direktur. Padahal ayahnya bilang padanya jika Jimin itu lebih muda 1 tahun darinya.
"Aku tidak peduli," datar Yoongi. Jungkook merengut.
"Lagipula, Yoongi-hyung juga tidak pernah berhubungan dengan lelaki lain. Berpacaran pun tidak, semua yang ingin mendekatimu itu mendadak ciut karena sifatmu yang dingin dan galak itu hyung. Jadi kurasa, dengan pernikahan ini kau akan berubah. Benarkan, Hyung?" Jungkook berucap panjang lebar. Yoongi mendengus malas.
"Kau masih kecil dan tidak pantas bicara seperti itu."
"Ini kata-kata yang diucapkan Taetae-hyung padaku. Semalam aku bicara ini dan ucapanku barusan adalah yang diucapkan Taetae-hyung semalam," cerocos Jungkook.
Yoongi memandangnya datar. "Terserah."
'Bagaimana Jimin-hyung dapat bertahan dengan Yoongi-hyung? Dasar tsundere akut! Wajahmu manis, sifatmu tidak hyung.' Jungkook membatin.
"Huh baiklah.. Hyung, aku ingin menghampiri Taetae-hyung. Mau ikut? Ada Jimin-hyung juga disana," tunjuk Jungkook di samping kiri Yoongi. Taetae-hyung yang dimaksud Jungkook adalah Kim Taehyung, kekasih Jungkook yang merupakan teman Jimin juga.
"Tidak."
Jungkook mengangkat kedua bahunya, lalu ia berlari kecil menghampiri Taehyung dan mengamit tangan Taehyung. Jimin yang melihat Yoongi sendiri langsung menghampirinya, namun dengan cepat Yoongi menghindar.
Yoongi menghindari Jimin, ia mencari kedua orang tuanya. "Mama.." panggil Yoongi pelan.
"Oh, sayang? Ada apa?" jawab ibunya lembut.
"Aku ingin pulang," ucap Yoongi. Ibunya mengernyit heran.
"Ini masih 1 jam lagi acara selesai, apa kau lelah?" dan dijawab anggukan oleh Yoongi. Ibunya bicara pada ayahnya jika Yoongi lelah. Ayah Yoongi pun memakluminya.
"Jimin," panggil Tuan Min. Merasa namanya dipanggil, Jimin menghampiri Tuan Min.
"Ya, Aboji?"
"Yoongi lelah, lekas kau antar dia untuk beristirahat. Aku mengandalkanmu," Tuan Min menepuk sekilas pundak Jimin. Jimin pun dengan patuh menuruti ucapan mertuanya itu.
"Ayo, aku akan mengantarmu pulang.. Park Yoongi," Jimin mengulurkan tangannya, Yoongi hanya meliriknya. Ia berjalan mendahului Jimin.
Jimin hanya tersenyum kecil, ia menurunkan kembali tangannya. Jimin sudah tau bagaimana sifat Yoongi yang dingin itu. Jadi ia hanya memakluminya saja.
"Maaf Jimin, anak itu memang seperti itu. Aku juga tidak tahu darimana sifat dinginnya itu berasal," ucap Tuan Min pada Jimin.
Jimin tersenyum. "Aku mengerti, Aboji. Baiklah, aku pamit dulu. Sampai jumpa lagi, Aboji." Jimin membungkuk pada mertuanya, lalu ia segera pergi menyusul Yoongi.
Jimin melihat Yoongi berdiri disamping mobil putih miliknya, Yoongi menunggu Jimin agar segera membuka kunci mobilnya dan ia bisa langsung lekas beristirahat.
"Kau menunggu lama?" tanya Jimin. Yoongi hanya diam, ia segera membuka pintu mobil dan menutupnya. Memasang sabuk pengaman lalu segera memejamkan kedua matanya. Sungguh, ia benar-benar lelah hari ini.
Jimin mengelus wajah Yoongi, ia merasakan Yoongi tersentak kecil saat merasakan sentuhan Jimin di wajahnya. Namun Yoongi hanya mendiamkannya, ia kembali rileks. Jimin hanya tersenyum kecil.
'Bahkan ini kedua kalinya aku mengusap wajah manismu itu, Yoongi.'
Jimin menyalakan mobilnya lalu pergi membelah jalanan Seoul menuju apartemen yang sudah dipersiapkan Jimin untuk dirinya dan Yoongi.
.
.
.
.
Jimin memasuki kawasan apartemen mewah kawasan distrik Hannam, ia memarkirkan mobilnya dan mematikan mesin mobil. Jimin melihat Yoongi yang tidur disebelahnya, ia bawa tangannya dan mengusap pipi putih itu lembut. Yoongi sedikit menggeliat tidak nyaman saat merasakan sentuhan di wajahnya.
Jimin keluar dari mobilnya lalu membuka pintu mobil Yoongi, ia menggendong Yoongi yang masih dalam keadaan tertidur itu. Jimin tidak tega untuk membangunkan Yoongi, pasti istrinya ini sangat lelah.
Mereka menuju apartemen, Jimin menekan password apartemen dan otomatis pintu terbuka serta lampu apartemen menyala otomatis. Jimin masuk, menuju kamarnya dan Yoongi.
Dengan hati-hati, Jimin membaringkan Yoongi. Ia melepas sepatu dan jas yang dikenakan Yoongi. Lalu menyelimuti Yoongi dan mencium keningnya. Jimin masih pada posisinya, berbaring di samping Yoongi dan memandang wajah damai dan manis Yoongi yang tertidur itu.
"Kau sangat manis, Yoongi.." ucap Jimin. "Aku tahu dan aku mengerti, pasti ini berat untukmu. Aku juga tau jika kau sebenarnya tidak ingin menikah diusiamu yang sekarang. Aku pun demikian, namun saat Ayahku sendiri yang bilang jika calon istriku adalah dirimu, aku dengan senang hati menerima pernikahan ini. Jujur, aku sudah sangat lama menyukaimu, hanya saja dulu aku hanya diam dan membiarkan perasaan ini makin tumbuh. Hanya dengan melihatmu dari jauh, aku sudah senang. Dan sekarang, kau sah menjadi milikku, Park Yoongi."
Jimin tertawa kecil melihat Yoongi yang sedang bergumam kecil, sepertinya istrinya ini sedang bermimpi sampai-sampai Yoongi bergumam kecil. Jimin mencium seluruh wajah Yoongi perlahan. Namun Jimin tidak mencium bibir Yoongi.
Saat Jimin akan menutup kedua matanya, Yoongi tiba-tiba berbalik menghadapnya. Ia mendekat pada Jimin dan menyenderkan wajahnya di dada bidang Jimin. Jimin hanya tersenyum kecil. Perlahan, Jimin makin menarik Yoongi mendekat padanya. Jimin memeluk pinggang Yoongi erat.
Dan merekapun tidur dengan nyaman dan saling berbagi kehangatan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
tobecontinue
.
.
Hallo semua... ceritanya ni aku bikin akun ffn gara-gara wattpadnya gila, eror dan wall dari author lain menuh-menuhin notifikasi akunku. Dan juga katanya tu story khususnya yang rated M gaakan bisa di private, banyak author yang juga protes and kesel gara-gara itu semua. Bahkan ada beberapa author yang di Banned Account sm pihak wattpad): kan kasihan): yaudah aku bikin akun ffn(:
.
Yah, intinya aku punya dua akun buat share story aku. Wattpad and Fanfiction ya(: yaudahlah Cuma mau ngomong gitu doing aku
.
Seeyousoon.. GBU.. Salam Minyoon^^
Friday, 01/09/2018
